(terjemahan dari Sinners in the Hands of an Angry God oleh Jonathan Edwards) - Bagian 2
Jadi, semua manusia ada di dalam genggaman tangan Allah, di tepi lubang neraka; mereka pantas dibuang ke dalam api, dan dihukum. Murka Tuhan telah menyala-nyala, kemarahan-Nya terhadap mereka adalah sama seperti dengan kemarahan-Nya kepada mereka yang benar-benar menderita karena pelaksanaan kedahsyatan murka-Nya di neraka, dan mereka tidak mampu melakukan apa pun untuk menenangkan atau meredakan kemarahan itu, dan Tuhan tidak terikat dengan janji apa pun untuk sewaktu-waktu menyelamatkan mereka; iblis sedang menunggu mereka, neraka berusaha menangkap mereka, api yang besar menyala dan berkobar-kobar mengelilingi mereka, dan akan dengan senang hati menyambar dan menelan mereka; api yang terkurung di dalam hati mereka sendiri tengah berjuang keras untuk keluar: dan mereka tidak peduli sedikitpun kepada Sang Perantara, tidak ada sarana atau cara apa pun yang dapat digunakan untuk menyelamatkan mereka. Singkatnya, mereka tidak punya tempat berlindung, tidak ada yang bisa dijadikan pegangan, semua yang melindungi mereka adalah keinginan yang berubah-ubah belaka, bukan janji Tuhan, dan bukan keharusan bagi Allah untuk menahan murka-Nya.
APLIKASI/PENERAPAN
Pemilihan tema khotbah yang keras ini dimaksudkan untuk membangunkan atau menyadarkan orang-orang yang belum sungguh-sungguh bertobat dalam kumpulan jemaat ini. Isi khotbah yang telah Anda dengar ini adalah gambaran dari setiap orang di antara saudara yang masih berada di luar Kristus. Alam yang penuh penderitaan, lautan api dan belerang, terbentang luas di bawah Anda. Ada lubang yang mengerikan yang di dalamnya ada api murka Allah yang menyala-nyala; mulut neraka yang menganga lebar siap menelan; tidak ada tempat yang aman untuk berpijak, atau dapat dipegangi; tidak ada batasan antara Anda dan neraka selain udara; hanyalah kuasa dan kehendak Allah semata yang dapat menahan atau mengangkat Anda.
Anda mungkin kurang peka akan hal ini; Anda merasa bahwa Anda dapat terhindar dari neraka, tetapi tidak melihat campur tangan Allah di dalamnya; melainkan memperhatikan hal-hal yang lainnya, seperti keadaan tubuh jasmani Anda yang sehat, kepedulian Anda terhadap hidup Anda, dan berbagai sarana yang Anda gunakan untuk memelihara dan melindungi hidup Anda. Padahal semuanya ini adalah hal yang sia-sia; jika Allah menarik tangan-Nya, semuanya ini tidak lebih berguna untuk menjaga Anda dari kejatuhan, daripada angin tipis yang menahan atau mengangkat seseorang yang sedang tergantung padanya.
Kefasikan Anda menjadikan tubuh Anda begitu berat bagaikan timah hitam, dan akan cenderung tenggelam dengan tekanan dan beban yang berat menuju neraka; dan jika Tuhan melepaskan Anda, Anda akan segera tenggelam dan dengan cepat turun dan terjun ke dalam jurang yang tak berdasar, dan dengan demikian, kesehatan Anda, perlindungan serta kebijaksanaan Anda sendiri, cara-cara yang terbaik, dan semua kebajikan Anda, tidak akan mampu mengangkat dan meluputkan Anda dari neraka, bagaikan jaring laba-laba yang harus menahan jatuhnya sebuah batu karang. Jika bukan karena kehendak Allah yang berdaulat, bumi tidak akan menahan Anda sedetikpun; karena Anda adalah beban baginya; alam semesta mengeluhkan kehadiran Anda; semua ciptaan tidak rela menjadi budak dari kejahatan Anda; matahari enggan bersinar ke atas Anda untuk menerangi Anda melayani dosa dan setan; bumi enggan memberikan hasil-hasilnya demi memuaskan nafsu-nafsu Anda; juga tidak rela menjadi sebuah panggung untuk kejahatan yang Anda lakukan di atasnya; udara tidak rela menjadi nafas bagi Anda untuk mempertahankan hidup Anda, sementara Anda menghabiskan hidup Anda untuk melayani musuh-musuh-Nya. Semua ciptaan Tuhan adalah baik adanya, dan diciptakan bagi manusia supaya dengannya manusia dapat melayani Tuhan, dan tidak rela untuk tunduk pada tujuan-tujuan yang lainnya, dan mengeluh saat mereka disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang jelas-jelas bertentangan dengan natur dan tujuan keberadaan mereka. Dan seluruh dunia akan memuntahkan Anda keluar, jika tidak karena kedaulatan tangan Tuhan yang memperlakukan seluruh dunia dalam pengharapan. Ada awan gelap murka Allah yang sekarang sedang menggantung di atas kepala Anda, yang penuh dengan badai yang mengerikan, besar serta bergemuruh, dan jika bukan karena tangan Tuhan yang menahannya, itu akan dengan seketika meledak ke atas saudara. Kedaulatan kehendak Allah, untuk saat ini, yang menunda angin murka-Nya; jika tidak, itu akan datang dengan kedahsyatan, dan kehancuran Anda akan datang bagaikan angin topan, dan Anda akan menjadi seperti sekam yang dijemur di musim panas.
Murka Allah bagaikan air bah yang saat ini sedang dibendung; dan semakin lama arusnya semakin tinggi dan terus meningkat, sebelum dilepaskan. Dan semakin lama arus itu ditahan, alirannya semakin deras dan semakin kuat ketika suatu kali nanti dilepaskan. Memang benar, bahwa penghakiman atas perbuatan-perbuatan jahat Anda belum dijatuhkan sampai sekarang ini; air bah dari pembalasan Allah masih tertahan; tetapi kesalahan Anda sementara waktu secara konstan terus meningkat, dan setiap hari Anda menimbun lebih banyak lagi murka-Nya; air bah tersebut terus-menerus meninggi, dan makin bertambah besar dan bertambah kuat; dan tidak ada sesuatu yang lain selain kehendak Allah semata, yang mampu menahan kekuatan air bah yang dahsyat dan terus berjuang mendesak keluar tersebut. Jika Tuhan sedikit saja menarik tangan-Nya dari pintu yang membendung air bah tersebut, maka pintu itu seketika akan terbuka, dan gelombang air bah yang dahsyat dari murka dan kegeraman Allah, akan menyerbu keluar dengan kemarahan yang tak terbayangkan, dan akan melanda Anda dengan kekuatan yang tak terbatas; dan jika kekuatan Anda sepuluh ribu kali lebih besar, ya, sepuluh ribu kali lebih besar dari kekuatan iblis yang paling gagah dan paling kuat yang ada di neraka, semuanya itu tidak akan berarti apa-apa untuk menahan atau menanggungnya.
Busur murka Allah telah ditarik, dan anak panah telah disiapkan pada talinya, dan keadilan mengarahkan panah itu ke jantung Anda, menarik busur itu, dan hanya karena kehendak Allah yang sedang murka dan tanpa sedikitpun terikat oleh janji atau kewajiban apa pun itulah yang menahan anak panah itu dari kehausannya meminum darah Anda. Oleh karena itu, setiap Anda yang belum mengalami pembaruan hati, yang dikerjakan oleh kuat kuasa Roh Kudus di dalam jiwa Anda; setiap Anda yang belum lahir baru, belum menjadi ciptaan baru, dan belum dibangkitkan dari kematian dalam dosa kepada suatu keberadaan yang baru, yang juga belum mengalami terang dan hidup, ada di dalam genggaman tangan Allah yang sedang murka. Bagaimanapun Anda memerbaiki kehidupan Anda dalam banyak hal, dan memiliki kecintaan pada agama, dan yang menjaga suatu kehidupan yang beragama dalam keluarga Anda dan ruangan-ruangan rumah Anda, pula di dalam rumah Tuhan, namun hanya kehendak-Nya semata yang sanggup menjaga Anda saat ini dan meluputkan Anda dari kehancuran kekal. Betapapun keraguan Anda sekarang kepada kebenaran yang Anda dengar, lama kelamaan Anda akan memercayai sepenuhnya. Mereka yang telah pergi ke neraka dalam keadaan yang sama seperti Anda, juga pasti mengalami hal yang demikian; sebab kehancuran datang dengan tiba-tiba kepada mereka; ketika mereka sama sekali tidak mengharapkan hal itu, dan ketika mereka berkata, damai dan aman; sekarang mereka melihat, bahwa hal-hal dimana mereka bergantung untuk mendapatkan kedamaian dan keamanan, hanyalah angin tipis dan bayang-bayang kosong semata.
Tuhan yang sedang menahan Anda tidak jatuh ke dalam lubang neraka, bagaikan seseorang yang sedang memegang seekor laba-laba atau serangga menjijikkan di atas bara api, Ia “benci” dan murka kepada Anda: murka-Nya terhadap Anda menyala-nyala seperti api; Ia memandang Anda layak, bukan untuk sesuatu yang lain selain untuk dilemparkan ke dalam api; Mata-Nya akan lebih jernih daripada melihat Anda dalam dalam pandangan-Nya, Anda sepuluh ribu kali lebih buruk, daripada ular paling berbisa yang paling dibenci yang ada di sekitar kita. Anda telah menyakiti hati-Nya dengan sangat lebih dari apa yang pernah dilakukan oleh seorang pemberontak yang keras kepala kepada rajanya; namun tidak lain hanya tangan-Nya semata yang senantiasa menahan Anda untuk tidak jatuh ke dalam neraka. Itulah satu-satunya alasan mengapa Anda tidak pergi ke neraka semalam; dan tetap bangun kembali untuk menderita di dalam dunia, setelah Anda menutup mata Anda untuk tidur. Dan tidak ada alasan lain yang dapat diberikan, mengapa Anda tidak jatuh ke dalam neraka semenjak Anda bangun di pagi hari, kecuali bahwa tangan Tuhan yang mengangkat Anda. Juga itulah satu-satunya alasan mengapa Anda tidak pergi ke neraka, semenjak Anda duduk di sini di dalam rumah Tuhan, dengan memancing kemarahan-Nya karena mata-Nya yang suci melihat cara atau sikap Anda yang jahat dan penuh dosa dalam menghadiri ibadah-Nya yang khidmat. Ya, itulah satu-satunya alasan mengapa Anda sekarang ini tidak jatuh ke dalam neraka.
Oh, orang berdosa! Renungkanlah sungguh-sungguh bahaya yang begitu mengerikan dimana Anda ada di dalamnya saat ini: ini adalah tungku perapian yang menyala-nyala dari murka Allah, lubang yang lebar dan tanpa dasar, penuh dengan api murka Allah, dan Anda ada di dalam genggaman tangan Allah, yang murka-Nya sedang menyala-nyala dan ditujukan sedemikian dahsyat kepada Anda, seperti halnya kepada orang-orang terkutuk di dalam neraka. Anda sedang tergantung di atas seutas benang yang tipis, dengan api murka ilahi sedang menjilatnya dan setiap saat siap menghanguskannya, dan membakarnya sampai habis; dan sementara itu Anda tidak berminat sedikit pun pada Sang Perantara, dan tentu saja tidak ada yang dapat menangkap Anda untuk menyelamatkan Anda dari kejatuhan, dan tidak ada yang dapat meluputkan Anda dari kobaran api murka Allah, tidak ada sesuatu yang Anda miliki, atau apa pun yang pernah Anda lakukan, atau apa pun yang dapat Anda lakukan, untuk membujuk Allah supaya menjaga Anda sedetik saja dari murka-Nya.
Dan kini pertimbangkan beberapa hal ini lebih cermat lagi.
1. Murka siapakah itu: itulah murka dari Allah yang mahakuasa. Jika itu hanya murka manusia, meskipun memiliki kekuasaan yang cukup besar, tidak dapat dibandingkan dengan murka Allah. Murka raja-raja memang sangat ditakuti, terutama raja-raja yang berkuasa mutlak atas kehidupan dan semua yang dimiliki oleh rakyat mereka, yang bertindak hanya menuruti kehendak mereka semata. Ams. 20:2. “Kegentaran yang datang dari raja adalah seperti raung singa muda, siapa membangkitkan marahnya membahayakan dirinya.” Mereka yang telah membangkitkan kemarahan seorang putra raja yang sewenang-wenang, dapat dijatuhi hukuman penyiksaan-penyiksaan yang paling ekstrim atau kejam, yang dapat diciptakan oleh pemikiran akal manusia, atau yang dapat diwujudkan oleh kekuatan manusia. Tetapi penguasa-penguasa duniawi terbesar sekali pun dalam kemuliaan dan kekuatan terbesar mereka, dan dengan segala kebengisan atau kekejaman mereka yang paling keji sekali pun, hanyalah sesuatu yang lemah dan bagaikan cacing-cacing menjijikkan dari debu, apabila dibandingkan dengan Sang Pencipta yang besar dan mahakuasa sekaligus Penguasa atas langit dan bumi. Hanya sesuatu yang kecil yang dapat mereka lakukan, bahkan ketika kemarahan mereka sedang memuncak, dan telah mengekspresikan segenap kemarahan mereka. Di hadapan Tuhan, semua raja-raja dunia, bagaikan sekawanan belalang; mereka bukan apa-apa, bahkan kurang dari bukan apa-apa: baik cinta maupun kebencian mereka, keduanya dipandang hina atau rendah oleh Tuhan. Murka dari Raja di atas segala raja, adalah jauh lebih mengerikan dari kemarahan mereka, seperti kemuliaan-Nya yang juga jauh lebih besar. Luk. 12:4,5. “Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi, Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!”
2. Ini adalah kedahsyatan dari murka-Nya yang ditujukan kepada Anda. Kita sering membaca tentang kemarahan Allah; seperti dalam Yes. 59:18. “Sesuai dengan perbuatan-perbuatan orang, demikianlah Ia memberi pembalasan: kehangatan murka kepada lawan-lawan-Nya, ganjaran kepada musuh-musuh-Nya; bahkan kepada pulau-pulau yang jauh Ia memberi ganjaran. Kemudian Yes. 66:15. “Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api.” Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lain. Juga di dalam kitab Wahyu 19:15, kita membaca tentang “Anggur perasan dari kegeraman dan murka dari Allah yang Mahakuasa.” Firman ini lebih dari mengerikan. Kalau hanya berkata, “murka Allah,” kata-kata ini saja sudah menyiratkan sesuatu yang sangat mengerikan: tetapi disini dikatakan “kehangatan murka Allah.” Kemarahan Allah! Kehangatan murka Yehovah! Oh! Betapa sangat mengerikan hal itu! Siapa yang sanggup mengatakan atau membayangkan pernyataan apa yang terkandung di dalamnya! Apalagi yang disebutkan dalam ayat di atas adalah “kegeraman dan murka dari Allah yang Mahakuasa.” Seolah-olah akan terjadi demonstrasi kedahsyatan kuasa Allah yang luar biasa sebagai dampak dari kegeraman murka Allah itu. Seolah-olah kemahakuasaan-Nya itu harus dilampiaskan seperti lazimnya orang-orang yang menggunakan kekuatan mereka dalam melampiaskan kemarahan mereka. Oh! Betapa mengerikan konsekuensinya! Apa yang akan terjadi dengan manusia yang bagaikan cacing-cacing celaka yang akan mendapatkan penderitaan itu! Tangan siapakah yang kuat menahannya? Dan hati siapakah yang dapat menanggungnya? Untuk sesuatu yang mengerikan, yang tak terkatakan, penderitaan yang tak terbayangkan kedalamannya dimana makhluk-makhluk celaka yang akan menjadi subyek dari hal ini harus tenggelam didalamnya!
Renungkanlah baik-baik hal ini, Anda yang hadir disini, yang masih tetap belum bertobat. Tuhan akan melaksanakan kehangatan murka-Nya, artinya, bahwa Ia akan melampiaskan murka-Nya tanpa belas kasihan sedikit pun. Ketika Allah melihat penderitaan Anda yang luar biasa, dan melihat penderitaan Anda sangat tidak sebanding dengan kekuatan yang Anda miliki, dan melihat betapa jiwa Anda yang malang diremukkan, dan binasa, seperti yang seharusnya, ke dalam kegelapan abadi; Ia tidak akan merasa kasihan kepada Anda, Ia tidak akan menunda atau menahan pelaksanaan murka-Nya, atau sedikit pun meringankan hukuman-Nya; tidak akan ada belas kasihan atau kemurahan, dan Ia sama sekali tidak akan menahan badai murka-Nya yang mengamuk; Ia tidak akan memerdulikan keselamatan Anda, maupun memerhatikan sedikit saja kalau-kalau Anda mungkin semestinya menderita dalam bentuk yang lain, selain daripada yang tidak harus Anda tanggung melebihi yang dituntut secara ketat oleh keadilan. Tidak ada yang sanggup menahannya, sebab ini terlalu berat bagi Anda untuk ditanggung. Yeh. 8:18. “Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka." Sekarang Tuhan masih mau mengasihani Anda; ini adalah hari kemurahan; Anda boleh menangis sekarang dengan ratapan-ratapan untuk memeroleh belas kasihan. Tetapi waktu hari kemurahan ini berlalu, tangisan-tangisan dan ratapan-ratapan Anda yang paling menyayat hati dan memilukan akan sia-sia belaka; Anda akan sepenuhnya terhilang dan dibuang dari hadapan Allah, tanpa sedikit pun memerdulikan keselamatan Anda. Tidak ada tempat yang pantas bagi Anda dimana Tuhan dapat memakai Anda, kecuali untuk menderita sengsara; Anda akan terus menerus dalam keadaan demikian tanpa akhir; karena Anda akan menjadi sebuah bejana murka Allah yang pantas dihancurkan; dan tidak ada kegunaan lain bagi bejana ini selain untuk diisi penuh dengan murka Allah. Tuhan tidak akan memberikan belas kasihan kepada Anda saat Anda menangis kepada Dia, seperti yang dikatakan dalam kitab Ams. 1:25-26, Dia hanya akan “tertawa dan mengolok-olok.” (BERSAMBUNG)
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.