Oleh : Peter B, MA
Ayat hari ini :
Lukas 18:9-14 (TB)
9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap
dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan
perumpamaan ini:
10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah
untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam
hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama
seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan
bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku
memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri
jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul
diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke
rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan."
Perumpamaan Yesus di atas merupakan salah satu
perumpamaan yang paling menohok pendengarnya pada waktu itu. Bangsa Yahudi yang
membanggakan kehidupan beragama mereka dan mengangkat orang² yang pandai dan dipandang
paling terkemuka dalam agama sebagai pemimpin mereka harus mendengarkan
perkataan Yesus yang membalikkan semua perkiraan² mereka.
Menurut orang banyak, sudah pasti orang Farisi
punya posisi istimewa di mata Tuhan, termasuk orang yang dianggap dekat dengan
Tuhan dan Tuhan pasti berkenan kepadanya. Sama seperti kebiasaan bangsa² yang
mengutamakan agama memandang para pemimpin agamanya pun seperti demikian.
Namun, Yesus menegaskan sebaliknya. Yesus, tanpa keraguan menyatakan bahwa yang
dipandang benar dan berkenan di hadapan Tuhan BUKAN ORANG FARISI itu. Pemungut
cukai yang datang dengan hancur hati dan merasa penuh dosa, yang minta belas
kasihan Tuhanlah yang diperkenan Tuhan.
Dari sini kita dapat melihat beberapa
kebenaran penting akan jalan² Tuhan :
1) BETAPA PENTINGNYA SIKAP HATI SESEORANG DI
HADAPAN TUHAN!
Di hadapan Tuhan, penampilan luar kita tidak
terlalu berpengaruh. Dia tidak mengamati yang di luar jika mata-Nya dapat
menembus hingga relung terdalam jiwa manusia.
Jelas sekali dalam nats, orang Farisi itu
BERDOA DALAM HATINYA. Dia tidak berseru² dengan suara keras membanggakan
kesalehannya. Ia hanya memuji diri DI DALAM HATINYA. Tapi Tuhan tahu dan
menilai semuanya. Dia mendapati sesuatu yang tidak menyenangkan Dia di sana.
Tuhan menyelidiki sikap hati kita dalam
berbagai momen kehidupan. Baik dalam urusan² sehari² atau ketika menghadapi
masalah. Dalam berinteraksi dengan sesama terlebih lagi sewaktu kita datang
secara fisik dalam rangka ibadah di pertemuan-pertemuan umum yang dihadiri oleh
orang banyak. Saat-saat itu termasuk paling menentukan karena Tuhan menguji
kesejatian sikap hati kita kepada-Nya.
Selagi semua orang di sekitar kita melihat
kita sedang beribadah : berdoa, memuji Tuhan, mengucapkan 'Amen', mengangkat
atau menumpangkan tangan dan sebagainya -apakah TUHAN juga melihat suatu sikap
hormat, kagum, dan memuliakan Dia di hati kita? Atau itu semua hanya tampilan
luar belaka yang terlihat seperti menyembah Tuhan namun di hati sebenarnya
meninggikan dan membanggakan diri sendiri?
Ketika manusia pertama² melihat apa yang di
depan mata, Tuhan pertama² melihat hati. Mengapa? Sebab yang kasat mata kerap
kali bisa menipu dan mengelabui. Dengan cara² pencitraan dan tampilan² tertentu
dapat menyamarkan apa yang sesungguhnya di hati. Tetapi Tuhan yang sanggup
melihat hati, tidak dapat dibohongi. Jika hati kita benar, cepat atau lambat
perbuatan kita pun akan benar. Tapi belum tentu perbuatan yang tampak benar
berasal dari hati yang benar.
Itulah sebabnya kita mendapatkan perintah hikmat
yang menyiratkan suatu peringatan bagi kita :
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,
karena dari situlah terpancar kehidupan.
Amsal 4:23 (TB)
Hati kita adalah apa yang Tuhan lihat dan
nilai. Itu pula yang harus kita perhatikan, jaga dan rawat jika kita rindu
berkenan di hadapan Tuhan.
(Bersambung bagian 2 besok)
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.