Oleh : Peter B, MA.
Mari menyimak hal selanjutnya yang Yesus
katakan mengenai tanah di pinggir jalan yang adalah gambaran dari salah satu
respon hati manusia terhadap firman Tuhan.
Injil Lukas mencatat perkataan Yesus yang
tidak dituliskan dalam Injil Matius dan Markus terkait perumpamaan mengenai
penabur ini.
Lukas 8:12 (TB)
Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang
yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu
dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Kebenaran lain yang dinyatakan Yesus mengenai
hati manusia yang diibaratkan seperti tanah pinggir jalan adalah bahwa orang
tersebut ternyata digolongkan oleh Yesus sebagai ORANG YANG BELUM PERCAYA DAN
BELUM DISELAMATKAN.
Yang dimaksud adalah bahwa ia belum memiliki
iman kepada Tuhan dan karena iman yang sungguh merupakan persyaratan menerima
keselamatan dalam Tuhan, maka ia termasuk orang yang belum beroleh keselamatan
atau rohmya belum memiliki jaminan mendapat hidup kekal setelah ia mati.
Perlu digarisbawahi di sini, "belum
percaya" bukan selalu memiliki pengertian orang tersebut sama sekali belum
pernah mendengar sama sekali tentang Tuhan Yesus. Sudah dua ribu tahun sejak
kedatangan Yesus, entah sudah berapa milyar orang yang telah mendengar nama
Yesus tetapi masih tidak percaya kepada-Nya.
Bahkan yang disebut hari ini sebagai
"orang Kristen" pun masih bisa digolongkan juga sebagai orang yang
tidak percaya. Itu jika ia memiliki iman yang mati, bukan iman yang hidup. Iman
yang mati ialah iman yang ada pada setan-setan, yang juga mengakui bahwa Yesus
sungguh-sungguh dan satu-satunya Tuhan tetapi kepercayaan itu tidak pernah membuat
mereka semua tunduk dan menyembah Kristus (lihat Yakobus 2:19).
Sesungguhnya, di era informasi yang sudah
sedemikian luas, seharusnya sudah dapat
dianggap sebagai sesuatu yang aneh jika saat ini ada orang di dunia ini yang
belum pernah mendengar tentang kekristenan atau belum pernah tahu nama
"Yesus" (atau nama-nama sebutan Yesus di dalam bahasa masing-masing
bangsa). Dan saat nama Yesus sudah
dikenal hingga ke ujung-ujung bumi, sejatinya INJIL KESELAMATAN saat ini telah
tersebar di seluruh penjuru dunia. Banyak yang berpikir bahwa karena hal itu,
kedatangan Kristus sudah sangat dekat. Tetapi Yesus mengatakan bahwa salah satu
petunjuk utama bahwa kedatangan-Nya sudah di ambang pintu ialah diberitakannya
INJIL KERAJAAN-NYA di seluruh dunia (lihat Matius 24:19). Perbedaan di antara
keduanya akan dibahas pada kesempatan yang lain.
MANUSIA LAMA DAN MANUSIA BARU
Harus kita ketahui dengan benar perbedaan
antara orang yang telah menjadi milik Kristus dan yang sudah diselamatkan
dengan yang belum mengenal Tuhan dan masih belum menerima keselamatan.
Perbedaannya bukan pada agamanya. Misalnya,
yang beragama Kristen berarti sudah menjadi milik Kristus dan selamat sedangkan
yang bukan Kristen masuk neraka. Pemikiran semacam ini tidak jauh berbeda
dengan penganut agama atau kepercayaan lain yang merasa dirinya sudah benar
dalam agamanya itu lalu mengkafirkan orang yang lain, memandang orang yang
berbeda dengannya sebagai orang-orang yang akan binasa di neraka.
Agama tidak menyelamatkan manusia. Setidaknya
itu yang diajarkan dalam kekristenan. Yesus sendiri tidak pernah membuat atau
menegakkan agama tertentu. Ia datang supaya orang PERCAYA KEPADA DIA yang telah
turun ke dunia menjadi juruselamat manusia dengan menanggung dosa-dosa serta
hukuman yang seharusnya ditanggung setiap kita yang dikuasai dosa sehingga
melawan Allah. Melalui iman kepada Dia dan bertekun mengikuti ajaran-Nya,
setiap orang dapat memastikan keselamatan jiwanya (lihat 2 Petrus 1:10-11)
Pengikut-pengikut Yesus pada mulanya disebut
Kristen bukan karena ada agama Kristen yang diresmikan dan didaftarkan dalam
pemerintahan-pemerintahan di dunia sebagai suatu agama resmi. Waktu itu,
Kristen adalah julukan olok-olok untuk sekelompok orang dan komunitas yang
hidup secara berbeda dengan orang-orang ada umumnya. Mereka hidup demikian
karena mengaku mengikuti ajaran Kristus. Itulah sebabnya mereka dipanggil
Kristen karena mereka mengikuti cara hidup Yesus. Berbeda dengan sekarang.
Orang disebut menurut agamanya hari ini (khususnya di Indonesia) demi kepentingan
pencatatan data kependudukan. Orang dicatat menganut agama tertentu berdasarkan
kepercayaan yang dianutnya. Kepercayaan yang di peradaban yang lebih modern
disebut sebagai agama.
Orang yang beragama Kristen dipandang sebagai
orang yang meyakini dan mengikuti ajaran Kristen. Di hadapan orang, ia dianggap
sebagai orang yang yakin dan bersedia mengikuti ajaran Yesus Kristus. Namun
yang tampak di hadapan orang dan dicatat sebagai status atau identitas dalam
kependudukan kita TIDAK SELALU SAMA DENGAN YANG ADA DI HATI DAN KEHIDUPAN
SEHARI-HARI. Tuhan yang tahu apa yang ada di hati kita dan kehidupan seperti
apa yang kita jalani selagi menyebut diri kita sebagai orang Kristen. Tuhan
tahu apakah kita benar-benar mengikuti ajaran-Nya atau sekedar mengaku-aku sebagai
murid-Nya tetapi tidak pernah benar-benar mencari tahu apa yang menjadi
perintah dan kehendak-Nya, yang merupakan kerinduan isi hati-Nya bagi kita. Itu
sebabnya menjadi orang-orang yang beragama dan menjalankan tata cara hidup
sebagai orang beragama BELUM TENTU memenuhi ukuran atau persyaratan Tuhan
sebagai orang percaya dan diselamatkan.
Sama seperti yang diumpamakan sebagai benih
yang ditaburkan di tepi jalan, benih itu jatuh dan sampai juga di hati yang
belum percaya ini. Tapi oleh karena hatinya begitu keras dan terbuka hanya bagi
perkara-perkara duniawi serta pekerjaan iblis, maka firman itu lenyap tak
berbekas. Dari sini, bisa disimpulkan bahwa orang-orang yang belum percaya ini
pada dasarnya sudah mendengar injil, mengetahui sebagian firman Tuhan, atau
pernah menyimak ajaran Kristus. Intinya mereka mendengar kebenaran tetapi
memilih menutup diri terhadap kebenaran itu. Ia lebih menyediakan tempat di
hatinya untuk semua yang lain kecuali Kristus. Sedihnya, pendirian dan
keputusan mereka itu suatu kali akan berakhir dengan penyesalan yang teramat
sangat. Itu karena mengabaikan benih (yang adalah gambaran perkataan dan uluran
tangan Tuhan bagi mereka supaya bertobat) yang dianggapnya tidak berarti
padahal benih itu mengandung kuasa yang mampu mengubah hidup dan takdir mereka selama-lamanya.
SALAH SATU TANDA ORANG YANG TELAH DISELAMATKAN
Melalui gambaran hati seperti tanah tepi jalan
ini, Yesus menyiratkan suatu petunjuk penting bagi kita mengenai perbedaan
antara yang sudah menerima keselamatan di dalam Dia dengan yang belum.
Perbedaan itu berupa RESPON TERHADAP FIRMAN
YANG DITABURKAN TUHAN.
Secara ekstrim, orang yang tidak percaya
digambarkan sebagai orang yang sama sekali menolak ajaran Kristus hingga ke
titik komanya. Firman Tuhan dalam Alkitab dianggapnya palsu, sudah
dimodifikasi, berisi ajaran-ajaran yang sesat. Ini serupa dengan orang-orang
yahudi agamawi, khususnya para pemuka agama yang menganggap dan kelak menuduh
Yesus sebagai penghujat dan orang sesat. Terang-terangan menolak ajaran Kristus
adalah tanda seseorang belum percaya dan diselamatkan.
Tapi penolakan terhadap firman bisa
ditunjukkan dalam bentuk yang tidak ekstrim. Khususnya di kalangan orang-orang
Kristen yang bisa jadi rutin datang ke tempat-tempat ibadah bahkan mengklaim
dirinya melayani Tuhan.
Orang yang belum selamat (dan pastinya belum
percaya), sekali lagi saya katakan, terlihat melalui sikapnya yang meremehkan
firman atau bahkan menolaknya sama sekali ketika firman itu disampaikan. Ia
tidak peduli akan firman Tuhan. Sama sekali tidak memberikan perhatian yang
serius tetapi sekedar membiarkannya masuk ke telinga kiri untuk keluar dari
telinga kanan dan segera melupakannya begitu ia keluar dari tempat ibadah dan
kembali larut dalam kehidupan duniawinya yang dijalaninya sehari-hari.
Ada sikap lain lebih parah lagi. Karena sering
datang beribadah di gereja dan mendengar khotbah-khotbah yang sifatnya
motivasional daripada penyadaran akan dosa dan akan jalan-jalan Tuhan,
seseorang yang belum percaya dan diselamatkan berpotensi menjadi semakin
tersesat dengan menggunakan ayat-ayat firman Tuhan yang diklaimnya demi memenuhi
tujuan-tujuan duniawinya yang seringkali ditandai dengan hasrat pemenuhan
materi dan kesenangan dunia. Sikap semacam ini barangkali tampak seperti
meninggikan kuasa firman tetapi dengan meyakini bahwa firman itu dapat melayani
keinginannya yang berpusatkan pada diri sendiri atau hal-hal duniawi, tanpa
disadari iblis telah berhasil menjadikannya sebagai orang yang merendahkan
firman dan Tuhan yang telah berfirman itu dengan memandangnya sebagai sekedar
alat-alat yang bisa dipakai untuk tujuan-tujuan manusia yang egois. Alih-alih
mencari maksud hati Tuhan dalam firman-Nya, ketika seseorang menggunakan
ayat-ayat firman demi tujuan-tujuannya sendiri, itu sudah merupakan sikap
merendahkan dan melecehkan firman (yang diumpamakan Yesus bagaikan menginjakkan
kaki pada benih di tepi jalan itu). Inilah salah satu penyakit rohani yang
sekarang semakin luas menjangkiti jemaat Kristen.
Kebalikannya, orang yang telah diselamatkan
karena telah percaya bahwa Yesus itu Tuhan dan Raja atas hidupnya, menjunjung
tinggi perkataan-perkataan Tuhan. Ada ketertarikan baru yang muncul dan
menguasi hatinya. Minat yang terus bertumbuh untuk belajar firman Tuhan untuk
mengetahui jalan-jalan Tuhan. Ia mencari kehendak Tuhan karena tahu dan yakin
bahwa itu petunjuk dan cara terbaik menjalani hidup selama di dunia. Ia tidak
menyia-nyiakan setiap kesempatan menerima penyingkapan pengertian firman Tuhan.
Ia melakukannya karena isi hati Tuhan bagaikan isi hati sang kekasih jiwa yang
jika ia mengetahuinya, ia dapat mencari dan melakukan apa yang dapat
menyenangkan hati Tuhan yang dikasihinya itu.
Inilah orang-orang yang bukan sekedar hadir di
gereja demi keperluannya sendiri yang sekedar datang ke gereja untuk
kepentingan pembaptisan, untuk menikah, untuk penyerahan anak atau untuk sekedar
menunaikan tanggung jawab moral dan agama sebagai orang berkepercayaan Kristen.
Mari merenungkan dan memeriksa diri sejauh
mana kita menujukan hati kepada kebenaran-kebenaran firman.
Adakah hati kita lapar dan haus untuk
menyelami rahasia-rahasia kehendak-Nya dalam hidup kita atau lebih menikmati
pesan-pesan motivasi yang menyenangkan telinga?
Adakah kita dengan segera menyambut
pesan-pesan yang memanggil kita hidup dalam pertobatan dan kekudusan atau lebih
bersemangat mengaminkan khotbah-khotbah yang fokus menjanjikan berkat
berlimpah-limpah, memperluas daerah kita atau melepaskan kita dari malapetaka
supaya kesakitan tidak menimpa kita?
Adakah kita mencari level atau tahapan yang
baru dalam mengenal Tuhan atau lebih suka memanfaatkan janji firman Tuhan demi
tercapainya tujuan-tujuan duniawi kita?
Adakah kita memiliki sikap hati seperti
pemazmur yang berseru dari sejak dalam hatinya : "Aku rindu kepada
keselamatan daripada-Mu, ya TUHAN, dan Taurat-Mu menjadi kesukaanku."
(Mazmur 119:174)
Jika hati Anda masih merupakan hati yang
tertutup bagi kehendak Tuhan, jangan berdiam diri dan tenang-tenang saja. Sebab
jika Anda tidak datang kepada Tuhan dan mulai membuka hati bagi teguran-Nya
yang memulihkan, Anda belum termasuk orang yang percaya dan diselamatkan.
Salam revival!
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua.
SERIAL PENGAJARAN MENGENAI "PERUMPAMAAN TANAH PINGGIR JALAN" :
"tanah tepi jalan adalah gambaran dari hati manusia yang keras dan tertutup akan perkara-perkara yang dari Tuhan asalnya."
"Hati orang yang serupa dengan tanah pinggir jalan telah ditutup terhadap masuknya perkara-perkara rohani karena hatinya hanya disediakan untuk semua yang duniawi."
"Berhati-hatilah terhadap pekerjaan kuasa kegelapan di hidup Anda.
Itu pertama-tama ditandai dengan sikap apatis, tidak peduli dan muak dengan firman Tuhan. Padahal sesungguhnya firman itulah HAL YANG BERHARGA DAN MULIA YANG SANGGUP MENGUBAH HIDUP ANDA. Sebab jika tidak demikian mengapa iblis bersusah payah mencuri dan menjauhkannya dari Anda?"
"Sebab jika Anda tidak datang kepada Tuhan dan mulai membuka hati bagi teguran-Nya yang memulihkan, Anda belum termasuk orang yang percaya dan diselamatkan."
"Dalam mempelajari hal-hal rohani dari sudut pandang hukum-hukum yang mati semata, lalu dengan hati yang masih belum diubahkan menjadi baru, ketidakmengertian seseorang akan apa yang berasal dari Tuhan bisa dibelokkan oleh kuasa gelap kepada kesesatan yang besar."
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.