Oleh: Peter B, MA
Telah umum dikatakan bahwa di balik pria yang sukses ada wanita yang luar biasa yang mendukungnya. Meskipun tidak ada penelitian khusus yang membuktikan hal ini, tampaknya ungkapan tersebut tidaklah keliru. Peran wanita atau mungkin lebih tepatnya istri, memang tak bisa diabaikan begitu saja.
Alkitab tampaknya nenyiratkan hal yang serupa. Bahkan lebih lagi. Rasul Petrus menyempatkan menuliskan sedikit lebih panjang mengenai hal ini dalam suratnya yang pertama :
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
~ 1 Petrus 3:1-2 (TB)
Sesungguhnya pesannya masih lebih panjang dari itu dan di dalamnya tersirat suatu pesan mendalam serta berbagai prinsip atau hukum ilahi yang penting mengenai hubungan antara suami dan istri. Tapi mari kita fokus pada tema tulisan ini.
Jelas sekali, Petrus menyatakan bahwa kehidupan seorang istri yang murni dan saleh merupakan suatu sarana yang dapat Tuhan gunakan untuk MEMENANGKAN JIWA SANG SUAMI, Membawanya kembali pada Tuhan. BAHKAN TANPA MELALUI PERKATAAN APAPUN. Yang berarti walaupun tanpa melalui kata-kata dan nasihat yang panjang lebar, kesaksian melalui cara membawa diri dan tingkah laku sehari-hari akan berbicara lebih lantang mengenai pribadi Tuhan yang ada dan bekerja dalam hidupnya ketimbang berbagai argumen hingga adu mulut yang biasanya terjadi dalam suatu perbedaan pendapat di rumah tangga.
Lebih lanjut, pengertian dari yang dimaksud sebagai suami yang "tidak taat pada firman", dari bahasa aslinya dan penggunaan bahasa tersebut di Alkitab Perjanjian Baru, mengandung pengertian dimana seorsng suami sedang menjalani kehidupan layaknya seorang yang tak percaya pada Kristus (belum bertobat). Dan itu berarti betapa kuasa kehidupan seorang istri mampu MEMBALIKKAN KEADAAN ROHANI BAHKAN SELURUH KEHIDUPAN SUAMINYA -yang semula jauh dari Tuhan dan hidup semaunya sendiri mengikuti pikiran, perasaan serta hawa nafsunya yang dikuasai dosa dan iblis, menjadi suami yang kini menjadi pengikut Kristus, yang hidup menuruti kebenaran firman Tuhan.
Dengan kata lain, seharusnya bisa disimpulkan bahwa DI BALIK SEORANG SUAMI BERTOBAT DAN KEMBALI BERPALING PADA TUHAN, ADA ISTRI YANG MELALUI KEHIDUPANNYA MENJADI SALURAN KUASA TUHAN BAGI SUAMINYA.
Inilah suatu kebenaran yang dahsyat, yang seharusnya diketahui dan dihidupi setiap para istri yang adalah murid-murid Kristus. Meskipun tidak selalu akan demikian mengingat kehendak bebas manusia, namun setidaknya Tuhan dapat memakai kehidupan istri-istri yang sungguh-sungguh pada Tuhan untuk menjadi saluran kuasa Tuhan bekerja dan menyentuh kehidupan suami-suami mereka supaya boleh kembali pada jalan yang benar.
Kesaksian mengenai ini telah sering kita dengar. Dan telah terbukti bahwa ini bukan suatu pernyataan yang kosong.
Tapi ijinkan saya melangkah sedikit lebih jauh.
Pikirkan mengenai hal ini. Jika seorang istri, melalui kehidupannya yang benar, saleh dan murni di hadapan Tuhan dapat membalikkan jalan suaminya yang menuju kebinasaan pada jalan kehidupan dalam Tuhan, BETAPA LEBIH DAHSYATNYA DAMPAK KEHIDUPAN SEORANG ISTRI YANG SEDEMIKIAN BAGI SUAMI YANG TELAH PERCAYA DAN MURID KRISTUS!
Bisakah dikatakan bila suami yang memperoleh istri yang demikian akan hidup takut akan Tuhan, menjadi pemimlin dan kepala rumah tangga yang lebih baik lagi, bertumbuh dalam kerohanian dan hubungannya dengan Tuhan dan menjadi suami-suami yang menjaga kesucian perkawinan dan tetap tinggal dalam kesetiaan terhadap istrinya sepanjang waktu, menjadi suami yang penuh sukacita menjalani hari-harinya selagi ia bekerja mencari nafkah dan melayani sang Raja, menjadi pria-pria paling berbahagia sebab dirinya merasa tidak hanya dicintai Tuhan melainkan juga oleh seorang manusia di luar dirinya, seorang wanita yang dicintainya, yang merelakan dirinya mendampingi dirinya seumur hidupnya sebagai sahabat yang akan menerima dan memahami dirinya apa adanya dalam menjalani setiap liku dan musim kehidupan? Dapatkah dia disebut sebagai lelaki yang paling beruntung dan berbahagia di dunia?
KESIMPULAN
Para istri kerap mengeluh akan suami-suami mereka yang kelakuannya buruk, tidak bertanggung jawab, tidak takut akan Tuhan, gemar semaunya sendiri, mengabaikan atau sering bersikap cuek terhadap kebutuhan batin keluarga, bahkan ada suami-suami yang dianggap dingin, kurang perhatian hingga suka melakukan kekerasan verbal maupun fisik pada dirinya dan daftarnya bertambah seiring dengan beraneka ragamnya konflik rumah tangga yang seolah hampir tiada akhirnya itu.
Mungkin saja suami-suami yang dikeluhkan itu merupakan pribadi-pribadi yang buruk. Akan tetapi, jalan keluar tidak akan pernah didapatkan dengan berfokus pada kesalahan pihak lain atau saling menyalahkan satu sama lain.
Melalui pesan ini, setiap istri seharusnya merenungkan, melampaui apa yang mereka alami dan terima dari suaminya, apakah ia telah melakukan kewajibannya/bagiannya di dalam Tuhan sebagaimana diperintahkan firman Tuhan? Sudahkah hidup mereka telah dimaksimalkan menjadi saluran dan jamahan kuasa Tuhan bagi suami-suami mereka?
Perhatikan benar akan hal ini.
Tanpa melepaskan tanggung jawab seorang pria sebagai seorang suami, istri memiliki dampak yang menentukan seberapa baik dan salehnya suami-suami mereka. Dan kebalikannya pun berlaku. Kejatuhan para suami dalam berbagai dosa dan kejahatan, sangat mungkin, dipengaruhi oleh istri-istrinya. Melalui buruknya karakter dan gaya hidup mereka, khususnya ketidaktundukan pada suami mereka masing-masing.
Oleh karena itu setiap wanita yang berharap suaminya menjadi seorang pemimpin keluarga dan pria yang dipenuhi sifat-sifat Allah, sudah seharusnya melakukan bagiannya di hadapan Tuhan melalui suatu cara hidup yang taat dan berkenan di hadapan Tuhan. Dengan harapan sepenuh-penuhnya bahwa Tuhan akan menyalurkan kuasa dan kasih-Nya mengubah apa yang masih kurang dari hidup suaminya.
Yakinlah akan ini. Istri-istri yang SUNGGUH-SUNGGUH TUNDUK pada suaminya akan mendapatkan SUAMI-SUAMI YANG HIDUP BENAR, BERTANGGUNG JAWAB DAN YANG MEMIMPIN KELUARGANYA KEPADA HIDUP PENUH KEMULIAAN DALAM TUHAN.
Biarlah janji Tuhan ini menjadi milik Anda, hai istri-istri!
SALAM REVIVAL
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan!
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.