KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

MENGGAMPANGKAN

Posted By passion for revival on Selasa, 06 Maret 2018 | 6:00 AM

Oleh: Peter B, MA

Siang tadi saya mengendarai motor melewati jalan untuk keluar kompleks wilayah lingkungan tempat saya tinggal. Jalanan di sekitar ternyata padat. Ada truk-truk yang antri melintas. Tak berapa jauh meninggalkan rumah sebuah truk besar berhenti lalu berjalan lambat di depan saya. Saya lihat lajunya tidak seperti biasanya. Berlambat-lambat padahal depannya kosong, lalu arah mobil bergerak menyimpang ke kiri secara perlahan seolah tidak dikendalikan setirnya. Saya kurang sabar lagi menunggu, saya menyalip di samping kanan truk tersebut. Dari situ saya tahu apa sebab laju mobil seperti tidak wajar.

Sang sopir memegang setir dengan satu tangan sambil matanya memandangi layar handphone di tangan yang lain. Sambil melewatinya, saya teringat kalau cukup sering saya melihat orang-orang mengendarai mobil atau motor dengan melihat telepon genggamnya. Di pikiran terbersit satu kalimat: "Mereka memandang enteng hal-hal semacam itu. Mereka memandang biasa dan tidak apa-apa meluncur di jalan dengan melakukan hal semacam itu. Mereka tidak memikirkan betapa nyawa mereka dan nyawa orang lain bisa menjadi taruhannya.

Dalam perjalanan kita menuju kekekalan, kita digambarkan serupa orang yang berlomba lari (Ibrani 12:1). Dan siapapun tahu, orang yang menggampangkan suatu pertandingan dan memandang remeh musuh-musuhnya tidak akan pernah meraih kemenangan. Malah jangankan menang, belum tentu juga ia sampai di garis finish.

Sebagai orang percaya, kita menggampangkan perlombaan iman kita dengan TIDAK SUNGGUH-SUNGGUH memikirkan kerohanian kita atau hubungan kita dengan Tuhan. Juga tidak memandangnya sebagai suatu perlombaan dimana diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk meraih kemenangan. Kita banyak kali memandang hidup mengikut Kristus seperti jalan-jalan santai, bercanda dan bermalas-malasan secara rohani sembari membohongi diri bahwa semua sudah dibayar oleh Kristus di kayu salib dan kita hanya tinggal menikmati berkat keselamatan yang diantarkan untuk dipersembahkan di hadapan kita beserta upah abadi yang menyertainya. Masalahnya, jika itu benar, mengapakah Yesus masih menyuruh kita menyangkal diri dan memikul salib?

Kita menggampangkan perlombaan iman kita dengan membiarkan diri kita teralihkan dengan apapun yang lain selain memperhatikan jalan kita tetap dalam jalur kehendak Tuhan. Pengalih-pengalih perhatian yang kerapkali ditawarkan iblis melalui sistem dunia ini bisa apa saja, asalkan dapat menghambat, memperlambat, bahkan menyimpangkan kita dari jalan yang seharusnya. Itu bisa berupa masalah, baik persoalan pribadi, keluarga atau di tempat kerja. Itu bisa juga merupakan kesenangan dan kenyamanan hidup yang membuat kita terlena, lupa mengejar tujuan asali dan hakiki kita sebagai manusia yang diciptakan dan yang di dalam kita ditanamkan tujuan, maksud dan talenta atau karunia-karunia rohani dari Tuhan selama kita hidup di dunia. Perhatian kita pada Tuhan dapat pula dialihkan oleh keputusasaan, penderitaan, kekuatiran dan kesukaran hidup yang menjadikan kita hanya memusatkan diri mencari penghidupan di dunia. Yang paling fatal dari semuanya ialah perhatian kita dialihkan pada hal-hal yang tampaknya rohani seperti ibadah dan pelayanan, yang kita pikir kita perbuat bagi Tuhan padahal yang Tuhan inginkan ialah kita tidak sekedar mengikuti sistem gereja yang ada tetapi mencari Dia dan dengar-dengaran akan kehendak-Nya. Pelayanan, bahkan yang besar-besar dan menarik perhatian begitu banyak orang bisa menyesatkan, jika menggantikan ketaatan dan pengabdian kita pada Tuhan sendiri. Yesus memberikan peringatan mengenai ini dalam Matius 7:21-23.

Kita tidak perlu terlalu tegang dan kaku menjalani hidup bersama Tuhan tetapi juga tidak bisa terlalu santai dan meremehkannya. Serius adalah kata yang tepat untuk menunjukkan sikap yang mewakili bagaimana kita mengikut Tuhan. Serius, bukan bercanda dan bermain-main. Bukan dengan sambil lalu. Dengan sikap "kalau aku ada waktu" atau "ini tidak mendesak, nanti-nanti saja kan bisa karena uang dll lebih penting". Beberapa orang menyadari ini, lalu memperbanyak waktunya ke gereja, ikut berbagai acara dan kebaktian, sibuk melayani dan mengunjungi orang sakit dan berbagai pelayanan sosial lainnya. Ini pun sebenarnya tidak akan banyak berarti jika kita tetap tidak terhubung dengan Tuhan yang menuntun dan mendidik kita masuk ke dalam rencana-Nya yang sempurna sehingga kita dapat mempertanggungjawabkan hidup kita kelak di hadapan Tuhan.

Dengan menggampangkan perjalanan dan perlombaan rohani kita, ada akibat fatal yang akan kita bayar. Tanpa sadar kita bisa menyimpang jauh dari kehendak Tuhan. Juga dengan demikian, dalam kegagalan dan kekurangan itu, kita dapat "menyerempet atau menabrak" orang lain sehingga melukai mereka dengan sikap dan perbuatan hidup kita yang tidak mencerminkan pribadi Tuhan yang kita sembah, yang Roh-Nya kita akui diam di dalam kita. Meremehkan dan sok merasa sudah rohani membuat kita takabur dan membahayakan orang banyak.

Jadi, perhatikan langkah Anda.
Lihatlah apakah Anda masih dalam jalur kehendak Tuhan.
Pastikan Anda masih fokus kepada tujuan yaitu Yesus Kristus, sang pemimpin iman Anda menuju pada kesempurnaan itu.
Jangan biarkan apapun merampas perhatian Anda dari mengasihi Tuhan dan hidup bagi Tuhan.
Tetapkan hati Anda untuk sampai kapanpun mengiring Tuhan, berakar dan bertumbuh dalam Dia hari demi hari.

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah SUNGGUH-SUNGGUH, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus."
~ 2 Petrus 1:10-11 (TB)

Salam revival!
Tuhan memberkati.


 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 6:00 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.