KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

JALAN (THE PATH) - BAGIAN 12

Posted By passion for revival on Senin, 22 Februari 2021 | 10:08 AM

Oleh : Rick Joyner
(Diterjemahkan dari buku "The Path: Fire on the Mountain")

BAB LIMA
UJIAN (2)


Aku tahu bahwa gadis muda itu masih mengalami masalah dengan konsep ini, tetapi sepertinya tidak dengan yang lain. Meski begitu, ini membuatnya sangat tidak nyaman sehingga dia jelas tidak akan mengajukan pertanyaan lagi. Aku telah belajar bahwa ketika seseorang memiliki selubung seperti itu di pikiran mereka mengenai kebenaran alkitabiah yang telah jelas dan mendasar, tidak ada argumen yang dapat menghapus selubung itu, kecuali yang Roh Kudus yang melakukannya. Jadi aku memberi tahu mereka bahwa kami akan membicarakan lebih banyak tentang hal-hal ini nanti dan bahwa kami perlu untuk bergerak kembali.

Saat kami mulai berjalan, gadis muda itu berhenti di sampingku. "Aku tidak bermaksud kurang ajar," dia memulai, “tetapi jika ini benar, aku ingin memahaminya. Dapatkah aku mengajukan lebih banyak pertanyaan kepadamu selagi kita berjalan?"

“Tentu saja,” jawabku. "Engkau bisa bertanya apa saja, jika kau mengizinkan aku mengatakan 'Aku tidak tahu' ketika aku tidak tahu jawabannya."

“Cukup adil,dia memulai. “Aku adalah salah satu dari mereka yang selalu mengalami kesulitan ketika memikirkan semua mengenai orang-orang yang bahkan tidak pernah memiliki kesempatan untuk mendengar Injil. Jadi sulit bagiku untuk mendengar tentang beberapa orang yang dapat mengikuti perlombaan untuk panggilan mulia yang mulia ini ketika yang lain bahkan tidak mendapatkan keselamatan."

“Itu adalah pertanyaan yang bagus,” jawab aku, “Dan aku pikir itu adalah pertanyaan yang ada di pikiran setiap orang  yang harus mereka tanyakan jika benar-benar peduli dengan keadilan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menemukan jawaban yang memuaskan aku, tapi ini memang bukan masalah sederhana. "

“Maukah engkau membagikan apa yang kaupelajari denganku?” dia bertanya.

“Aku tidak pernah berbagi semua yang aku pelajari tentang ini dengan siapa pun karena akan memakan waktu lama untuk melakukannya dengan tepat. Tapi aku bersedia berbagi sebanyak yang aku bisa denganmu selama kita bersama-sama dalam perjalanan ini.

“Pertama, dalam segala hal yang kita terima sebagai doktrin, sebagai kebenaran, itu harus dikonfirmasi atau diteguhkan dalam Kitab Suci. Tidak ada pendapat manusia, atau bahkan malaikat, dapat membawa beban dari Firman Tuhan yang tertulis itu. Aku memerlukan waktu bertahun-tahun untuk sampai pada pemahamanku tentang masalah ini dan untuk mencocokkannya dengan Kitab Suci. Untuk menyampaikan dalam waktu singkat itu tidak mungkin, tapi aku dapat membantumu berjalan di jalan yang benar untuk mencari kebenaran.

“Begini saja : mari bahas pertanyaanmu satu per satu, dan aku akan berbagi denganmu kesimpulanku dan sejauh yang aku mampu terangkan tentang bagaimana aku sampai kepada kesimpulan-kesimpulan itu. Jika kesimpulanku tidak memuaskan mu, bertanyalah lagi, dan aku akan mencoba menunjukkan kepadamu bagaimana aku sampai pada kesimpulan semacam itu."

"Aku sangat menghargai bantuan apa pun," jawabnya. “Apa yang aku temukan melalui semua pencarianku benar-benar meyakinkanku tentang kebenaran dan keadilan Tuhan, dan bagaimana Dia bahkan melampaui semuanya itu dengan melimpahkan kasih karunia dan belas kasihan,” kataku. "Aku ingin hal-hal ditetapkan dalam hatiku," lanjut gadis muda itu.

“Oke, tapi aku ingin memberitahumu sebelumnya bahwa tujuan utamaku berbagi hal ini denganmu adalah memberimu sesuatu yang bisa lebih baik dari kesimpulanku,”kataku.

"Apa itu?"

“Itu adalah jalan yang aku ambil untuk menemukan jawabanku itu. Terkadang bukan hanya jawabannya saja penting, tetapi bagaimana engkau dapat sampai pada jawaban itu.”
“Mereka yang diperoleh terlalu mudah bagimu tidak akan begitu berharga. Ketika engkau mengupayakan sesuatu untuk mendapatkan itu semua maka itu akan menjadi harta karun hikmat dan pengetahuan yang akan cukup berharga untuk kaujaga,”jawabku

“Yah, sepertinya kita mungkin bersama dalam perjalanan ini untuk sementara waktu, jadi aku terbuka. Jalan apa yang kau ambil untuk menemukan jawaban untuk ini?"

“Pertama, siapa namamu?”

“Aku Mary.”

“Pas,” jawabku, “Dan itu merupakan pujian. Jadi kita memiliki dua Mary dalam perjalanan ini, dan kalian tampaknya banyak kemiripan. Seperti Maria yang merupakan saudara perempuan Martha dalam Injil, engkau dipanggil untuk memiliki hubungan khusus dengan Yesus."

“Aku hampir tidak merasa sedekat itu dengan Tuhan. Aku merasa bahwa pertanyaanku mungkin merupakan penghinaan bagi-Nya. Bukan aku memaksudkan itu untuk menghina Tuhan, dan aku tahu bahwa kepedulianku pada orang yang aku cintai dapat melampaui pengabdianku Tuhan kadang-kadang, tetapi aku tidak bisa mengabaikan pertanyaan-pertanyaan ini, dan mereka melemahkan kemampuanku untuk mempercayai Tuhan."

Mary lainnya mendekat, dan berbicara, “Kami memiliki banyak pertanyaan yang sama. Aku sudah
mendengarkan percakapan kalian. Jika itu Elia yang asli, maka pasti dia tahu jawabannya. Bisakah engkau membuatnya kembali dan berbicara dengan kita? ”

“Percayalah, aku ingin dia menjawab semua pertanyaan kalian, dan aku ingin mendengarnya
jawabannya juga, tapi aku khawatir itu tidak akan terjadi."

"Kenapa tidak?" tanya Mary yang lebih tua.

“Dia memberi tahu aku tentang pertanyaan kalian dan berkata bahwa aku yang harus menjawabnya. Dia tidak tahu apa pertanyaannya, tetapi dia mengatakan bahwa itu penting bagi seluruh kelompok, dan bahwa aku akan mendapatkan jawabannya, ”jawabku.

“Aneh juga, dia tahu tentang pertanyaan kita, tapi sepertinya Tuhan juga tidak marah pada kita karena memiliki pertanyaan-pertanyaan itu,” kata Mary yang lebih muda.

“Tentu saja, Dia tidak marah. Aku pikir Tuhan tidak pernah keberatan dengan pertanyaan yang tulus. Faktanya, Dia bahkan menegaskan bahwa pertanyaan-pertanyaanmu sangat penting,” kataku.

Aku kemudian berkata kepada seluruh kelompok, yang bisa aku lihat sedang mengawasi kami dan ingin diikutsertakan dalam percakapan, “Ayo pergi ke tepian dekat air hidup dan luangkan waktu untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan yang kalian miliki.”

Aku menunggu semua untuk minum dan kemudian duduk di bebatuan dan dataran dekat sungai. Lalu aku meminta para sukarelawan untuk menempatkan penjaga sepanjang jalan. Lalu aku mulai: 

“Seorang teman pernah mengatakan kepada aku bahwa hampir setiap ajaran sesat adalah hasil dari mencoba menyimpulkan secara logika apa yang Tuhan hanya ungkapkan sebagian. Aku pikir ini benar. 
Pada saat yang sama, kita diberitahu bahwa kita tahu sebagian dan melihat sebagian. Tidak ada dari kita yang memiliki gambaran keseluruhan, atau keseluruhan pemahaman. 
Jadi untuk memiliki seluruh kebenaran kita harus mengumpulkan dan menyatukan pengetahuan yang kita miliki bersama-sama dengan pengetahuan yang orang lain miliki.”

“Ada beberapa hal yang, jika kita mengumpulkan semua pengetahuan kita bersama, kita akan tetap akan memiliki sebagian pemahaman karena hanya itulah yang Tuhan telah nyatakan kepada manusia saat ini. Bahwa yang Tuhan hanya ungkapkan sebagian, tidak boleh kita tambahi dengan mencoba membawanya mengikuti apa yang kita pikir sebagai kesimpulan logis. Dia memiliki alasan untuk tidak memberi tahu kita lebih banyak saat ini. Kita akan memiliki saat sepanjang kekekalan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan kita, jadi jawaban beberapa dari mereka perlu menunggu. Kita menghormati Dia dan membuktikan kepercayaan kita kepada-Nya dengan menerima ini.  Itu harus dapat diterima oleh kita supaya kita berjalan dengan iman."

"Baik. Aku tahu aku mungkin tidak mempelajari semua yang ada tentang masalah ini, tetapi beberapa pertanyaan yang aku miliki mempersulit aku untuk maju dengan tingkat kepercayaan yang aku butuhkan,” Mary yang lebih tua mengakuinya  selagi Mary yang lebih muda mengangguk setuju.

"Aku mengerti. Namun, ada beberapa hal yang tidak disembunyikan Tuhan dari kita, tetapi Dia menyembunyikannya demi kita. Apa yang membuat sesuatu menjadi harta karun adalah karena itu adalah sesuatu yang langka atau sulit didapat. Beberapa dari harta pengetahuan dan pemahaman terbesar hanya akan datang dengan ketekunan yang besar.
Apa pun yang terjadinya terlalu cepat atau terlalu mudah biasanya tidak terlalu berarti. Aku pikir beberapa pertanyaan kalian itu penting, dan aku tidak akan menyangka dapat menjawabnya dengan mudah atau cepat, tetapi Aku akan berbagi dengan kalian apa yang aku temukan dalam pencarianku sendiri.

“Agar tidak jatuh ke ajaran sesat lain, apa yang bagi kita tampaknya parsial atau tidak lengkap harus kita biarkan seperti itu sampai Dia memberikan wahyu yang jelas yang dapat kita konfirmasi dengan Kitab Suci. Jika kita tidak dapat memverifikasi penyingkapan itu dalam Kitab Suci maka kita tidak dapat menerimanya sebagai doktrin. Nubuatan atau penyingkapan tidak pernah diberikan untuk menegakkan doktrin, tetapi hanya Kitab Suci yang dapat melakukannya. Jika kalian memeriksa akar dari banyak sekte dan kultus, kalian hampir selalu akan menemukan 'wahyu' itu tidak dapat diteguhkan oleh Kitab Suci. Jika Yesus, yang adalah Firman itu sendiri, akan menetapkan pendirian-Nya dengan mengatakan ‘Ada tertulis’,  betapa lebih perlu lagi bagi kita melakukan yang seperti itu? ”

“Apakah pemahaman Anda tentang masalah ini dituliskan dalam Alkitab?” Mary bertanya.

“Ya, tapi itu tidak berarti engkau akan melihatnya.  Ada hal lain yang lebih mendasar yang diperlukan memahami Kitab Suci. "

"Apa itu?"

"Kau harus bersedia menerima kesimpulannya dan 
mematuhinya, terlepas dari apakah engkau menyukainya atau tidak. Yesus berkata, 'Jika ada orang yang mau melakukan kehendak-Nya, dia akan tahu tentang ajaran, apakah itu tentang Tuhan, atau apakah aku berbicara dari diri aku sendiri. 
Jadi untuk dapat memahami kebenaran, kita harus mau mematuhinya.

“Ada perselisihan antara Aquinas dan Abelard tentang apakah kita perlu memahami dulu supaya bisa percaya, atau apakah kita perlu percaya dulu supaya dapat mengerti. Tetapi menurut apa yang Yesus katakan, kita tidak hanya harus percaya, tetapi juga harus bersedia untuk menaati-Nya supaya mengetahui apakah ajaran Yesus itu berasal dari Tuhan."

“Itu bisa menjadi suatu tantangan tersendiri,” kata Mary muda.

“Ini memang dimaksudkan untuk menjadi tantangan,” jawab aku. “Kita harus melihat kemuliaan Tuhan dengan wajah yang terbuka dan tidak terselubung untuk dapat diubah menjadi gambar-Nya. Prasangka kita sendiri, pengalaman baik atau buruk kita, bisa menjadi suatu selubung yang menyebabkan kita memutarbalikkan ajaran-Nya. Sebelum kita dipercaya menerima kebenaran tertinggi, kita harus menetapkan dalam hati kita bahwa Dia adalah Tuhan, Dia adalah Pencipta, dan yang memiliki hak untuk melakukan apapun yang Dia
inginkan atas ciptaan-Nya. Itu nendasar, tetapi untuk mempercayai-Nya kita juga harus menetapkan dalam hati kita bahwa Dia itu adil dan tidak akan pernah melakukan sesuatu yang tidak adil."

“Jadi engkau tidak berpikir Dia akan menjatuhkan hukuman kekal bagi mereka yang tidak pernah punya kesempatan mendengar dan menanggapi Injil?” kata Mary muda dengan suara yang cukup keras.

“Aku tahu bahwa Tuhan kita tidak akan pernah melakukan sesuatu yang tidak adil. Aku juga tidak berpikir kita harus mengubah konsep keadilan kita agar sesuai dengan apa yang Dia lakukan. Semua yang Dia lakukan dan semua yang Dia ijinkan dalam kerajaan-Nya adalah benar dan adil karena 'Kebenaran dan keadilan adalah tumpuan tahta-Nya atau otoritas-Nya. Engkau dapat mengandalkan ini,” aku menjawab. Demikian pula kalian juga bisa mengandalkan kasih-Nya untuk semua orang. "

Saat itulah aku melihat Elia lagi, berdiri di dekat situ. Aku jelas-jelas menghadapi pertanyaan yang dia telah peringatkan padaku. Aku melihat sekeliling pada kelompok itu. Aku tahu bahwa beberapa mungkin tidak akan berhasil melewati titik ini jika mereka tidak puas dengan jawaban atas beberapa pertanyaan ini. Beberapa lainnya hanya akan
melewati titik ini karena apa yang akan aku katakan kepada mereka. Aku tidak pernah ingat
merasakan tekanan semacam ini sementara merasa ini tidak mampu. Aku berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam hatiku untuk pertolongan dari Roh Kudus.

“Amin,” aku mendengar Elia berkata. Saat aku melihat ke atas, aku terkejut melihat dia berjalan ke arah kami.

Saat itulah suara keras datang dari arah jalan setapak. Dua dari penjaga datang berlari ke tempat terbuka, terengah-engah sambil mencoba berteriak:
Ada singa yang mengejar kita! Elia berbalik dan dengan cepat menarik kedua penjaga itu, berkata, “Kenapa kalian lari? Ada Singa yang jauh lebih besar di dalam diri kalian! "

Kemudian dia memasuki hutan dengan berjalan kaki, tetapi dengan tegas bergerak menuju singa itu. Pertanyaan-pertanyaan itu sudah bukan lagi masalah terpenting bagi siapa pun.

"Ayo pergi," kataku, dan kami masuk di jalan dilalui Elia.

(Bersambung ke BAB ENAM)












 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 10:08 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.