KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

HILANGNYA KASIH MULA-MULA = DOSA BESAR (HARI - 1)

Posted By passion for revival on Rabu, 22 Juni 2016 | 12:19 PM



Orang-orang Kristen seringkali berpikiran bahwa dosa-dosa yang menyolok sangat menyakiti hati Tuhan. Ini kemudian menjadi pemahaman bahwa asalkan hidup lurus-lurus saja, tidak menjadi orang yang jahat, ramah dan baik kepada semua orang, rajin datang ke gereja atau sudah aktif dalam kegiatan pelayanan - maka kita baik-baik saja di hadapan Tuhan dan hati-Nya sudah disenangkan. Sayangnya tidak demikian yang dikatakan oleh Yesus sendiri kepada jemaat di Efesus. Dalam Wahyu 2:4-5 dikatakan : "Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan." Apakah kita semua mengetahui dan memahami kebenaran ini? Kehilangan kasih yang semula, yang membara, penuh gairah dan cinta, yang menggebu-gebu ingin selalu dekat dan senantiasa memikirkan Tuhan dalam tiap langkah hidup kita - ya, kehilangan kasih yang demikian adalah KEJATUHAN YANG BESAR. TUHAN MENCELA gereja yang kehilangan kasih mula-mula kepada Dia. Yang melakukan banyak acara, program juga ibadah karena rutinitas tanpa kerinduan dan gairah. Rekan-rekan terkasih, marilah kita mengasihi Tuhan dengan kasih yang berkobar pada-Nya. Jangan lagi menyembah, memuji dan beribadah dengan hati yang biasa-biasa karena itu sesuatu yang sudah biasa dan rutin kita lakukan. Ingatlah Tuhan melihat dan mengetahui hati kita. Itulah satu hal yang pasti mendatangkan sukacita di hati-Nya. Salam revival! Indonesia penuh kemuliaan Tuhan. Amin.

Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 12:19 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.