KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

KEBANGKITAN KRISTUS : TERMASUK YANG PERCAYA ATAU TIDAKKAH ANDA? (BAGIAN 1)

Posted By passion for revival on Rabu, 07 April 2021 | 1:34 PM

Oleh : Peter B
04 April 2021


Paulus, dalam suratnya sebagai rasul kepada jemaat Korintus, memberikan suatu kesaksian yang sangat penting, yang menjadi dasar berdirinya kekristenan hingga hari ini : ia telah melihat Yesus Kristus yang bangkit dari kematian. Ia mengumpamakan bagaimana Yesus menampakkan diri kepada-Nya seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya (1 Korintus 15:1-9). Maksudnya, Yesus menyatakan diri kepadanya ketika ia masih menganiaya Jemaat Allah dan belum terhitung sebagai murid Kristus. 

Oleh karena pengalaman itu, Paulus bukan saja telah diteguhkan imannya akan kebangkitan Kristus. Dia sendirilah salah satu saksi bahwa Kristus telah bangkit! 
Karena ia tahu sebenar-benarnya bahwa Yesus bangkit dan hidup ia menyerahkan diri menjadi seorang utusan dan hamba dari Yesus Kristus, untuk memberitakan Injil, supaya orang boleh mendengar, percaya dan menjadi pengikut Kristus karena ada keselamatan, adakehidupan yang berarti serta ada kebahagiaan kekal sebagai upahnya.

Kesaksian Paulus bukan kesaksian dusta. Ia menegaskan bahwa baik dia maupun rasul-rasul lainnya tidak berdusta (1 Korintus 15:15). Ya, Kristus benar-benar telah bangkit. Tidak berhenti di kesaksian itu sana namun pengakuan itu didukung oleh pekerjaan Roh Kudus yang telah menyatakan, meyakinkan dan meneguhkan kebangkitan dan keberadaan Kristus yang hidup hingga hari ini. 

Semua hamba Tuhan sepakat dengan  keyakinan yang teguh bahwa jika Injil masih diterima hingga hari ini karena faktor kesaksian rasul-rasul dan murid-murid yang melihat sendiri dan yang kemudian di tiap generasi demi generasi murid-murid lain merasakan dan mengalami kehadiran Yesus Kristus secara nyata di hidup mereka. Roh mereka telah disentuh, dihidupkan dan diyakinkan oleh pekerjaan Roh Allah mengenai keberadaan Yesus Kristus yang bangkit 2000 tahun lalu dan yang masih berkarya hingga hari ini. Kebangkitan Kristuslah yang meyakinkan setiap pengikut-Nya hingga abad ke-21 ini untuk berani MENEMPUH JALAN HIDUP YANG BERBEDA, YAITU DENGAN LEBIH MENAATI ALLAH DARIPADA HIDUP BERDASARKAN CARA PANDANG DAN GAYA HIDUP DARI DUNIA INI. 

Kendati demikian, seorang hamba Tuhan abad 19, Charles Spurgeon pernah membuat pernyataan yang mengejutkan. 
Dia berkata, sesungguhnya masih sedikit sekali orang-orang Kristen yang percaya akan kebangkitan Kristus. 

Bisakah diterima pernyataan itu? 
Bagaimana bisa seorang Kristen yang diajar dan telah mengaku percaya bahwa Yesus telah mati serta bangkit ternyata tidak benar-benar percaya bahwa Kristus telah bangkit? 

Saya beranggapan, yang dimaksud Spurgeon bukan tidak percaya atau tidak setuju secara pemikiran theologia. Tapi secara nyata atau dalam praktek hidup sehari-hari.

Darimana kita bisa tahu apakah kita termasuk orang Kristen yang percaya atau belum percaya benar akan Kristus yang bangkit dan hidup itu? 

Merujuk pada salah satu uraian paling panjang lebar tentang kebangkitan Yesus san kebangkitan orang mati, yaitu 1 Korintus 15, kita bisa melihat beberapa petunjuk. 


Yang Kristen tapi tidak percaya akan kebangkitan Kristus setidaknya menunjukkan suatu cara hidup sebagai berikut : 

1) TETAP HIDUP DALAM BELENGGU DAN IKATAN DOSA

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 
~ 1 Korintus 15:17

Mereka yang percaya Yesus telah menang atas dosa dan maut, mengimani dan bertindak dengan iman itu dengan melepaskan diri dari cara hidup dalam dosa yang begitu menguasai mereka sebelumnya. 
Mereka bukan saja berhenti melakukan atau tak lagi memperkatakan apa yang jahat dan menyakiti hati, tapi batin mereka kini disucikan dan diisi dengan sifat² ilahi sebagaimana yang ada pada Allah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kelemahlembutan, kesetiaan, kebaikan, kemurahan, penguasaan diri. 

Mereka tak lagi hidup dalam dosa tapi mulai berjalan dalam kekudusan, kejujuran, ketulusan dan kebenaran.

Mereka yang masih belum mau berhenti hidup dalam dosa, sesungguuhnya tidak pernah benar-benar yakin akan kemenangan mereka melalui kuasa kebangkitan Kristus. 


2) MENCARI DAN MENCOBA BERHUBUNGAN DENGAN TUHAN DEMI MEMPEROLEH PEMENUHAN PERKARA-PERKARA DUNIAWI SEMATA 

Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
~ 1 Korintus 15:19

Bergaya hidup duniawi. Mengusahakan berbagai hal semata demi mencapai apa yang di dunia ini. Bahkan beribadah pun dilakukan demi memperoleh janji-janji berkat kemenangan, kesuksesan dan kenyamanan hidup di ini -semua itu merupakan ap yang dikerjakan oleh mereka yang mengaku percaya bahwa Yesus mati bagi mereka namun tidak yakin Yesus kini hidup dan menyediakan tempat yang mulia di sorga.

Kebangkitan Yesus adalah demi menjamin masa depan kita setelah mati. Bahwa melalui kebangkitan-Nya, akan ada kebangkitan dari tubuh lama kita yang rusak dan yang dapat binasa itu. Bahwa setelah dibangkitkan dan beroleh tubuh yang baru, ada suatu kehidupan yang jauh lebih baik dan lebih berbahagia daripada yang sekarang ini. 
Itulah sebabnya, jika ada di antara orang-orang Kristen yang ikut Yesus demi memperoleh janji-janji keberhasilan secara duniawi, mereka itu sebenarnya tidak percaya akan kebangkitan serta akan adanya hidup setelah mati. Mereka tertipu. Mereka telah salah kaprah dan sesat. Mereka menjadi orang yang paling menyedihkan dan patut dikasihani karena tidak mampu melihat bahwa ada yang jauh lebih berharga dan mulia melampaui segala kemuliaan dunia ini sedangkan kekayaan dan keberuntungan yang besar itu ada di depan mata kita. 

Orang Kristen yang menujukan diri demi memperoleh jaminan atas hal-hal di dunia ini SAJA tanpa memiliki visi kekekalan, sebenarnya adalah orang yang tidak percaya. Dan karena ia tidak percaya, ia akan celaka dan malang di penghujung hidupnya. Malah bisa jadi lebih daripada itu. Apabila mereka hidup dalam ketakutan, kecemasan, kekuatiran akan kebutuhan hidup mereka, dalam rasa terancam kehilangan rasa aman mereka, akan nasib mereka atau selalu gelisah ketika mendengar kabar-kabar dunia - sungguh hidup mereka kehilangan berkat dan kemenangan yang besar yang seharusnya dapat mereka alami dan nikmati jika mereka bersedia berjalan bersama dengan Allah. 


3) HIDUP TANPA TUJUAN ILAHI DAN MENGEJAR KESUKAAN SERTA PENERIMAAN DUNIA INI SAJA

Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati". 
1 Korintus 15:32

Tanpa visi akan kehidupan setelah mati dari Allah, hidup yang sekarang ini akan dijalankan dengan tujuan-tujuan pribadi yang mementingkan diri, yang bermaksud memuaskan ego masing-masing individu.

Ungkapan "marilah kita makan daun minum" tidak hanya merujuk pada pengertian akan  pengejaran kesenangan belaka. Yang dimaksud dalam kalimat itu termasuk pengertian bahwa "hidup ini seharusnya diisi dengan segala sesuatu yang dapat menjamin makan dan minum selama hidup si dunia". Ini jelas merupakan pola umum dan mendasar yang menjadi gaya hidup amat banyak orang di bumi. 
Meski tak diungkapkan secara langsung, kebanyakan orang menjalani hari-harinya sebagai suatu cara supaya paling tidak ia tercukupi makanan dan minumannya.  Pendeknya, demi bertahan hidup. Itu saja. Hanya saja, ekspresi tiap pribadi bisa jadi berbeda-beda. Ada yang memang fokus hidupnya berpesta pora, sebagian lainnya memilih berhemat dan lebih memilih mengumpulkan harta daripada menghamburkannya. Meskipun demikian, tujuannya tidak jauh beda. Sama-sama berjuang supaya dapat makan dan minum cukup sebelum mati. 

Adalah fakta bahwa manusia lebih suka mengumpulkan harta di dunia daripada di sorga. 
Juga sukar dipungkiri, jika sebagian besar orang mengusahakan kemapanan dan kepastian hidup di dunia ini daripada di luar dunia sekarang ini.

Secara jujur, haruslah diakui bahwa cita-cita kebanyakan orang ialah mencapai sebanyak-banyaknya, sebesar-besarnya, sehebat-hebatnya sepanjang tahun-tahun umurnya di bumi daripada meraih genap dan tuntasnya rencana dan tujuan Tuhan bagi hidupnya.

Berkebalikan dari itu, berapa banyak dari antara umat Kristen, jemaat Tuhan, yang memikirkan tentang apa yang Tuhan sediakan dan rencanakan bagi hidup mereka di bumi yang berdampak dan berupah kekal?  

Jika demikian banyaknya yang lebih memprioritaskan dunia sekarang ini daripada yang akan datang, salahkah jika dikatakan banyak orang Kristen yang masih belum benar-benar percaya kebangkitan Kristus? 


Paulus sebagai murdi dan hamba Kristus, hidup berkebalikan dari tiga hal yang kerap menjadi gaya hidup manusia di dunia pada umumnya sebagaimana digambarkan di atas. Dia menjalani hidupnya secara berbeda karena ia benar-benar meyakini dan menghidupi kuasa kebangkitan yang ada pada Kristus. Ia sendiri membuktikan bahwa Yesus Kristus yang telah menjadi Juruselamat dan Tuhan itu tetap hidup dan bekerja di dalam dia, menyertainya menunaikan tugas pekerjaan sebagaimana dipercayakan sebagai panggilan dan tujuan hidupnya.

Kita akan melihat bagaimana hidup orang yang benar-benar berjalan dalam iman akan kebangkitan Kristus itu melalui hidup rasul yang dipakai Tuhan secara luas biasa ini dalam tulisan selanjutnya (besok). 

Untuk saat ini, mari merenungkan apakah kita termasuk dalam golongan orang yang sungguh-sungguh percaya akan kebangkitan Kristus atau terbilang sebagai golongan yang hanya sekedar memperingati Jumat Agung dan Paskah tahun demi tahun karena keharusan serta rutinitas pemeluk Kristen. 

Jika kita menyadari kita belum hidup dalam keyakinan akan kebangkitan Kristus, mari hampiri Tuhan dalam penyesalan, pertobatan dan tekad bulat untuk menerima kasih karunia Tuhan dan pertolongan Roh Kudus mengubah hidup kita menjadi suatu kehidupan yang sejati bersama-sama dengan Tuhan.

Dia memiliki lebih dari sekedar seremonial peringatan minggu-minggu Paskah yang berpuncak di hari besar Jumat sampai Sabtu. Ia memiliki yang jauh lebih berharga dan luar biasa dari mendapatkan telor-telor dengan ayat setiap tahunnya.
Dia memiliki rencana yang mulia dan indah atas hidup Anda yang telah ditebus dan yang sedang dibentuk-Nya seturut teladan Yesus.

Jadilah orang yang paling beruntung dan berbahagia, dengan hidup dalam kuasa yang ajaib : kuasa kebangkitan Kristus yang menjadikan Anda lebih dari pemenang. 


Sebab Dia hidup, ada hari esok
Sebab Dia hidup, ku tak gentar
Karena kutahu Dia pegang hari esok
Hidup jadi berarti sebab Yesus hidup. 

Because He lives
I can face tomorrow
Because He Lives 
All fear is home
Because I know
He holds the future
And life is worth the living
Just because He lives

Selamat Paskah 2021.
Salam revival! 
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 1:34 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.