KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

MENJADI MURID KRISTUS YANG MENGERTI, MENGHAYATI SERTA MENGHIDUPI KEBENARAN SECARA MENDALAM DAN KONSISTEN SETIAP HARI (bagian 2)

Posted By passion for revival on Selasa, 06 Juli 2021 | 2:55 PM

Oleh Sery M.


Lebih jauh saat merenungkan makna mimpi ini, saya diingatkan kembali bahwa simbol kue ini adalah KUE NATAL. Melalui simbol ini Tuhan sedang menyampaikan kerinduan hati-Nya agar para pemimpin rohani memperlakukan pesan² yang berasal dari hati-Nya sebagai kesukaan, sesuatu yang sangat dirindukan, diinginkan dan dinanti-nantikan, bukan sebaliknya menjadi suatu beban yang berat, seolah seperti tuntutan pekerjaan yang harus segera diselesaikan, jika tidak, maka akan ada hukuman/ sanksi yang dialami. 
Tidak demikian hubungan yang Tuhan kehendaki dari hamba-hambaNya. Tuhan sungguh rindu mendapati hamba²-Nya memiliki hasrat yang besar dalam hati saat menanti-nantikan perkataan-Nya, mendengar pernyataan isi hati-Nya, juga dalam hal mengikuti dan mengerjakan kehendak dan rencana-Nya, seperti gambaran orang² Kristen yang begitu bersemangat menjelang hari Natal tiba dan menyambutnya dengan riang gembira. 
Tuhan mengumpamakan hasrat yang besar terhadap pesan² dari Tuhan itu seperti sikap seorang ibu yang dengan senang hati berupaya membuat beraneka macam hidangan Natal yang lezat dan terlihat indah untuk anak²nya. Sebagaimana antusiasnya seorang ibu dalam mempersiapkan hidangan untuk hari Natal itulah Tuhan ingin hamba²-Nya menerima, mengolah dan membagikan pesan² yang berasal dari hati-Nya kepada umat Tuhan. 

Tuhan menyatakan bahwa sebagian besar dari hamba² Tuhan dan juga umat Tuhan justru seringkali bersungut-sungut, atau bersusah hati saat Tuhan menyampaikan pesan kepada mereka.  Pertama-tama, karena para pemimpin rohani memiliki selera yang berbeda dengan kehendak Tuhan, lalu yang berikutnya karena mereka telah membiasakan diri dalam kemalasan dan keengganan untuk mengolah pesan² rohani. Mereka ingin menghindari proses yang harus mereka jalani saat merenungkan, mempelajari, dan khususnya mempraktekkan kebenaran dalam hidup mereka sehari-hari. Sebagian besar dari para pemimpin rohani berharap proses yang instan (mudah, cepat dan ala kadarnya saja), tak perlu repot berjerih lelah mendalaminya, mencatat setiap petunjuk Tuhan, apalagi jika harus jujur mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum mengajar umat Tuhan. Ini pun termasuk sikap hati yang mengejar kenyamanan hidup.
Sikap para pemimpin rohani yang demikian seumpama para pelajar yang seharusnya masuk kelas guna mengikuti kegiatan belajar, namun memilih untuk membolos dan pergi bertamasya ke pantai. Pada akhirnya karena sibuk bersenang-senang, tas dan buku pelajaran mereka tertinggal di tempat rekreasi itu. Akibatnya, mereka ketinggalan pelajaran dan mengalami kerugian karena kehilangan tas dan buku² pelajaran mereka yang sangat berguna itu. 

Kondisi rohani dari para pemimpin ini pun berimbas kepada umat Tuhan yang juga sekedarnya saja dalam menerima pesan² Tuhan. "Toh yang penting saya sudah beribadah, itu sudah cukup". Padahal usai dari ibadah tersebut mereka tetap tidak menangkap apa yang Tuhan kehendaki untuk mereka lakukan dalam hidup mereka sehari-hari. Hati mereka tetap kosong dan hampa seolah Tuhan begitu jauh dari mereka.
Selama ini, banyak dari umat Tuhan yang kondisinya seumpama kawanan domba yang kerdil dan kurus karena tidak diberi makanan rohani yang mengenyangkan dan mendewasakan hidup mereka. Jika makanan rohani saja belum mereka peroleh, bagaimanakah mereka dapat mengerti kehendak Tuhan?
Umat Tuhan yang tidak mengetahui kehendak Tuhan dengan benar itu adalah mereka yang dididik menjadi anak² yang manja. Mereka telah terbiasa diajari untuk mencurahkan isi hatinya saja, menuntut untuk selalu didengarkan, diperhatikan dan dipenuhi semua keinginan dan harapannya, sedangkan Tuhan sedang mencari dan merindukan orang² yang sungguh rindu mendengarkan isi hati-Nya, yang ingin mengenal dan melakukan kehendak-Nya, seperti seorang prajurit yang giat dan disiplin melakukan tugasnya, bukan terus menjadi kanak² rohani yang manja. 

** (bersambung ke bagian 3)


SERIAL ARTIKEL : 
MENJADI MURID KRISTUS YANG MENGERTI, MENGHAYATI SERTA MENGHIDUPI KEBENARAN SECARA MENDALAM DAN KONSISTEN SETIAP HARI



 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 2:55 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.