Kemajuan teknologi dan masa pandemi ini menyingkapkan sikap hati jemaat dan para pemimpin rohani yang dalam kemudahan seharusnya bisa belajar dari bapa² rohani untuk menyelidiki, memahami dan hidup sesuai kehendak dan rencana Tuhan tetapi kenyataannya banyak orang lebih fokus pada kebiasaan rutinitas kegiatan rohani. Sibuk dalam beribadah tetapi mengabaikan intisari ibadah. Membangun komunitas rohani untuk menyelidiki pengertian ayat² firman Tuhan, doa bersama, bernubuat tetapi mengabaikan intisari dari komunitas yang dikehendaki Tuhan, yaitu menjadi murid dan memuridkan jiwa menjadi murid² Kristus. Tuhan rindu melalui kemajuan teknologi dan di masa pandemi ini kita lebih banyak menggunakan waktu, kemudahan mengakses informasi untuk menyelidik dan hidup sesuai kehendak dan rencana Tuhan. Bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus. Hidup sebagai pembelajar dan pelaku firman Tuhan bukan sekedar ingin melakukan kebiasaan rutinitas dalam beribadah dan memuridkan dengan cara² sendiri seperti sekedar membangun hubungan baik atau makan bersama atau saling curhat kemudian mengabaikan kehendak dan rencana Tuhan dibalik masa pandemi dan kemajuan teknologi.
Inilah yang dimaksud Tuhan burung rajawali yang hidup tinggal di kandang dan hidup layaknya ayam potong. Seharusnya kehidupan kita diarahkan untuk mengenali, menghidupi maksud hati/pikiranNya dan berjalan bersama Kristus seperti burung rajawali yang terbang makin tinggi di langit dengan hembusan angin.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.