KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

PERSPEKTIF KEADAAN INDONESIA TERKINI DARI PROFETIK (BAGIAN 1): PERTUMBUHAN ROHANI UMAT TUHAN DI INDONESIA

Posted By passion for revival on Rabu, 15 November 2017 | 10:21 AM

Oleh Didit I.



Membaca, melihat dan mengamati berita-berita, serta diskusi di televisi swasta, menunjukkan betapa banyak orang yang bangga dengan hasil kinerja presiden seperti membangun infrastruktur jalan tol, menjaga stabilitas ekonomi di dalam negeri, menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain. Tak hanya itu kerendahan hatinya juga menjadi perhatian banyak orang. Meskipun demikian tetap ada pihak lainnya yang mencari-cari kesalahan presiden dan kelemahan Presiden. Saya pribadi bersyukur memiliki seorang pemimpin bangsa seperti beliau, namun Tuhan tidak ingin saya dan Anda menjadi terlena, merasa nyaman dan akhirnya puas diri. Sebab masih banyak yang perlu diperbaiki dan dikerjakan  untuk pemulihan Indonesia. Pada Pertengahan Juli 2017 saat saya berdoa Tuhan sampaikan, “Gereja-gerejaKu telah tertidur kembali karena merasa nyaman dengan keadaan Indonesia saat ini!”. Tuhan mengumpamakan gereja-gereja seperti orang yang bangun dari tidur karena terkejut dengan suara tikus yang membuat keributan di atap rumahnya. Tanpa memeriksa keadaan ia yakin tampak aman kemudian kembali tidur. Padahal di saat yang sama pencuri juga mencuri dan hendak membinasakan pemilik rumah tersebut.  Maksud perumpamaan tersebut menunjukkan bahwa tidur secara rohani menggambarkan tidak berjaga-berjaga (kurang menguji segala sesuatu) sehingga iblis berhasil masuk dalam kehidupan umat Tuhan. Sedangkan keributan yang terjadi di atap rumahnya menggambarkan peringatan yang Tuhan berikan melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia. Tuhan menunjukkan betapa sedikit umat Tuhan yang mengerti peringatanNya terlebih lagi bertobat dan berubah. Akibatnya, iblis berhasil mengalihkan gereja-gereja dari tujuan/panggilan utamanya, mengeroposi komitmen kita dan menyusup melalui pesan-pesan pengajaran, nubuat, mimpi dan penglihatan yang menurunkan standart prinsip-prinsip kebenaran yang sejati. Sehingga pesan-pesan pengajaran, nubuat, mimpi dan penglihatan tidak lagi murni namun tercampur dengan kehendak iblis, imajinasi manusia dan ajaran-ajaran dunia. Mengetahui semua ini, apakah kita dapat berdiam diri melihat penyimpangan yang membinasakan umat Tuhan? Dapatkah kita mengaku sebagai umat Tuhan namun tidak mengetahui kehendak Tuhan? Dan bukankah sebagai murid-murid Kristus kita harus melakukan kehendakNya? Bukankah perselisihan, perpecahan yang terjadi di bangsa ini menjadi tanda profetik bahwa gereja-gereja belum berfungsi sepenuhnya sebagai garam dan terang bagi dunia?  

Banyak gereja mendukung kinerja presiden, tetapi lupa mencari dan mendukung program/rencana Tuhan. Kita hanya terfokus pada kebijakan-kebijakan presiden namun tidak mencari kehendak Tuhan dalam hidup kita, gereja, kota dan bangsa kita Indonesia.

KEADAAN ROHANI UMAT TUHAN DI INDONESIA
Bayangkanlah suatu ruang kelas playgroup dengan para balita di dalamnya, mungkin tampak lucu bagi kita melihat anak-anak balita yang bermain namun bagaimana jika itu kondisi rohani umat Tuhan yang tidak mengalami pertumbuhan? Akankah Tuhan bersuka melihat kondisi umatNya yang tiada bertumbuh dan tetap seperti kanak-kanak rohani bahkan balita-balita rohani? Namun itulah keadaan umatNya di Indonesia yang Tuhan tunjukkan. Keadaan umat Tuhan di Indonesia seperti kumpulan anak-anak balita yang ingin maju berperang dengan remaja sebagai pemimpinnya. Mereka mengenakan perlengkapan perang mini mainan dari plastik (berwarna-warni). Sebagian besar dari perlengkapan perang plastik itu juga tidak dikenakan sebagaimana mestinya seperti ketopong dijadikan alas kaki atau penutup pantat atau diikat di perut, dan sebagainya. Beberapa anak bergabung dalam barisan dan beberapa anak lagi yang berada di luar barisan. Mereka yang bergabung dalam barisan, berdiri, mendengarkan intruksi dari anak-anak remaja di depannya sambil menangis karena takut kabar-kabar bahwa akan ada peperangan rohani yang besar. Balita-balita dalam barisan itu panik, kuatir, takut, putus asa bahkan ada yang melamun (tidak tahu apa maksud pemimpinnya), namun juga ada yang menyambut dengan berani. Mereka yang menyambut dengan berani akhirnya keluar dari barisannya, membuat kelompok sendiri lalu maju tanpa adanya persiapan yang matang. Sedangkan mereka yang tidak ingin ikut berperang berada di luar barisan berkelahi dengan sesama remaja dan balita, bahkan ada yang tidur-tiduran dan ada yang asyik bermain koin emas, album foto, tanah, dan lain-lain.

ARTI SEKILAS DARI PENGLIHATAN:
# Anak-anak remaja yang memimpin menggambarkan tingkat pertumbuhan kepemimpinan rohani di Indonesia yang belum matang dalam pengalaman, karakter, pikiran dan sikap hati sehingga tindakan dan perkataannya sering menimbulkan masalah-masalah yang fatal secara rohani. Contoh yang Tuhan tunjukkan adalah: para pemimpin yang mendesak jemaat meminta mujizat Tuhan tanpa ingin mengetahui maksud hatiNya, mendesak jemaat menjadi kreatif dalam berpikir dan berkarya tanpa mencari tahu cara Tuhan bekerja, mendesak jemaat melayani Tuhan tanpa membimbing mereka supaya memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Akibatnya salah menafsirkan dan memahami kehendak/maksud/tujuan Tuhan, sehingga menurunkan standart kebenaran Tuhan yang sejati yang pada akhirnya menghambat kegerakan Tuhan.

# Anak-anak balita menggambarkan tingkat pertumbuhan rohani umat Tuhan yang pikiran dan hatinya masih terfokus pada berkat-berkat materi, mujizat, kesembuhan. Mereka belum mengetahui dasar-dasar dalam mengikuti Tuhan dan belum memiliki hubungan pribadi yang kuat dengan Tuhan sehingga rentan ditipu, dimanfaatkan, disesatkan oleh nabi-nabi palsu, pengajar-pengajar palsu, penginjil-penginjil palsu, gembala-gembala palsu. Contoh balita-balita rohani: Sering mengeluh saat menghadapi penderitaan, tidak mau menerima nasehat atau masukan dari orang lain, antusias mengejar berkat-berkat Tuhan tapi lambat dalam mencari dan memahami kehendak Tuhan.

# Perlengkapan perang yang dikenakan tidak sesuai dengan yang seharusnya, ini menggambarkan bahwa mereka hanya mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam Alkitab namun tidak tahu cara mempraktekkan prinsip-prinsip tersebut dalam hidup sehari-harinya. Hal ini dikarenakan kurang merenung, menyelidiki dan mendalami maksud Tuhan. Contohnya: Orang yang sering mengikuti acara-acara seminar, pengajaran, pendalaman alkitab namun hidupnya tidak mengalami perubahan sebab ia tidak tahu bagaimana mempraktekkan semua pengetahuan rohani yang diterimanya.

# Anak-anak yang berada dalam barisan menggambarkan orang-orang yang SEKEDAR BERIBADAH DAN MELAYANI Tuhan karena dorongan keluarga, teman, pasangan, perusahaan, dan lain-lain. Namun hatinya BELUM SUNGGUH-SUNGGUH MAU BERKOMITMEN MENGIKUTI KEHENDAK TUHAN. Contohnya: Mendengarkan khotbah namun tidak mau tahu maksud dan tujuan Tuhan dalam hidupnya. Mau melayani Tuhan namun tidak mau mengetahui lebih mendalam terkait tujuan hidup dari Tuhan. Menerima berbagai pesan profetik namun tidak ingin menguji kemurniannya.   

# Anak-anak balita dan remaja yang berada di dalam barisan lalu keluar dari barisan dan maju berperang tanpa persiapan yang matang menggambarkan orang-orang yang BERIBADAH, MELAYANI DAN MENGIKUTI KEHENDAK TUHAN DENGAN DORONGAN EMOSI. Oleh karena kurang pengetahuan maka ibadah dan pelayanannya berdasarkan PIKIRANNYA SENDIRI. Mereka berusaha mencari berbagai penafsiran Alkitab, nubuat, ajaran-ajaran dan berbagai data yang mendukung pemikiran mereka sendiri. Orang seperti ini tampaknya sibuk melakukan berbagai pelayanan namun pelayanannya tidak berdampak besar bagi kekalahan iblis di alam rohani. Contohnya: Mengadakan acara-acara dengan mencontoh program-program rohani di negara-negara lain yang bertujuan menarik perhatian banyak orang supaya banyak jiwa datang ke dalam gereja-gereja. Mereka membuat berbagai gerakan namun tidak mengetahui kehendak Tuhan.

# Anak-anak balita dan remaja yang berada di luar barisan menggambarkan umat Tuhan yang TIDAK PEDULI terhadap kehendak Tuhan. Sebab mereka hanya fokus pada keinginan dan tujuannya sendiri seperti ingin dihormati, dipuji, diterima, menjadi pusat perhatian, dan lain-lain. Mereka hanya fokus untuk mengejar kekayaan, jabatan, pendidikan, pasangan, karir, karya yang menyenangkan hati manusia. Semuanya dilakukan hanya untuk memuaskan keinginan hatinya sendiri atau orang lain.

Sikap anak-anak balita ini menunjukkan  3 tipe umat Tuhan di Indonesia: Pertama, orang-orang yang ikut Tuhan dan mengejar kenyamanan hidup di dunia (suam-suam kuku), kedua, orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mengikuti Tuhan karena dorongan emosi sesaat (aktif melakukan berbagai pelayanan tanpa tahu harga mengikut Yesus dan kehendak Tuhan), orang-orang yang tidak peduli dengan kehendak Tuhan sebab hatinya hanya peduli dengan kehendaknya sendiri.

Dari semua ini hal utama yang Tuhan soroti dan tunjukkan adalah kondisi pertumbuhan rohani umat Tuhan di Indonesia yang TIDAK WAJAR. Mereka yang Tuhan panggil sebagai nabi seharusnya sudah menjadi nabi dan menyampaikan pesan nubuat – sesuai dengan hati Tuhan – namun karena belum bertumbuh dalam karakter, pesan-pesan profetik yang diterimanya bercampur dengan imajinasi dan motif-motif yang tersembunyi dalam hati. Demikian juga dengan mereka yang dipanggil sebagai pengajar seharusnya menyampaikan pandangan-pandangan yang tajam untuk membuat umat Tuhan melihat dan memahami sudut pandang prinsip-prinsip kebenaran dalam menanggapi peristiwa yang terjadi di gereja serta keadaan Indonesia, yang dipanggil sebagai penginjil seharusnya menyampaikan tidak hanya kasih karunia Tuhan namun juga pesan-pesan pertobatan yang mendatangkan kegentaran Ilahi. Serta mereka yang dipanggil sebagai gembala seharusnya sudah membantu jemaat bukan hanya untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar mengikut Tuhan, tetapi juga mengetahui karunia-karunia rohani, tujuan hidup dan berkemenangan dalam menghadapi berbagai masalah. Seharusnya gereja-gereja membangkitkan para pemimpin serta pendoa militan yang menggagalkan rencana besar iblis di Indonesia dan menangkap gelombang pemulihan dari Tuhan. Namun semua itu belum tampak, sebab umat Tuhan bertumbuh sebagai balita-balita rohani yang manja, yang puas hanya dengan mendengarkan pesan-pesan rohani yang menyenangkan hati sendiri daripada menyenangkan hati Tuhan. Para pengkhotbah puas menyampaikan khotbah-khotbah yang menyenangkan jemaat, tetapi kurang memperhatikan kerinduan Tuhan melihat pertumbuhan rohani jemaatNya. Beberapa kali Tuhan menyampaikan bahwa kondisi rohani umat Tuhan di Indonesia rata-rata masih balita-balita rohani. Oh bagaimana mungkin kita bertahun-tahun beribadah di gereja, mendengarkan khotbah-khotbah, aktif dalam pelayanan, kegiatan sosial, dan lain-lain tetapi masih dalam keadaan balita-balita rohani? Tuhan menegaskan karena kita telah PUAS DIRI sehingga tidak lagi menyelami maksud hati dan pikiran Tuhan dalam hidup Anda, keluarga, kota juga atas Indonesia. Bahkan seorang anak balita merasa telah dewasa ketika mereka menggunakan sepatu, make up, topi, baju dan berbagai asesoris orang-orang dewasa.
Akibat ketiadaan pertumbuhan rohani adalah keinginan hati yang liar dan tidak terkendali seperti halnya seorang anak manja yang menginginkan sesuatu (memaksa orang tuanya dengan cara berteriak, menangis histeris, hingga melakukan tindakan-tindakan di luar akal sehat) – semua itu dilakukan untuk mempermalukan orang tuanya agar keinginannya dipenuhi.  Mereka belum bertumbuh dalam karakter dan belum memiliki hubungan dengan Tuhan namun ingin memikul tanggung jawab pelayanan yang besar. Hal ini seperti memberikan bayi-bayi ke mulut singa yang lapar. Sehingga anak-anak Tuhan dengan mudah dijerat, dilumpuhkan dan kehilangan fungsinya untuk menjadi garam dan terang bagi dunia. Tuhan ingin gereja-garejaNya bertumbuh menjadi semakin dewasa rohani supaya menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan dan memberikan dampak bagi pemerintahan.



 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 10:21 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.