KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN

Posted By passion for revival on Jumat, 01 November 2019 | 6:41 PM


Oleh : Peter B, MA



Ayat Hari Ini :

Roma 10:17 (TB)
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Romans 10:17 (KJV)
So then faith cometh by hearing, and hearing by the word of God.

(Terjemahan : Jadi iman datang dari mendengar, dan dari mendengar perkataan (firman) Tuhan)


Iman (beserta pertumbuhannya, dari satu tahap ke tahap yang lain), sebagaimana dituliskan Paulus dalam nats di atas, datangnya dari PENDENGARAN atau dari suatu PROSES MENDENGAR.

Dahulu saya berpikir bahwa kemungkinan ada yang keliru dari pernyataan ini. Sebelumnya, saya menduga mungkin itu karena sangat sedikit bacaan rohani atau belum terbitnya Alkitab sebagai suatu kitab suci Kristen sehingga pertumbuhan iman hanya dari pengajaran secara langsung. Namun pernyataan itu terbantahkan karena meskipun Alkitab seperti yang kita punya belum ada, tetapi kitab² Perjanjian Lama beserta tafsiran²nya telah tersedia termasuk pengajaran² yang rutin disampaikan di tempat² ibadah Yahudi sudah merupakan tradisi yang berlangsung sejak berabad² lamanya. Begitupun dengan gereja mula², khotbah atau pengajaran yang hampir disampaikan setiap hari sejak gereja pertama berdiri (lihat Kisah Rasul 2:42). Jadi, bukan karena sedikitnya sumber bacaan atau pengajaran rohani, Paulus mengatakan iman muncul dari pendengaran akan firman Tuhan. Ada sesuatu yang jauh lebih mendalam daripada itu.

Pertanyaan selanjutnya.
Dapatkah iman muncul dari pembacaan Alkitab atau suatu tulisan rohani? Jika mengacu kepada nats di atas, jawabannya tidak dapat. Karena dituliskan di sana, iman datang melalui cara mendengar.
Karena itu, kemungkinan orang² Kristen mulai mengganti cara memasukkan firman dalam pikirannya. Ayat-ayat firman kemudian dianjurkan untuk dibaca dengan suara yang bisa terdengar oleh telinga. Seiring kemajuan teknologi, ayat² tidak perlu lagi dibacakan setiap kali. Tinggal putar rekaman audionya dan kita bisa mendengar Alkitab disuarakan. Meskipun begitu saya masih tidak yakin kalau itu yang dimaksud oleh Paulus.

Saya sendiri mengalami bahwa mendengar ayat² Alkitab dibacakan tidak membawa hasil yang lebih baik dibandingkan membacanya dalam diam. Dengan membaca langsung, saya yang terbiasa menyelidiki ayat² sampai mencoba memahami hingga tanda² bacanya, justru merasa kurang mendapat manfaat dari diputarnya rekaman pembacaan Alkitab. Di sisi lain, ada banyak bukti yang saya temukan, bahwa seringnya orang mendengar pembacaan Alkitab (atau membaca buku maupun artikel rohani atau mendengarkan khotbah atau pengajaran dari berbagai sumber) TIDAK BERBANDING LURUS DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERTAMBAHAN IMANNYA kepada Tuhan. Dampak terbesar yang saya lihat paling² adalah bertambahnya koleksi pengetahuan dari orang tersebut. Tentang apakah dengan banyaknya pengetahuan rohani seseorang ia jadi semakin rohani dan sungguh² dalam komitmen mengikut Kristus? Itu sedikit sekali saya temukan. Tampaknya semakin rohani dan penuh pengetahuan rohani, mungkin iya. Benar² menjadi manusia² rohani yang mengenal Tuhan, menyerahkan hidup pada tujuan dan kehendak Tuhan, berjalan dalam iman, pengharapan dan kasih yang makin besar yang dapat dirasakan sekitarnya, belum tentu demikian.

Saya mendapati justru dengan semakin banyak orang sekedar membaca dan mengumpulkan pengetahuan rohani, ia semakin agamawi daripada semakin rohani.  Menjadi semakin berpengetahuan saja daripada semakin beriman.


Memang Hanya Melalui Pendengaran

Jadi, bagaimana? Jika demikian, apa yang dimaksud iman timbul dari pendengaran itu?

Mengetahui rahasia kebenaran akan hal ini bisa menjadi kunci terobosan peningkatan iman dan keyakinan kita dalam Tuhan.

Kata ‘mendengar’ dalam Roma 10:17 yang disampaikan Paulus, dalam bahasa aslinya, adalah rhema.

Kamus Strong mengartikan rhema sebagai
“apa yang diutarakan dengan suara (orang yang) hidup, sesuatu yang diperkatakan;
bunyi yang dihasilkan suatu suara dan memiliki makna; perkataan, pembicaraan;
apa yang dikatakan seseorang; rangkaian kata-kata yang disatukan bersama² dalam suatu kalimat (suatu deklarasi dari pikiran seseorang yang dibentuk dalam kata²;
suatu pernyataan; suatu perkataan dalam bentuk apapun sebagai suatu pesan terkait sesuatu yang sedang terjadi;
suatu subyek terkait yang dibicarakan mengenai hal yang diceritakan atau hal yang diperintahkan”

Menghubungkan dengan nats, kita dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud sebagai firman Tuhan atau firman Kristus adalah APA YANG TUHAN KATAKAN ATAU SAMPAIKAN KEPADA KITA SECARA PRIBADI KETIKA KITA MENYEDIAKAN DIRI UNTUK MENDENGAR DIA!

(Sebab bagaimana mungkin kita dapat mendengarkan Dia apabila kita tidak menyediakan telinga (hati atau rohani) kita untuk mendengar Dia berbicara. Proses ini sesungguhnya berbicara mengenai peran dan kemampuan kita meresponi Tuhan ketika Ia datang menjamah dan menarik kita kepada Dia –bahkan sejak sebelum kita mengenal Dia).

Iman timbul bukan dari masuknya sekedar kata² atau kalimat² rohani yang kita baca. Iman itu timbul ketika melampaui apa yang kita baca itu, KITA MENANGKAP DARI TUHAN APA PESAN-NYA BAGI KITA SECARA PRIBADI. Dari sanalah sesungguhnya kita bukan sekedar mengetahui secara akal pikiran akan suatu pengetahuan rohani tetapi kita mengalami sendiri secara nyata PRIBADI TUHAN YANG HADIR BERBICARA DAN BERHUBUNGAN DENGAN KITA DALAM BENTUK SUATU KOMUNIKASI SERTA PENGALAMAN (ROHANI) YANG NYATA.
Perjumpaan semacam ini memberikan dampak yang sangat besar bagi keyakinan dan kepercayaan kita akan Tuhan. Dari pengalaman demi pengalaman merasakan Tuhan hadir dan berbicara secara pribadi kepada kita, iman kita terus dikuatkan dan ditumbuhkan bahwa Allah yang kita ikuti dan layani itu sungguh² ada, nyata, hadir dan menyertai kita senantiasa.

Dan, pada dasarnya mustahil keyakinan kita akan Tuhan menyusut jika kita tahu benar Ia ada di dekat kita, menuntun dan memimpin kita dari waktu ke waktu.


Penyingkapan Yang Membuat Perbedaan Besar

Satu contoh sederhana dari yang disampaikan di atas terdapat dalam adegan dari kitab suci kita berikut ini : 

2 Raja-raja 6:15-17 (ITB)
15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"
16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

Pelayan Elisa sangat ketakutan. Ia melihat rumah mereka dikepung dari segala penjuru oleh balatentara Aram. Ribuan atau puluhan ribu orang datang hanya untuk menghadapi dua orang saja yang tak punya kemampuan bertarung sedikitpun. Manusia mana yang tidak takut?

Tapi Elisa tidak takut. Imannya membubung tinggi. Ia bahkan menasihati bujangnya, “JANGAN TAKUT”.
 Apa dasarnya? Elisa berkata bahwa yang menyertai mereka berdua lebih banyak daripada pasukan Aram itu.
Darimana Elisa tahu?
Dari rhema yang ia terima dari Tuhan. Ia menerima penyingkapan dari Tuhan tepat pada saat itu. Indera rohaninya terbuka dan Ia menangkap dengan mata serta telinga rohaninya bahwa TUHAN HADIR, TUHAN BESERTA, DAN TUHAN SIAP MEMBELA HAMBA-NYA!

Rhema dari Tuhan membangkitkan iman Elisa.  Dan iman bujang Elisa pun bangkit ketika mata rohaninya terbuka dan mendengar pesan Tuhan itu secara pribadi.

Seperti Elisa yang tak goyah imannya, kita pun dapat memiliki iman yang teguh dan tangguh, yang terus bertumbuh semakin kuat setiap hari. Hanya ada satu syarat untuk itu.

Apakah kita menyediakan telinga untuk mencari tahu apa yang hendak disampaikan Tuhan kepada kita?
Adakah kita mencondongkan hati untuk menangkap apa yang Tuhan sampaikan bagi diri kita secara pribadi untuk kita lakukan?
Apakah kita membawa suatu hati yang terbuka supaya Tuhan berbicara dan beracara dalam hidup kita?

Itulah kunci kebangkitan dan pertumbuhan iman Anda.

Hari ini, buanglah segala kebiasaan buruk rohani Anda.
Tinggalkanlah rutinitas agama yang mati itu.
Jangan melakukan hal yang sia² dengan sekedar mengumpulkan koleksi pengetahuan rohani yang tidak membawa rohani Anda bertumbuh atau yang tidak membawa hubungan Anda lebih kuat dan dalam dengan Tuhan.

Carilah Tuhan melampaui khotbah dan bacaan² rohani Anda. Carilah apa yang hendak disampaikan-Nya secara pribadi kepada Anda. Mintalah Dia menyatakan isi hati, pikiran dan pribadi-Nya kepada Anda. Rindukan rhema-Nya berbicara kepada Anda, menjamah dan mengubah hidup Anda hari demi hari.

Tekadkanlah memiliki iman yang hidup.
Iman yang semakin berakar tertanam di Batu Karang Yang Teguh itu.

Sungguh, dalam persekutuan dan persahabatan dengan Tuhan, Anda pasti berkemenangan!

Salam revival
TUHAN YESUS memberkati kita semua

Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661

Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah ini:
https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html


 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 6:41 PM

1 komentar:

  1. 1. Ketika kita mendengar firman dan tidak percaya maka firman seperti benih yang jatuh di jalan
    2. Ketika penindasan dan aniaya datang firman diuji. Banyak yang gagal ditahap ini
    3. Ketika kekuatiran, kekayaan dan kesenangan hidup membuat firman terhimpit tidak bertumbuh, mengganggu pertumbuhan
    4. Percaya dan melakukan firman tumbuh 30,60, 100 kali lipat

    BalasHapus

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.