KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

KASIH KARUNIA YANG TIDAK SIA-SIA

Posted By passion for revival on Jumat, 08 Februari 2019 | 10:45 AM


Oleh Peter B, MA



Jika kita ingin tahu siapa yang Tuhan pilih menjadi teladan terbaik hidup manusia rohani setelah Yesus Kristus, bukan terlalu dibesar-besarkan apabila itu adalah Paulus. Sebagai salah satu rasul yang paling berpengaruh hingga sekarang ini, kita dapat belajar banyak hal dari hidup dan pelayanannya. Kita dapat menjadikannya teladan karena ia telah lebih dahulu meneladani Kristus, Tuhannya. Paulus melakukannya dengan sangat disiplin dan dalam tingkatan yang paling ketat dengan teladan Kristus, sebagaimana ia sendiri katakan,

" Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus"
~ 1 Korintus 11:1 (TB)

Salah satu contoh yang dapat kita pelajari ialah pandangan dan pendirian Paulus akan kasih karunia Tuhan.
Dalam salah satu pernyataannya yang paling kuat, yang disampaikan pada jemaat Korintus, ia mengatakan :

"… dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku."
~ 1 Korintus 15:10


Pengakuan Paulus bahwa ia beroleh hidup yang baru dan jaminan keselamatan kekal karena kasih karunia Allah adalah doktrin yang benar dan sejati.
Dalam pernyataannya bahwa "karena kasih karunia Allah aku ada sebagaimana aku ada sekarang" dan "kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku", sesungguhnya Paulus sedang menunjukkan suatu kualitas iman dan rohani sejati.

Imannya ditambatkan pada kasih karunia Tuhan yang telah dinyatakan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Iman Paulus bukan diletakkan pada keyakinan akan pekerjaan dan amal manusia yang tekun melakukan berbagai kewajiban keagamaan, yang diharapkan bisa membawa seseorang sampai ke sorga.

Tidak ada perbuatan baik yang layak beroleh ganjaran kehidupan kekal bersama Tuhan. Tidak ada satupun perbuatan manusia yang berasal dari sifat dirinya yang berdosa dan mati secara rohani yang dapat diterima oleh Tuhan. Manusia diterima jika ia mau mengakui bahwa dirinya tidak mampu berkenan pada Tuhan melalui usahanya sendiri. Ia harus mengakui bahwa HANYA OLEH KASIH KARUNIA SAJA, ia dilayakkan beroleh persekutuan dengan Tuhan.


Kerohanian sejati diawali dari kasih karunia lalu dibuktikan penerimaannya dalam hidup kita dalam bentuk kerja keras bagi Tuhan.
Paulus mengatakan bahwa "kasih karunia Tuhan bagiku tidak sia-sia" dan ia membuktikannya dengan "telah bekerja lebih keras daripada mereka (murid-murid atau hamba-hamba Kristus lain) semua"

Iman yang benar bukan dinyatakan melalui perbuatan atau kerja keras bagi Tuhan supaya mendapatkan kasih karunia atau perkenan Tuhan, yang karenanya Tuhan kemudian memberikan penghargaan atau ganjaran berupa tempat di sorga. Keselamatan atau kehidupan kekal tidak bisa diukur dari seberapa giatnya dan kerasnya seorang mengupayakan laku ibadah. Itu hanya bisa dikaruniakan oleh Tuhan oleh karena ketidaklayakan kita, yang orang-orang berdosa- untuk menjadi penerimanya.

Iman sejati yang dianugerahi keselamatan, dinyatakan dalam urutan KASIH KARUNIA dan kemudian KERJA KERAS. Berkebalikan dari kerja keras demi mendapat kasih karunia, sebagaimana yang diajarkan agama-agama besar di dunia.

Kasih karunia yang diterima oleh iman dibuktikan melalui perbuatan-perbuatan yang membuktikan bahwa ia hidup dalam kasih karunia yang diimaninya itu.

Hal ini sejajar dengan berbagai pernyataan Alkitab berikut ini :

"Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."
~ Yakobus 2:22, 24, 26

Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
~ Wahyu 14:13

Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
~ 1 Tesalonika 1:3 (TB)

 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
~ Galatia 5:6 (TB)

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
~ Filipi 2:12 (TB)

Iman harus bekerja. Iman bukan hanya dikatakan dan ditampilkan dalam formalitas rohani dalam berbagai peribadatan dan ritual keagamaan. Iman harus berkarya bagi Tuhan. Itulah kasih karunia yang sungguh-sungguh dirasakan, dialami, diterima dan dihidupi.

Kita sedang menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan jika kita mengaku menerima kasih karunia itu namun tidak melakukan apapun bagi pekerjaan dan kepentingan-Tuhan.
Sia-sia, dalam bahasa aslinya, berarti "tidak berisi apa-apa", "kosong", "tidak ada hasil atau dampaknya". Jadi, menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan itu artinya kita membuat kasih karunia Tuhan tidak menghasilkan apa-apa, tidak ada buah-buah yang dikeluarkan, yang ada hanya kehidupan yang kosong, tanpa dampak kepada siapapun -selain untuk kepentingan diri sendiri saja.

Orang-orang yang mengaku percaya dan menerima kasih karunia keselamatan dalam Kristus sudah seharusnya menghasilkan sesuatu BAGI KRISTUS: SUATU HASIL DARI KASIH KARUNIA YANG DIBERIKAN KEPADANYA ITU.

"Kasih karunia yang dilimpahkan padaku tidak sia-sia!" kata Paulus. Dan ia hendak berkata bahwa ia memberikan hasil, ia berbuah-buah oleh karena kasih karunia Tuhan di hidupnya itu.

Ya, kasih karunia itu diberikan untuk membawa kita memasuki suatu hidup yang baru, yang bukan saja menerima segala kebaikan dan berkat Tuhan, namun juga untuk menjadi berkat bagi dunia yang terhilang ini. Suatu kehidupan yang lebih tinggi tingkatannya daripada rata-rata manusia yang tidak mengenal Tuhan. Itulah hidup seperti Kristus!

OLEH KARENA KASIH KARUNIA, kita seharusnya hidup sebagai manusia baru. Tampil sebagai terang dan garam dunia. Terus menghasilkan buah roh yaitu karakter-karakter ilahi yang nyata dalam kepribadian dan keseharian kita. Juga, oleh kasih karunia, kita dibawa kepada suatu tingkatan hidup yang baru, yang tak lagi dijalani bagi diri kita sendiri namun bagi kepentingan dan kemajuan pekerjaan Tuhan di bumi :

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
~ Efesus 2:10 (TB)

Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
~ 2 Korintus 5:15 (TB)

Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah  sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
~ Roma 6:13 (TB)

Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih KARUNIA dalam Kristus Yesus.
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
~ 2 Timotius 2:1, 3 (TB)

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
~ Kisah Para Rasul 1:8 (TB)


Orang yang mengaku hidup dalam kasih karunia Tuhan namun hidup bagi kepentingan dan tujuan mereka sendiri, tidak benar-benar mengenal Tuhan dan memahami kasih karunia Tuhan.
Banyak orang-orang percaya menghibur diri bahwa karena mereka ditebus oleh kasih karunia, maka mereka pasti akan masuk sorga atau diselamatkan, asalkan setia percaya kepada Yesus sampai akhir. Bukankah penjahat di sebelah Yesus langsung masuk sorga ketika ia percaya dan berseru meminta kasih karunia Tuhan?

Adalah benar bahwa Tuhan rindu menyelamatkan setiap manusia. Juga benar jika Ia telah mencurahkan seluas-luasnya kasih karunia supaya manusia dimudahkan datang dengan iman kepada Dia. Tapi BUKAN HANYA UNTUK ITU TUJUAN KASIH KARUNIA-NYA DIBERIKAN!

Kita dianugerahi kasih karunia bukan sekedar supaya masuk sorga. Dan sebenarnya sangat layak dipertanyakan jika sorga akan dihuni oleh orang-orang egois, yang hanya peduli dan cinta pada dirinya sendiri?

Penjahat di sebelah Yesus selamat. Tapi hidupnya sia-sia. Di sorga pun, ia penuh penyesalan. Meratapi hidupnya karena tiada menggunakan kesempatan untuk mengenal Tuhan dan hidup dalam kehendak-Nya. Pula, karena upah dan ganjaran sorgawi yang tidak akan diterimanya oleh karena hidup yang dijalani di luar Tuhan. Ia selamat namun seperti melalui api. Tidak ada yang diperolehnya selain nyawanya sendiri. Suatu kerugian yang besar!

KASIH KARUNIA TUHAN ADALAH KESEMPATAN BAGI ANDA. Itu adalah kesempatan terbesar yang pernah ditawarkan untuk Anda miliki. Hidup Anda akan diubah selamanya jika Anda hidup dalam kasih karunia Tuhan yang memanggil Anda masuk dalam kesatuan dengan Tuhan selama hidup di dunia ini.
Hidup yang seperti itulah yang dicatat dan kita baca kisahnya di seluruh Alkitab. Suatu kehidupan yang tersurat dan tersirat yang Tuhan nyatakan terkait kehidupan kita yang dipanggil menghampiri dan mengikut Dia.

Dan bukankah hari ini kita boleh mengenal kasih karunia Tuhan itu oleh karena kehidupan orang-orang yang menanggapi kasih karunia Tuhan itu sebelumnya lalu memilih hidup di dalamnya?

Saudara-saudaraku, hidup Anda dapat menjadi berarti jika Anda tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah dengan memutuskam bekerja keras menggenapi panggilan dan tujuan Tuhan dalam hidup Anda.

Paulus hidup dengan cara demikian.
Di saat terakhirnya, ketika ia melihat kembali seluruh perjalanan hidupnya, inilah kesaksiannya :

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
~ 2 Timotius 4:7-8 (TB)

Sungguh suatu kehidupan yang tidak hampa, tidak sia-sia!
Hidup adalah Kristus dan mati menjadi keuntungan!

Bisakah Anda mengatakan kesaksian yang sama seperti Paulus di akhir hidup Anda?

Dalam terang firman-Nya
Peter B
Hamba sahaya di ladang Tuhan

 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 10:45 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.