Oleh Peter B, MA
Mazmur 137:5-6 (TB)
5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Mazmur 137 adalah nyanyian orang² Israel selama mereka di pembuangan dan tawanan Kerajaan Babylonia.
Mereka mengingat nasib mereka yang tercabut dari tanah air mereka. Sekalipun mereka disuruh menyanyikan lagu, bernada gembira, mereka merasa berat dan sukar melakukannya. Sebab mereka selalu teringat tempat kediaman dan asal mereka. Mengingat keindahan dan kemegahan Yerusalem, ibu kota mereka.
Merekapun seperti mengutuk diri mereka sendiri bahwa tangan dan mulut mereka menjadi lemah tak berdaya jika mereka tak ingat lagi akan Yerusalem, tidak menjadikan saat² mereka untuk kembali melihat Yerusalem sebagai sukacita terbesar mereka.
Kerinduan orang² Israel melihat Yerusalem dapat menjadi gambaran yang serupa bagi kita yang merindukan Yerusalem yang baru.
Wahyu 21:2 (TB) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Adakah kita menjadi orang² yang tidak pernah tenang dan selalu gelisah selama tinggal di dunia ini?
Apakah kita termasuk orang² yang selalu terbayang² akan kediaman kekal penuh bahagia kita bersama² Tuhan kelak?
Apakah kita menjadikan Yerusalem Baru sebagai puncak pencarian dan sukacita kita dari keberadaan kita?
Apakah kita dapat memandang semua yang ada di bumi sekarang ini kurang atau tidak berharga sebelum kita masuk dan berdiam kembali di Yerusalem kekal nan permai itu?
Banyak orang yang mengaku percaya dan ikut Yesus supaya mendapatkan pemenuhan janji hidup limpah dan diberkati secara materi selama di dunia. Padahal ada Yerusalem Baru yang jauh lebih mulia dan sangat berharga untuk diidamkan dan dirindukan dengan segenap hati kita, yang lebih layak kita harapkan, perjuangkan dan kejar daripada membangun kenyamanan selama di bumi.
Seperti kata Yesus, "Apa artinya orang memperoleh seluruh dunia tapi ia kehilangan nyawanya, melepaskan sorga dan tak masuk kota tempat Allah bertahta itu?"
Oh biarlah setiap hari dalam hidup kita tak ada yang lebih kita inginkan selain melihat rumah yang semarak dan indah yang dibuat oleh Kristus sendiri, yang telah berjanji menyiapkan tempat tinggal bagi kita di tempat Bapa.
Oh kiranya hati kita senantiasa disesaki pengharapan untuk melihat Sang Kekasih Jiwa, Mempelai Agung kita muncul di awan² menjemput kita untuk dibawa ke mahligai- mahligai-Nya di kota suci-Nya itu.
Kiranya hati kita tak bisa tenang dan selalu berada dalam kegelisahan yang kudus sebelum kita melihat, mendengar, merasa, dan menapakkan kaki di Yerusalem yang baru.
Ya Tuhan kami, jangan biarkan diri kami puas dan terlena sebelum selama-lamanya kami diam bersama-sama dengan Engkau dan memandang wajah-Mu muka dengan muka!
Salam revival
Tuhan Yesus memberkati…
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.