KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

HIDUP DALAM DUNIA MUJIZAT

Posted By passion for revival on Senin, 14 Mei 2018 | 9:00 AM




Oleh: Peter B, MA



“MEREKA TAKJUB MENDENGAR PENGAJARAN-NYA, SEBAB IA MENGAJAR MEREKA SEBAGAI ORANG YANG BERKUASA, TIDAK SEPERTI AHLI-AHLI TAURAT.” (MARKUS 1:22)
“ MEREKA TAKJUB MENDENGAR PENGAJARAN-NYA SEBAB PERKATAAN-NYA PENUH KUASA” (LUKAS 4:32)

Semasa hidup dalam pelayananNya di dunia, Yesus Kristus Tuhan kita menjadi sangat terkenal salah satunya adalah karena mujizat-mujizat yang dilakukanNya. Mujizat-mujizat yang dilakukan Kristus begitu banyaknya sehingga sulit kita menghitungnya secara pasti. Berapa penafsir Injil berpendapat ada 36 mujizat yang dilakukan oleh Kristus selama 3,5 tahun pelayananNya di muka bumi ini, namun saya memiliki keyakinan bahwa 36 mujizat tersebut belum merupakan keseluruhan mujizat yang dialami dalam kehidupan Kristus. Jumlah yang disebutkan tadi merupakan jumlah mujizat yang langsung dan secara terbuka dilakukan oleh Kristus. Sesungguhnya ada banyak mujizat lain yang sifatnya implisit atau tersembunyi, sepintas tidak kentara namun sebenarnya itu juga merupakan mujizat yang luar biasa!

Mujizat yang dilakukan Yesus sangat bervariasi. Mulai dari mengubah air menjadi anggur, menolong para nelayan menangkap ikan, memberi makan ribuan orang, kesembuhan (ini mujizat terbanyak), membangkitkan orang mati hingga menyambung organ tubuh yang putus pernah dilakukan dengan sempurna oleh Yesus. Kehidupan Yesus dalam bidang mujizat membuktikan kepada kita satu perkara yaitu bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. Dan benarlah kata penyair yang mengatakan: “KelahiranNya ajaib, KehidupanNya ajaib, PelayananNya Ajaib, KematianNya Ajaib, KebangkitanNya Ajaib, KenaikanNya Ajaib, dan di waktu mendatang KedatanganNya Ajaib. Sungguh Ia adalah Allah yang Ajaib.”

Segala sesuatu yang berkenan dengan Yesus pasti berhubungan dengan kata Ajaib. Bukankah namanya disebutkan orang “...Penasihat Ajaib..” dan Allah yang Perkasa”? Mujizat adalah bentuk nyata dari apa yang kita sebut dengan keajaiban.

Nah, pertanyaannya sekarang adalah: adakah hubungan antara kehidupan seorang penyembah sejati dengan mujizat? Sebagai teladan kehidupan yang sempurna bagi para penyembah sejati, tentu Kristus memperagakan mujizat sepanjang kehidupanNya bukan tanpa maksud kosong, Ia melakukan itu untuk menunjukkan kepada kita para pengikutNya untuk menjalani kehidupan yang sama. Sesungguhnya, karena Yesus taat dan semata-mata mencari apa yang berkenan di hadapan Bapa maka Ia dapat melakukan banyak mujizat. Dan hal yang sama dapat kita temui dari para pengikut, pemburu, serta penyembah Tuhan sejati sepanjang sejarah Alkitab. Bukan suatu kebetulan apabila kita mengamati bahwa setiap tokoh manusia yang dipanggil dan kemudian mengiring TUHAN dengan setia selalu memiliki ciri-ciri kehidupan yang sama yaitu mereka hidup dalam kawasan mujizat. Dimulai dari Nuh yang selamat dari air bah, Abraham-Sara yang mandul tetapi menjadi bapa bangsa yang besar, si pengecut Musa yang kemudian menjadi nabi mujizat yang tiada tandingannya, Yosua yang meruntuhkan Yerikho, para nabi yang mendapat penglihatan dan nubuat ajaib hingga rasul-rasul di zaman gereja mula-mula yang bayangannya dicari orang!
Karena Allah gemar melakukan mujizat, mereka yang mengikut dan menyembahNya akan hidup dalam kuasa mujizatNya pula.

Mazmur 60:14 berkata, “Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita”. Ayat ini menunjukkan bahwa kunci untuk mengadakan mujizat terletak dari kata “dengan Allah”. Mujizat akan terjadi dan terus terjadi dalam hidup kita jika kita menjalin suatu hubungan persekutuan yang intim dengan Allah. Persekutuan dengan Allah mengubahkan orang dan bersama-sama dengan Tuhan, orang itu mengubahkan keadaan – mengadakan mujizat. Sang penulis Mazmur 60 tersebut merupakan contoh yang sempurna. Daud bukanlah siapa-siapa pada awalnya. Tetapi gembala muda ini memiliki sesuatu yang seringkali tidak dimiliki oleh umat Tuhan yang lain: persekutuan intim dengan Tuhan. Dari persekutuan intim itulah lahir perkara-perkara besar. Daud menjatuhkan Goliat – bersama dengan Tuhan. Daud berperang dan tidak pernah kalah – bersama-sama dengan Tuhan. Dari gembala, ia menjadi raja – bersama-sama dengan Tuhannya. Ini dapat disamakan dengan perjala-penjala ikan menjadi penjala-penjala manusia, rasul-rasul Tuhan yang tiada taranya itu. Ingatlah baik-baik, persekutuan dengan Dia melahirkan banyak perkara ajaib. Itulah sebab-nya mengapa para penyembah sejati tidak pernah berhenti mengalami mujizat.

Saudaraku, dari penjelasan di atas kita mendapatkan banyak pelajaran yang berharga dalam hidup kita sebagai seorang penyembah sejati. Pertama-tama, kita harus mulai menyadari bahwa hidup dalam mujizat bukanlah sesuatu yang luar biasa bagi para penyembah sejati. Memimpikan perkara yang besar dan dahsyat dalam hidup kita bukanlah merupakan sesuatu yang muluk-muluk atau takabur. Mengapa demikian? Karena hidup kita yang melekat dalam Allah Mujizat akan membuahkan mujizat pula.

Jika diamati, kehidupan dunia nyata seringkali sangat mengecewakan. Jangankan perkara ajaib, kehidupan manusia pada umumnya bergerak secara rutin sehingga timbul kebosanan yang tak tertahankan. Manusia kemudian mencari “dunia mujizat” di dalam tempat bermain seperti Disneyland, menenggelamkan diri dalam film-film khayal Hollywood atau menonton pertunjukan sulap spektakuler dari Copperfield. Dunia haus akan mujizat karena tidak sering mujizat terjadi di sana. Tetapi bagi pengikut Kristus, hidup dalam mujizat adalah sesuatu yang wajar dan alami. Setiap hari adalah mujizat. Di pagi hari ada mujizat, siang hari mujizat terus berlangsung, di waktu malam, hari ditutup dengan mujizat. Dalam berjalan bersama Tuhan yang ajaib, kita tidak pernah kekurangan keajaiban. It’s a very normal life for true worshippers to live in miracle every day!

Oral Roberts meringkas kisah hidupnya dalam dua kata: Mengharapkan Mujizat (Expect Miracle). Seumur hidupnya, ia mengabarkan Injil dengan pesan bahwa Allah tetap mengadakan mujizat hingga hari ini dan setiap kita harus mengharapkan mujizat itu setiap hari. Betapa benarnya hal itu! Alkitab berkata, rahmat dan kasih setia Tuhan selalu baru tiap pagi. Itu berarti setiap hari, Tuhan mengadakan mujizat. Setiap hari Ia mengadakan mujizat entah itu secara langsung dapat kita lihat maupun rasakan ataupun sesuatu yang terselubung, yang kita tidak pernah mengetahuinya bahwa itu adalah mujizat besar. Mungkin saja itu seseorang yang berdoa bagi kita sehingga kita terhindar dari suatu serangan iblis, atau bisa saja tanpa kita sadari kita melewati suatu jalan yang lebih jauh, ban yang bocor atau mesin yang mogok yang seringkali mungkin sangat menjengkelkan kita tetapi justru mungkin saja itu dibuat Tuhan supaya kita terhindar dari bahaya besar seperti kecelakaan lalu lintas atau perampokan. Kita tidak pernah mengetahuinya. Tetapi kita dapat mengharapkan mujizat dan mengalaminya tiap hari. Sampai tiba saatnya kita mendapat mujizat terbesar: hidup kekal di surga, mendapat mahkota dan tentu saja yang ini lebih dari segalanya bertemu muka dan tinggal selamanya bersama Bapa, Yesus dan Roh Kudus, Pencipta kita nan Agung itu

Oleh karena itu, seharusnya kita tidak boleh takut untuk melangkah dalam perkara-perkara besar bersama-sama dengan Tuhan bagi kemuliaan namaNya. Janji Tuhan adalah kita akan melakukan perkara-perkara yang besar bahkan lebih besar daripada yang telah dilakukan oleh Yesus (lihat Yohanes 14:12). Biarlah kita maju dengan keyakinan yang penuh bahwa mujizat akan dan pasti terjadi. Lihat kemudian melangkahlah dengan iman yang teguh walaupun sukar dan berliku jalan itu. Visi Worship Center dan kebangunan Rohani di Surabaya bukanlah visi yang ringan apalagi kecil, namun dalam pandangan Tuhan itu sama mudahnya dengan mengedipkan mata dan membalikkan telapak tanganNya. Marilah kita menyadarkan iman kita kepada sifat pribadiNya yang ajaib itu dan tidak pernah lagi goyah (Mazmur 16:8). Amin

(Diambil dari warta Worship Center edisi 19 – 17 Mei 2002)

 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 9:00 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.