Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
Amsal 27:5 (TB)
Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
Amsal 27:5 (BIMK)
Lebih baik teguran yang
terang-terangan daripada kasih yang
tidak diungkapkan.
Amsal 27:5 (FAYH)
Tegoran secara terang-terangan lebih baik daripada kasih yang tersembunyi.
Amsal 27:5 (VMD)
Kritik yang terus-terang lebih baik daripada kasih yang tersembunyi.
Pernyataan Amsal dalam nats di atas yang
merupakan hikmat ilahi sangatlah jelas. Teguran yang terang²an disebut sebagai
sesuatu yang LEBIH BAIK daripada kasih yang tersembunyi.
Namun sepertinya kita perlu memahami terlebih
dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan kedua hal yang diperbandingkan itu.
Teguran Yang Terang-terangan
Oleh karena konteks dari Amsal 27:5 adalah
berbicara mengenai pernyataan atau ekspresi kasih, maka yang dimaksud sebagai
teguran atau kritik yang terus terang harus dipandang sebagai sesuatu yang
dilakukan dengan motif kasih dan sebagai bentuk pernyataan kepedulian kepada
yang diberi masukan.
Jadi, yang dimaksud sebagai teguran yang
nyata² ialah suatu masukan secara terus terang kepada seseorang yang dikasihi
dan diperhatikan. Itu merupakan suatu peringatan akan apa yang mungkin salah atau
keliru yang telah dilakukan oleh yang ditegur, yang dilakukan oleh yang menegur
sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang supaya yang ditegur sadar akan kekeliruannya itu lalu kembali ke
jalan yang benar.
Dengan pengertian di atas, bentuk² kritik yang
bertujuan mencari² kesalahan atau karena ingin membalaskan sakit hati maupun
dengan maksud menjatuhkan, mempermalukan dan mencelakakan orang lain tidak
termasuk sebagai yang dimaksud Amsal di atas.
Kasih Yang Tersembunyi
Alkitab NET memberikan catatan kaki mengenai
hal ini dari pernyataan W. McKane yaitu bahwa yang digambarkan di sini sebagai
kasih yang tersembunyi adalah "sikap seseorang yang terlalu lemah dan
takut, yang tidak cukup yakin untuk mengakui bahwa tegoran adalah salah satu
bagian yang otentik dari kasih.
Itu merupakan kasih yang tidak diekspresikan
secara tepat atau seharusnya kepada orang yang disayangi.
Jadi, kasih yang tersembunyi dapat disimpulkan
sebagai pernyataan kasih yang tidak lengkap dan hanya fokus pada satu macam
ekspresi saja, yaitu yang bersifat lunak dan lembut, tidak berani bersikap
tegas dan terus terang untuk menunjukkan apa yang salah dari orang yang
disayanginya itu.
Mengapa Lebih Baik Terang-terangan?
Sekarang kita masuk poin utama yang dimaksud
oleh nats.
Dikatakan bahwa menegur (oleh karena kasih)
itu LEBIH BAIK daripada menunjukkan kasih secara diam².
Mengapa disebut lebih baik?
Benarkah itu memang lebih baik?
Bukankah selama ini sebagian besar orang
(khususnya orang Indonesia) lebih suka ditegur secara tidak langsung atau
bahkan sama sekali menolak kritik secara terang²an, dengan menyebut orang² yang
melakukannya kurang memahami sopan santun dan tata krama?
Jika kita mau mendalami dan mencari hubungan
dengan pernyataan firman Tuhan yang lain dalam Alkitab, kita bisa memahami
bahwa teguran yang terang²an lebih baik karena :
1) Itu adalah tindakan pencegahan, dan
pencegahan selalu lebih baik daripada tidak melakukan apa² atau baru berusaha
menanggulangi ketika sesuatu yang buruk telah terjadi
Dunia kedokteran mengaminkan bahwa mencegah
lebih baik daripada mengobati. Itu lebih mudah, lebih murah, lebih baik
hasilnya daripada membenahi apa yang sudah rusak. Banyak orang mengabaikan
perawatan dan pemeliharaan hanya untuk akhirnya harus menanggung kerugian yang
lebih besar ketika kerusakan terjadi.
Teguran bersifat mencegah seseorang melakukan
kesalahan atau setidaknya menghentikan kesalahan yang sedang dilakukan supaya
tidak menjadi semakin fatal. Meskipun pencegahan selalu tampaknya lebih
merepotkan dan menyusahkan (dan begitu pula teguran apa adanya selalu terasa
tidak mengenakkan di hati) namun itu membawa hasil lebih baik daripada ketika
suatu kesalahan telah terjadi lalu menjadi sukar untuk dipulihkan kondisinya seperti
semula.
Sebagaimana membawa payung terasa ribet ketika
tidak hujan tetapi akan sangat berguna
ketika cuaca berubah dan membuat yang menyediakan payung terlindung dari basah,
begitulah teguran menyelamatkan orang dari kesalahan yang berakibat fatal dan
dari keterlanjuran yang mungkin harus dibayar mahal jika itu terjadi.
2) Keterusterangan dalam memberikan
peringatan, pada waktunya, akan memperjelas dan menyingkapkan motif kasih dan
kepedulian sang penegur kepada yang ditegur
Sebagai suatu ungkapan cinta, teguran yang
nyata² jauh lebih jelas dan lebih terasa menunjukkan suatu perhatian dan
kepedulian.
Di sisi lain, kebalikannya, yaitu mendiamkan
atau membiarkan yang dikasihi terus berjalan ke arah yang keliru justru akan
dipandang kepada sikap cuek atau tidak cukup peduli pada yang dikasihi karena
lebih fokus pada diri sendiri dengan memilih rasa takut dimusuhi demi
menghindari konflik.
Memang sewaktu kritik diberikan reaksi yang
dikritik seringkali tidak menyenangkan (hanya mereka yang berhati murid dan mau
belajar menjadi lebih baik saja yang dengan senang hati menerima masukan).
Bukan tidak mungkin yang ditegur menjadi tidak senang, marah bahkan memusuhi
yang menegur. Namun sesungguhnya, jika niat hati yang memberikan nasihat tulus,
maka waktu (dan Tuhan) akan menyingkapkan semuanya. Yang benar² menegur dengan
maksud kasih tidak akan mudah menjadi kecewa atau putus asa untuk
memperingatkan orang² yang dikasihinya kembali pada kebenaran. Hanya mereka
yang memiliki maksud² jahat dan kotor yang kemudian menjadi sakit hati dan
memusuhi orang yang menolak masukannya.
Sebagai orang tua, mendidik anak bukan sesuatu
yang mudah. Tetapi orang tua yang benar² peduli agar anak²nya hidup dalam
kebenaran sejati tidak akan segan mendidik anak²nya dengan keras sekalipun. Dan
anak² mampu mengetahui dan menilai dengan cepat apakah orang tuanya itu tulus
mengajarkannya hal² yang baik dan benar atau sekedar mengikuti egonya sebagai
pihak yang lebih berkuasa dalam keluarga. Komunikasi yang jelas akan
mengungkapkan motif² teguran yang diberikan. Dan mengetahui ada yang
memperhatikan kita hingga rela berkonflik dengan kita demi kebaikan kita adalah
SESUATU YANG LEBIH BAIK daripada sekedar diam membisu demi mencari rasa aman
bagi diri sendiri.
Benar sekali yang dikatakan satu ayat setelah
nats di atas :
Seorang kawan memukul dengan maksud baik,
tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.
Amsal 27:6 (TB)
Ketika pukulan itu ternyata bermaksud baik
maka itu akan lebih dihargai daripada ekspresi kasih sayang yang terbukti
mencelakakan.
3) Teguran secara terus terang adalah
pernyataan kasih yang lebih besar, lebih berani dan nyata
Sebagian orang takut menyinggung rekan atau
saudaranya apabila memberikan nasihat yang meluruskan. Alasan mereka adalah
karena ingin menjaga perasaan dan mengasihi sesamanya itu. Bisa jadi demikian.
Tetapi kasih, sejatinya, didemonstrasikan lebih nyata ketika kita dengan berani
memperingatkan apa yang salah dan menarik rekan kita dari suatu kejatuhan.
Sebagai contoh, misalnya saja Anda mempunyai
seorang teman yang sedang asyik berswafoto di suatu tempat wisata yang
berjurang. Sahabat Anda itu asyik sekali melakukannya. Wajahnya gembira dan
ceria. Ia sedang dalam momen yang menggembirakan hatinya. Tanpa disadari, ia
mundur hingga tepi jurang. Selangkah lagi ia akan jatuh ke dalam jurang. Nah,
sebagai teman yang baik, apakah yang Anda lakukan? Manakah tindakan yang Anda
pilih? Anda meneriakinya bahkan menariknya dengan keras menjauhi jurang atau
Anda membiarkannya tetap seperti itu dengan alasan Anda tidak mau merusak momen
yang sedang dinikmatinya itu?
Akal sehat Anda pasti tahu mana tindakan
terbaik, bukan?
Demikian pula yang Tuhan lakukan. Sebagai bapa
yang peduli pada anak²Nya, Ia menekankan bahwa teguran, didikan bahkan hajaran
merupakan pernyataan kasih. Dan itu bukan sekedar ekspresi kasih biasa. Itu
wujud nyata suatu kasih yang besar dan penuh kepedulian :
Ibrani 12:7-8 (TB)
7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan
kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran,
yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak
gampang.
Wahyu 3:19 (TB)
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Dihajar. Ditegor. Dididik dengan keras. Atas
semuanya itu seharusnya kita berterima kasih. Itu adalah bukti kasih sayang dan
perhatian yang besar dibandingkan didiamkan dan dibiarkan terus tinggal dalam
kebodohan dan kesalahan.
Menerima kasih yang banyak JAUH LEBIH BAIK
daripada memperoleh sedikit kasih.
4) Masukan yang menegur pada akhirnya akan
disyukuri daripada disesali
Ibrani 12:11 memberitahu kita :
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Sesuatu yang tidak nyaman dirasakan di hati
setiap orang yang ditegur dan diperingatkan. Perasaan menjadi berkecamuk antara
marah dan malu. Harga diri serasa direndahkan tatkala ditunjukkan kesalahannya.
Belum lagi kelanjutannya yang membuat hati menjadi sedih dan penuh penyesalan.
Menerima didikan bukan sesuatu yang menyenangkan memang. Tetapi jika seorang
tahu dampak atau buah dari didikan yang diterimanya itu, ia pasti akan selalu
berterima kasih telah dididik dengan keras oleh orang tua, guru atau seseorang
yang mengambil risiko dimusuhi demi kebaikan yang diperingatkannya itu!
Ada pengalaman pribadi saya mengenai hal itu.
Baik didikan orang tua atau guru di sekolah, yang paling teringat adalah
didikan yang keras dan membekas di hati. Kebaikan dan keramahan guru² tak
banyak yang dikenang tapi perlakuan tegas dan keras bahkan hukuman yang
diberikan pada saya sebagai siswa yang melakukan kenakalan membentuk karakter
saya. Tak henti saya bersyukur dan selalu ingin berterima kasih karena didikan
yang keras itu, karena semuanya membentuk saya menjadi pribadi yang disiplin,
berada di jalur yang benar, menjadi orang baik² dan menghargai hukum dan
peraturan yang berlaku. Meskipun sama sekali tidak menyenangkan sewaktu
mengalami itu semua, di waktu² sekarang, jauh setelah itu, saya merasakan
dampaknya. Dan saya bersyukur karena mengalami dan menjalaninya.
Amsal 22:15 mengungkapkan kebenaran yang
senada :
Kebodohan melekat pada hati orang muda,
tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
Dengan didikan yang keras, seorang anak
dilepaskan dari kebodohannya. Bukan dengan membiarkannya berlaku semaunya
sendiri supaya sang anak bahagia. Ada hasil dari didikan yang keras yang serupa
dengan teguran yang nyata².
Lagi, Amsal 23:13-14 menambahkan :
Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak
akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.
Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau
menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.
Dua kali dikatakan dalam nats bahwa orang tua
boleh memukul anaknya dengan rotan. Itulah teguran yang keras dan tak ditahan².
Dan itu lebih baik. Meski sang anak kesakitan, ia tidak akan mati. Bahkan ia
akan beroleh hidup kekal karena dihindarkan untuk mengalami kematian kekal di
neraka.
Saya percaya setiap pribadi yang berada di
sorga suatu kali akan sangat berterima kasih ketika para hamba² Tuhan yang oleh
karena digerakkan kasih dan diurapi Tuhan telah MENEGUR DAN MENUNJUKKAN
KESALAHAN SECARA TERUS TERANG KEPADANYA. Karena ia akhirnya tersadar dan
menyambut teguran itu, ia kembali ke jalan yang benar dan arah hidupnya diubahkan
untuk seterusnya.
Oleh karena ditegur, dididik, dibina,
dimuridkan, dibimbing dan diperingatkanlah maka kita semua disadarkan akan
suatu kesesatan atau kejahatan. Suatu pertanda bahwa kita masih dikasihi dan
diperhatikan Tuhan.
Hari ini, buanglah anggapan yang keliru bahwa
didiamkan tanpa peringatan dan teguran itu lebih baik karena terasa lebih
nyaman di hati.
Buanglah kebodohan dalam hati Anda yang
cenderung memandang negatif dan yang
bersikap menolak bahkan membenci orang² atau hamba² Tuhan yang menegur Anda
sedangkan mereka melakukannya demi kasih kepada Anda.
Gunakan dan jangan sia²kan kesempatan untuk
belajar dan menerima didikan, bahkan yang keras dan berat sekalipun, jika itu
kelak membawa kebaikan bagi Anda dan menjadikan Anda murid² pilihan Kristus.
Tetapkan dan kuatkan hati Anda sebagai orang²
yang sangat rindu belajar dan diajar oleh Kristus berapapun harga yang harus
dibayarkan.
Katakan dan yakinkan dalam hati Anda bahwa
ketika Anda mengalami teguran yang keras itu, Anda menerima sesuatu yang LEBIH BAIK daripada Anda merasa gembira dan
baik² saja meskipun sedang dalam bahaya kerugian yang besar akibat kesalahan
yang Anda lakukan.
Mintalah hati seorang murid Kristus sejati
yang rela ditegur dan dididik dalam disiplin ilahi.
Bersediakah Anda?
Salam Revival!
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua
Sungguh memberkati
BalasHapus