Oleh: Peter B. MA
"Kesan yang ada
pada banyak orang sepertinya adalah bahwa kasih karunia itu akan
mengampuni apa yang tidak dapat dicegahnya terjadi.
Dengan kata
lain, bahwa jika karunia Injil gagal menyelamatkan orang dari dosa di
dalam kehidupan ini; itu akan mengampuni mereka dan menyelamatkan
mereka di DALAM dosa mereka, jika kasih karunia itu tidak dapat
menyelamatkan mereka DARI dosa.
Sekarang,
sungguh, saya mengerti Injil sebagai ajaran bahwa manusia
diselamatkan dari dosa terlebih dahulu, dan sebagai konsekuensi dari
itu, diselamatkan dari neraka; bukannya bahwa mereka diselamatkan
dari neraka meskipun mereka tidak diselamatkan dari dosa.
Kristus
menguduskan saat Dia menyelamatkan. Dan ini adalah elemen pertama
atau gagasan tentang keselamatan, diselamatkan dari dosa. "Engkau
harus memanggil namanya Yesus," kata malaikat itu, "karena
Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka."
"Setelah
membangkitkan Anak-Nya Yesus," kata rasul itu, "Dia telah
mengutus Yesus untuk memberkati Anda yaitu dengan membuat setiap
orang berbalik dari dosa-dosanya."
Jangan sampai
seseorang berharap diselamatkan dari neraka, kecuali jika kasih
karunia dalam Injil menyelamatkan dia terlebih dahulu dari dosa."
~ Charles Finney
Banyak tokoh-tokoh
theologia sering memandang Charles Finney sebagai tokoh kebangunan
rohani anti kasih karunia. Meskipun demikian, kita harus tahu apa
yang dihadapi oleh Finney pada zamannya. Dalam beberapa hal, itu
memiliki kesamaan dengan yang kita hadapi sekarang. Yaitu orang²
Kristen yang diajar dan menjadi percaya bahwa mereka pasti
diselamatkan oleh kasih karunia, terlepas dari apapun yang dilakukan
dalam hidup mereka dan dosa-dosa yang mereka lakukan. Banyak orang
berpikir, mereka tetapi akan diselamatkan walaupun terus hidup dalam
dosa. Di sinilah Finney bersuara lantang bahwa keselamatan oleh kasih
karunia pertama-tama menebus dan melepaskan orang dari dosa-dosanya.
Sehingga salah satu tanda seseorang telah menerima keselamatan adalah
ia terus menerus berkurang bahkan berhenti melakukan dosa lalu hidup
dalam kekudusan dan kebenaran senantiasa di hadapan TUHAN. Ini bukan
berarti bahwa mereka yang telah diselamatkan tidak lagi dan tidak
mungkin berbuat dosa tetapi sifat manusia baru mereka membuat mereka
membenci dosa dan menjauhinya, menggantikannya dengan cara hidup yang
baru yang jauh dari perbuatan² dosa.
Dengan demikian,
kita akhirnya tahu membedakan mana yang benar-benar telah menerima
keselamatan dan masuk dalam hidup yang baru sebagai ciptaan baru dan
mana yang hanya mengaku percaya pada ajaran iman Kristen sebagai
agama yang tak mengandung kuasa yang mengubah apapun dalam hidup.
Salam revival!
Tuhan Yesus
memberkati
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.