KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

JALAN (THE PATH) - BAGIAN 16

Posted By passion for revival on Jumat, 26 Februari 2021 | 3:00 PM

Oleh : Rick Joyner
(Diterjemahkan dari buku "The Path: Fire on the Mountain")

BAB TUJUH
KEHIDUPAN (2)


Aku sedang memikirkan bagaimana mungkin aku akan dimangsa oleh singa jika bukan karena Mary serta bertanya-tanya mengapa singa tidak menyerangku ketika aku melewati hutan belantara ini sendirian.
Elia, yang baru saja berdiri dan menonton seluruh acara, menoleh kepadaku dan berkata:

 “Hanya ada dua alasan mengapa singa tidak menyerangmu saat engkau sendirian.
Pertama, entah entah bagaimana kau dapat menyelinap melewati mereka tanpa diketahui karena mereka tidak menyangka ada seseorang yang datang ke sini sendirian, atau karena mereka melihatmu tetapi tidak mengira kau memiliki kesempatan untuk lolos, sehingga mereka tidak merasa perlu repot-repot menyerangmu. Kemungkinan besar mereka tidak akan membuat kesalahan itu lagi. Bagi mereka, yang berani menyerang kalian dalam kelompok seperti ini itu sebenarnya merupakan tanda keputusasaan mereka. Ini hal yang bagus. Mereka terancam oleh kalian, sebagaimana seharusnya memang begitu. Mulai sekarang, mereka akan mencari celah untuk menyerang.”  “

“Celah macam apa?  seseorang bertanya.

“Celah terbesar yang dimiliki singa adalah perpecahan di antara kamu. Siapapun yang mulai memisahkan diri dari kelompok akan menjadi mangsa empuk. Mereka tidak akan membuang waktu untuk menyerang orang-orang yang tersesat atau mereka yang pergi sendiri,” jawab Elia.

“Apakah aku membahayakan grup ini dengan berada bersama mereka?” aku bertanya pada Elia perlahan, sambil berpikir tentang betapa jelas singa ini mengejarku secara pribadi.

“Mereka akan berada dalam bahaya yang lebih besar tanpamu,” jawabnya. “Sekarang, lanjutkan dengan apa yang kalian lakukan sebelum penyerangan.  Kalian harus menghadapi serangan, tetapi jangan biarkan mereka mengalihkan kelian.  Jika singa tidak bisa memangsa seseorang dari kalian, maka mereka masih dapat menang jika mereka bisa menyimpangkan kita dari sesuatu yang penting yang harus kita lakukan. Karena mereka menyerang saat itu, dan dengan ganasnya, itu menunjukkan mereka melakukan sesuatu yang penting.”  

“Kami sedang berdiskusi tentang mengenal suara Tuhan dan harga dari menaati suara-Nya,” kata Maria muda. “Kami juga menikmati kehadiran Tuhan yang luar biasa.”  

“Waktu dan cara serangan musuh penting untuk dipahami. Sudah menjadi sifat singa untuk bersembunyi dan mengintai sampai ada celah. Sangat jarang seseorang menyerang secara terbuka seperti yang dilakukan singa itu. Ia putus asa, dan ia putus asa karena apa yang kalian lakukan adalah suatu ancaman bagi mereka,”lanjut nabi itu.  
“Tiga hal yang kalian lakukan adalah ancaman terbesar bagi musuh, dan itu seperti tali tiga untai yang dapat mengikat kalian bersama sehingga persatuan kalian tidak dapat dipatahkan. Inilah yang harus kalian miliki untuk mencapai gunung itu."  

“Mengenali suara Tuhan, menaati-Nya, dan tinggal di hadirat-Nya,” William mengingatkan kembali 

“Meteraikan tiga hal ini di dalam hatimu,” jawab Elia.  Putuskanlah setiap hari untuk mengenali suara-Nya dengan lebih baik, untuk melakukan kehendak-Nya, dan tinggal di dalam-Nya. Ini akan menjagamu, dan itu akan menuntunmu pada kerajaan.”  

“Engkau datang duduk bersama kami, dan kemudian tiba-tiba menghilang sebelum penyerangan. Kau tahu bahwa akan ada serangan, bukan? "  kata Mary yang lebih tua.

 "Ya."  

"Mengapa engkau pergi sebelum serangan itu?" Mary bersikeras.

“Karena singa itu tidak akan menyerang saat aku bersama kalian.“ 

“Jadi engkau pergi sehingga mereka bisa menyerang kita?” Mary berkata dengan nada tidak percaya.

 "Ya."  

"Mengapa?"  

“Agar kalian mempelajari semua yang baru saja kamu dengar.”  

“Tapi kita bisa saja terbunuh!”  

“Setiap hari saat kalian berada di jalan ini, kalian berada dalam bahaya.  Musuh terus-menerus berkeliaran di sekitar kalian mencari seseorang untuk ditelan. Kalian harus mempelajari ini, atau kalian tidak akan pernah berhasil, ”jawab Elia.

“Beberapa dari Anda sekarang berpikir tentang keamanan kapal mewah, bahkan merindukannya.  Anda akan segera mengetahui bahwa keamanan di kapal itu bahkan lebih tidak aman daripada berada di sini.  Kalian berada di dalam kehendak Tuhan, dan tidak ada tempat yang lebih aman selain berada di dalam kehendak-Nya. Singa yang menyertai kalian akan jauh lebih besar daripada mereka yang berusaha melahapmu.  Kalian harus melihat Singa yang ada di dalam kalian, dan di atas segalanya, kalian harus mengikuti Dia. Kalian tidak boleh takut pada singa yang berusaha menghancurkan kalian, tetapi kalian harus bertekad untuk membuat mereka takut pada kalian karena kalian tinggal dalam Dia. Itulah satu-satunya tempat aman yang kalian bisa berada.”  

"Apa maksudmu kita akan segera mengetahui bahwa kapal itu tidak seaman jika kami berada di sini?"  tanya Mary muda.

“Segala sesuatu yang bisa diguncang sedang diguncang. Hanya Kerajaan Allah yang tidak terguncangkan.  Mereka yang tidak mengejar kerajaan akan berada dalam bahaya yang semakin meningkat setiap hari. Saat ini kamu berada di tempat teraman di dunia ini, ”jawab Elia.

“Apa terjadi sesuatu pada kapal?”  Mary muda bertanya, lebih tegas lagi.

“Aku hanya bisa memberitahumu hal ini, Mary. Bahwa kamu telah mendapatkan kasih karunia dalam pemandangan Tuhan, dan Dia telah menunjukkan belas kasihan kepada orang tuamu dan orang yang kamu kasihi di kapal itu,” dan dengan itu Elia menyelinap ke dalam kegelapan hutan yang semakin gelap.

 Kami segera mendirikan kemah di tepi sungai. Setelah minum, memasang penjaga, dan menyalakan api, kami membentuk lingkaran besar untuk melanjutkan diskusi yang kami lakukan ketika serangan datang. Aku memulai:

 “Meskipun kita mungkin belum mencapai jarak yang jauh, aku pikir kita mungkin telah membuat lebih banyak kemajuan melalui alam liar ini hari ini daripada hari-hari lainnya.  Aku ingin berkumpul bersama setiap pagi untuk meninjau kembali bagaimana kita harus mengejar tiga hal ini dan kemudian lagi di malam hari untuk menceritakan bagaimana kita telah belajar atau tumbuh di dalamnya.”

“Saat kita berdiskusi, kebenaran apa pun yang diungkapkan oleh Tuhan adalah harta yang sangat berharga.¬  Setiap cerita tentang perburuan harta karun selalu dipenuhi dengan unsur bahaya dan ketegangan, jadi sepertinya kita berada di salah satunya sekarang. Kita sebenarnya berada dalam petualangan terbesar dan perburuan harta karun terbesar yang pernah ada dalam hidup ini. Aku belum mengenal kalian lama, tapi aku rasa aku telah mendapat kehormatan untuk berada dalam petualangan ini dengan beberapa petualang terhebat yang pernah aku kenal."  

“Aku dulu pernah mengikuti beberapa pertemuan yang berdampak pada seluruh dunia,” sela William.  “Membandingkan dengan apa yang kita alami di sini, masa-masa itu semua tampak kecil dan tidak penting. Aku tidak pernah belajar banyak pelajaran mendalam dalam satu hari seperti yang aku alami hari ini."  

"Ini sangat indah sekaligus sangat menakutkan pada saat yang sama.  Engkau serius ketika mengatakan bahwa kita harus menghitung setiap hari seolah-olah itu bisa menjadi yang terakhir karena memang itu bisa menjadi hari terakhir kita. Aku pikir engkau sedang bersikap dramatis, tapi aku yakin aku akan menanggapi semua yang kaukatakan dengan lebih serius sekarang," kata seorang yang lain.

“Ya, tapi aku lebih suka tidak binasa di alam liar ini. Aku ingin melihat gunung. Jika aku mati, aku lebih baik mati dalam pertempuran di sana, jadi mari kita pelajari tiga pelajaran ini dan keluar melewati tempat ini," balas yang lain.

“Generasi pertama yang meninggalkan Mesir semuanya binasa di padang gurun. Kisah mereka ditulis untuk kita supaya hal yang sama tidak harus terjadi pada kita. Perjalanan ini menang dimaksudkan untuk menjadi perjalanan yang sulit, dan ini dimaksudkan untuk menjadi berbahaya supaya mempersiapkan kita untuk menjadi sebagaimana kita dipanggil, tetapi kita tidak dipanggil untuk binasa di sini. Kita harus mengenal Tuhan, mengenal suara-Nya, dan menaati-Nya dalam segala hal supaya berhasil.

“Kita harus tetap dekat dengan-Nya sehingga Dia tidak pernah lepas dari pandangan kita. Kita harus belajar tinggal di hadirat Tuhan yang nyata. Jika kita pernah kehilangan hadirat itu, kita harus berhenti dan menemukan Dia. Kehadirannya bahkan lebih penting bagi kita daripada air ini,”  tambah yang lain.

“Itulah mengapa Dia mengizinkan singa-singa itu berkeliaran di sini.  Mereka untuk kepentingan kita — mereka mengantarkan kita kepada Tuhan,” kata Mary yang lebih tua.  “Aku tidak pernah merasakan Dia seperti yang kurasakan di sini, bahkan seperti yang aku rasakan sekarang.”  

“Aku pikir kita bisa belajar dalam satu hari di sini apa yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipelajari di kapal itu,” tambah William.

“Seluruh dunia bergantung pada-Nya untuk adanya kehidupan,” yang lainnya menambahkan.  'Di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita,' dan di sini itu menjadi nyata bagi kita. Kita tidak dapat bertahan hidup tanpa Dia.  Kita di sini untuk mempelajari ini. Seluruh dunia akan mempelajari ini, dan kita akan dikirim ke dunia dengan pesan tentang ini. Ini adalah Injil kerajaan yang harus diberitakan ke seluruh dunia. Pesan ini tidak akan disampaikan hanya dengan kata-kata, tetapi di dalam kuasa, kuasa dari mereka yang menghidupinya."  

Yang bisa aku pikirkan saat itu hanyalah betapa aku menyukai tugasku ini.

(Bersambung ke BAB DELAPAN)












 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 3:00 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.