KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

HATI YANG TIDAK MENGERTI ATAU MEMAHAMI KEBENARAN (PERUMPAMAAN TANAH PINGGIR JALAN bagian 5-selesai)

Posted By passion for revival on Rabu, 15 Januari 2020 | 12:14 PM


Oleh : Peter B, MA.



Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Matius 13:19 (TB)

Bagaimana sebenarnya seseorang hatinya menjadi seperti yang digambarkan Yesus sebagai serupa dengan tanah di tepi jalan itu? Bagaimana hati yang keras, dipengaruhi perkara-perkara duniawi, yang terbuka lebar  bagi pekerjaan iblis dan tidak percaya itu terbentuk?

Yesus memberikan sebuah petunjuk untuk memahaminya.
Yesus berkata bahwa hati yang sedemikian disebabkan karena mereka TIDAK MENGERTI akan firman yang disampaikan kepadanya. Mereka mendengar pesan kebenaran tetapi tidak memahaminya. Mereka gagal menangkap apa yang dimaksud Tuhan bagi mereka.

Kata "mengerti" dari bahasa asli Alkitab memiliki pengertian "menyatukan secara bersama-sama", Maksudnya, seseorang yang mampu mengerti apa yang disampaikan kepadanya sebenarnya telah berhasil melalui proses mencerna dan menghubung-hubungkan secara tepat potongan-potongan data atau informasi yang sampai kepadanya itu.
Dalam hal seseorang tidak memahami firman kebenaran yang disampaikan kepadanya, pada prinsipnya sebenarnya ia gagal menyatukan setiap detail dari uraian pesan ilahi yang ia peroleh. Itu sebabnya meski ia membaca artikel rohani, mendengar khotbah, mengikuti ibadah, mencoba menyimak pengajaran maupun membaca pesan profetik namun tetap saja ia tidak mampu mencapai pengertian yang seharusnya, yang diperlukannya supaya  firman itu masuk ke dalam hatinya lalu mengubahkan hidupnya.

Jadi, ketahuilah satu hal penting ini. Dimana kita gagal memahami maksud Tuhan, di sanalah benih firman itu tidak dapat masuk dalam hati kita dan bertumbuh di sana. Di titik itulah jiwa kita masih tetap dalam cengkeraman kuasa gelap yang akan membawa kita terus tenggelam dalam berbagai perkara dan prinsip duniawi. Pada bagian kehidupan dimana firman Tuhan tidak masuk ke hati kita, di sanalah bagian hati yang keras berada dan karena itu dalam aspek itu, kita masih hidup dalam kehendak manusiawi dan duniawi kita sendiri. (Dan saya menjadi ingin tahu apakah Anda menangkap penjelasan saya di atas itu)

Hal kegagalan menangkap maksud Tuhan ini tidak hanya dialami oleh mereka yang belum pernah mendengar atau yang tidak akrab dengan nama Yesus atau dengan ajaran Kristen. Umat yang menyebut dirinya Kristen pun bisa mengalami hal yang serupa -kalau tidak dikatakan bisa lebih parah lagi. Dan orang-orang semacam ini akan semakin meningkat drastis jumlahnya di akhir zaman. Bukan karena ketiadaan atau miskin akan informasi tetapi justru karena sebaliknya. Mereka gagal paham karena tidak mampu menyatukan informasi yang sangat banyak itu untuk kemudian menemukan kebenaran Tuhan di dalamnya. Kita akan membahas hal ini di uraian selanjutnya.

Mengenai orang-orang seperti ini, Paulus memperingatkan dalam uraiannya yang detail tentang manusia-manusia akhir zaman :

yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
2 Timotius 3:7 (TB)  

Bagi orang-orang ini, meski datang ke gereja dan menerima pesan rohani, firman Tuhan tampaknya tetap tidak masuk logika baginya. Itu sekedar menjadi pesan yang hanya didengar beberapa saat lalu lewat begitu saja. Bahkan walaupun pengkhotbah terbaik sekalipun yang menyampaikannya, pikiran mereka tetap tertutup dan apa yang menjadi kehendak Allah tak pernah sampai dalam pengertian mereka.


SEBAB-SEBAB GAGAL PAHAM
Ada berbagai penyebab seseorang menerima suatu pesan namun tidak memahaminya. Kita akan merenungkan beberapa di antaranya.

Keangkuhan atau sikap tinggi hati
Beberapa orang sangatlah meremehkan firman Tuhan. Jangankan perkataan Tuhan, pribadi Tuhan sendiri pun mereka abaikan begitu saja. Tidak ada takut akan Tuhan dalam diri mereka. Mereka merasa tidak membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Seperti Firaun yang berkata, "Siapa itu Yahweh, aku tidak mengenal-Nya dan mengapa aku harus mendengarkan firman-Nya" (lihat Keluaran 5:2), demikian pula orang-orang yang sudah serta merta menolak apapun nasihat firman yang disampaikan kepadanya. Orang-orang seperti ini menutup hatinya bagi Allah dan kebenaran-Nya namun hatinya terbuka lebar bagi pekerjaan setan-setan.

Kebodohan rohani.
Bodoh rohani tidak sama dengan bodoh pikirannya. Bodoh rohani adalah keadaan dimana seseorang tidak tahu apa-apa tentang hal-hal yang rohani dan ilahi. Seseorang bisa sangat cerdas dalam perkara-perkara duniawi dan dalam pengetahuan tentang suatu bidang keilmuan tetapi ia tetap tidak tahu menahu apapun tentang Tuhan. Hal rohani masih tertutup baginya. Tuhan merupakan sesuatu yang asing baginya. Dalam pikirannya yang tidak mengenal Tuhan, hal-hal rohani itu nonsens adanya
Itu sebabnya, Tuhan menghendaki segera setelah kita percaya, kita segera DIMURIDKAN dan MENJADI MURID, karena hanya murid-muridlah yang akan belajar mengenal Dia dan jalan-jalan-Nya.

Tidak dapat fokus dan selalu teralihkan perhatiannya.
Ada beberapa orang yang tidak pernah menerima kebenaran karena memang ia tidak pernah menyediakan waktu untuk merenungkan  pesan kebenaran itu. Mereka terlalu sibuk dengan berbagai urusan. Bisnis, pekerjaan, keluarga, studi, menikmati hiburan dan liburan, hanyut dalam pertemanan dan pergaulan. Mereka ditarik secara terus menerus kepada berbagai aktifitas atau kepada hal-hal yang terjadi di dunia ini -sesuatu yang tampaknya berhasil dilakukan iblis di era informasi sekarang ini. Hari-hari ini, ketika membaca firman kebenaran, kita sering melakukannya tergesa-gesa dan membacanya sepintas lalu. Itu karena keinginan di hati untuk memberikan perhatian pada hal lainnya. Kita SEPERTINYA TAHU DAN PAHAM, tetapi kenyataannya belum tentu demikian karena kebenaran itu belum kita cerna dan pikirkan secara mendalam sampai kepada aspek-aspek praktek hidup sehari-hari kita.

Itulah mengapa sejak ribuan tahun yang lalu, Tuhan memerintahkan supaya kita MERENUNGKAN firman-Nya SIANG DAN MALAM (lihat Yosua 1:8 dan Mazmur 1:2). Tidak sekedar membacanya. Tidak sekedar mendengarnya. Tidak sekedar terinformasi. Tapi menyelami, menyelidiki, mendalami, mengulang-ulang pemikiran demi pemikiran sehingga kita menjadi jelas akan apa yang Tuhan kehendaki ATAS HIDUP KITA SECARA PRIBADI. Dalam perenungan itulah terletak kunci keberhasilan kita dalam berhubungan dan berjalan dengan Tuhan.

Menafsir firman seturut alur pikiran dan hasrat hatinya yang masih penuh keinginan-keinginan duniawi
Gagal paham akan maksud Tuhan dapat dibawa ke tingkat selanjutnya oleh si jahat dengan membuat kita menyalahgunakan firman Tuhan untuk memuaskan hasrat akan hal-hal yang bersifat kedagingan atau ambisi-ambisi demi pencapaian yang bersifat duniawi belaka. Dalam mempelajari hal-hal rohani dari sudut pandang hukum-hukum yang mati semata, lalu dengan hati yang masih belum diubahkan menjadi baru, ketidakmengertian seseorang akan apa yang berasal dari Tuhan bisa dibelokkan oleh kuasa gelap kepada kesesatan yang besar. Kelompok seperti ini kita kenal pada zaman Yesus sebagai ahli-ahli taurat dan orang Farisi. Yang senantiasa berkata mereka menantikan Mesias tetapi Mesias yang sesungguhnya telah datang di hadapan mereka dan mereka tetap tidak mengenali Dia. Oleh karena kebiasaan menafsir hal-hal rohani dengan pemikiran manusia lama, tidak heran apabila kemudian muncul orang-orang yang mengaku bertuhan dan beragama tetapi tidak mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya. Mereka gagal paham, sesat pengertian, dan salah jalan sehingga sekalipun mereka belajar tentang hal-hal religius yang disangkanya akan menuntun ke sorga, ujung akhir perjalanan mereka tetaplah kebinasaan.

Penyampaian pesan kebenaran yang kurang jelas, membingungkan, tidak lengkap, yang sukar diaplikasikan lebih lanjut atau karena komunikasi yang buruk
Ketidakmengertian seseorang akan pesan Tuhan mungkin pula diwarnai faktor komunikasi yang kurang baik dari sang penyampai pesan. Meskipun Tuhan bisa memakai siapapun untuk berbicara atas nama-Nya (termasuk keledai sekalipun), penyampaian yang terkesan membosankan, berputar-putar serta bertele-tele dapat menyebabkan orang tak lagi berminat mendengar pesan firman.

Terhambat atau terhalanginya pekerjaan Roh Kudus dalam gereja maupun dalam pemberitaan injil kebenaran
Kuasa Tuhan itu dahsyat dan bekerja secara luar biasa. Meskipun demikian, itu tidak akan bekerja dengan sendirinya. Harus ada pribadi-pribadi yang melepaskan kuasa tersebut di bumi ini. Semasa Yesus hidup, Ia memberikan teladan bagaimana seharusnya seorang hamba Tuhan itu hidup dan berkarya. Tidak heran kuasa dari sorga dilepaskan secara luar biasa, baik dalam manifestasi-manifestasi yang ajaib maupun dalam ketaladanan hidup Kristus yang tak terbantahkan dan tanpa cela. Itu sebabnya pengajaran Yesus begitu disukai dan menempelak, menggoncang jiwa para pendengarnya.
Di masa sekarang Roh Kudus dicurahkan secara luas. Tetapi seberapa banyak yang merindukan Roh itu tercurah dan berkarya secara bebas melawat setiap pendengar firman? Adakah kita hari-hari ini menjadi pribadi-pribadi yang bersinergi dengan Roh Kebenaran itu, yang memimpin banyak orang pada jalan kebenaran ataukah justru kita membatasi atau menghalangi pekerjaan Roh Kudus itu dengan motif-motif pelayanan yang berpusat pada keuntungan diri daripada keuntungan rohani (yaitu pertumbuhan rohani anak-anak Tuhan)?
Jika kita mendapati hati banyak orang menjadi keras, tidak peka terhadap pesan kebenaran, lebih suka membenarkan diri daripada koreksi diri, kerap menonjolkan dan membanggakan hal-hal materi dan duniawi sifatnya, tak dengar-dengaran akan isi hati Tuhan, bukankah ini waktunya untuk mengaku dosa, merendahkan diri dan meminta gelombang kuasa pertobatan dari Roh hikmat dan wahyu itu sehingga orang-orang dicelikkan, menyambut firman Tuhan dan diubahkan hidupnya?


UNTUK INTROSPEKSI DIRI
Sebelum kita mencari-cari di antara jemaat dan sekeliling kita akan siapa yang hatinya keras dan kerap tidak menangkap kebenaran firman, selalu terlebih utama dan yang terbaik apabila kita menjadikan uraian di atas sebagai bahan perenungan untuk menilai diri sendiri.

Renungkan dan akuilah dengan jujur apa adanya di hadapan Tuhan :

Apakah hati Anda serupa tanah yang keras atau yang lembut dan mudah dibentuk? Apakah Anda seorang yang lebih cepat mendengar daripada berkata-kata dan bersikap emosional apabila menerima koreksi firman?
Mereka yang tanah hatinya menerima benih firman selalu merupakan tanah yang gembur dan terbuka bagi penggarapan Tuhan

Seberapa banyak porsi waktu dalam hidup Anda digunakan untuk memikirkan dan merenungkan perkara-perkara rohani daripada yang duniawi?  Adakah Anda secara aktif merenungkan tentang kehadiran Tuhan, mencoba terus menyambung komunikasi Anda dengan Dia atau berusaha mencari tahu sudut pandang-Nya dalam segala sesuatu?
Jika mayoritas kehidupan sehari-hari Anda lebih banyak tersita akan hal-hal di bumi ini daripada yang di atas, barangkali sudah waktunya Anda menilik hati Anda dan tak membiarkannya menjadi tanah hati tepi jalan yang menolak kebenaran firman

Jika merenungkan hidup Anda dengan jujur, pengaruh siapakah yang paling dominan mewarnai sikap, tindakan, sudut pandang maupun pengambilan keputusan dalam hidup Anda? Sadarkah Anda bahwa jika Anda tidak mencari dan menyertakan Tuhan untuk memimpin Anda maka pada dasarnya Anda memberikan diri Anda dipengaruhi roh-roh lain yang bekerja di dunia ini?
Ketidaksadaran Anda akan pekerjaan setan yang mungkin telah begitu kuat mempengaruhi hidup Anda, bisa jadi merupakan pertanda bahwa hidup Anda sudah dalam pengaruh atau bahkan cengkeraman kuasa gelap. Sebab hidup tanpa Tuhan dan di luar Tuhan sesungguhnya sama saja dengan membiarkan hati Anda disusupi dan dipengaruhi kuasa kegelapan (lihat Matius 12:43-45)

Yang terakhir, seberapa jauh Anda membuka diri untuk pekerjaan Roh Kudus dan belajar memahami pesan-pesan Tuhan bagi Anda? Adakah Anda menyediakan waktu merenungkan firman Tuhan di sela-sela aktifitas sehari-hari Anda? Adakah Anda membuka hati dan telinga untuk memperoleh hikmat dan penyingkapan dari Tuhan? Seberapa banyak Anda melawan kebodohan dan puas diri rohani dengan rajin mengajukan pertanyaan, bertanya jawab atau berdiskusi serta mencari tahu kebenaran firman yang masih belum jelas atau terang bagi Anda?
Ketertutupan atau sikap apatis terhadap firman dan kerohanian Anda dapat berpotensi membuat Anda selama-lamanya tidak mengenal kebenaran sejati atau tersesat dalam kesalahan rohani yang fatal dengan lebih menjadi seorang yang agamawi daripada yang rohani.

Waspadalah dengan hati yang serupa tanah tepi jalan!
Anda yang masih memiliki hati yang demikian tidak akan beruntung.
Hidup Anda sedang menolak dan melawan Allah sendiri.
Sementara waktu-waktu kehidupan Anda terus bergulir, jangan acuh tak acuh akan jiwa Anda. Mintalah hati yang terbuka bagi Tuhan dan siap menyambut benih firman kebenaran yang berkuasa menyelamatkan dan mengubah hidup Anda itu.

Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Yakobus 1:21

Salam revival!
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua.



SERIAL PENGAJARAN MENGENAI "PERUMPAMAAN TANAH PINGGIR JALAN" : 

"tanah tepi jalan adalah gambaran dari hati manusia yang keras dan tertutup akan perkara-perkara yang dari Tuhan asalnya." 


"Hati orang yang serupa dengan tanah pinggir jalan telah ditutup terhadap masuknya perkara-perkara rohani karena hatinya hanya disediakan untuk semua yang duniawi." 


"Berhati-hatilah terhadap pekerjaan kuasa kegelapan di hidup Anda.
Itu pertama-tama ditandai dengan sikap apatis, tidak peduli dan muak dengan firman Tuhan. Padahal sesungguhnya firman itulah HAL YANG BERHARGA DAN MULIA YANG SANGGUP MENGUBAH HIDUP ANDA. Sebab jika tidak demikian mengapa iblis bersusah payah mencuri dan menjauhkannya dari Anda?"


"Sebab jika Anda tidak datang kepada Tuhan dan mulai membuka hati bagi teguran-Nya yang memulihkan, Anda belum termasuk orang yang percaya dan diselamatkan."


"Dalam mempelajari hal-hal rohani dari sudut pandang hukum-hukum yang mati semata, lalu dengan hati yang masih belum diubahkan menjadi baru, ketidakmengertian seseorang akan apa yang berasal dari Tuhan bisa dibelokkan oleh kuasa gelap kepada kesesatan yang besar."

 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 12:14 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.