KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

MENDAPATKAN PETUNJUK DALAM HADIRATNYA

Posted By passion for revival on Rabu, 22 Agustus 2018 | 6:00 AM



Oleh: Peter B, MA



“TETAPI SIMON DAN KAWAN-KAWANNYA MENYUSUL DIA; WAKTU MENEMUKAN DIA MEREKA BERKATA: “SEMUA ORANG MENCARI ENGKAU.” JAWAB-NYA: “MARILAH KITA PERGI KE TEMPAT LAIN, KE KOTA-KOTA YANG BERDEKATAN, SUPAYA DI SANA JUGA AKU MEMBERITAKAN INJIL, KARENA UNTUK ITU AKU TELAH DATANG. (MARKUS 1:36-38)

Dia terlihat seperti seorang pemuda biasa, seperti mahasiswa-mahasiswa kebanyakan lainnya. Sebagai seorang anak laki-laki pertama setelah empat saudara perempuan yang lebih tua, mungkin tidak ada yang istimewa saat itu. Tidak hanya itu, ia memiliki kelemahan. Ia pemuda yang gagap, tidak dapat berbicara atau mengatakan kalimat-kalimat perkataan dengan lancar. Karena kekurangannya itu, jelas ia tidak memiliki cukup banyak teman. Dalam bahasa sekarang, anak laki-laki itu tergolong kuper (kurang pergaulan). Tidak ada seorang pun yang tertarik apalagi ingin mengenal Dia lebih jauh. Betapa berbedanya keadaan itu jika melihat keberadaan orang itu saat ini. Kini ia seorang yang begitu terkenal. Tidak hanya di Amerika dan Kanada, negara asalnya, bahkan seluruh dunia khususnya dunia kekristenan mengenal Dia. Hari ini, kebaktian-kebaktian yang dipimpinnya menyedot begitu banyak orang, ribuan, ratusan ribu orang malah. Secara tetap, ia melayani sebagai seorang gembala dengan sekitar 6 ribu anggota jemaat di Orlando Christian Center di Florida di samping tetap melayani berkeliling seluruh dunia, melayani dalam pelayanan-pelayanan kesembuhan di KKR-KKR terbesar di dunia. Orang mengenalnya sekarang sebagai Benny Hinn, salah satu hamba Tuhan dengan pengurapan kesembuhan terbesar saat ini.

Apa yang membuat perbedaan dalam kehidupannya? Bagaimana mungkin seorang anak laki-laki gagap, tidak menarik, tidak memiliki teman, sulit dalam bergaul dan berkomunikasi kini menjadi seorang penderita Injil yang diurapi? Pada titik apakah ia mengalami titik balik dalam kehidupannya? Apakah rahasia keberhasilan pelayanannya? Faktor apakah yang akhirnya membawanya mengetahui tujuan hidupnya serta kemudian bangkit menggenapinya?

Dalam buku-bukunya seperti Good Morning, Holy Spirit (Selamat Pagi, Roh Kudus), Annointing (Urapan), dan banyak buku-buku lain yang ditulisnya, Benny Hinn menceritakan dengan sangat jelas kejadian apa yang telah memgubahkannya, mengenai siapa yang telah membawa perubahan dratis luar biasa dalam hidupnya, dan bagaimana ia telah diubahkan secara luar biasa.

Titik balik dalam kehidupan Benny Hinn sesungguhnya dimulai di dalam kamarnya sendiri. Setelah mengalami pertemuan pribadi dan menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus melalui pelayanan persekutuan doa kampus dimana ia menempuh kuliahnya, Benny ditarik dalam suatu hubungan yang sangat unik di dalam Tuhan. Karena ia tidak memiliki banyak teman, menjadi suatu hal yang biasa apabila ia banyak kali menghabiskan waktunya dengan menyendiri. Hal ini sebenarnya bukan yang diinginkannya, tetapi untuk berkomunikasi dengan lancar saja Ia kesulitan karena penyakit gagap yang dideritanya. Akibatnya, ia benar-benar sendirian. Sepulang dari kampus, Benny biasanya langsung pulang dan mengunci diri di kamarnya. Yang menarik adalah apa yang dilakukannya di dalam kamar itu. Tidak seperti kebanyakan anak pendiam lainnya, yang seringkali menutup diri dan menghabiskan waktu sendirian di kamar dengan bermain, berfantasi, atau bahkan menghabiskan waktu dengan tidur, Benny menyambut uluran tangan Tuhan yang terlebih rindu untuk menjalin persekutuan akrab dengannya. Bagi Benny Hinn, hanya Tuhan khususnya pribadi Roh Kudus yang menerima dirinya apa adanya. Ia merasa tertolak dan sangat tidak percaya diri. Ia dihinggapi perasaan minder, rendah diri di hadapan teman-teman sebayanya. Hanya Roh Kudus yang dirasakannya demikian peduli, mengasihi, memperhatikan, merindukan keberadaan serta kehadirannya lebih daripada semua pribadi yang lain. Dan perubahan dahsyat pun dimulai.

Selama hampir dua tahun, Benny Hinn mengurung diri di kamar setiap harinya berjam-jam lamanya. Dia masuk ke sana dan baru keluar sekitar delapan hingga sepuluh jam kemudian. Dia menghabiskan waktunya dengan berdoa, menjalin persekutuan intim dengan Allah Roh Kudus. Suatu hari, setelah ia baru saja selesai bersekutu dengan Roh Kudus selama lebih dari delapan jam, Benny membuka pintu kamarnya dan hendak pergi keluar. Pada saat ia melangkah keluar, ibunya lewat di depan pintu kamarnya dan bertemu dengan Benny. Yang terjadi saat itu sangat mengejutkan. Ibunya seperti terdorong dengan keras. Dalam keadaan setengah terlempar, akhirnya ibu Benny jatuh ke lantai. Tidak sakit memang, tetapi itu benar-benar membuat shock keduanya. Benny menjadi sedikit ketakutan. Iapun segera masuk kekamarnya dan berdoa lagi. Waktu-waktu selanjutnya, Roh Kudus mewahyukan banyak hal kepada Benny. Tuhan pun mengutus Benny menjadi hambaNya, memberitakan Injil keselamatan kepada siapa saja dengan kuasa yang telah diberikan kepadanya. Pertama-tama, kakak serta adiknya bertobat. Orang tuanya yang belum mau menyerahkan diri akhirnya bertobat setelah menghadiri salah satu pelayanan KKR Benny Hinn dimana Benny berkhotbah dengan sangat lancar –ya, ia pun disembuhkan dari sakit gagapnya dan lawatan Tuhan memenuhi seluruh ruangan ibadah. Ayah dan ibu Benny tidak dapat mempertahankan diri lagi. Mereka merasakan sungguh tangan Tuhan-lah yang telah mengubahkan anak mereka itu. Sebelum mengaku percaya dan menerima keselamatan, kata-kata inilah yang keluar dari mulut mereka, “Dia bukan anak yang kita kenal selama ini. Hanya Tuhan yang bisa melakukan itu dalam hidupnya.” Dan Benny Hinn pun terus bergerak menggenapi tujuan hidupnya di dalam Tuhan.

Pelajaran apakah yang dapat kita ambil dalam kisah kehidupan Benny Hinn? Perhatikanlah, perbedaan Benny Hinn dengan banyak orang lainnya adalah bahwa Benny Hinn menemukan tujuan hidup dan mendapatkan berbagai petunjuk-petunjuk Tuhan dalam kepekaan yang luar biasa dalam pelayanannya melalui persekutuan intim dengan Tuhan sedangkan orang-orang lain pada umumnya tetap kebingungan sepanjang hidupnyaa, tanpa arahan, tanpa bimbingan, tanpa pengetahuan akan rencana Allah, tanpa visi, tanpa tujuan, terus berputar-putar, berakhir dalam kesia-siaan hidup. Sesungguhnya apa yang dialami oleh Benny Hinn bukan sesuatu yang terlalu luar biasa. Apa yang dialaminya dapat kita alami, bahkan lebih daripada itu. Kuncinya adalah apakah kita mau membayar harga bersekutu dengan Dia siang dan malam. Bukan mustahil untuk kita mendapatkan pemulihan, petunjuk, arahan, bimbingan dari Tuhan akan setiap karunia serta panggilanNya hidup kita pada saat kita masuk dalam hadiratNya, mengambil waktu-waktu pribadi bersama Dia, membangun keintiman dengan Tuhan.

Kristus memberikan teladan yang luar biasa bagi kita. Saat itu, doanya belum juga selesai. Fajar telah menyingsing cukup lama, murid-murid pun kebingungan. Para murid terbangun tetapi tidak menemukan Sang Guru. Akhirnya mereka menemukan Guru mereka. Bukan sedang melakukan sesuatu yang lainnya tetapi sedang berdoa. Petrus beserta murid yang lain serempak menyatakan apa yang sedang terjadi, “Semua orang sedang mencari Engkau.” Yesus mengakhiri doanya, menoleh kepada mereka dan … perhatikanlah kata-kata yang keluar dari mulutNya, jawaban dari bibir yang baru saja bercakap-cakap dengan Bapa: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan..” (Matius 1:38). Itu keterangan dari Matius. Sekarang simaklah yang dikutip oleh Lukas. Lukas mencatat sisi lain yang tidak terdapat dalam keterangan Matius. Saat itu Yesus yang sedang berdoa dicari oleh orang banyak. Saat orang banyak itu menemukan Dia mereka berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka (Lukas 4:42). Jawaban Yesus? Perhatikanlah dengan seksama sekali lagi: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus” (Lukas 4:43). Mungkin Anda belum menemukan sesuatu yang berarti di sini, tetapi renungkanlah sekali lagi.

Saudaraku kekasih, cermatilah ucapan-ucapan Yesus setelah Ia berdoa. Ia menjawab dengan jawaban yang tegas, tanpa kebimbingan sedikitpun. Murid-murid yang melaporkan bahwa orang-orang setempat mencari Yesus mendapatkan jawaban, “Kita akan pergi ke kota lain…bukan di sini…” Orang banyak di daerah itu memaksa Yesus untuk tinggal, dan jawaban Kristus: “Aku harus ke kota-kota lain…bukan hanya di sini Aku melayani…” Bayangkanlah. Orang-orang banyak, jemaah yang besar, sangat banyak kebutuhan serta kepentingan yang harus dipenuhi dengan segera. Bukankah seharusnya Tuhan peduli kepada mereka semua? Bukankah seorang hamba Tuhan harus tergerak dan segera turun tangan melayani? Tidakkah Yesus memiliki belas kasihan seperti waktu-waktu yang lain? Tentu saja Yesus peduli. Tidak mungkin Yesus menutup mataNya. Mustahil hati-Nya menjadi dingin. Masalahnya, Bapa telah mengutusnya ke tempat yang lain, bukan hanya di tempat tersebut. Itu adalah perintah sekaligus strategi pelayanan dari Bapa, yang adalah kunci keberhasilan pelayanan seorang hamba Tuhan. Dan bagaimanakah Yesus mengetahui benar petunjuk atau arahan pelayanan dari Bapa? Jawabannya tentu Anda tahu: Yesus masuk dalam persekutuan dengan Bapa dan memperoleh petunjuk dalam hadirat Bapa.
Apabila Yesus yang adalah pakar dalam bidang pelayanan memerlukan petunjuk dari Bapa dan apabila kita merindukan untuk berhasil dalam setiap pelayanan kita, tidak ada jalan yang lebih baik selain masuk hadiratNya dan memperoleh pimpinan RohNya secara pribadi. Sesuatu disingkapkan kepada kita dalam hadiratNya. Itulah jalan-jalan kehidupan kita. Amin.

(Diambil dari warta Worship Center edisi 27 – 12 Juli 2002)

 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 6:00 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.