Oleh Didit I
Beberapa orang merayakan kebangkitan Kristus hari minggu kemarin bersama keluarga, teman dengan berbagai cara seperti mengikuti perjamuan kudus, doa bersama, membaca Alkitab bersama, mengikuti ibadah online, menonton kembali film "Passion of The Christ" tetapi seberapa banyak diantara kita merenung, menghubungkan antara makna kebangkitan Kristus dengan hidup kita, terlebih lagi merayakan paskah pada masa pandemi. Sudahkah kita menyambut kebangkitan Kristus tahun 2021 dengan cara yang berbeda dari tahun² sebelumnya?
Adakah paskah ditahun 2021 ini kehidupan rohani kita terus bertumbuh seperti iman, harapan dan kasih kepada Kristus makin teguh lebih daripada tahun 2020?
Masihkah kekuatiran dan ketakutan menguasai hati, pikiran dan mengendalikan hidup kita?
Apakah prioritas hidup kita sedang dipersiapkan, diarahkan pada kehendak, rencana Tuhan dan segala hal yang berhubungan dengan hidup kekal bersama Tuhan atau kita sedang mempersiapkan, mengarahkan hidup sesuai kehendak, rencana, keinginan dan segala hal yang berhubungan dengan pengejaran akan kenyamanan, kenikmatan, kemudahan hidup pribadi?
Dan seberapa besar kita peduli, rindu untuk mendekat, mendengar, memperhatikan, mengerjakan kehendak dan rencanaNya?
KONDISI UMAT TUHAN MEMPERINGATI KEBANGKITAN KRISTUS TAHUN 2021: PENGLIHATAN DUA PERBEDAAN UMAT TUHAN MEMAKNAI PASKAH
Di awal April 2021, Tuhan memperlihatkan beberapa kelompok besar orang² di kaki gunung sedang berbaris, mengenakan perlengkapan perang yang rusak seperti baju zirah yang terkoyak, tidak ada pedang atau ada pedang tapi mata pedangnya patah, perisai hilang atau kalau ada pun kondisinya seperti lempengan besi yang berlubang/ penyok sangat parah, ketopong yang penyok dan berlubang, kasut yang berlubang atau hilang. Mereka berjalan menuju kota besar, padat penduduk yang bernama kota "Agamawi". Kondisi orang yang menuju kota besar tersebut sungguh memprihatinkan seperti tawanan perang yang dirantai kedua tangan dan kakinya. Rantainya saling terhubung antara kedua tangan dan kaki bahkan rantai antara tawanan saling terhubung dengan tawanan lainnya. Sungguh kondisi yang mengenaskan. Yang mengherankan adalah di antara orang yang berjalan tersebut banyak yang membawa bendera berwarna putih kumal dengan simbol salib ditengahnya. Wajah mereka saat bertemu orang lain mengekspresikan kebahagiaan tapi saat sendirian langsung berubah mengekspresikan perasaan yang penuh prasangka negatif, takut, kuatir, kecewa, marah, dendam, benci, putus asa dll.
Saat tawanan masuk ke kota Agamawi para tawanan disambut penduduk kota. Mereka saling berjabat tangan dan memberikan ucapan "Selamat merayakan kematian dan kebangkitan Kristus. Mereka mengklaim kota Agamawi sebagai puncak dan tempat perhentian dari pengejaran akan Tuhan". Penduduk kota agamawi merayakan kematian dan kebangkitan Kristus sebagai tradisi agama. Anehnya para tawanan menyambut, menikmati suasana perayaan paskah di kota agamawi dalam kondisi masih tertawan, dikendalikan, diawasi dengan sangat ketat oleh pasukan iblis kota Agamawi. Dalam hati saya bertanya², apa yang sedang dilakukan para tawanan dan penduduk kota? Mengapa mereka tetap merayakan kebangkitan Kristus dalam keadaan tertawan, tertindas, menderita? Lalu Roh Kudus berbicara dengan jelas bahwa roh agamawi membiarkan orang² memperingati perayaan paskah asalkan tidak menghadirkan kasih dan kuasa dari Kristus yang sejati. Roh agamawi membentuk pola pikir terkait paskah dalam berbagai versi sesuai keinginan hati, harapan dan imajinasi kita yang egois. Kita bisa merayakan kebangkitan Kristus atau apa pun tanpa memahami, menghidupi makna, menikmati kasih dan kuasa dari kebangkitan Kristus yang sebenarnya (catatan: posisi gunung Tuhan ada disekitar perbukitan dan pegunungan yang berhadapan langsung dengan kota Agamawi. Kota agamawi memiliki tembok menjulang tinggi, berbagai jenis pohon yang menjulang tinggi, rimbun disertai berbagi jenis tanaman bius, aroma terapi yang dimaksudkan membius, mengalihkan perhatian para pendatang, tawanan, penduduk kota untuk lebih menikmati keindahan, merasakan kemegahan, kenyamanan kota Agamawi daripada perbukitan, pegunungan yang sangat megah, lebih indah, menarik perhatian karena perbukitan dan pegunungannya menjulang tinggi dan kokoh terletak tepat di seberang kota Agamawi yang dipisahkan oleh padang pasir).
Kemudian Tuhan membawa saya melihat ke sisi yang lain di sekitar pegunungan melewati perbukitan, aliran sungai, jurang, yaitu lembah yang sangat megah, indah, dilingkupi dinding yang kokoh, tersembunyi dilekukan pegunungan yang sangat menawan. Kondisi lembah yang ditumbuhi berbagai jenis pohon yang berbuah, berbagai jenis bunga² yang sangat menawan dan harum, udara yang sejuk, aroma pohon² yang berbau harum seperti aroma pohon gaharu, cendana, suara aliran air yang meneduhkan hati. Disekitar lembah tampak orang² dalam kelompok kecil atau sendirian mengenakan perlengkapan perang dengan lengkap, sikap mereka sangat ramah menyambut para pendatang dengan tulus (tanpa ada kepura²an), tegas, berani, tenang dan bijaksana. Mereka tinggal di lembah. Setiap hari para prajurit tersebut berlatih sekitar dataran lembah. Ekspresi para prajurit tidak tampak jelas dari wajah mereka karena wajah mereka bersinar terang tetapi dari tindakan mereka tampak penuh sukacita, tenang, perkataan mereka benar² menggetarkan hati saya karena kebijaksanaannya. Mereka berkumpul, berdiskusi, berlatih bersama, berbagi makanan bahkan mendorong para prajurit (yang belum memiliki) segera minta kepada Tuhan mantel yang bertuliskan kerendahan hati supaya mengenali serangan musuh.
Mereka membawa bendera panji bergambar salib mirip dengan yang dibawa oleh para tawanan. Bedanya hanya pada warna dan kilauannya. Bendera yang dibawa oleh prajurit² di lembah warna benderanya putih, bersih, gambar salibnya sangat jelas, memancarkan sinar kemuliaan Tuhan sedangkan bendera yang dibawa oleh para tawanan perang berwarna putih kumal, kotor, kain yang sudah lapuk membuat bagian tepinya sobek² sehingga gambar salib di panji tersebut tidak jelas.
Tak lama kabut putih yang bersinar terang (gambaran dari Roh Kudus) turun dari langit lalu menyelimuti orang² di lembah. Tak lama suasana di lembah dipenuhi dengan kabut putih disertai suara gemuruh seperti guntur disusul kilat berkali² (Roh Kudus menjelaskan bahwa Tuhan sedang berbicara dengan setiap prajuritNya di lembah tersebut). Kaki saya menjadi gemetar dan tersungkur. Sungguh tidak ada orang yang sanggup berdiri dalam kemuliaanNya yang dahsyat. Lalu saat kabut memudar tiap orang mengenakan perlengkapan perang yang bersinar terang, membawa gulungan peta, kompas dan obor. Kemudian Tuhan menjelaskan bahwa prajurit² Tuhan di lembah memperingati paskah dengan memperbarui perlengkapan perang, berlatih, menerima kompas, peta dan bergerak mengikuti pimpinan Roh Kudus. Mereka hidup sesuai pimpinan Roh Kudus dan tujuan yang Ilahi.
Melalui penglihatan di atas Tuhan hendak menunjukkan perbedaan antara kehidupan rohani umatNya yang menggunakan cara² agamawi dengan yang dikehendaki Tuhan dalam memperingati kebangkitan Kristus sebagaimana nasihat rasul Paulus kepada jemaat di Korintus,
2 Korintus 5:15
"Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka."
Tuhan ingin kita menyambut kematian Kristus dengan menyalibkan segala harapan, keinginan, kehendak, rencana, tujuan sendiri lalu menyambut kebangkitan Kristus dengan hidup sesuai pimpinan RohNya yang akan menuntun kita pada harapan, kerinduan, kehendak, rencana dan tujuan hidup dari Tuhan. Meneladani kehidupan dan pelayanan Kristus bahkan melakukan perkara² yang lebih besar bersama Kristus.
Kematian dan kebangkitan Kristus seharusnya menyadarkan bahwa kita harus segera menanggalkan manusia lama dan hidup sebagai manusia yang baru di dalam Kristus. Makin serupa dengan Kristus.
Tuhan menyingkapkan banyak orang menyambut paskah pada tahun 2021 dengan pola yang agamawi seperti,
1. Membiarkan diri kita bertahun² tetap tenggelam dalam berbagai jerat dosa seperti kekuatiran, ketakutan, putus asa, kesombongan tanpa menyadari bahaya dari dosa² yang berusaha membinasakan kita, merampas berkat² sorgawi, waktu, tenaga, kasih karunia yang telah dilimpahkan dalam hidup kita. Tidak ada niat untuk merendahkan diri dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan (padahal tujuan dari karya salib Kristus adalah memulihkan kembali hubungan kita dengan Bapa melalui darah Kristus). Tidak ada niat untuk mencari, menyelidiki, hidup sesuai kehendak dan rencana Tuhan sebab merasa telah nyaman tinggal dalam dosa. Hal ini digambarkan Tuhan dalam bentuk para tawanan yang dirantai oleh roh agamawi berusaha mengendalikan pikiran, perasaan dan hidup kita pada kebinasaan kekal. Para tawanan dirantai, dikendalikan, dibiarkan oleh roh agamawi untuk merayakan paskah asalkan tetap tinggal dalam kota agamawi. Artinya kita hanya mengadakan perayaan² yang megah, menarik tanpa pengertian yang benar, tanpa perubahan hidup sebagai manusia baru, tanpa mencari pimpinan Tuhan, tanpa tujuan, tanpa memperhatikan pertumbuhan iman/ harapan/ kasih di dalam Kristus.
Contoh:
# Merayakan kebangkitan Kristus dengan sukacita dan semangat tetapi hati masih dikuasai ketakutan, kekuatiran menghadapi kegoncangan ekonomi di masa pandemi.
# Giat menyanyikan lagu/memainkan musik/ menghadiri ibadah kebangkitan Kristus tetapi hati masih menyimpan kekecewaan, dendam, iri hati, suka membanggakan diri, putus asa.
# Giat menyampaikan khotbah² di media sosial terkait keindahan berkat² dari Kebangkitan Kristus tetapi masih hidup dalam kebiasaan manusia yang lama.
Singkatnya, inilah kehidupan orang² yang puas diri, yang telah merasakan kenyamanan, kenikmatan hidup dalam cengkeraman roh Agamawi lalu menutup diri terhadap pimpinan/arahan Roh Kudus yang ingin mengajar, mengubah, mengarahkan hidup kita sebagai manusia baru di dalam Kristus seperti orang² Israel yang lahir, tinggal, hidup nyaman sebagai budak orang Mesir daripada berjalan di padang gurun, berperang melawan penduduk kota Kanaan, tinggal di Tanah Perjanjian Tuhan.
2. Giat beribadah, merayakan kebangkitan Kristus tetapi enggan atau berlambat² dalam memperbaiki hubungan dengan Tuhan serta ketiadaan tekad untuk memahami makna, hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus. Hal ini digambarkan Tuhan dalam penglihatan seperti membiarkan diri kita tetap mengenakan perlengkapan perang yang telah rusak/tidak lengkap, mengenakan pakaian yang compang-camping serta mengikuti arahan, petunjuk pasukan iblis dari kota Agamawi. Sikap pasrah pada tuntunan, arahan, kendali roh agamawi menggambarkan sikap penolakan untuk memperbaiki, memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan, menolak untuk mencari, menyelidiki, berdiskusi, hidup sesuai kehendak, rencanaNya. Meskipun ada yang giat, bersemangat, rajin mengikut ibadah, sibuk mempersiapkan acara, pelayanan paskah tetapi jika hati, pikiran, seluruh hidup kita tidak terhubung dengan Tuhan maka kita hanya melakukan berbagai ritual agama untuk memuaskan keinginan² pribadi, bukan kehendak Tuhan.
Contoh:
# Giat memuji, menyembah Tuhan, membaca firman, mendeklarasikan janji firman Tuhan hanya sebagai cara untuk memanfaatkan Tuhan demi memperoleh hidup yang nyaman, kemudahan, kelimpahan berkat materi di dunia.
# Enggan mengintrospeksi diri, enggan menyelidiki tujuan hidup dari Tuhan, enggan merenungkan firman Tuhan tetapi giat mendeklarasikan janji² firman Tuhan saat pagi, siang, sore, malam di kamar doa, gereja, mimbar, atas gedung (sambil berpikir bahwa Tuhan pasti mendengarkan deklarasinya).
# Giat mengikuti, mencatat, meringkas, posting khotbah² kebangkitan Kristus di media sosial tetapi enggan menghubungkan antara prinsip² firman Tuhan tersebut dengan hidup sehari² serta menerima langkah² praktis (yang diterima dari Tuhan untuk diterapkan dalam hidup sehari²)
Singkatnya, giat melakukan berbagai aktivitas agama hanya untuk menenangkan batinnya, membenarkan diri, memuaskan keinginan hatinya dan tidak terhubung atau tidak mengenal Tuhan secara pribadi.
3. Nyaman, senang, suka bergaul dekat/ berkomunikasi dengan orang² yang suka mengencerkan berita Injil, membatasi diri terhadap diskusi, kedekatan dengan orang² yang takut akan Tuhan, menolak pesan² rohani seperti nasehat, ajaran, nubuat, penglihatan, mimpi dan lain² yang murni berasal dari Tuhan dan disampaikan dengan kasih yang tulus. Ingin menampilkan diri sebagai orang yang saleh, baik dengan usaha² sendiri tanpa terhubung dengan Tuhan sebab hatinya hanya peduli dengan kepentingan dirinya sendiri daripada Tuhan. Hal ini digambarkan dalam penglihatan saat para tawanan memasuki kota agamawi lalu bersalaman saling memberikan ucapan paskah tanpa merasakan keanehan sebagaimana makna kebangkitan Kristus yang sejati adalah membuat hidup kita bebas dari belenggu dosa, bukan dalam kendali, pengaruh, belenggu dosa.
Contoh:
# Memilih dan ingin bergabung dalam komunitas rohani yang anggota dan admin group suka berbagi humor, hiburan, kata² motivasi, pengetahuan² rohani, pengetahuan umum tetapi menghindari nasehat/masukan, tidak peduli kehendak Tuhan, memandang rendah/tidak menyukai komunitas rohani yang mendidik, memuridkan jiwa² sebagai murid Kristus.
# Mudah marah, tersinggung, menarik diri, putus asa saat diberi nasehat oleh mentor/bapa rohani yang takut akan Tuhan.
# Senang mempelajari, memperdebatkan doktrin² terkait keselamatan, baptisan, mujizat, kesembuhan, bahasa Roh di media sosial tetapi enggan menyelidiki, merenungkan, mendiskusikan kehendak dan rencana Tuhan.
Intinya, inilah kehidupan yang telah dibangun bertahun² hingga merasa nyaman menjalani rutinitas ibadah, merayakan hari besar agama tanpa memiliki persekutuan tanpa mengerti isi hati/pikiran Tuhan.
Tahun 2021 banyak orang memperingati kebangkitan Kristus sesuai pengertian dan cara kita sendiri, yaitu terhubung dengan agama tetapi bukan pada Kristus yang sejati.
Tuhan rindu kita memperingati kebangkitan Kristus pada tahun 2021 dengan cara yang berbeda dari tahun² sebelumnya. Bukan dengan rutinitas sebagaimana pemeluk agama umumnya merayakan hari besar agamanya tetapi cara yang dikehendaki Tuhan, yaitu hidup sebagai manusia baru di dalam Kristus, seperti,
1. Hati, pikiran, dan hidup yang mau diajar, diubah, dibentuk, diperlengkapi, diperbarui sesuai kehendak dan rencana Tuhan. Inilah kehidupan yang senantiasa mau mengintrospeksi diri, dibimbing, dipimpin, diarahkan oleh Roh Kudus sehingga dimampukan melihat, melawan tipu daya roh agamawi, hidup sesuai kehendak, rencana Tuhan yang makin lama makin jelas. Proses perubahan dari manusia lama ke manusia baru bukan hanya mengubah pola pikir, sikap hati dan kebiasaan hidup tetapi diperlengkapi untuk melawan dan bertahan menghadapi pasukan² iblis, khususnya pasukan dari kota agamawi sebagaimana gambaran dalam penglihatan para prajurit Tuhan mengenakan, menggunakan perlengkapan perang rohani setiap saat untuk menghadapi serangan dari pasukan iblis.
Contoh:
# Giat merenung, menyelidiki, introspeksi diri, bertanya, mendiskusikan kehendak, rencana Tuhan, kehidupan rohani sampai kita beroleh pengertian terkait langkah² praktis yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
# Tidak berbantah²an atau beralasan saat dikoreksi/diberi nasehat tetapi lebih memilih menenangkan diri, mendengarkan, memperhatikan dan melakukan nasehat dengan segenap hati asalkan hati Tuhan bersukacita.
# Hati yang rela melepaskan apa pun termasuk yang sangat kita kasihi di dunia demi memperoleh persekutuan, pengenalan dengan Kristus.
Intinya, menyediakan diri untuk dibentuk, diperlengkapi sebagaimana kehendak, rencana Tuhan, menyingkapkan dan mematahkan tipu muslihat iblis.
2. Senantiasa berdiskusi, bertanya, mengikuti pimpinan Roh Kudus setiap hari sebagai kebutuhan hidup kita. Menjadikan Roh Kudus sebagai Penolong kita sebagaimana dalam penglihatan kabut putih (gambaran dari Roh Kudus) memperlengkapi prajurit Tuhan di lembah dengan perlengkapan perang yang bersinar terang, membawa gulungan peta, kompas dan obor untuk
# Menemukan, mengembangkan karunia² rohani yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
# Menemukan dan hidup sesuai panggilan Tuhan yang telah Tuhan persiapkan bagi kita.
# Bertahan menghadapi serangan, melawan serangan pasukan iblis bahkan menggagalkan rencana iblis atas hidup pribadi, keluarga, gereja, kota, bangsa kita.
# Menyingkapkan betapa indahnya kehendak, rencanaNya yang telah disediakan Tuhan bagi umatNya dibumi dan di sorga dan menyingkapkan betapa jahatnya kehendak, rencana iblis yang secara sembunyi² hendak membinasakan kehidupan umat Tuhan di bangsa ini.
# Membebaskan jiwa² dari pengaruh, kendali roh agamawi dalam kehidupan umatNya di bangsa ini.
# Menyingkapkan betapa indahnya kehendak, rencanaNya yang telah disediakan Tuhan bagi umatNya dibumi dan di surga dan menyingkapkan betapa jahatnya kehendak, rencana iblis yang secara sembunyi² hendak membinasakan kehidupan umat Tuhan di bangsa ini.
# Membebaskan jiwa² dari pengaruh, kendali roh agamawi dalam kehidupan umatNya di bangsa ini.
Inilah gambaran dari para prajurit yang telah menggunakan perlengkapan perang rohani dengan lengkap, berlatih sesuai pimpinan Roh Kudus (dalam bentuk kabut) di lembah. Demikianlah kebangkitan Kristus seharusnya membuat kita menyadari betapa besar berkat rohani, kuasa, kebaikan, kasih karuniaNya yang telah dicurahkan dalam hidup kita. Tuhan bukan hanya menebus, memulihkan hidup kita tetapi memperlengkapi hidup kita untuk menggenapi tujuanNya yang mulia. Oleh karena itu kita perlu Roh Kudus memimpin, membimbing dan mengajar hidup kita dalam jalan²Nya.
Contoh:
# Giat mencari, menyelidiki, bertanya, berdiskusi untuk menemukan, menggunakan karunia² rohani serta hidup sesuai panggilan/tujuan hidup dari Tuhan.
# Berbicaralah dengan Roh Kudus, ungkapkan segala beban, mintalah Roh Kudus untuk menerangi hati/ pikiran/ hidup kita yang belum memenuhi sebagai murid² Kristus.
# Giatlah bertanya, berdiskusi, mendengarkan jawaban yang kita terima dari Roh Kudus setiap hari sampai kita mengerti maksud hati/pikiran Tuhan dalam hidup kita.
Intinya, setiap petunjuk, arahan dari Roh Kudus akan menuntun langkah kita pada perkenanan, apa yang diinginkan, diharapkan, dikehendaki Tuhan dalam hidup kita sebagaimana teladan hidup Kristus di dunia
3. Menjadikan Tuhan sebagai pusat perhatian, prioritas, tujuan dalam hidup kita di dunia bahkan menantikan/mengharapkan suatu saat kita tinggal bersama Kristus di surga. Sebagaimana Kristus rindu menyediakan tempat tinggal bagi kita di surga demikianlah besarnya kerinduan Kristus tinggal bersama kita di surga dengan tubuh yang baru. Hal ini digambarkan kesukaan para prajurit yang tinggal, berlatih di lembah, bukan di puncak bukit atau puncak gunung. Alasan terbesarnya adalah karena Tuhan hadir di lembah maka prajurit²Nya berkumpul di lembah. Kita harus mengarahkan kesukaan/ kesenangan/ kepuasan kita adalah beroleh persekutuan dan pengenalan akan Kristus. Tidak peduli Tuhan menempatkan kita dalam gua, lembah, bukit, puncak gunung asalkan bersama Tuhan kita merasa puas dan bersukacita. Tidak ada penderitaan yang lebih berat di dunia ini selain hidup menderita di luar Kristus. Demikianlah perasaan dan pikiran kita ditujukan sepenuhnya kepada Kristus.
Contoh:
# Sabar menanggung sedikit penderitaan di dunia karena mengerti bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita.
# Percaya bahwa dalam segala keadaan Tuhan selalu memberikan pertolongan, perlindungan, solusi tepat pada waktuNya.
# Percaya bahwa Tuhan akan memperhitungkan semua pengorbanan cinta kita kepadaNya dengan memperoleh hidup kekal bersama Kristus, Kekasih jiwa kita.
Intinya, menjadikan Tuhan sebagai tujuan utama dalam hidup kita serta harapan tinggal dekat dengan Yesus.
HUBUNGAN PENGLIHATAN DENGAN KEBANGKITAN KRISTUS
# Tuhan ingin paskah tahun 2021 dimaknai dengan hidup sesuai pimpinan, bimbingan Roh Kudus sehingga Roh Kudus mengubah pola pikir, sikap hati, kebiasaan hidup kita, makin bertumbuh dalam iman, pengharapan, kasih dalam Kristus, diperlengkapi, diutus untuk menyingkapkan rencana iblis yang jahat, membebaskan jiwa² dari belenggu² intimidasi, takut, kuatir, sombong dll yang menghalangi terobosan, pemulihan, gerakan Tuhan di bangsa ini.
# Setiap murid² Kristus yang mengikuti teladan Kristus seperti mematikan sifat² daging dan dibangkitkan bersama Kristus sebagai manusia baru akan mengerti dengan jelas akan jati dirinya di dalam Kristus serta tujuan hidupnya seperti simbol panji yang dibawa prajurit² Tuhan di lembah. Semakin bersih dan berkilau panji yang dibawah menyiratkan pengertian yang makin jelas akan jati dirinya di dalam Kristus. Sebaliknya semakin kotor, robek, pudar gambar salibnya menyiratkan kabur (tidak jelas), rusaknya pengertian jati diri kita di dalam Kristus karena berbagai motif² yang tidak murni dalam mengikut Tuhan. Tuhan rindu kita memperjelas jati diri kita di dalam Kristus dan hidup sesuai panggilanNya dengan menyediakan diri untuk belajar, diajar, diubah, dibentuk, diarahkan sebagaimana peran murid² Kristus yang sejati.
# Paskah pada masa pandemi ini merupakan salah satu cara Tuhan memperingatkan umatNya agar memaknai paskah sesuai dengan maksud hati dan pikiranNya, bukan sesuai kebiasaan, keinginan, kehendak dan rencana kita sendiri.
KESIMPULAN
Kebangkitan Kristus seharusnya mengubah kebiasaan dan tujuan hidup kita menggenapi kehendak dan rencana Bapa di surga yaitu membebaskan, memulihkan jiwa melalui karya salib Kristus bukan sekedar ibadah dan perayaan yang mati, tidak mengubah apa pun. Di tahun 2021 kita perli mengubah seluruh hidup kita kembali memperingati kebangkitan Kristus sesuai kehendak dan rencana Tuhan.
“Hati-hatilah dengan pikiran atau pengertian sendiri, dengan segala sesuatu yang tidak berdasarkan hubungan dengan Allah (dan prinsip² kebenaran). Semua ini dapat menggeser dan menghalangi ketaatan (kita) kepada Allah.”
~ Oswald Chambers
Selamat Memperingati Kebangkitan Kristus.
Tuhan memberkati
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.