KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

DIGENAPKAN TAHUN UMURNYA

Posted By passion for revival on Jumat, 09 Februari 2018 | 6:00 AM


Oleh: Peter B, MA



Nats :
Aku akan menggenapkan tahun umurmu”

~ Keluaran 23:26b

Apa yang disampaikan dalam ayat di atas merupakan salah satu janji berkat yang akan Tuhan berikan kepada orang Israel sebagai umatNya, jika mereka mau hidup beribadah dan mengabdi kepada Tuhan (ayat 25).

Jadi ”digenapkannya tahun-tahun umur hidup kita“ merupakan salah satu berkat dari Tuhan bagi hidup kita selama di dunia.
Tapi apakah sesungguhnya yang dimaksud bahwa Tuhan akan menggenapkan tahun-tahun umur kita itu?

Jika kita melihat berbagai versi terjemahan Alkitab, kita akan menemukan berbagai pengertian dari ayat tersebut. Ada yang menterjemahkan sebagai ”menggenapkan bilangan segala harimu”, atau ”kamu akan Ku beri umur yang panjang”, atau ada juga yang menterjemahkan sebagai ”kamu akan hidup terus sampai cukup umurmu”; yang lain menuliskan aku akan memberikan kamu kehidupan yang puas dan umur yang panjang” atau ” kamu akan menjalani hidup sesuai kuota hari-hari hidupmu”

Dari setiap terjemahan itu, setidaknya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa apa yang dimaksud dengan Tuhan menggenapkan umur kita sebagai berkat bagi kita, umatNya, tidak lain adalah bahwa Tuhan akan memberikan umur kehidupan yang telah ditetapkan-Nya atas manusia pada umumnya. Bahwa hidup kita tidak akan dipersingkat-Nya, namun dijalani dalam usia dan tahun-tahun yang semestinya dijalani seorang manusia.

Pertanyaannya kemudian adalah seberapa banyakkah tahun-tahun umur manusia itu? Musa yang menerima janji penggenapan mengenai tahun-tahun umur seorang manusia mendapatkan penyingkapan mengenai hal ini. Yang kemudian dituliskannya dalam Mazmur 90 di mana salah satu ayatnya mengatakan:

Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap
~ Mazmur 90:10 (TB)

Berdasarkan nats ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan digenapkan tahun-tahun umur kita adalah jika kita hidup sebagaimana yang ditetapkan Tuhan atas manusia yaitu hingga usia 70 tahun sampai 80 tahun. Itulah bagian hari-hari kehidupan manusia menjalani kehidupan dalam kefanaan di atas bumi.


Beranjak dari dasar pemikiran di atas, kita dapat menangkap apa kiranya pikiran Tuhan mengenai masa hidup kita selama di dunia:

1) Tuhan menghendaki hidup kita di dunia dijalani secara penuh, lengkap, dan tuntas

Dia yang memberikan nafas hidup kepada kita tidak hendak terburu-buru mengambil kembali nyawa yang diberikan-Nya itu. Ia ingin memberikan tahun-tahun kehidupan yang baik kepada kita. Ia pun rindu memberikan suatu kehidupan yang layak dimana kita berkesempatan untuk mengalami perjumpaan dengan Dia, merasakan persekutuan dengan-Nya, serta suatu perjalanan hidup yang membuktikan bahwa tidak ada yang lebih baik bagi kita selain Tuhan yang telah menciptakan dan mengasihi kita dengan dahsyatnya. Itu semua membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Tuhan pun memiliki tujuan dengan merancang penciptaan kita. Dan dia menghendaki tujuan itu tercapai dan diselesaikan dalam rentang tahun-tahun kehidupan kita. Karena itu, Ia menetapkan suatu masa di mana kita bersama-sama dengan Dia dan oleh kekuatanNya, hidup dan bergerak mencapai penggenapan atas rancangan-Nya dalam hidup kita itu. Hidup yang demikianlah yang disebut hidup yang tidak sia-sia tetapi hidup yang berarti di hadapan Tuhan.

Demikian seharusnya kita memandang hidup kita. Bahwa hidup merupakan anugerah dan kesempatan dari Tuhan untuk berjalan dalam kehendak, tujuan dan rencana-Nya, bukan sesuatu yang bebas kita gunakan seturut kemauan kita. Sebab suatu saat nanti, kita akan menghadap tahta pengadilan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan hidup yang telah diberikan kepada kita sekarang ini: apakah tahun-tahun yang kita lalui telah kita gunakan demi menuntaskan apa yang Tuhan ingin kita kerjakan dalam hidup kita?


2) Tahun-tahun hidup seseorang dapat diperpendek oleh karena penolakannya untuk tunduk kepada kehendak Tuhan

Kehidupan yang melawan Allah dan kehendak-Nya dapat berdampak menjadikan tahun-tahunnya lebih singkat daripada yang seharusnya.

Ini dapat dipahami oleh karena dua sebab:

Pertama, jika seseorang hidup mengikuti kecenderungannya yang berdosa lalu hidup dalam pengejaran dan pelampiasan hawa nafsu semata, maka itu dapat menjadi sebab dari berbagai kerusakan seharusnya tidak perlu terjadi jika ia menjalani hidup yang normal, lebih-lebih jika ia mau taat dan memperhatikan prinsip-prinsip hikmat Tuhan bagi kehidupan.
Orang-orang yang menghabiskan hidupnya dalam kemabukan, pesta pora, serta terikat dalam berbagai kecanduan obat-obatan atau kebiasaan-kebiasaan hidup yang buruk lainnya (termasuk kecanduan kerja) dapat berdampak fatal bagi kondisi fisiknya, yang dapat menyebabkannya jatuh sakit dan mati. Begitu pula dengan mereka yang tidak berjaga-jaga dengan nyawanya dengan mempraktekkan suatu gaya hidup yang ceroboh demi sekedar kebanggaan-kebanggaan duniawi. Hal-hal semacam itu itu semakin terbukti pada masa kini di mana orang dapat kehilangan nyawanya karena perkataan yang asal diucapkan atau hanya sekedar ingin mengambil foto dirinya sendiri di tempat-tempat yang berbahaya. Betapa sia-sia dan bodohnya hal-hal semacam itu ditukar dengan nyawa yang begitu berharga.

Kedua, apabila seseorang bersikeras di dalam dosa, dan secara terang-terangan menentang atau melawan Tuhan, dalam kedaulatanNya, Tuhan dapat mempersingkat tahun-tahun kehidupan seseorang, mengambil nyawanya sebelum genap tahun-tahun umurnya. Hal semacam ini nyata dalam banyak contoh di alkitab. Antara lain kehidupan Simson atau kematian imami-mam muda Hofni dan Pinehas yang mendahului ayah mereka, imam Eli yang sebenarnya sudah sangat tua. Dapat juga kita menduga bahwa Yonatan anak Saul maupun Absalom, anak Daud mengalami hal yang sama. Termasuk Korah, Datan dan Abiram yang mati ditelan oleh bumi di masa Musa memimpin orang israel di padang gurun atau Ananias dan Safira yang mati seketika karena mencoba menipu Tuhan di masa gereja mula-mula.

Kita mungkin tidak pernah tahu secara pasti dan persis apa yang membuat Tuhan menghentikan hidup seseorang sebelum genap umurnya, namun tiap kita seharusnya memeriksa diri, nenyelidiki secara jujur hidup dan pelayanan kita di hadapan Tuhan apakah semuanya telah sesuai dengan kehendak dan tujuan Tuhan. Sebab meskipun kita tampak sedang melayani Tuhan namun apabila kita ternyata justru menjadi penghalang bagi pekerjaan-Nya, maka Tuhan dapat berubah menjadi seteru atau menjadi musuh bagi kita.
Hal serupa nyata dalam kisah Hofni dan Pinehas dalam 1 Samuel 4. Demikian pula dalam peristiwa Akhan (lihat Yosua 7) yang dirajam sampai mati beserta keluarganya karena pelanggarannya menyebabkan kekalahan dan kematian beberapa tentara israel saat hendak mengalahkan kota Ai. Pada bagian lain, nasib serupa menimpa Bileam, seorang pelihat yang diberi karunia bernubuat oleh Tuhan, namun berbalik menjadi lawan Tuhan dan umatnya dengan memberikan strategi jahat kepada Balak, raja Moab untuk menghancurkan bangsa israel (Bilangan 31:16). Tak lama sesudah itu, Bileam pun terbunuh dalam perang (Bilangan 31:7-8).

Mengetahui ini semua, seharusnya kita berhati-hati dan menjaga sikap supaya hati kita senantiasa takut akan Tuhan. Menjaga hati dan langkah kita dari segala kesesatan. Supaya jangan sampai kita ternyata berhadapan dengan Tuhan sebagai lawan, sekalipun kita menyangka diri kita sebagai sahabat-Nya. Sebab tidak akan pernah beruntung orang yang menantang Tuhan. Bukan karena Ia
Maha kuasa dan tak terkalahkan, namun karena jalan-jalan-Nya senantiasa benar, teruji dan tak terbantahkan.


3) Meski Tuhan menghendaki tahun-tahun umur kita digenapi, terkadang Tuhan tidak memberikan umur yang panjang bagi beberapa orang sesuai dengan rancangan kehendak-Nya atas orang tersebut

Walau dapat dianggap bahwa usia yang diperpendek merupakan suatu kutuk dan hukuman Tuhan, namun selalu ada pengecualian. Yesus, Stefanus ( Kisah 7) dan Yakobus (Kisah 12) merupakan contoh yang jelas mengenai hal ini. Mereka tidak menjalani hidup yang lama di dunia. Mati pada usia muda, mereka seolah tidak pernah menjalani kehidupan yang semestinya yang dijalani orang pada umumnya. Tentu saja mereka bukan orang-orang yang dikutuk Tuhan. Justru sebaliknya, mereka memang ditetapkan untuk mati pada usia muda untuk tujuan Allah. Atas pribadi- pribadi semacam ini, ada karunia Tuhan bagi mereka untuk mati menurut cara dan waktu yang ditetapkan Tuhan supaya melalui kematian mereka pekerjaan Tuhan diperluas dan diteguhkan lebih lagi. Saat kematian mereka justru menjadi penggenapan umur mereka sebab telah sesuai dengan yang dirancangkan dan ditetapkan Bapa di sorga.

Sesungguhnya, Tuhan tidak pernah menghentikan pekerjaan hamba-Nya, kecuali memang Ia menghendaki hal itu demi tujuan yang lebih besar. Entah itu demi kesaksian akan kehidupan yang diserahkan seluruhnya bagi Tuhan atau sebagai pelajaran bahwa Tuhan tidak berkenan akan hidup dan pelayanan hamba-Nya itu. Bagian kita adalah mencari Tuhan dan menerima penyingkapan rahasia-Nya, jika ia berkenan menyatakannya kepada kita.


4) Kita seharusnya meminta kepada Tuhan untuk menggenapkan tahun-tahun umur kita karena kerinduan yang besar di hati untuk menyelesaikan tugas kita selama di bumi

Banyak orang mendoakan serta mengharapkan dirinya atau orang-orang yang dikasihinya dikaruniai panjang umur.
Namun untuk apakah umur panjang itu? Bukankah hidup yang lama itu akan menjadi sia-sia jika ternyata dihabiskan dalam kejatuhan dosa dan kesesatan yang semakin dalam?
Apakah gunanya umur yang panjang jika hari-hari yang dijalani mendatangkan sakit hati bagi Tuhan?
Dan betapa sia-sia nya setelah sekian lamanya kita hidup di dunia, kita ternyata tak mampu menjaga hati kita tetap setia kepada Tuhan?
Bagi orang-orang yang tidak takut akan Tuhan dan yang hidup dalam kefasikan, umur panjang hanya menjadi suatu tanda dan bukti bahwa mereka menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan dan secara bulat hati dan terang-terangan bermaksud menentang Tuhan.

Adalah wajar apabila kita meminta usia sampai 70 tahun bahkan 80 tahun lamanya. Sebab itulah yang dijanjikan Tuhan bagi kita. Dan jika kita mendapatkan tambahan tahun dari yang seharusnya dijalani seorang manusia lebih-lebih dalam kondisi yang baik dan sehat, maka itu merupakan suatu kemurahan Tuhan yang seharusnya kita gunakan semakin memuliakan Dia (Mazmur 92:15-16).

Sesuai dengan kerinduan Tuhan, kita harus berhasrat untuk hidup dalam kepenuhan rencana Tuhan. Bukan sekedar menikmati hidup, yang akhirnya dapat membawa kita menyimpang dari jalan Tuhan. Tahun-tahun dalam hidup kita seharusnya diisi dengan berjalan dan bergaul bersama Tuhan, mengikuti pimpinan-Nya, masuk di dalam rencana-Nya, sampai kita menyelesaikan apa yang menjadi tujuan penciptaan serta keberadaan kita di waktu yang sekarang ini.

Tahun-tahun yang diberikan Tuhan kepada kita haruslah menjadi berarti dan tepat sesuai seperti yang dikehendaki-Nya. Kita perlu mengikuti jadwal Tuhan, sebab hidup yang kita miliki adalah karunia yang Tuhan berikan kepada kita bukan demi digunakan untuk semata-mata kepentingan dan kehendak kita namun demi kemuliaan Tuhan yang telah mati dan bangkit bagi kita (2 Korintus 5:15). Hidup kita akan kita pertanggungjawaban di hadapan Tuhan sebagai salah satu talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Itu sebabnya tidak ada hidup yang lebih baik, selain hidup yang digenapkan tahun-tahun umurnya dalam pengabdian pada Tuhan sepanjang keberadaan kita di dunia. Itulah hidup terbaik dan tersukses yang dapat dijalani seorang manusia. Seperti hidup Yesus Kristus, Tuhan kita.

Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
~ Mazmur 104:33

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
~ Mazmur 146:2

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
~ Filipi 1:21

Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
~ 2 Timotius 4:6-8


Biarlah kita termasuk orang-orang yang mengerti arti kehidupan yang Tuhan berikan ini.

Biarlah kita menjadi orang-orang yang berhasrat memiliki kehidupan terbaik, yang lengkap dan puas sebagai ciptaan yang dikasihi Tuhan, sebagaimana yang Ia pikirkan dan rancangkan atas kita.

Biarlah kiranya tahun-tahun umur kita digenapkan oleh Tuhan sebagai orang-orang yang diperkenan dan diberkati-Nya, yaitu yang menyenangkan hati-Nya dengan hidup menurut tujuan dan rencana-Nya.

Sebab jika tidak hidup dengan cara demikian, adakah Anda memiliki bentuk kehidupan lain yang lebih baik dan lebih layak dijalani daripada itu, yang dapat Anda pertanggungjawabkan tanpa malu di hadapan Tuhan?

Salam revival
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan


 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 6:00 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.