Oleh: Peter B, MA
“MEREKA TAKJUB MENDENGAR PENGAJARAN-NYA, SEBAB IA MENGAJAR MEREKA
SEBAGAI ORANG YANG BERKUASA, TIDAK SEPERTI AHLI-AHLI TAURAT.”
(MARKUS 1:22)
“ MEREKA TAKJUB MENDENGAR PENGAJARAN-NYA SEBAB PERKATAAN-NYA PENUH
KUASA” (LUKAS 4:32)
Semasa hidup dalam pelayananNya di dunia, Yesus Kristus Tuhan kita
menjadi sangat terkenal salah satunya adalah karena mujizat-mujizat
yang dilakukanNya. Mujizat-mujizat yang dilakukan Kristus begitu
banyaknya sehingga sulit kita menghitungnya secara pasti. Berapa
penafsir Injil berpendapat ada 36 mujizat yang dilakukan oleh Kristus
selama 3,5 tahun pelayananNya di muka bumi ini, namun saya memiliki
keyakinan bahwa 36 mujizat tersebut belum merupakan keseluruhan
mujizat yang dialami dalam kehidupan Kristus. Jumlah yang disebutkan
tadi merupakan jumlah mujizat yang langsung dan secara terbuka
dilakukan oleh Kristus. Sesungguhnya ada banyak mujizat lain yang
sifatnya implisit atau tersembunyi, sepintas tidak kentara namun
sebenarnya itu juga merupakan mujizat yang luar biasa!
Mujizat yang dilakukan Yesus sangat bervariasi. Mulai dari mengubah
air menjadi anggur, menolong para nelayan menangkap ikan, memberi
makan ribuan orang, kesembuhan (ini mujizat terbanyak), membangkitkan
orang mati hingga menyambung organ tubuh yang putus pernah dilakukan
dengan sempurna oleh Yesus. Kehidupan Yesus dalam bidang mujizat
membuktikan kepada kita satu perkara yaitu bahwa
tiada yang mustahil bagi Tuhan. Dan
benarlah kata penyair yang mengatakan: “KelahiranNya ajaib,
KehidupanNya ajaib, PelayananNya Ajaib, KematianNya Ajaib,
KebangkitanNya Ajaib, KenaikanNya Ajaib, dan di waktu mendatang
KedatanganNya Ajaib. Sungguh Ia adalah Allah yang Ajaib.”
Segala
sesuatu yang berkenan dengan Yesus pasti berhubungan dengan kata
Ajaib. Bukankah
namanya disebutkan
orang “...Penasihat Ajaib..”
dan Allah yang Perkasa”?
Mujizat adalah bentuk nyata
dari apa yang kita sebut dengan keajaiban.
Nah,
pertanyaannya sekarang adalah: adakah hubungan antara kehidupan
seorang penyembah sejati dengan mujizat? Sebagai teladan kehidupan
yang sempurna bagi para penyembah sejati, tentu Kristus memperagakan
mujizat sepanjang kehidupanNya bukan tanpa maksud kosong, Ia
melakukan itu untuk menunjukkan kepada kita para pengikutNya untuk
menjalani kehidupan yang sama. Sesungguhnya, karena Yesus taat dan
semata-mata mencari apa yang
berkenan di hadapan Bapa maka Ia dapat melakukan banyak mujizat. Dan
hal yang sama dapat kita
temui dari para pengikut, pemburu, serta penyembah Tuhan sejati
sepanjang sejarah Alkitab. Bukan
suatu kebetulan apabila kita mengamati bahwa setiap tokoh manusia
yang dipanggil
dan kemudian mengiring TUHAN dengan setia selalu memiliki ciri-ciri
kehidupan yang sama yaitu mereka hidup dalam kawasan mujizat. Dimulai
dari Nuh yang selamat dari air bah, Abraham-Sara
yang mandul tetapi menjadi bapa bangsa yang besar, si pengecut Musa
yang kemudian menjadi nabi mujizat yang tiada tandingannya, Yosua
yang meruntuhkan Yerikho, para nabi yang mendapat penglihatan dan
nubuat ajaib hingga rasul-rasul di zaman gereja mula-mula yang
bayangannya dicari orang!
Karena Allah gemar melakukan mujizat, mereka yang mengikut dan
menyembahNya akan hidup dalam kuasa mujizatNya pula.
Mazmur 60:14 berkata, “Dengan
Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia
sendiri akan menginjak-injak para lawan kita”.
Ayat ini menunjukkan bahwa
kunci untuk mengadakan mujizat terletak dari kata “dengan Allah”.
Mujizat akan terjadi dan terus terjadi dalam hidup kita jika kita
menjalin suatu hubungan persekutuan yang intim dengan Allah.
Persekutuan dengan Allah mengubahkan orang dan bersama-sama dengan
Tuhan, orang itu mengubahkan keadaan – mengadakan mujizat. Sang
penulis Mazmur 60 tersebut merupakan contoh yang sempurna.
Daud bukanlah siapa-siapa pada awalnya. Tetapi gembala muda ini
memiliki sesuatu yang seringkali tidak dimiliki oleh umat Tuhan yang
lain: persekutuan intim dengan Tuhan. Dari persekutuan intim itulah
lahir perkara-perkara besar. Daud menjatuhkan Goliat – bersama
dengan Tuhan. Daud berperang dan
tidak pernah kalah – bersama-sama
dengan Tuhan. Dari
gembala, ia menjadi raja – bersama-sama dengan Tuhannya.
Ini dapat disamakan dengan perjala-penjala ikan menjadi
penjala-penjala manusia, rasul-rasul Tuhan yang tiada taranya itu.
Ingatlah baik-baik, persekutuan dengan Dia melahirkan banyak perkara
ajaib. Itulah sebab-nya mengapa para penyembah sejati tidak pernah
berhenti mengalami mujizat.
Saudaraku,
dari penjelasan di atas kita mendapatkan banyak pelajaran yang
berharga dalam hidup kita sebagai seorang penyembah sejati.
Pertama-tama, kita harus mulai menyadari bahwa hidup dalam mujizat
bukanlah sesuatu yang luar biasa bagi para penyembah sejati.
Memimpikan perkara yang besar
dan dahsyat dalam hidup kita bukanlah merupakan sesuatu yang
muluk-muluk atau takabur. Mengapa demikian? Karena hidup kita yang
melekat dalam Allah Mujizat akan membuahkan mujizat pula.
Jika diamati, kehidupan dunia nyata
seringkali sangat mengecewakan. Jangankan perkara ajaib, kehidupan
manusia pada umumnya bergerak secara rutin sehingga
timbul kebosanan yang tak tertahankan. Manusia kemudian mencari
“dunia mujizat” di dalam tempat bermain seperti Disneyland,
menenggelamkan diri dalam film-film khayal Hollywood atau menonton
pertunjukan sulap spektakuler dari Copperfield. Dunia haus
akan mujizat karena tidak sering mujizat terjadi di sana. Tetapi bagi
pengikut Kristus, hidup dalam mujizat adalah sesuatu yang wajar dan
alami. Setiap hari adalah mujizat. Di pagi hari ada mujizat, siang
hari mujizat terus berlangsung, di waktu malam, hari ditutup dengan
mujizat. Dalam berjalan
bersama Tuhan yang ajaib, kita tidak pernah kekurangan keajaiban.
It’s a very normal life for true worshippers to live in
miracle every day!
Oral Roberts meringkas kisah
hidupnya dalam dua kata: Mengharapkan Mujizat (Expect
Miracle). Seumur hidupnya, ia
mengabarkan Injil dengan pesan bahwa Allah tetap mengadakan mujizat
hingga hari ini dan setiap kita harus mengharapkan mujizat itu setiap
hari. Betapa benarnya hal itu! Alkitab berkata, rahmat dan kasih
setia Tuhan selalu baru tiap pagi. Itu berarti setiap hari, Tuhan
mengadakan mujizat. Setiap hari Ia mengadakan mujizat entah itu
secara langsung dapat kita lihat maupun rasakan ataupun sesuatu yang
terselubung, yang kita tidak pernah mengetahuinya
bahwa itu adalah mujizat besar. Mungkin saja itu seseorang yang
berdoa bagi kita sehingga kita terhindar dari suatu serangan iblis,
atau bisa saja tanpa kita sadari kita melewati suatu jalan yang lebih
jauh, ban yang bocor atau mesin yang mogok yang seringkali mungkin
sangat menjengkelkan kita tetapi justru mungkin saja itu dibuat Tuhan
supaya kita terhindar dari bahaya besar seperti kecelakaan lalu
lintas atau perampokan. Kita
tidak pernah mengetahuinya. Tetapi kita dapat mengharapkan mujizat
dan mengalaminya tiap hari. Sampai tiba saatnya kita mendapat
mujizat terbesar: hidup kekal di surga, mendapat mahkota dan tentu
saja yang ini lebih dari segalanya bertemu muka dan tinggal selamanya
bersama Bapa, Yesus dan Roh Kudus, Pencipta kita nan Agung itu
Oleh karena itu, seharusnya
kita tidak boleh takut untuk melangkah dalam perkara-perkara besar
bersama-sama dengan Tuhan bagi kemuliaan namaNya. Janji Tuhan adalah
kita akan melakukan perkara-perkara yang besar bahkan lebih besar
daripada yang telah dilakukan oleh Yesus (lihat Yohanes 14:12).
Biarlah kita maju dengan
keyakinan yang penuh bahwa mujizat akan dan pasti terjadi. Lihat
kemudian melangkahlah dengan iman yang teguh walaupun sukar dan
berliku jalan itu. Visi Worship Center dan kebangunan Rohani di
Surabaya bukanlah visi yang ringan apalagi kecil, namun dalam
pandangan Tuhan itu sama mudahnya dengan mengedipkan mata dan
membalikkan telapak tanganNya. Marilah kita menyadarkan iman kita
kepada sifat pribadiNya yang ajaib itu dan tidak pernah lagi goyah
(Mazmur 16:8). Amin
(Diambil
dari warta Worship Center edisi 19 – 17 Mei 2002)
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.