KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

DISELAMATKAN, DIPULIHKAN UNTUK MENJADI GARAM DAN TERANG BAGI DUNIA (Bagian 2 - TERAKHIR)

Posted By passion for revival on Minggu, 31 Maret 2024 | 10:32 AM

Oleh Didit


PENGERTIAN SEKILAS DALAM PENGLIHATAN : 
# Bukit batu dan sebuah salib dari kayu dibelakang saya menggambarkan langkah selanjutnya setelah kita menerima anugerah keselamatan dari Kristus, bertobat, menyerahkan seluruh hidup kita kepada Kristus, Tuhan, Juruselamat maka langkah selanjutnya adalah senantiasa mencari, menyelidiki dan hidup sesuai kehendak dan rencana Tuhan. Kita harus mengarahkan dan mengubah pikiran (dan seluruh hidup) kita kepada kepentingan KerajaanNya sebagaimana nasehat rasul Paulus dalam Kolose 3:1-3 yang mengatakan,

¹Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
²Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. 
³Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 

Karya salib Kristus adalah tanda awal dimulai perjalanan hidup kita sebagai manusia baru. Kematian kita dalam Kristus ditandai dengan menyerahkan seluruh kehendak, rencana pribadi dan kebangkitan kita dalam Kristus ditandai dengan menjadikan pencarian akan kepentingan Bapa di sorga sebagai prioritas yang terutama dalam hidup kita. Pencarian kita akan kehendak dan rencana Tuhan akan melatih, memperlengkapi dan menjadikan kita prajurit² Kristus yang sejati. Inilah salah satu bukti dari pertobatan yaitu adanya usaha mencari, menyelidiki termasuk menyediakan hati yang rela untuk, diubah, dibentuk sesuai kehendak dan rencana Bapa di sorga. Setelah menerima anugerah keselamatan maka hasrat terbesar kita adalah mencari, menyelidiki, menemukan dan hidup sesuai kehendak, rencana dan tujuan Tuhan menciptakan kita di dunia. Saat kita hanya mengakui Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat dengan bibir kita tanpa ada usaha mencari, menyelidiki, menemukan: karunia² rohani, peran/fungsi kita dalam tubuh Kristus maka Iblis akan merampas kekayaan rohani, masa depan terbaik yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Jadi buah² dari pertobatan adalah hati yang senantiasa lapar dan haus akan Tuhan disertai kerelaan untuk belajar, diajar, diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak, rencana Tuhan.


# Angin berhembus sepoi² dan aliran sungai menggambarkan kehadiran/lawatan Tuhan sehingga kita tidak perlu takut, kuatir sebab Tuhan sedang menyertai, memimpin, membimbing kita. Peristiwa ini mirip dengan bunyi angin sepoi² dalam 1Raja 19:12 atau dalam Yehezkiel 47:1-12. Dimana kehadiran Tuhan dimaksudkan untuk menyatakan DiriNya yang sedang menyertai, mengajar, membimbing, melindungi, membela, memimpin kita di jalanNya. Setiap orang yang beroleh pimpinan Tuhan akan beroleh penyingkapan terkait rahasia kehendak, rencana Tuhan atas hidup prihadi/keluarga/kota/bangsa kita, pelajaran² rohani yang melatih dan memperlengkapi diri kita sesuai peran dan fungsi kita dalam tubuh Kristus. Tuhan rindu kehadiranNya bukan sekedar melawat hati, pikiran kita tetapi kehadiranNya membuat seluruh hidup kita dipengaruhi, diubah sesuai sifat²Nya seperti menjadi makin lemah lembut (seperti hati yang rela diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak Bapa di sorga) dan rendah hati sebagaimana sifat Guru Agung kita, Yesus Kristus (lihat Matius 11:29). 


# Segera pakailah perlengkapan perang yang baru, ambilah gulungan kertas, pakailah kompas, peta, obor merupakan perlengkapan yang dibutuhkan dalam menghadapi kegelapan dan menyelesaikan panggilanNya. Setelah kita mengalami lawatan Tuhan dan beroleh penyingkapan akan rahasia maksud hati/pikiranNya maka langkah selanjutnyan kita perlu memperlengkapi diri dengan beberapa hal antara  lain : 

1. Mengenakan perlengkapan perang rohani  (Efesus 6:11-17). Setiap orang yang percaya kepadaNya pasti diperlengkapi dengan  perlengkapan perang sebab Tuhan rindu umatNya bertumbuh dewasa dan membuktikan cintanya kepada Sang Raja dengan melawan kegelapan

2. Mencari, menemukan dan berusaha hidupnya sesuai petunjuk² dan panggilan Tuhan sebagaimana yang tertulis dalam gulungan kertas tersebut. Jadi gulungan kertas tersebut  menuliskan berbagai petunjuk terkait arah dan panggilan Tuhan (Fillipi 3:14).

3. Menggunakan kompas sebagai petunjuk melihat arah kegerakan Tuhan adalah gambaran menjadikan pesan² profetik, rhema yang kita terima  alam rohani yang diberikan Roh Kudus sebagai cara meneguhkan arah langkah kita dalam mengikuti petunjuk Tuhan. Kompas tidak dibuat untuk menentukan lokasi tapi sarana yang dibuat untuk, menunjukkan, meneguhkan, memperjelas antara arah kegerakan Tuhan dan langkah kita dalam mengikut Tuhan.

4. Gunakan peta yang menggambarkan  firman Tuhan sebagai petunjuk utama untuk memetakan titik lokasi keberadaan kita, tujuan Tuhan, tipu daya iblis. Kita perlu melihat berbagai peristiwa, petunjuk, nasehat, arahan dalam Alkitab menjadi pedoman, petunjuk penting dalam menjalani hidup sehari² termasuk dalam menyelesaikan berbagai masalah, berintraksi dengan banyak orang (Mazmur 119).

5. Menggunakan obor atau suluh dalam menerangi langkah kita naik ke gunung Tuhan, membebaskan para tawanan iblis menggambarkan keterbukaan langkah kita untuk dikoreksi, diarahkan, dituntun, dipimpin Roh Kudus dalam hidup sehari-hari dan dalam memberitakan Injil KerajaanNya (Mazmur 119:105). Dampak dari kehidupan yang telah rela dikoreksi, diarahkan, dituntut, dipimpin oleh Roh Kudus adalah adanya kejelasan dalam melihat proses, tujuan Tuhan atas hidup kita (Amsal 4:18).


Tuhan memberikan dua tugas utama terhadap umatNya yang telah ditebus, diperlengkapi menjadi murid²Nya, yaitu :

1. Membebaskan jiwa² yang dipengaruhi, diperbudak oleh iblis untuk menjadi murid² Kristus (Matius 28:18) sesuai karunia² rohani dan otoritas panggilan⁵ kita. Inilah gambaran dari membebaskan para tawanan iblis di daerah hutan dan penjara bawah tanah.

2. Membangun persekutuan yang makin akrab dengan Kristus serta memberitakan Injil KerajaanNya sampai Tuhan menjemput kita untuk pulang ke rumah Bapa di sorga, mendapatkan tempat perhentian bersama orang² Kudus. Inilah gambaran dari orang² yang naik ke puncak gunung Tuhan dan mendapatkan perhentian bersama orang² Kudus yang tiada henti memberikan semangat untuk kita tidak berhenti berjuang menyelesaikan perlombaan sampai garis akhir (Kejadian 5:2 ; Ibrani 12:1).


Banyak orang yang berkemah di tepi sungai atau agak jauh dari tepi sungai dan tidak melanjutkan perjalanan inilah gambaran dari kehidupan orang² Kristen yang puas merasakan lawatan Tuhan tetapi tidak menghendaki Tuhan tinggal dalam hidupnya atau singkatnya orang² yang malas untuk : belajar, diubah, dibentuk, diarahkan. Seringkali kita puas telah memuji, menyembah, membaca/mendengarkan firman Tuhan, mengikuti ibadah seminggu sekali, terlibat aktif dalam pelayanan, pernah merasakan lawatan Tuhan, melihat mujizat, mendapatkan kesembuhan. Akhirnya batasan² dalam pikiran kita akan memadamkan sisa² kasih kita kepada Tuhan sampai benar² habis. Artinya semua aktivitas rohani hanyalah rutinitas rohani yang mati. Inilah orang² yang memiliki kerinduan akan Tuhan tetapi di sisi lain dalam pikirannya memiliki banyak batasan² seperti ketakutan, kekuatiran tidak bisa memenuhi tuntutan Tuhan atau menghadapi penderitaan karena menjadi berbeda dengan gereja² umumnya dalam mengikut Tuhan. Inilah golongan orang² yang egois, kanak² rohani meskipun mereka mencari Tuhan sebab banyak batasan yang menjadi penghalang bagi pertumbuhan rohani.



YESUS DATANG KE DUNIA UNTUK MENEBUS DAN MENJADIKAN KITA AGEN² PERUBAHAN BAGI DUNIA
Yesus datang ke dunia bukan sekedar menyelamatkan manusia dari kebinasaan yang kekal atau sekedar mengembalikan hubungan kita dengan Bapa tetapi menjadikan teladan bahwa setiap orang yang percaya kepadaNya akan mengikuti kehendak Bapa di sorga untuk dimampukan menjadi terang dan garam bagi dunia yang gelap. Terang dalam kehidupan kita akan menjadi sarana pemberitaan bahwa hanya melalui Yesus ada keselamatan, pemulihan, hidup yang dipenuhi, diarahkan, diperlengkapi Roh Kudus untuk menggenapi kehendak Bapa. Hanya orang yang bersekutu dalam penderitaanNya dan hidup dalam kuasa kebangkitanNya akan dipakai Tuhan menjadi terang bagi bangsa ini.

Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang teman saya, seorang karyawan di perusahaan yang berkata dengan bangga bahwa dirinya sudah menjadi terang bagi dunia ini karena telah telibat dalam pelayanan dan menyisihkan hasil kerja untuk membagikan-bagikan sembako, makanan, sejumlah uang kepada orang² miskin. Kemudian Tuhan berkata kepada saya, "Dimanakah terang yang dia maksudkan?" Tak lama Tuhan memperlihatkan kondisi kehidupan rohaninya seperti nyala api yang redup. Saya terkejut dan bertanya dalam hati kepada Tuhan, "Apa yang menjadi penyebabnya?" Lalu Tuhan menjelaskan bahwa pria tersebut telah tertipu oleh pikirannya sendiri. Kita akan menjadi garam dan terang bagi dunia saat kehendak, rencana pribadi turut disalibkan bersama Yesus untuk kemudian dibangkitkan bersama Kristus, hidup sesuai kepentingan kehendak, rencana Bapa di sorga. Artinya kehidupan kita hanya bisa menjadi terang dan garam bagi dunia ini saat kita hidup sesuai karunia² rohani dan otoritas panggilan yang telah disediakan Tuhan dalam kehidupan kita.

Karya penebusan Yesus tidak dimaksudkan untuk membuat kita hidup biasa² dan mencapai tujuan yang biasa² sesuai maksud hati dan pemikiran kita sendiri seperti menjalani rutinitas ibadah dan pelayanan seperti umumnya orang beragama. Ini benar² merendahkan Karya salibNya, tidak sesuai dengan tujuan penebusan Tuhan mula². Kematian dan kebangkitan Kristus seharusnya menjadikan seluruh hidup kita baik perkataan, tindakan, pelayanan, pekerjaan kita menyingkapkan berita kehendak, rencana Bapa di sorga.

Menjadi terang dan garam bagi dunia dapat terjadi jika kita mengerti peran dan fungsi kita dalam tubuh Kristus serta memberitakan kepentingan KerajaanNya.



KERELAAN KITA DALAM DIAJAR, DIBENTUK, DIARAHKAN TUHAN MEMBUAT KITA MENJADI RUMAH KESUKAANNYA
Salah satu hal yang hari² ini jarang dimiliki oleh orang Kristen adalah hati yang rela. Semua orang bisa memiliki kerinduan mendekat kepada Tuhan tapi tidak semua orang rela diajar, diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak Bapa di sorga. Artinya banyak orang hanya ingin dirawat Tuhan tetapi tidak benar² ingin Tuhan tinggal dalam diri kita. Mengapa demikian? Sebab banyak orang hanya ingin meemanfaatkan kuasa dan kasih Tuhan tetapi sedikit sekali yang benar² mau mengasihi Tuhan. Inilah kondisi kanak² rohani yang berada di dalam gereja kita.

Saat kita menyediakan hati yang rela untuk diajar, diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak, rencana Bapa di sorga maka hadiratNya akan turun dan tinggal dalam hidup kita. Tuhan memberikan rhema, pelajaran² rohani, solusi atas berbagai permasalahan salam kehidupan kita dan penyingkapan akan rahasia maksud hati/pikiranNya atas kehidupan pribadi, keluarga, kota dan bangsa kita. Bahkan Tuhan akan melatih, memperlengkapi kita untuk menjadi orang² yang akan menggenapi kehendak dan rencana Bapa di sorga. Di titik inilah Tuhan menjadi kehidupan kita sebagai garam dan terang atas bangsa ini.



FOKUS UTAMA ORANG² YANG MENGALAMI KEMATIAN DAN KEBANGKITAN DENGAN KRISTUS
Saat kita menyadari bahwa kehidupan kita menjadi agen perubahan bagi dunia maka pikiran, kebiasaan hidup, kerinduan, harapan, fokus hidup kita bukan mencari kenyamanan, kemudahan, kenikmatan hidup di dunia tetapi mengerjakan dan menyelesaikan tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita, yaitu

1. Membebaskan jiwa² dari pengaruh dan perbudakan dosa menjadi orang² yang merdeka, diperlengkapi menjadi murid² dan calon² mempelai Kristus.

2. Melakukan dan menyelesaikan kehendak dan rencana Bapa di sorga serta memiliki pengharapan untuk mendapatkan perhentian bersama orang² Kudus di rumah Bapa di sorga.

Jika kita memperhatikan dua poin diatas berkaitan dengan kepentingan Tuhan dan jiwa². Inilah bentuk kasih kita kepada Tuhan dan jiwa².


Jadi, kematian dan kebangkitan Kristus seharusnya membuat kita menyadari bahwa Yesus menghendaki kita mengikuti teladan hidupNya, yaitu menyelesaikan kehendak Bapa di sorga. Inilah terang dan garam bagi dunia yang gelap.


"......berkatalah Ia (Yesus): "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya."
Yohanes 19:30 
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 10:32 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.