Disampaikan oleh Peter B, MA
Apakah pohon pengetahuan ttg baik dan jahat merupakan jebakan Tuhan?
Tentu saja tidak. Di antara sekian banyak pohon yang mungkin jumlahnya ratusan hingga ribuan, hanya satu pohon tidak boleh dimakan tentu suatu kemurahan yang luar biasa. Bagaimana mungkin dari situ saja kita memandangnya sebagai jebakan?
Pohon itu ditempatkan di sana sebagai pengujian bagi manusia. Dan ujian itu pun hanya dengan satu soal saja. Jangan makan pohon itu. Titik. Beratkah sebenarnya? Sebenarnya tidak sama sekali. Lalu mengapa diberi ujian? Karena Tuhan ingin tahu apakah manusia cukup mengasihi-Nya sehingga memilih taat pada-Nya atau sebaliknya, menuruti keinginannya sendiri sekalipun itu melawan Allah. Dan sifat manusia akhirnya terbukti. Lebih mengikuti keinginan hatinya yang diprovokasi oleh iblis untuk melepaskan diri dari Tuhan.
Aplikasinya:
Jika satu perintah sederhana saja gagal, betapa manusia harus menetapkan hatinya untuk mengasihi Tuhan dan terus menerus bergantung pada-Nya supaya boleh senantiasa taat pada Tuhan.
Lalu mengenai mengapa tidak boleh makan pohon kehidupan, (sebenarnya itu dijelaskan panjang lebar oleh ahli² theologia) yaitu bahwa setelah mereka makan pohon pengetahuan yang baik dan jahat maka mereka tidak punya akses lagi untuk hidup dalam kekekalan seperti Tuhan. Takdir mereka yang sudah jatuh dalam dosa bukanlah hidup kekal di sorga tapi kematian abadi di neraka. Itu sebabnya konsekuensinya mereka tidak dapat lagi hidup seperti Tuhan seperti semula seperti saat mereka dapat menikmati pohon kehidupan itu sebelumnya.
Dalam kondisi berdosa, orang tidak boleh merasa dirinya akan hidup kekal dan bahagia yang mana ilusi itu akan diperoleh saat mereka makan pohon kehidupan. Manusia berdosa harus disadarkan dari kondisinya yang berdosa sehingga ia akhirnya mau melepaskan racun buah pohon pengetahuan baik dan jahat itu untuk berpaling sepenuhnya pada Yesus yang adalah pohon kehidupan. Dalam Yesuslah, kita beroleh kehidupan kekal itu kembali selagi dipulihkan makin segambar dan serupa dengan gambaran Anak Bapa yaitu dengan Yesus sendiri.
Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Selebihnya saya ingin bagikan pernyataan yang lebih mendalam dari mentor (tidak resmi) saya Rick Joyner yang telah saya pandang sebagai salah satu guru utama saya beberapa tahun belakangan ini. Suatu penyingkapan yang murni dan mendalam mengenai rahasia Tuhan tentang "dua pohon di dalam taman".
Foto² ini saya ambil dari buku beliau "Dua Pohon Di dalam Taman". Ini perkara² mendalam dan sulit, yang adalah makanan keras bagi yang mau dewasa secara rohani. Meski begitu, kita perlu membahas hal² semacam ini jika memang kita rindu lebih dalam dengan Tuhan…
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.