Oleh Peter B
Kalau bertahun² sejak kita mengaku menjadi Kristen dan ikut Yesus kita hanya tahu hukum² atau ajaran² agama semata tapi sifat dan karakter Tuhan bahkan tidak pernah kita alami secara pribadi SEDANGKAN detail² tentang keluarga kita semuanya kita ketahui dan bisa ikut memikirkan atau ceritakan² kepada orang lain maka JELAS TERLIHAT siapa yang telah kita prioritaskan dalam hidup kita.
Dan seharusnya ini sangat jelas.
Yang kita prioritaskan dalam hidup itu tampak dari YANG SERING KITA PIKIRKAN, ANGANKAN, HARAPKAN, LALU KITA BICARAKAN DAN BAHAS HINGGA USAHAKAN DAN BERSEDIA MEMBUAT PENGORBANAN ATASNYA.
Itu bisa materi, uang atau pangkat dan jabatan. Juga bisa anggota² keluarga kita termasuk kesibukan² kita sehari².
Ketika engkau sedikit sekali memikirkan apa mau Tuhan dalam hidupmu, sadarilah bahwa Tuhan bukan menjadi prioritas tertinggi dalam hidupmu. Engkau telah menomorduakan, menomorsepuluhkan atau menomorsekiankan Tuhan. Yang mana itu sama sekali tidak layak engkau lakukan. Sebab Dia itu pencipta dan penguasa hidupmu, yang berkomitmen mengerjakan dan mengadakan yang terbaik bagi hidupmu. TERMASUK DALAM HAL MENGURUS KELUARGAMU. Bersama Dia, engkau akan lebih baik mengurus keluargamu daripada tanpa melibatkan Dia. Bersama Dia, engkau lebih kuat dan mampu daripada engkau menanggungnya dengan kemampuan dan kekuatanmu sendiri. Jangan berpikir diri kita mampu sehingga lebih pintar dari Tuhan. Itu kesombongan dalam kebodohan.
Bukan tanpa alasan Tuhan meminta kita memprioritaskan Dia. Itu juga untuk kebaikan dan keberhasilan kita. Jangan percaya kata² iblis yang membuatmu berpikir bahwa kalau engkau berkorban bagi Tuhan, maka keluarga akan terbengkalai dan tidak terurus. Justru sebaliknya, iblislah yang membuat manusia demikian seperti yang ia lakukan pada orang² radikal agama yang tega menelantarkan dan merugikan orang tua dan anak demi menjadi pejuang agama dan teroris. Itu bukan dari Tuhan. Bersama Tuhan justru engkau akan melihat bahwa anak²mu akan beroleh teladan yang baik karena orang tua yang penuh kasih dan komitmen melakukan kehendak Tuhan. Mereka pun akan melakukan hal yang serupa karena teladan baik orang tuanya mengikut Tuhan. Sebaliknya, jika engkau memberi teladan bahwa prioritas utamamu adalah keluarga mereka pun akan melakukan yang sama dengan mengutamakan selain Tuhan dalam hidup mereka.
Dalam pencarian maksud Tuhan atas keluargamu, engkau akan menemukan apa yang terbaik bagi anak²mu. Bukan dari pemikiran dan rencana diri yang terbatas itu.
Tuhan memberkati..
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.