KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

JALAN (THE PATH) - BAGIAN 11

Posted By passion for revival on Sabtu, 20 Februari 2021 | 3:19 PM

Oleh : Rick Joyner
(Diterjemahkan dari buku "The Path: Fire on the Mountain")

BAB LIMA
UJIAN (1)


Ketika aku menyusul kelompok itu, mereka duduk di sebelah jalan setapak,  jelas sekali tampak lelah, tetapi masih saling berbicara dengan satu sama lain. Aku mendekat perlahan agar tidak mengganggu diskusi mereka. Mereka berbagi
cerita sendiri. Ketika mereka menyadari kehadiranku, mereka berhenti dan berpaling ke aku. 

Mary angkat bicara, menanyakan apa yang ingin diketahui mereka semua :

"Siapa laki laki itu?"

“Dia adalah Sang Suara,” jawab aku.

“Suara apa?” Mary melanjutkan.

“Suara orang yang berseru-seru di padang gurun” jawabku.

“Apakah maksudmu Elia?” seseorang dalam kelompok itu bertanya.

"Ya." aku menjawab.

Ada keheningan yang lama saat mereka merenungkan hal ini. Kemudian Mary melanjutkan penyelidikannya:

"Kamu serius?"

"Aku serius."

“Apakah dia akan kembali?” seseorang bertanya.

“Dia tidak akan pernah jauh dari kita saat kita berada di padang gurun. Dia di sini untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Cara dia mempersiapkan jalan adalah dengan bekerja sama dengan semua orang yang menempuh jalan ini, ” aku
menjawab, sedikit terkejut karena mereka semua percaya padaku dengan begitu mudah. 
Aku melanjutkan: “Kita sedang berada di jalan menuju dunia yang lain, alam yang lain. Di jalan ini, kita mulai belajar untuk hidup di dua dunia — dunia roh dan dunia alamiah. Ini bisa sulit pada awalnya, tetapi kedua dunia ini diciptakan untuk saling berhubungan, untuk berinteraksi dengan berbagai cara. Manusia, yang diciptakan untuk memiliki persekutuan dengan Tuhan yang adalah roh, juga diciptakan untuk menjadi penghubung kedua dunia ini. Karena itu, hidup di kedua dunia adalah keadaan paling alami bagi manusia. Semakin banyak kalian mampu melakukan ini semakin kalian akan menjadi sebagaimana kalian diciptakan. Ini bukannya tidak wajar, tapi wajar keadaan manusia saat kita dibebaskan dari akibat Kejatuhan manusia pertama kali dalam dosa."

Aku melihat sekeliling wajah mereka untuk mencoba mengetahui siapa yang kesulitan memahami apa yang aku sampaikan. Yang mengejutkan aku, tampaknya ini bukan hal baru bagi mereka, jadi aku melanjutkan:

“Kitab Suci tidak hanya menjadi sesuatu yang hidup bagi kita di sini, tetapi kita menghidupinya. Faktanya, kita harus menghidupinya supaya dapat bertahan hidup. Itu akan menjadi makanan kita. Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Tuhan.  Pernyataan ini dikatakan dalam bentuk waktu sekarang, bukan bentuk lampau. Kita harus menerima roti kita setiap hari dari atas, Firman Tuhan yang hidup dan berasal dari Dia sekarang, pada saat ini juga.

“Kita tidak bisa lagi hanya percaya bahwa hal-hal yang tertulis dalam Alkitab adalah benar, tetapi _iman yang benar dalam Kitab Suci adalah iman untuk mengalami apa yang tertulis bagi kehidupan kita pada saat ini. Tidak ada yang tertulis Alkitab yang tidak dapat kita alami hari ini, dan akan kita alami di sini. Beberapa dari kalian kemungkinan besar akan dipakai Tuhan melakukan mukjizat yang lebih besar dari apa yang dilakukan dalam Alkitab. Kita sekarang berada dalam masa-masa ‘pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar’ seperti yang Yesus katakan.

“Sekali lagi, Alkitab bukan hanya sebuah buku sejarah untuk diimani, itu adalah apa yang akan kita hidupi dan merupakan makanan yang akan menopang kita setiap hari. Alkitab adalah gudang persenjataan  yang akan kita gunakan di setiap pertempuran. Mengenal Alkitab bukan hanya hal yang baik untuk dilakukan, tetapi di sini itu berarti hidup atau mati.

“Hutan belantara ini indah, tapi mematikan. Ia akan mencoba membunuh kalian dengan cara apapun yang ia bisa, dan ia memiliki banyak jalan untuk melakukannya. Jika itu tidak membunuh kalian, tempat ini akan berusaha membuat supaya kalian berbalik dari sini. Karena sedemikian menakutkan, hutan belantara ini bisa menjadikan kalian ketakutan sehingga menuntun kalian masuk ke dalam perangkapnya. Jadi ketakutan tidak pernah boleh menjadi penuntun atau pemandu kita.
“Kita harus belajar untuk tidak membiarkan rasa takut mengendalikan kita atau mempengaruhi keputusan kita. Kita harus menggunakan setiap ketakutan yang menghampiri kita sebagai kesempatan untuk melawan ketakutan itu dan untuk bertumbuh dalam iman. Kita akan memiliki kesempatan untuk melakukan ini setiap hari, dan setiap hari kita bertahan di jalur perjalanan ini, kita akan menjadi lebih kuat di dalam Tuhan.

“Kita juga harus memanfaatkan setiap ujian kebingungan untuk bertumbuh dalam hikmat. Setiap hari akan memerlukan lebih banyak iman dan hikmat untuk tetap berada di jalan yang benar. Hikmat datang dari pengalaman yang dipandang melalui hati yang bisa diajar."

“Ada berapa jalan yang ada di sini?” seseorang bertanya.

“Ada banyak, dan hampir semuanya sangat menggoda dan tampak menarik untuk dilewati,” jawabku.

“Bagaimana kita bisa membedakan yang benar?” seseorang bertanya.

“Tidak ada formula tertentu. Tidak ada 'cara' yang bisa kita gunakan. Kita mengikuti Seseorang, bukan
rumus. Namun, menurut pengalamanku, jalan yang benar sepertinya selalu terlihat lebih sulit, dan kenyataannya lebih sulit, setidaknya untuk sementara waktu. Itu kelihatannya tidak akan pernah menjadi jalan yang paling menarik perhatian, itulah sebabnya kita harus memiliki iman untuk melihatnya dan mengikuti Tuhan, bukan hanya mengikuti pemikiran dan logika kita sendiri.

“Jalan yang salah tampaknya selalu terlihat lebih mudah, dan akan menggoda kita untuk mencoba melarikan diri dari kesulitan dan cobaan. Pada kenyataannya, jalan-jalan itu mungkin lebih mudah dilalui untuk sementara waktu, tetapi kemudian akan menjadi jauh lebih sulit dari jalan yang benar. Mereka akhirnya mengarah pada jebakan dan keterikatan yang hanya sedikit orang yang bisa bebas darinya, jika mereka tidak berbalik dengan cepat dan kembali ke jalan yang benar.

“Jalan yang benar tidak akan mungkin semakin mudah, tetapi tampaknya menjadi lebih mudah saat kita bertumbuh lebih kuat dan lebih berhikmat. Jalan yang benar memiliki satu hal yang tidak dimiliki oleh jalan lain, dan itu adalah hal terbesar dari segalanya. Ketika kalian berada di jalan yang benar, kalian akan terus-menerus lebih dekat dengan Tuhan, dan kehidupan-Nya. Air hidup akan selalu tersedia. Tidak ada kedamaian dan kegembiraan yang lebih besar yang bisa kita ketahui selain keberadaan kita yang dekat dengan Dia. Kedekatan kita dengan-Nya dapat menjadi begitu indah sehingga kita akan mulai bersukacita  di padang gurun ini. Bersama Dia,  gua paling terpencil menjadi lebih baik daripada istana. Tanpa Dia, istana paling megah dapat menjadi lebih buruk dari gua yang sunyi.

“Jika kalian berada di jalan yang salah, itu akan menuntun kalian menjadi semakin jauh dari-Nya. Sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan akan digantikan oleh kebingungan dan kegelapan. 'Jalan orang benar itu seperti terang fajar yang bersinar lebih terang dan lebih terang sampai siang hari. 'Jalan orang benar adalah jalan yang benar. Jalan yang benar menjadi semakin terang dan semakin cemerlang sampai kita berjalan dalam kepenuhan cahaya. Jalan yang salah menjadi lebih gelap dan menyebabkan kebingungan yang meningkat. Kebingungan mengarah kepada depresi dan akhirnya putus asa dan mati.

“Sebagaimana persekutuan di antara kalian telah tumbuh melampaui apa yang kalian nikmati di kapal, bahkan persekutuan itu akan tumbuh jauh lebih dalam lagi di sini. Berjuang bersama melalui kesukaran akan menyatukan kalian dengan cara yang hanya dapat terjadi dari beberapa situasi saja. Ada hal lain yang akan kalian alami di sini yang akan menciptakan ikatan yang lebih kuat lagi — kalian akan mengalami kemuliaan Tuhan secara bersama. Dan mengalami kemuliaan dan kehadiran-Nya secara bersama-sama merupakan ikatan terkuat dari semua hal lainnya."

Ketika aku berbicara, aku melihat Elia di dekat situ  mendengarkan semua yang aku katakan. Ini terasa agak membingungkan, sekaligus membesarkan hati. Itu membingungkan karena aku merasa bodoh berbicara tentang alam liar dengan seorang ahli di padang gurun mendengarkan aku. Namun sungguh membesarkan hati mengetahui bahwa ahli itu sedang menyaksikan kami sedemikian dekatnya.

Dia memberi isyarat agar aku melanjutkan:
“Kalian semua di sini karena dipanggil. Kalian sudah dikenal sebelum dunia dijadikan. Kalian telah diberi kesempatan untuk mengikuti perlombaan untuk mendapatkan hadiah tertinggi yang pernah ada atau yang pernah akan diberikan. Ini adalah jalan menuju panggilan Tuhan yang tinggi yang telah ditulis oleh para rasul. Dari awal kalian telah bergabung dengan jiwa-jiwa terbesar yang pernah hidup di bumi. Itu membutuhkan iman yang besar untuk memulai, dan dibutuhkan iman yang lebih besar setiap hari untuk melanjutkan perjalanan itu. Itu tidak akan pernah untuk mudah, tetapi untuk menjadi pembentukan landasan dari orang-orang perkasa yang akan memerintah bersama Kristus dalam kerajaan-Nya.”

“Bagaimana dengan mereka yang masih di kapal? seorang gadis muda bertanya. “Orang tuaku ada di kapal. Bisakah mereka juga memerintah bersama Kristus? ”

“Jika ada yang memanggil nama Tuhan, mereka akan diselamatkan, mereka memiliki hidup yang kekal nan mulia, ”jawab ku. “Tapi jalan ini diperuntukkan bagi mereka yang akan berlomba, yang Rasul Paulus sampaikan saat mendekati akhir hidupnya. Dia berbicara tentang kebangkitan yang lebih baik dari dirinya yang ia rasa belum mencapainya, tetapi bahwa dia terus maju menuju tanda panggilan yang mulia itu. Dia tidak berbicara di sana tentang keselamatan atau kehidupan kekal. Dia sedang berbicara mengenai panggilan yang  tinggi yang tidak banyak dilihat dan tidak banyak dikejar orang. Ini adalah jalan menuju 'panggilan tinggi Tuhan di dalam Kristus Yesus. ”

"Aku pikir kita semua akan menjadi sama di surga," sela yang lain.

“Dari mana kamu mendapatkan itu?” aku bertanya.

Aku tidak yakin. Aku rasa aku mendengarnya, tetapi mungkin juga aku hanya berasumsi. Aku belum pernah mendengar mengenai apa yang kau bicarakan sekarang ini. Apakah engkau yakin ini ada dalam Kitab Suci? ” dia melanjutkan.

“Ya, ini ada di dalam Kitab Suci, dan kau berhak mempertanyakan ini. Ada banyak hal di dalam Alkitab tentang panggilan tinggi dan mulia itu, dan itu akan diterangi dan diteguhkan di dalam kalian dalam perjalanan ini. Kalian perlu melihat panggilan yang tinggi ini untuk berjalan di jalan ini, sama seperti Juruselamat memikul salib untuk kemuliaan yang telah ditetapkan di hadapan-Nya. Jika Dia perlu melihat upah, betapa lebihnya lagi kita perlu melihatnya supaya dapat menanggung hidup dalam salib yang kita telah dipanggil memikulnya?”

"Adalah tepat melakukan diskusi di sini," lanjutku. “Semua makhluk ciptaan-Nya telah diciptakan untuk tujuan dan posisi tertentu dalam ciptaan-Nya. Dia telah memberi kesempatan untuk beberapa orang
dari umat manusia yang jatuh menjadi keluarga-Nya sendiri, putra dan putri Raja segala raja, dan untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Semua ciptaan mengagumi 'ciptaan baru' yang ada ini
dibangkitkan dari manusia yang jatuh. Saat mereka menyaksikan tekad, pengorbanan, dan karakter mereka yang berjalan di jalan ini dan bertahan melawan pertentangan dan kesulitan seperti itu semua demi Raja mereka, bahkan para malaikat mengakui bahwa mereka layak untuk menjadi hakim mereka."

“Tapi jika itu semua karena kasih karunia, lalu bagaimana bisa orang memiliki penghargaan, atau posisi, yang berbeda di surga?" gadis muda itu berseru, jelas terlihat gelisah.

"Itu pertanyaan yang bagus," aku mencoba menyemangati dia. “Benar bahwa kita sekarang dan keadaan yang akan kita capai adalah karena anugrah Tuhan. Karena kasih karunia Tuhanlah kalian dipanggil dan kalian mendengar panggilan itu. Tetapi kita juga diberitahu untuk 'membuat panggilan dan pemilihan kita menjadi sesuatu yang pasti.' Inilah alasan mengapa Roh Kudus disebut 'Penolong' (Helper), bukan 'Pelaku (Doer)' Kita juga memiliki bagian untuk kita lakukan. Kita harus menerima kasih karunia itu lalu berjalan di dalamnya. 
'Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih,' atau hanya sedikit yang menanggapi panggilan untuk menjadikan panggilan dan piliha mereka sesuatu yang pasti.
“Ada mentalitas yang telah merangkak perlahan dalam banyak hal di dunia bahwa kita semua sama, dan semua orang berhak mendapatkan hal yang sama, terlepas dari usaha yang dilakukan atau pencapaiannya. Itu bukanlah konsep yang alkitabiah. Faktanya, itu bertentangan dengan keadilan, yang adalah salah satu dari dua landasan tahta Allah yang ada di Kerajaan Allah. 
Janji yang diberikan kepada jemaat-jemaat dalam Kitab Wahyu adalah untuk 'para pemenang' di jemaat-jemaat itu. Sesuatu yang lain dijanjikan kepada mereka yang tidak cukup peduli untuk hidup dalam apa yang telah disingkapkan kepada mereka.

“Suka atau tidak suka, mengerti atau tidak, Tuhan memilih siapa yang akan diberikan kesempatan, dan kemudian mereka harus memilih untuk mengambil kesempatan itu. Inilah mengapa dikatakan, 'Musa memilih untuk menderita bersama umat Allah yang memandang penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari  semua harta Mesir.’ Kalian juga telah membuat pilihan yang sama ketika kalian memilih untuk mengikuti jalan ini. "

(Bersambung ke Bagian 12)












 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 3:19 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.