KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

RAHASIA KEINTIMAN DI DALAM TUHAN

Posted By passion for revival on Kamis, 12 Oktober 2023 | 5:00 PM

Oleh Peter B. 



".....Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur!....."
~ Kidung Agung 1:4 


"Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."
~ Teguran Tuhan Yesus kepada salah satu jemaatNya dalam Wahyu 4:2-5



AGUR BIN YAKE YANG TERHERAN-HERAN
Asur Bin Yake adalah salah satu nama yang paling misterius di dalam Alkitab. Tidak diketabui asalnya, tidak dikenali siapa sesungsuhnya dia. Banyak penafsiran para sarjana dan peneliti Alkltab tetap tidak dapat dengan pasti menetapkan siapa sesungguhnya dia. Sekalipun demikian, satu yang pasti adalah perkatannnya diilhami oleh Roh Allah sehingga layak menempati salah satu bagian Kitab Suci kita -bahkan terhitung sebagai Firman Allah. Dan jika kita mengamati perkataan Agur bin Yake dengan seksama, merenungkannya, menyelidikinya sembari melihat jauh ke dalam hati kita, maka memang perkataannya penuh dengan hikmat dan kebenaran. Tidak heran Allah memakai figur yang satu ini untuk menjadi saluran berkatNya bagi dunia.

Sekarang, mari kita perhatikan salah satu perkataan Agur berikut ini:

"Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: 
jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis."
(Amsal 30:18-19)

Empat hal yang mengherankan. Salah satunya adalah ini : jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. Apa lagi ini? Tahukah Anda maknanya? Untuk mengetahuinya memang tidak mudah. Hanya hikmat yang dari Tuhan mampu membukakan misteri empat hal yang menakjubkan ini. Salah satu penjelasanniya mungkin saja berhubungan dengan nats kita dalamn Kidung Agung 1:4 sebagaimana yang telah tertera di atas.

Begini kata putri-putri Yerusalem sahabat mempelai wanita Salomo: "....Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!" 
Mengapa mereka mengatakan Ini? Sedang apakah mereka ini? Ketahuilah baik-baik, saudaraku, para sahabat mempelai wanita Salomo menyerukan hal itu setelah mengikuti sang mempelai wanita yang terpesona kepada mempelai pria hingga akhirnya sang mempelai wanita dibawa pergi masuk ke dalam mahligai-mahligai sang mempelai pria (lihat Kid.1:1-4a). Itulah yang mereka Saksikan dan itu pula yang menjadikan mereka berseru : "Kami akan bersorak-sorai dlan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih darl anggur..."

Jadi apa maksudnya? Perhatikanlah baik-baik. Keintiman dan percintaan sang mempelai pria dengan mempelai wanita menyebabkan sahabat-sahabat mempelai wanita terpesona dengan sangat. Mereka demikian terpesona sehingga menganggapnya sebagai keajaiban. keindahan luar biasa, ataupun suatu pemandangan yang menakjubkan. (Sekarang kita dapat mulai mengerti mengapa Agur TERHERAN-HERAN dengan jalan seorang laki-laki dan seorang gadis). Dan sebenarnya ini telah sering terjadi dalam kehidupan manusia sepanjang dunia ini ada. Perhatikanlah, bukankah banyak kisah-kisah percintaan yang telah mempesonakan banyak orang sepanjang umur dunia ini? Tidakkah drama dan pertunjukan kisah kasih asmara masih menghiasi bahkan mendominasi tontonan hiburan, musik, buku-buku cerita hingga hari ini? Dan telah banyak bukti hampir semua orang termotivasi dan terinspirasi oleh cerita cinta. Ini semua membuktikan bahwa kisah cinta tidak lapuk dimakan usia, tidak lekang oleh zaman. Kisah-kisah cinta tetap mempesonakan siapa saja yang mendengarnya, melihatnya, terlebih lagi yang mengalaminya. Bahkan terkadang satu hubungan cinta dalam hidup kita dapat
kita kenang sampai selamanya, terbawa
hingga tua -dan tidak hanya ltu- dampaknya juga mampu mengubah hidup kita setama-lamanya


INSPIRASI DARI KEINTIMAN
Kisah cinta dan keintiman Salomo dengan Sulamit merupakan lambang keintiman persekutuan Tuhan dengan gerejaNya -yaitu kita. Hubungan itu demikian intim sehingga C.S. Lewis. pemikir Kristen paling terkenal itu pemah berkata, "Hubungan antara Tuhan dan seorang manusia lebih pribadi dan lebih intim daripada semua hubungan yang mungkin antara dua makhluk ciptaan manapun." Dan tentu saja, dalam keintiman dengan Tuhan ada pengaruh yang luar biasa. Para wanita Yerusalem, sahabat Sulamit, tertayang-bayang dan mengucap. "Kami penuh dengan sukacita, kami sungguh-sungguh mengalami kegembiraan, kami turut merasakan kasih mempelai pria. Sungguh cintanya lebih nikmat dari anggur". Demikian pula dengan orang banyak yang belum mengenal pribadi Sang Mempelai Agung. Mereka akan diberkati, mereka terinspirasi, mereka tertarik, mereka akan turut hanyut dalam kasih Tuhan saat mereka melihat dan merasakan keintiman persekutuan antara kita dengan Tuhan. Hanya dalam keintiman dengan Tuhan kita dapat meniadi berkat bagi banyak orang.

"Sebab dengan sangat rindu seluruh
makhluk menantikan saat anak-anak Allah
dinyatakan," (Roma 8:19l) demikian tulis Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. Mengapa kehadiran secara nyata anak-anak Allah sangat didambakan oleh seluruh makhluk di dunia? Tidak lain tidak bukan adalah karena kabar baik, keselamatan, berkat, kunci masuk Kerajaan Sorga dan kehidupan kekal dinyatakan melalui kehadiran mereka dimana pun mereka berada. Itulah sebabnya Yesus berkata tentang kita, "Kamulah garam dunia  (Matius 5:13)... kamulah terang dunia" (Matius 5:14)Nah, bagaimana kita dapat memenuhi kerinduan seluruh makhluk, bagaimana kita melaksanakan fungsi kita sebagai garam dan terang dunia, menjadi berkat bagi banyak orang? Melalui cara yang unik. Melalui sesuatu yang mengherankan Agur bin Yako. Yaitu kita harus memiliki keintiman dengan Mempelai Agung kita. Yesus Kristus Tuhan, Sang Kepala Gereja.

Tanpa keintiman dengan Tuhan.
tidak ada berkat bagi banyak orang. Tanpa
persekutuan yang erat dengan Tuhan, tiada
sukacita. Tanpa hati yang melekat pada
Tuhan, tidak ada sorak-sorai kegembiraan
banyak orang. Tidak akan mungkin baja
yang baik, desain yang bagus, sofa yang
empuk, cat yang mengkilap, ban paling
tangguh dari sebuah mobil akan menjadi
berguna jika semuanya itu tidak tersambungkan dengan mesin moblinya. Ketika mesin menyala semua yang lain
menghasilkan manfaat besar bagi orang. Demikian pula keintiman dengan Tuhan
mengalirkan berkat kepada banyak orang.
Mungkin hal ini pula yang menyebabkan
kita belum mengalami penuaian besar atau
kebangunan rohani yang luar biasa. Itu
karena kita tidak mendekat kepada Tuhan
tetapi mencari jalan dan kehendak kita
sendiri. Gereja yang tidak memiliki persekutuan dengan Yesus tidak dapat menjadi berkat, dan gereja yang tidak dapat menjadi berkat pasti akan menjadi kutuk dan olok-olokan orang -sebagal ganti sorak sorai dan sukacita yang seharusnya dialami oleh mereka yang memandang hubungan gerejacdengan Tuhan. Sungguh mengerikan


KISAH CINTA YANG MELAHIRKAN KISAH CINTA
Sekarang perhatikanlah sekali lagi. Nats dalam Kidung Agung 1:4 mengatakan bahwa sahabat-sahabat mempelai wanita itu tidak 
hanya bersorak sorai dan bergembira. Mereka hanyut terbawa oleh kisah percintaan Salomo dan Sulamit, namun tidak hanya itu. Mereka terinspirasi oleh kasih sang mempelal pria. Mereka ikut merasakan dan mereka memuji cinta sang mempelai pria, "Kami akan memuji cintamu lebih dari anggur."

Oleh karena itu, jelas bagi kita
bahwa panggilan gereja bukan hanya
membagikan sukacita dan kegembiraan
kepada orang orang yang belum mengenal
Tuhan namun lebih daripada itu : gereja
memperkenalkan kasih Tuhan kepada
dunia. Kegembiraan dan sorak sorai dapat
muncul secara semu, yang berasal dari
kesenangan sesaat karena menerima
materi atau sumbangan kebutuhan hidup
dari gereja. Namun yang terlebih mulia
adalah sukacita dan kegemblraan itu terbit
karena penyingkapan kasih Tuhan kepada
dunia.Di sanalah mereka dibawa ke dalam
pertemuan pribadi dengan Tuhan. Sebelum
banyak orang dimabukkan oleh kasih Tuhan yang lebih daripada anggur, gereja belum memenuhi panggilannya secara penuh.

Kuncinya kembali kepada keintiman. Keintiman kita dengan Tuhan mengilhamkan kasih Tuhan kepada dunia. Masalahnya adalah kita sering tidak mampu memelihara kasih kita. Kasih kita mudah pudar. Kita menjadi bosan, dan kita berhenti mengasihi. Sebagai gantinya, kita menerapkan rutinitas dalam kehidupan sehari-hari. Membiasakan diri untuk melakukan apa yang baik adalah penting namun terlebih penting adalah membiasakan diri untuk memiliki sikap hati yang baik. Tindakan dan tingkah laku kita itu penting tetapi di hadapan Tuhan, sikap hati kita jauh lebih penting. Jadi kita tidak cukup hanya melakukan apa yang baik tetapi kita harus melakukan apa yang baik dengan alasan dan motif yang benar. Daripada membiasakan diri untuk (sekedar) berdoa atau beribadah di gereja, terlebih baik kita membiasakan diri untuk menjalin hubungan yang mendalam dengan Tuhan. Daripada membiasakan diri untuk memberi kepada orang miskin, terlebih penting kita membiasakan diri untuk mengasihi orang sehingga kita dapat berkorban dengan motivasi yang benar. Daripada kita membiasakan diri aktif dalam pelayanan, lebih berguna kita melatih diri untuk mengikuti pimpinan Roh dalam setiap rencana kita melayani Tuhan. Jika hati kita benar, perbuatan kita akan mengikutinya dalam kebenaran.

Sekali lagi, hanya kasih yang melahirkan kasih. Kasih Tuhan dan kasih bagi Dia tidak akan pernah dikenal jika kita tidak mengasihi Dia. Ada kebenaran dalam perkataan Theodore M. Hesburgh berikut ini: "Hal terpenting yang dapat dilakukan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya adalah mencintai ibu mereka." Anak-anak belajar mengasihi dengan melihat orang tua mereka saling mengasihi. Demikian pulalah dunia belajar mengenal kasih Tuhan: melalui kasih Tuhan kepada kita dan kasih kita kepadia Dia. Itulah keintiman.


BEBERAPA KONSEP YANG KELIRU DALAM GEREJA 
Kita telah mengetahui bersama bahwa kunci terobosan menjangkau jiwa-jiwa bagi Allah, menjadi berkat bagi dunia, memperkenalkan kasih Tuhan adalah melalui keintiman dengan Tuhan. Kenyataannya, kebenaran ini masih jauh dari kondisi yang saat ini sedang berlangsung di dalam gereja Tuhan. Akibat terburuk dari semua ini adalah kesia-siaan dalam setiap usaha pelayanan kita. Beberapa orang mungkin tidak setuju dengan pernyataan ini dengan dalih bahwa apa saja yang kita lakukan untuk Tuhan pasti tidak sia-sia. Jawaban saya adalah bahwa itu tidak sepenuhnya benar. Bukankah Daud -yang dengan kekuatannya sendiri hendak memindahkan Tabut Allah-pada akhirnya harus kecewa? Bagaimana pula dengan Ananias dan Safira yang berniat memberikan persembahan bagi Tuhan? Tidakkah mereka mati sia-sia sekalipun mereka hendak berbuat sesuatu bagi Tuhan dan gerejaNya? Dan juga tentang Kain. Tidakkah dia mempersiapkan hasil bumi semuanya itu sebagai korban bagi Tuhan-dan Tuhan tidak menerimanya? Jadi usaha kita tetap bisa menjadi sia-sia jika kita melakukannya tanpa pengenalan yang cukup dan benar akan jalan-jalanNya.

Berikut ini beberapa hal yang secara keliru telah menjadi praktek yang umum dalam kehidupan gereja Tuhan sekarang ini :


1.Mencoba melayani tanpa keintiman dengan Tuhan. Di tengan-tengah sibuk dan aktifnya berbagai kegiatan pelayanan yang rata-rata memiliki tujuan yang sama yaitu menjadi berkat bagi banyak orang, semuanya tidak akan membawa dampak yang besar apabila semua pelayanan itu tidak didasari oleh persekutuan pribadi dengan Tuhan. Gereja berlelah-lelah untuk mendapatkan hasil, namun adakah hasil yang berlimpah limpah? Kekuatan diri sendiri itu terbatas, tetapi jika dipadukan dengan kekuatan Allah itu menjadi tidak terbatas. Hasil-hasil kita terbatas karena kita terus mencoba melayani dengan kekuatan sendirl, bukan bersama sama dengan Tuhan. Ingatlah sekali lagi akan sebutan para rasul dan hamba-hamba Tuhan di zaman dimana tidak ada kemudahan ataupun kemajuan teknologi : "Orang-orang yang menjungkir balikkan dunia" (Kisah Para Rasul 17:6). Mereka tidak memiliki gedung ibadah yang mewah dan megah yang penuh dengan fasilitas. Yang mereka miliki adalah pengaruh dan semua orang takut kepada mereka -dan itulah yang tidak kita miliki sekarang. Seberapa besarkah pengaruh kita bagi kota-kota dan bangsa kita? Tanpa kasih Allah memenuhi kita sehingga kita sepenuhnya mengasihi Dia, kita tidak membuat kemajuan sedikitpun seperti kata pengkhotbah Inggris terkenal. Charles Spurgeon, "Anda tidak akan pernah memikirkan pikiran yang benar, tidak akan pernah melakukan tindakan yang benar, tidak akan pernah membuat kemajuan bagi sorga, kecuali melalui kasih."


2. Memberikan pengajaran, arahan, petunjuk, pedoman dan nasihat yang tidak lahir dari keintiman dengan Tuhan.
Apa yang tidak berakar dari persekutuan yang intim dengan Tuhan pasti tidak akan membawa orang kepada Tuhan. Gereja yang memiliki keintiman dengan Allah dapat dipastikan melahirkan orang-orang dibawa dalam pengenalan dan persekutuan pribadi dengan Allah sendiri. Sebaliknya, gereja yang bermegah dalam perkara duniawi juga akan melahirkan orang-orang yang bermegah pada yang duniawi. Gereja yang bangga akan doktrin dan aliran mereka akan melahirkan orang-orang yang memiliki semangat sektarian. Juga, gereja yang merasa terorganisasi dengan baik, menganggap dirinya didenominasi yang paling benar pasti juga akan melahirkan orang-orang yang cinta, kagum, takjub dan tunduk kepada organisasi gereja. Tidaklah mengherankan apabila kemudian ada banyak gereja yang mengajar partisipasi penuh tanpa syarat kepada gereja, menasihati supaya mereka mencari gereja atau hamba Tuhan tertentu dalam menghadapi masalah-masalah mereka dan juga segala bentuk pengajaran, pengutipan firman, dan pengulangan janji-janji dari Alkitabiah yang penekanannya bukan mengarah kepada keintiman dengan Tuhan melainkan peleburan diri kepada kegiatan kegiatan pelayanan -entah itu badan misi, sekolah alkltab, gereja atau pelayanan hamba-hamba Tuhan tertentu. Jangan terlalu terkejut apabila kondisi yang demikian merupakan KEJATUHAN YANG DALAM! Jemaat di Efesus dalam kutipan ayat di awal tulisan ini merupakan jemaat yang paling giat dan paling bersemangat dalam pelayanan. Tetapi inilah penilaian Tuhan kepada mereka, "SEBAB ITU INGATLAH BETAPA DALAMNYA ENGKAU TELAH JATUH..." Kita perlu bertanya, manakah yang salah dari jemaat ini? Kurang apakah jemaat yang mungkin berpuluh kali lipat lebih maju darlpada jemaat zaman ini? Tuhan sendiri menyebutkannya, 

"Kamu telah meninggalkan kasihmu yang mula-mula...". 

Hal terpenting di sini adalah terlihat bahwa semangat dan gairah mereka untuk melayani ternyata tidak seimbang dengan kasih mereka kepada Tuhan. Pelayanan tergolong sebagai bentuk tindakan yang merupakan tanda-bentuk kondisi jiwa yang merupakan faktor-faktor yang tidak terlihat. Tuhan merindukan kasih kepada Dia sebagai yang terutama, maka segalanya akan memperkenankan Dia, selaras dengan sifat-sifatNya. Tidak peduli sehebat apapun organisasi gereja yang Anda ikuti, jika itu tidak membawa kepada Kristus, gereja itu telah jatuh sedemikian dalam.

 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 5:00 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.