KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

JALAN (THE PATH) - BAGIAN 30

Posted By passion for revival on Kamis, 06 Mei 2021 | 1:20 AM

Oleh : Rick Joyner
(Diterjemahkan dari buku "The Path: Fire on the Mountain")

BAB DUA BELAS
PEMBELOKAN (1)


 Medan yang harus dilalui menjadi jauh semakin sulit.  Air hidup memang menyegarkan dan memberi energi, tapi kami telah melewati beberapa hari tanpa makanan padat.  Kami mencari pohon buah-buahan, tetapi tidak menemukan apapun.  Setelah kami melewati bukit yang sangat sulit, kami semua menjadi lemah.  Kami bahkan tidak dapat menemukan sungai untuk mendapat minum.  Saat kami duduk beristirahat, William datang duduk di sampingku.

 “Aku telah banyak memikirkan percakapan kita tentang kepemimpinan, dan seperti yang kukatakan, aku dengan senang hati membantu dengan cara apa pun yang aku bisa,” William menawarkan.

 “Adakah sesuatu yang spesifik, yang menurutmu dapat kaulakukan untuk membantu kami?”  aku bertanya.

 William melanjutkan, “Aku benar-benar peduli tentang orang-orang ini, dan aku mengaku bahwa aku sedikit protektif terhadap mereka ketika engkau muncul, tapi aku mulai mempercayaimu.  Namun, ada beberapa orang yang tidak dapat kupercaya."

 “Silakan lanjutkan,” kataku.  "Aku pikir Engkau/kalian mengenal orang-orang ini jauh lebih baik daripada aku."

 “Ada kelompok yang sudah terbentuk.  Sebagian besar adalah Engkau pasti menyadari bagaimana mereka tampak berbeda dari mereka yang lain dalam kelompok ini.  Aku pikir mereka punya agenda sendiri dan kupikir jika kita tidak segera menemukan air dan makanan, mereka akan memisahkan diri dan pergi.  Mereka bisa membawa banyak yang lain bersama mereka."

 “Mengetahui ini dapat sangat membantu,” kataku.  “Apakah mereka telah menyebabkan masalah khusus?”

 “Satu-satunya masalah yang kupikir dapat mereka sebabkan sejauh ini adalah membuat beberapa yang lain tidak nyaman. Masalah yang disebabkan oleh orang-orang seperti itu hanya muncul ketika ada masalah nyata lainnya yang muncul."  William berkata, menatapku dengan perhatian yang jelas dan serius.

 “Bagaimana kita bisa memperbaiki ini?”  tanyaku.

 “Aku sudah terbiasa berurusan dengan generasi yang lainnya, aku tidak tahu apakah aku bisa banyak membantu mereka yang muda-muda itu," lanjut William.

 "Mereka penting bagi kita," kataku.  “Kita mungkin ada di sini lebih untuk mereka daripada mereka di sini untuk kita.
 Menemukan solusi dan mengubah masalah menjadi solusi sangat penting bagi kita untuk padang gurun ini.  Jika ini adalah masalah besar, kita pun memiliki peluang yang besar."

 “Tidakkah menurutmu beberapa situasi di sini hanya dimaksudkan sebagai suatu perangkap?”  tanya Andrew, petugas muda dari kapal, yang datang untuk duduk bersama kami.

 “Itu adalah pertanyaan yang bagus, dan aku setuju bahwa ada situasi-situasi di sini yang adalah perangkap yang dimaksudkan melakukan yang jahat.  Meski begitu, semua itu telah diijinkan agar kita bisa belajar mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.  Setiap perangkap itu mempunyai sesuatu yang penting untuk diajarkan kepada kita.  Andrew, apakah mereka juga seperti ini di kapal?” aku bertanya.

 “Ya, tetapi ketika kami memulai perjalanan ini, mereka tampaknya juga makin dekat dengan yang lain di kelompok ini.  Kemudian aku melihat mereka mulai menjauh lagi.  Seseorang tampaknya telah muncul sebagai pemimpin mereka, dan kupikir dia mungkin yang menjadi penyebabnya."

 “Ayo kita kunjungi mereka,” kataku.

 Mereka yang adalah orang-orang dewasa muda dan remaja berselisih usia tidak jauh. Mereka berjumlah sekitar 24 orang.  Aku telah mengamati mereka dari jauh juga sebelumnya, dan salah satu dari mereka jelas menonjol sebagai pemimpin.  Saat aku melihat mereka sekarang, dia tampaknya sedan berbicara dengan orang-orang menyusun setengah lingkaran di hadapannya.  Yang lain berdiri di sekeliling belakangnya, tetapi semua mendengarkan apa yang dia katakan.
 Ketika aku mendekat dan menyapa mereka, mereka semua berpaling kepadaku dan mulai memperhatikanku, tetapi tidak dengan antusiasme yang tinggi.  Nyatanya, mereka bereaksi seolah-olah mereka mengira aku akan memarahi mereka.
 
"Kami membutuhkan bantuan kalian," aku memulai.

 “Apa yang bisa kami bantu?”  sang pemimpin bertanya.

 “Kami membutuhkan penjaga terlatih dan terampil yang memiliki keberanian dan daya pengamatan,” jawabku.
 "Kami tidak terlatih atau tidak terampil menjadi penjaga," kata salah satu dari mereka

 “Kalian mungkin belum dilatih, tetapi kalian memiliki kemampuan.  Kalian memiliki kepekaan dan suatu jenis keberanian yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan ini, " kataku.
 
"Apa yang membuatmu berpikir demikian?"  si pemimpin menjawab.

 “Tak dapat tidak, aku perhatikan bahwa ketika singa menyerang kita, sebagian besar dari kalian tidak terlalu takut.  Kalian tidak menjadi lumpuh seperti yang lainnya.  Faktanya, kalian sepertinya siap bertarung, bahkan bersemangat menghadapi tantangan itu.  Aku mulai memperhatikan kalian saat itu, dan aku tidak mungkin tidak melihat betapa tajamnya kalian itu.”
 “Aku juga melihat betapa tertariknya kalian pada Mark dan bakatnya.  Itu karena banyak dari kalian memiliki karunia rohani yang sama.  Itu akan membangkitkan karunia kalian dalam perjalanan ini jika memang belum muncul.  Kalian tertarik pada hal-hal supranatural karena kalian memiliki panggilan dalam kehidupan supranatural, dan kalian dipersiapkan untuk itu untuk pertempuran terakhir yang juga merupakan sesuatu yang supranatural.  Banyak dari kalian akan disebut sebagai nabi. Dasar dari pelayanan kenabian adalah menjadi penjaga,” kataku.  “Kami membutuhkan penjaga, dan kalian membutuhkan pengalaman di bidang itu."

 Hampir seluruh kelompok menjadi lebih tertarik, dan beberapa bahkan antusias.  Satu dari gadis-gadis itu tampak sangat tidak antusias, jadi aku bertanya apa yang dia pikirkan.

 “Kata orang tuaku, yang mengaku sebagai penjaga hampir semuanya pahit, orang-orang yang kritis, yang hanya menabur perpecahan dan perselisihan di antara satu sama lain,” katanya.  “Aku suka memberontak terhadap orang tuaku, jadi aku mulai mendengarkan beberapa dari mereka yang menyebut diri mereka sebagai para penjaga, dan aku bahkan membaca beberapa materi dari mereka.  Aku harus mengakui bahwa orang tuaku benar.  Mereka tampak negatif terhadap semua orang dan segala hal.  Aku tidak ingat pernah mendengar salah satu dari mereka mengatakan hal yang baik atau positif tentang siapa pun.  Jika kita menjadi seperti itu, aku tidak berpikir itu akan membawa kita ke gunung Tuhan," katanya.

 “Itu adalah wawasan yang menarik dan penting,” aku menjawab, “Itu jenis kebijaksanaan kita perlukan.  Dia benar mengenai semangat kritis yang ada pada banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai penjaga.  Ada sejumlah alasan terkait hal itu, tetapi yang utama mungkin karena orang-orang yang memiliki karunia dan panggilan dalam bidang-bidang itu belum menempati tempatnya, sehingga orang lain yang tidak dipanggil untuk melakukannya yang kemudian mengisi kekosongan itu.
 "Siapa namamu?"  Aku bertanya pada gadis itu.

 "Alexis," jawabnya.

 “Alexis, engkau jelas orang yang berkomitmen pada kebenaran dan kedalaman jika kau berniat mencari tahu apa yang orang tuamu katakan tentang grup ini.  Apa lagi yang kamu pelajari?”

 “Ada begitu banyak kepahitan dan semangat yang kritis dalam diri mereka sehingga itu merupakan racun rohani.  Itu menghancurkan dan tidak membangun.  Kupikir itu berakar pada hati yang tidak mengampuni, atau yang mengalami kekecewaan dan luka yang tidak pernah sembuh."

 "Alexis, ini merupakan pandangan yang penting," lanjutku.  “Ada perangkap unik yang dipasang untuk setiap kita semua yang ada di sini.  Menjadi terlalu kritis dan negatif adalah jebakan yang dipasang khusus untuk mereka yang sedang dipanggil untuk menjadi para penjaga dan nabi.  Mereka yang jatuh ke dalam jebakan itu akhirnya menabur ketakutan dan perpecahan, dan bukannya iman dan cinta bagi Tuhan dan bagi satu sama lain.  Racun ini bisa lebih mematikan dari gabungan semua guru palsu dan gembala palsu. Apa yang kuminta untuk kalian lakukan memang berbahaya, tapi kami membutuhkan kalian.”
 
“Tanpa melupakan peringatan yang Alexis berikan kepada kita, izinkan aku membagikan beberapa hal yang baik tentang panggilan di bidang ini.  Kita dipanggil untuk berjalan dengan iman, bukan ketakutan.  Kita harus bijak dan cukup cerdas untuk melihat jebakan, tetapi tujuan dasar kita adalah mencari jalan yang benar, bukan hanya mengetahui apa yang salah.  Untuk alasan ini, para penjagalah yang biasanya pertama kali melihat keajaiban dan kemuliaan.
 “Kita diubah menjadi sebagaimana yang kita lihat, dan jika kita hanya melihat dan belajar hanya mengenai  musuh kita (iblis) sepanjang waktu maka kita bisa mulai memiliki sifat dari musuh kita itu. Para penjaga dalam Alkitab juga dipanggil untuk memperhatikan kedatangan Sang Raja atau para utusan-Nya, untuk memperingatkan orang-orang supaya mereka bisa menyiapkan suatu penerimaan yang semestinya.”
 “Memang benar orang-orang yang kritis jarang membangun apapun, mereka hanya merobohkan.  Yang semacam itu mungkin menjadi batu-batu sandungan, tetapi mereka tidak akan ada begitu banyak jika mereka yang sejati dipanggil bangkit dan mengambil tempat mereka sebagai penjaga bagi Tubuh Kristus.  Kami membutuhkan kalian yang terpanggil untuk ini menempati posisi kalian dan belajar melakukannya dengan cara yang benar.”
 “Bukan hal kecil yang aku minta dari kalian.  Ada banyak bahaya yang terlibat.  Kalian akan berada di barisan depan, dan bila ada bahaya kalian akan menjadi yang pertama yang menghadapinya.  Ini akan membutuhkan banyak keberanian, dan itu akan membutuhkan kebijaksanaan dan ketajaman.  Meskipun beberapa dari kalian masih sangat muda, kalian akan melakukannya akan cepat menjadi dewasa dengan melakukan tugas ini.”
 
"Siapa namamu?"  Aku bertanya pada tampaknya menjadi pemimpin mereka itu.  

“Namaku Charlie”.
 
"Apakah Engkau/kalian keberatan jika aku memanggilmu Charles?"

 "Tidak.  Aku tidak keberatan."

 "Charles, maukah engkau bertindak sebagai pemimpin dari para penjaga ini?"  aku bertanya.

 “Aku siap, tapi mengapa aku?”  tanyanya.

 “Karena dirimu seorang pemimpin, dan engkau telah menjadi dewasa melampaui usiamu.  Aku juga berpikir engkau cukup peduli pada orang-orang ini sehingga kau tidak akan meninggalkan mereka dan akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi mereka," aku membalas.

 "Bagaimana engkau tahu begitu banyak tentang aku?"  Charles bertanya.

 “Tugasku adalah mengetahui siapa saja yang bersama kita,” jawabku.

 Setelah beberapa lama, Charles menjawab, "Aku akan membantu kalian mewujudkannya.  Aku bisa melihat bahwa menjadi penjaga yang terlatih harus bersikap kritis jika kita ingin berhasil melewati tempat ini."

 "Semua penjaga sangat kritis, Charles, tapi pekerjaanmu akan lebih lagi," tambahku.  "Engkau harus memperhatikan para penjaga.  Engkau juga bebas untuk datang kepadaku kapan saja untuk membicarakan apa pun yang menyangkut diri kalian.
 “Aku juga ingin mengenal kalian semua sedikit lebih baik.  Apakah kalian keberatan jika aku menanyakan beberapa
 pertanyaan?"  aku melanjutkan.

 “Tidak,” kata beberapa dari mereka.

 “Apa alasan kalian ikut dalam perjalanan ini dan meninggalkan kenyamanan yang begitu mewah di dalam kapal?"  aku memulai.

 Alasan mereka beragam, tetapi benang merahnya adalah kebosanan.  Mereka membutuhkan petualangan. Beberapa ingin mengenal Tuhan lebih baik.  Mereka berkata bahwa mereka baru saja mendengar tentang Dia di kapal itu, tetapi mereka tidak mengalami Dia.  Kedalaman dan ketulusan dari sebagian besar jawaban mereka sangat membesarkan hati, bahkan untuk William dan Andrew yang tampak jelas terkesan.

(Bersambung ke Bagian 30)















 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 1:20 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.