Oleh Peter B, MA
Perumpamaan Yesus mengenai kirbat dan anggur ditulis dalam ketiga Injil. Dalam konteks Matius 9:14-17, Markus 2:18-22 dan Lukas 5:33-39. Ketiganya tampaknya saling melengkapi sehingga membentuk gambaran utuh pembicaraan yang terjadi pada saat itu.
Perumpamaan Yesus ini memang merupakan salah satu perumpamaan yang sulit dipahami atau tidak mudah ditangkap maksudnya. Memerlukan suatu perenungan dan pencarian yang mendalam untuk benar-benar dapat menangkap apa yang hendak disampaikan Yesus. Meskipun demikian, kita dapat mulai mencoba memahaninya dengan mengurutkan fakta-fakta dalam kisah tersebut :
1. Yesus didatangi oleh beberapa orang yang kuat diduga adalah murid-murid Yohanes Pembaptis dan juga murid-murid orang Farisi. Meskipun hubungan orang Farisi dan Yohanes tidak pernah serasi tapi kali ini mereka datang bersama-sama dan menempatkan diri dalam pihak yang sama ketika mereka hendak bertanya pada Yesus.
2. Baik murid Yohanes maupun orang Farisi menanyakan hal yang sama. Yaitu mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa sedangkan pada saat itu adalah waktu-waktu (yang ditetapkan untuk orang Yahudi) berpuasa. Khusus untuk murid Yohanes, diperkirakan mereka waktu itu juga berpuasa untuk meratapi Yohanes yang sedang dipenjara.
3. Karena menjawab pertanyaan murid-murid Yohanes dan orang Farisi itulah Yesus menjawab dengan perumpamaan-perumpamaan.
4. Ada tiga perumpamaan yang disampaikan Yesus sebagai tanggapan :
Perumpamaan 1 : tentang mempelai laki-laki dan sahabat-sahabatnya.
Perumpamaan 2 : tentang kain baru yang tidak dapat ditambalkan kepada baju yang tua
Perumpamaan 3 (yang sejajar dengan perumpamaan 2) : tentang kirbat lama yang tidak dapat menyimpan kirbat yang baru.
Perumpamaan 2 dan 3 sebenarnya menjelaskan lebih lanjut maksud Yesus dalam perumpamaan satu.
Dari fakta-fakta di atas apa yang bisa kita simpulkan?
1-- Yesus menjawab dengan perumpamaan karena Ia mau pendengarnya merenungkan dan menyelidiki rahasia-rahasia dari jalan-jalan Tuhan lebih lagi. Perumpamaan juga gambaran mengenai apa yang Tuhan akan singkapkan bagi mereka yang mencari dan bertanya kepada-Nya dengan penuh kesungguhan.
2-- Perumpamaan Yesus mengandung hikmat yang dalam mengenai apa yang ada dalam pikiran Tuhan sendiri. Sesuatu yang tidak cukup hanya dimengerti sekilas pandang atau selintas pikir. Sesuatu yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang rindu untuk benar-benar mengenal kehendak Tuhan.
3-- Jawaban Yesus, yang tidak secara langsung memberikan alasan mengapa Yesus dan murid-murid-Nya tidak berpuasa, tetapi dengan mengajukan sebuah perumpamaan, menunjukkan bahwa Yesus bermaksud menyampaikan suatu prinsip atau pengajaran YANG BARU, YANG BERBEDA, YANG HARUS DIPELAJARI LEBIH MENDALAM KARENA BELUM DITANGKAP OLEH PIKIRAN MEREKA YANG ADA SELAMA INI.
Secara tidak langsung, Yesus hendak mengatakan bahwa murid-murid-Nya tidak berpuasa karena Ia sedang bersama-sama dengan mereka. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai mempelai Laki-laki dan murid-Nya digambarkan sebagai sahabat-sahabat sang mempelai laki-laki. Yang sudah seharusnya, jika ada mempelai laki-laki, sahabat-sahabatnya harus bersukacita karena itu pertemuan mempelai dan sahabat-sahabatnya umumnya berada dalam suasana pesta perkawinan yang sedang diadakan.
Perumpamaan Yesus ini tentu tidak dikenal dan sukar dibayangkan atau dipahami oleh murid-murid Yohanes dan Farisi. Mengapa Yesus disebut mempelai laki-laki dan murid-murid-Nya adalah sahabat sang mempelai?
Jika perumpamaan ini disampaikan kepada kita, gereja Tuhan, tentu kita cukup memahaminya karena telah diberitahukan pada kita bahwa kitalah mempelai perempuan Kristus dan Kristus sang mempelai laki-laki. Mereka yang dekat dengan sang mempelai pria, disebut murid, hamba dan sahabat-Nya. Namun hal semacam ini, tidak dikenal oleh murid-murid Yohanes dan Farisi yang masih memiliki pola pikir israel yang berpedoman pada taurat dan kitab nabi-nabi, suatu pola pikir yang semata-mata berdasarkan Perjanjian Lama.
Jadi, Yesus sedang menyampaikan SUATU PENGAJARAN YANG BARU, SUATU PENGERTIAN YANG LEBIH MENDALAM DARI APA YANG SELAMA INI MEREKA KETAHUI DARI KITAB SUCI.
Apa yang Yesus katakan sebenarnya adalah pembukaan dari misteri atau rahasia yang tersembunyi, yang sudah tersimpan lama dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, tentang kegenapan rencana Allah atas dunia ini. Rahasia inilah yang tidak akan dipahami oleh murid-murid Yohanes dan Farisi yang mendasarkan iman dan ibadah mereka hanya pada ajaran-ajaran yang mereka terima sejauh ini.
4-- Oleh karena yang Yesus sampaikan adalah penyingkapan yang baru, itulah mengapa Yesus kemudian memberikan dua perumpamaan lanjutan mengenai hal yang baru dan yang lama, yang intinya hendak mengatakan bahwa untuk menerima sesuatu yang baru dari Tuhan, haruslah ada suatu wadah atau bahan yang baru sifatnya.
Baju yang lama tidak dapat ditambal kain yang baru. Demikian juga anggur yang baru tidak dapat disimpan dalam kirbat yang lama.
Keduanya tidak mungkin disatukan karena jika dipaksakan untuk disatukan, keduanya akan terbuang percuma, sama-sama menjadi sesuatu yang tidak berguna.
PELAJARAN ROHANI DARI PERUMPAMAAN YESUS
Tuhan memiliki hal-hal yang lama, yang telah dibukakan dan diajarkannya kepada umat-Nya tetapi Ia juga memiliki hal-hal baru yang masih akan disingkapkan-Nya seturut waktu-Nya di masa-masa yang kemudian.
Banyak orang hanya memiliki hal-hal yang lama sehingga ia tidak pernah siap menerima hal-hal yang baru dari Tuhan. Hal-hal yang lama justru menjadi penghambat mereka untuk bergerak dalam hal-hal yang baru dari Tuhan. Mereka telah begitu terbiasa dengan yang lama sehingga ketika ada perkara-perkara baru yang Tuhan singkapkan sesuai dengan waktu-Nya, mereka tidak sanggup menerimanya. Mereka malah menolaknya bahkan berkonflik dengan apa yang baru yang dinyatakan Tuhan selanjutnya itu.
Hal-hal yang lama adalah kebenaran-kebenaran yang telah Tuhan singkapkan dan bukakan kepada kita sejauh ini. Tapi itu belum semuanya. Masih banyak rahasia dari hati dan pikiran-Nya. Zaman selalu berjalan dan berubah, Tuhan pun masih bergerak dan berkarya menyelesaikan seluruh rencana (keselamatan dan pemulihan)-Nya atas dunia ini. Yang kita tahu belumlah sempurna. Sekalipun itu baik dan benar, itu belum lengkap.
Dihubungkan dengan sudut pandang sejarah gereja, setiap aliran yang muncul dapat digambarkan sebagai semacam anggur yang baru. Suatu kegerakan Tuhan yang lebih progesif dari zaman ke zaman. Dan itu masih terus bergerak hingga akhir segala zaman. Kita seharusnya tidak berhenti di satu kegerakan, aliran, doktrin atau pemahaman saja. Kita dipanggil untuk mengikuti Dia, lebih dari sekedar berdiri di atas kebenaran-kebenaran tentang Dia saja. Kita seharusnya selalu mencari dimana Ia sekarang berada dan bekerja dan mengikuti bagaimana Ia bekerja, lebih dari sekedar mengikuti cara-cara lama yang sudah baku, yang sekalipun baik dan tidak keliru, namun itu sudah tidak tepat lagi dikerjakan pada masa sekarang ini dan selanjutnya.
Itu sebabnya Yesus berkata bahwa ada masing-masing kirbat untuk anggur yang baru dan yang lama. Kirbat lama untuk anggur lama, kirbat baru untuk anggur baru.
Kirbat baru adalah perumpamaan mengenai hati kita yang selalu terbuka menerima perkara-perkara baru dari Tuhan : penyingkapan yang baru dan segar dari firman Tuhan, pembukaan rahasia-rahasia ilahi yang semakin terang, kegerakan rohani baru yang sejati dari Tuhan, strategi dan petunjuk bagaimana kita menyikapi situasi zaman beserta segala masalah dan tantangannya, hingga penyingkapan tujuan dan rencana Tuhan di akhir zaman, baik secara pribadi, jemaat dan terkait seluruh dunia ini.
Contoh nyata hari ini adalah memahami bagaimana Tuhan bekerja di masa kecanggihan teknologi sekarang ini dan bagaimana menemukan penyingkapan demi penyingkapan hati Tuhan (yang hari-hari anggur baru itu banyak dinyatakan melalui pesan-pesan profetik) terkait berbagai peristiwa yang berlangsung di era sekarang ini (seperti misalnya menyikapi pandemi dan berbagai kegoncangan di berbagai bangsa sesuai sudut pandang Tuhan).
Tanpa menyediakan kirbat baru, yaitu hati yang siap dan terbuka untuk dituntun Tuhan dari waktu ke waktu, kita akan cenderung mempertanyakan dan mencurigai segala yang baru, bahkan menentang dan menolaknya. Itu diumpamakan Yesus seperti kirbat lama yang mencoba menerima anggur yang baru. Kirbat lama yang diisi anggur baru, akan semakin mengembang karena fermentasi anggur yang baru sehingga ia menjadi pecah atau meledak, rusak dan tak berguna sama sekali.
Mereka yang hanya memiliki kirbat lama, yaitu hati yang hanya disediakan bagi kebenaran dari pengetahuan yang terbatas pengertian di masa lampau dan tidak mau membuka diri untuk mengikuti pimpinan Tuhan di masa kini, biasanya akan ditinggalkan oleh Tuhan. Maksudnya, ia tidak lagi dapat dipakai Tuhan turut serta berperan menjadi berkat bagi generasi selanjutnya dalam kegerakan dan yang akan datang dari Tuhan. Kirbat lama hanya akan membuang-buang anggur yang baru daripada membawanya menjadi sesuatu yang matang dan manis. Setiap kita, lebih-khususnya para pemimpin rohani sejati, sejatinya berkewajiban menyediakan kirbat baru untuk anggur baru dari Tuhan. Ia akan menghasilkan anggur yang matang dan bermutu tinggi bagi generasi selanjutnya!
Contoh kirbat lama yang tidak cocok dengan anggur baru sering kita jumpai jika melihat pertentangan dari berbagai gerakan rohani, aliran dan denominasi Kristen dari zaman ke zaman. Yang lama menentang yang baru, yang baru meninggalkan yang lama sama sekali. Padahal Tuhan mau KEDUANYA TERPELIHARA, baik yang lama maupun yang baru (lihat Matius 9:17) karena keduanya masih sama-sama dapat dipakai dan masing-masing dapat berguna.
Dihubungkan dengan hidup rohani pribadi, kita seharusnya selalu menyediakan hati yang terbuka kepada Tuhan. Hubungan kita haruslah hubungan yang hidup dengan Tuhan yang hidup dan bekerja hingga hari ini. Kita tidak seharusnya mudah berpuas diri secara rohani dengan apa yang sudah kita tahu selama ini. Kita harus menyediakan telinga yang dengar-dengaran akan Dia, yang memiliki rencana dan tujuan bagi hidup kita, yang bukan saja dinyatakan secara umum (bagaikan anggur lama) namun juga akan disingkapkan-Nya dalam sebagai sesuatu yang khusus dan unik bagi kita (bagai anggur baru), Tanpa hati yang terus terbuka akan isi hati dan pikiran Tuhan, kita akan mengalami kemandegan rohani. kita berhenti bertumbuh, yang merupakan tanda ketiadaan kehidupan. Tuhan ingin kita tetap kuat dan segar, berbuah dan terus berbuah, menyambut musim demi musim rencana Tuhan yang berikutnya di hidup kita, bagaikan tanam-tanaman yang menggugurkan daunnya yang lama untuk kemudian memunculkan daun-daun segar yang bersemi di musim yang baru.
Kirbat yang baru memampukan kita menerima anggur yang lebih banyak lagi dari sebelumnya. Kita akan diperkaya dan dipuaskan dalam melangkah di tiap kegerakan Tuhan. Tahun-tahun kita diisi dengan berkat-berkat rohani yang kian melimpah, tersedia lebih banyak berkat bagi lebih banyak orang melalui hidup kita yang disediakan untuk menerima kekayaan sorgawi yang tak terbatas itu.
Mari merenung dan memeriksa diri.
Apakah pada Anda ada hati yang merindukan hal-hal yang baru dan segar dari Tuhan? Melangkah lebih lanjut dalam kegerakan-Tuhan? Masuk dalam rencana-Nya yang sempurna dan teindah bagi hidup Anda? Mencari isi hati dan pikiran Tuhan atas kehidupan Anda sekarang ini?
Sementara Anda merasa sebagai pengikut Yesus hari ini, renungkanlah, apakah mungkin Anda berjalan bersama Dia jika Anda tidak menyediakan kirbat yang baru, yaitu hati yang bersedia dan siap berjalan dalam perjalanan dan petualangan kehidupan yang baru bersama dengan Tuhan?
Salam Revival
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.