KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

MENJADI PENYEMBAH DI MASA MUDA

Posted By passion for revival on Sabtu, 01 Februari 2025 | 3:27 AM

Oleh Peter B, MA

(Catatan dari editor : Artikel ini telah dipublikasikan pertama pada tahun 2002 dan kami dedikasikan kepada bapa rohani kami, bpk. Peter yang telah berpulang ke rumah Bapa dan murid²nya di berbagai daerah di Indonesia. Semoga artikel ini membantu kita melihat makin jelas akan kehendak Tuhan dalam hidup kita dan atas Indonesia. Indonesia penuh kemuliaan Tuhan)


“Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepadaNya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:48-49)

Sebagaimana yang telah di umumkan minggu lalu, mulai minggu ini dan selanjutnya, kita akan belajar bersama-sama dari pakar penyembahan, Yesus Kristus Tuhan kita. KehidupanNya di dunia sebagai manusia sama seperti kita sesungguhnya suatu teladan yang luar biasa untuk diamati dan terlebih lagi diikuti dengan segenap hati dan hidup kita. Oleh karenanya, kita akan mengamati hidup Kristus dalam konteks penyembahan yaitu dari kehidupanNya yang dipenuhi penunduk diri, penyerahan total, dan ketaat mutlak kepada Allah. Kita akan melihat bagian-bagian dari hidup Kristus sendiri mulai dari kanak-kanak, masa muda, masa-masa pelayananNya di bumi, hingga saat kematian dan kebangkitanNya. 

Bagian pertama kemunculan Yesus di mana Ia dapat bertindak dan berkata-kata sendiri adalah masa di mana Dia telah lepas dari masa kanak-kanakNya. Pelajaran pertama tentang penyembahan kita diambil dari kisah mengenai Yesus pada usia 12 tahun. Pada usia demikian seseorang tidak dapat dikatakan sebagai kanak-kanak tetapi remaja. Di masa remajalah kita mulai belajar membedakan apa baik dan yang buruk. Di masa remaja jualan kita seharusnya mulai belajar menjadi penyembah yang sejati. Hidup Yesus pada kisah ini merupakan teladan sempurna dari kehidupan tak bercacat bagi kaum muda dan remaja.

Cerita lengkapnya dapat ditemukan dalam Injil Lukas 2:41-52. Di situ diceritakan bahwa sejak lahir hingga usia 12 tahun, Yesus beserta Maria dan Yusuf, bapa dan ibuNya, cukup sering datang beribadah dari Nazaret ke Bait Allah di Yerusalem paling tidak setaun sekali. Dan kejadian yang tidak biasa terjadi pada kunjungan kali ini yaitu pada saat Yesus berumur 12 tahun: sehabis hari perayaan Paskah, semua orang pulang ke rumah masing-masing, kecuali.. Yesus. Bahkan orang tuanya tidak mengetahui hal itu; mereka menyangka Yesus ada di kerumunan orang-orang yang dalam perjalanan pulang. Setelah sehari berjalan, barulah Yusuf dan Maria mengetahui bahwa Yesus tidak pulang bersama mereka dan mereka kembali ke Yerusalem mencari Yesus. Apa yang mereka dapati kemudian? Yusuf dan Maria hanya bisa tercengang: Yesus sedang duduk di tengah-tengah ahli Taurat dan alim ulama bersoal jawab dengan mereka semuanya. Apakah Yesus semacam anak yang nakal dan suka iseng mengganggu orang lain? Alkitab tidak berkata demikian kepada kita karena, “semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya" (Lukas 2:47).

Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, Maria bertanya dan menegur Yesus. Tetapi perhatikanlah jawaban Yesus: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku, harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49). Tahukah Anda, bahwa Yesus sebenarnya berkata lebih dari itu. Dalam beberapa Alkitab terjemahan internasional, Ia berkata, “Did you not know that I must be about my Father’s interesis?” (Tidakkah kamu tahu bahwa aku harus berada di sekitar perkara-perkara Bapaku?). Bukan kata-kata yang cukup baik, memang. Untuk dikatakan kepada orang tua, tetapi di balik itu sesungguhnya kata-kata Yesus mengungkapkan sesuatu yang dahsyat. 

Perhatikanlah baik-baik, Yesus telah 3 hari di Bait Allah dan di hari ketiga pun Ia masih berdiskusi seru dengan para ahli agama. Ia mendengarkan pengajaran, Ia bertanya. Bahkan Ia juga menjawab dan menjelaskan. Saat orang tuanya menjemput-Nya pulang. Ia menegaskan bahwa memang di Bait Allah itulah tempatNya. Jelas sekali, Yesus senang berada di Bait Allah. Ia betah dan sangat menikmati untuk mempelajari perkara-perkara rohani dan illahi. Ia tidak ingin pulang; Ia ingin terus belajar. Ia tertarik perkara-perkara dari Allah. Ia lapar dan haus perkara-perkara rohani. Dan Ia masih 12 tahun!

Saya rindu beritahukan kepada Anda satu hal ini: Hidup penyembahan sejati seharusnya dimulai sejak masa muda bahkan remaja. Yesus-lah teladan kita yang sempurna. Hidup Yesus pada masa remaja sungguh merupakan kontradiksi bagi kehidupan remaja di segala zaman. Semboyan umum di kalangan kaum muda adalah, “Mumpung masih muda, hura-hura dan senang-senang dulu aja lah. Soal ibadah, melayani dan mencari Tuhan sungguh baru cocok kalau usia sudah uzur.” Bukankah demikian, hai kaum muda? Hidup Yesus menunjukkan kepada kita betapa kelirunya prinsip itu! Masa muda dan remaja Kristus diisi dengan kerinduan dan gairah yang besar. Bukan kepada pergaulan, trend gaya hidup kaum muda, maupun sibuk dalam urusan-urusan dengan lawan jenis. Yesus bergairah dan rindu lebih dalam lagi akan perkara-perkara dari Allah. Sejak remaja, Kristus hidup sebagaimana layaknya seorang penyembah yang sejati. Demikianlah seharusnya hidup setiap pengikutNya. Ya, pengikutNya yang masih muda dan remaja. 

Adakah di antaramu yang mengaku pengikut Kristus dan engkau masih usia belia? Mungkin Anda telah tahu bahwa Bapa di Surga mencari penyembah yang sejati. Tetapi hari ini Anda berpikir bahwa itu urusan masa yang akan datang. Anda berpikir, “Nanti jika sudah tua, pasti aku akan menjadi penyembah sejati. Sekarang, biasa-biasa sajalah jadi orang Kristen. Jangan terlalu kaku, dunia terlalu indah dan nikmat untuk ditinggalkan. Masa mudakan cuman sekali…” Tetapi saya berkata kepada Anda, “Anda tidak sedang mengikuti teladan Kristus karena penyembahan yang sejati dimulai sejak kita mengenal Kristus. Itu bisa kapan saja dan alangkah baik dan indahnya jika kita telah mengenalNya sejak masa muda kita!”

Penyembahan sejati dimulai pada usia muda. Sama seperti Kristus, kita yang tergolong kaum muda seharusnya merindukan perkara-perkara dari Tuhan. Di masa-masa itulah kita membangun dasar yang benar dan menjalin hubungan yang akrab dan intim dengan Tuhan. Dalam hal ini, pertanyaan yang terpenting adalah: Sudahkah Anda sebagai kaum muda menyerahkan hidup kepada Tuhan? Sudahkah engkau abdikan dan persembahkan hidup ini untuk mengajar perkara-perkara dari Dia? Yesus hidup bagi rencana-rencana BapaNya bahkan begitu Ia menginjak remaja, bagaimana dengan kita yang mengaku pemuda dan remaja Kristen? Rencana, visi atau ambisi siapa yang engkau kejar dan hidupi? 

Sesungguhnya tidak ada yang lebih baik dan lebih berharga selain sejak muda kita memberikan diri dan seluruh hidup kita kepadaNya untuk menyembah Dia. Ketahuilah dengan baik, tidak ada panggilan yang lebih tinggi dalam hidup manusia selain panggilan untuk menjadi penyembah-penyembah yang sejati bagi Bapa. Dan tidak ada waktu yang lebih tepat untuk melakukannya selain di masa muda.

Saudaraku, ingatlah PenciptaMu pada masa mudaMu, sebelum hari-hari malang dan tahun-tahun dimana tidak ada kesenangan lagi bagimu di dalamnya (dan biasanya itu adalah di masa tua!). Bagi kekasih Tuhan yang telah lewat masa remaja. Tidaklah ada kata terlambat. Allah tetap mencari siapa saja yang mau menjadi penyembah-penyembah yang sejati. Bukankah indah jika tua dan muda menyembah Dia? Jadi, mengapa hanya berdiam diri saja? Bukankah kita seharusnya berada dan mengejar perkara-perkara dari Dia? Bangkit dan berikan yang terbaik! Amin.
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 3:27 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.