Oleh Didit I.
(Dipublikasikan pertama pada November 2005 untuk kalangan sendiri)
Kita harus selalu mengingat bahwa tujuan (hidup) kita bukan sekadar mempelajari melainkan juga masuk ke dalam kedewasaan panggilan kita. Kata kutipan ini pernah ditulis oleh Rick Joyner dalam bukunya yang berjudul "50 Days for an Enduring Vision". Kita semua bukan hanya dipanggil sebagai prajurit yang bisa berperang, tetapi kita dipanggil untuk menjadi prajurit yang tangguh dalam peperangan. KerinduanNya adalah Anda bukan hanya memenangkan peperangan yang kecil, tetapi juga peperangan yang besar. Anda bukan hanya bisa berperang di satu medan, tetapi dalam berbagai medan termasuk yang sulit sekalipun. Itulah gambaran prajurit yang tangguh.
Anda tidak dipanggil untuk mengerjakan peperangan yang kecil berkaitan dengan masalah kehidupan sehari². Anda dipanggil untuk menghadapi peperangan yang besar melawan kerajaan kegelapan sampai terjadi kebangunan rohani. Menghadirkan kebangunan rohani dalam tingkat kota melibatkan gereja-gereja dan jutaan jiwa-jiwa. Ini adalah panggilan yang besar. Oleh karena itu sebagai prajurit-prajuritNya Anda harus mengetahui dimana posisi Anda dalam mengikut Dia. Seorang hamba Tuhan pernah berkata, "Supaya berhasil mencapai tujuan kita tersebut, kita juga perlu mengenali posisi dimana kita berada." Sebagai prajurit yang baik Anda harus mengetahui dimanakah posisi Anda dalam peta kegerakanNya. Di posisi manakah Anda telah melangkah? Dan bagaimanakah Anda harus mempersiapkan langkah berikutnya? Sebagai prajurit (rohani) yang baik Anda harus memiliki peta (pengetahuan gambaran besar terkait kehendak dan rencana Tuhan atas kehidupan pribadi, keluarga, kota dan bangsa kita) yang memberitahukan arah, tujuan serta posisi Anda dalam kegerakan Tuhan. Renungan bulan ini Ia akan membuka keadaan Anda dalam gambaran mengenai tiga keadaan prajurit yang juga memberitahukan posisi Anda saat ini dan keadaan masa depan. Siapkah hati Anda meresponi panggilanNya? Mari kita merenungkan dan menguji penglihatan berikut ini.
Penglihatan Mengenai Keadaan Sekarang
Tuhan memperlihatkan pada dinding jurang dengan permukaan yang kasar terdapat tiga orang prajurit Tuhan yang tampak mengalami luka-luka cukup parah dan tertekan. Tampak ketiga prajurit ini ditembak oleh budak-budak iblis yang ada di bibir jurang. Mereka membidik setiap prajurit dengan hati-hati dan berusaha melumpuhkan ketiga prajurit dengan senapan laras panjang. Setiap ada gerakan dari ketiga prajurit, budak-budak iblis yang ada di bibir jurang ini langsung menembaki dengan raut wajah yang tertawa senang seakan² menantikan kematian dari ketiga prajurit ini.
Selain itu iblis juga menggunakan ketapel raksasa² untuk menembak jatuh prajurit² Tuhan dengan kotoran-kotoran manusia, kotoran-kotoran unggas dan batu-batu melayang di udara yang mengarah di ketiga prajurit. Kotoran-kotoran manusia dan unggas itu membuat perlengkapan ketiga prajurit ini melepuh seperti cairan asam yang membuat besi melepuh. Dan batu-batu yang menghantam membuat perlengkapan perangnya tampak tergores bahkan penyok.
Di tengah-tengah serangan menggunakan ketapel dalam bentuk sendok raksasa, datang juga burung² gagak yang semakin banyak datang dari arah belakang prajurit ini. Burung-burung gagak itu mematukkan paruhnya ke arah kepala prajurit-prajurit yang ada. Tampak dari wajah-wajah mereka ada yang terpatuk oleh burung gagak ini. Bahkan ada wajah prajurit yang terkena cakar dari burung gagak. Hal itu membuat luka yang serius karena banyak mengeluarkan darah. Kemudian Ia berkata, inilah keadaan mereka yang sebenarnya. Perhatikanlah ini. Lalu Ia memperlihatkan kepada saya keadaan masing-masing dari ketiga prajurit dengan lebih jelas. Berikut ini respon dan sikap dari ketiga prajurit:
Prajurit pertama
Prajurit ini tergantung dengan kedua tangan yang memegang dahan pohon yang besar yang tumbuh di dinding jurang. Bagian batang, dahan pohon tersebut dipenuhi dengan duri. Duri-duri yang tajam itu telah melukai bahkan menembus di kedua tangan prajurit ini. Begitu banyak darah yang telah mengalir dan mengering di antara telapak tangan sampai ke pundaknya. Wajahnya yang penuh luka dan memar. Bahkan baju zirahnya pun tampak penyok, melepuh dan tertembus oleh peluru. Ketopongnya yang rusak menghimpit kepalanya. Ikat pingganngnya longgar dan hampir putus. Dan kasut yang mulai rusak tidak menyerupai kasut lagi. Luka yang serius dan tekanan di sekitarnya membuatnya seperti orang yang putus asa. Kemudian Tuhan berkata, "Jika ia (prajurit pertama) tetap seperti ini (tidak segera sadar bahaya di sekitarnya dan tidak mengambil langkah² untuk segera mencari pertolongan dan memperhatikan arahan Tuhan) maka ia akan MENGALAMI KEMATIAN ROHANI...." Wajahnya tampak lelah, kesakitan. Matanya terlihat sayu dengan keadaan yang menggelantung di dahan pohon itu.
Kemudian Ia berkata, "Asal mula kejatuhan prajurit ini adalah seperti ini. Lihatlah!" Lalu Ia memperlihatkan prajurit pertama ini menuruni jurang dengan pandangan yang menoleh ke arah kiri dan kanannya. Sambil menuruni jurang ia tetap melihat ke kiri dan kanan (seakan² mencari tempat yang nyaman untuk istirahat) sampai ia melihat sebuah pohon. Lalu prajurit tersebut memutuskan untuk menggapai dahan pohon untuk beristirahat sejenak. Kemudian Tuhan menjelaskan, "Prajurit tersebut mengikut Aku dengan caranya sendiri. Ia berusaha mengikut Aku sambil mencari kemudahan, kenyamanan, kenikmatan hidup di dunia (mirip seperti orang Israel yang mengikuti Tiang Awan dan Tiang Api tapi hati mereka masih ingin tinggal di Mesir). Akibatnya iblis dengan mudah melemahkan dan membunuh kehidupan rohaninya."
Prajurit kedua
Prajurit yang kedua ini mengalami LUKA-LUKA YANG SERIUS. Wajahnya penuh dengan luka-luka yang memar dan luka bekas cakaran burung gagak yang dalam di pipi prajurit ini. Luka-luka itu mengeluarkan banyak darah yang mengalir keluar. Ketopongnya tampak penyok dan melepuh sehingga hanya menyerupai penutup rambut saja (bagian pipi menjadi terbuka karena telah melepuh) sedangkan baju zirahnya telah melepuh dan berlubang tertembus peluru.
Kemudian tampak ikat pinggangnya ada bekas melepuh dan goresan-goresan yang tidak beraturan lalu Tuhan berkata, "Jika Ia tetap seperti ini maka ikat pinggangnya akan terlepas dari tubuhnya." Sedangkan kedua tangan prajurit ini terus memegang batu sambil memegang perisai dan pedang. Ia TIDAK MELAKUKAN PENYERANGAN atau HANYA BERTAHAN dengan perisai. Sebaliknya ia hanya terdiam tidak bergerak sambil menahan kesakitan yang mendalam. Sementara itu batu-batu masih tetap menghantam kepalanya, baju zirahnya dan kedua kakinya serta membuat goresan di sekujur tubuhnya karena batu-batu itu bertubi-tubi menghantam dirinya. Sedangkan kotoran-kotoran manusia dan unggas membuat perlengkapan perangnya melepuh.
Tubuh prajurit ini dipenuhi dengan luka-luka yang serius sehinga banyak darah yang mengali keluar. Namun di sekitar luka itu juga terdapat darah yang mengering. Kakinya masih mengenakan kasut meskipun banyak luka-luka goresan dan darah yang mengalir dari kedua kakinya. Luka itu berasal dari bekas goresan batu-batu yang menghantam maupun kotoran-kotoran manusia dan unggas yang membuat kulitnya melepuh. Sekalipun demikian ia tetap tidak bergerak sambil menahan kesakitan yang begitu dalam.
Prajurit ketiga
Prajurit ini mengalami luka-luka yang tidak serius. Luka di wajahnya hanya satu goresan miring di pipinya sebelah kirinya. Sorotan matanya yang tajam memandang batu-batu yang dipegang tanganya dan pijakan bagi kakinya. Ia berusaha menuruni dinding jurang dengan tubuh bersandar pada batu-batu yang ada di depannya. Batu-batu itu adalah batu-batu yang menjadi pijakan dan pegangan tanganya. Ia terus bergerak dengan perisai yang menutupi bagian atas, samping dan belakangnya. Tampak begitu banyak batu-batu dan kotoran-kotoran, baik kotoran manusia maupun kotoran unggas sebagian besar tertahan oleh perisai imannya. Batu-batu yang besar itu tampak hancur sedangkan potongan-potongan batu yang hancur menggores baju zirahnya. Namun ada juga satu hingga dua batu yang mengena baju zirahnya sehingga tampak sedikit penyok. Dan percikan kotoran manusia dan unggas itu membuat bekas melepuh pada baju zirah. Di kedua lengannya juga terdapat bekas luka cakaran burung gagak dengan darah yang mengering di sekitarnya. Ikat pinggangnya masih terpasang kuat di pinggangnya. Kasutnya pun masih terpasang dengan baik. Sedangkan kedua kakinya terdapat bekas goresan-goresan ringan dan sedikit luka bekas melepuh dan darah yang mengering. Ketopongnya masih terpasang dengan kuat meskipun masih terdapat goresan-goresan saja. Tangannya pun mengibaskan pedang bergerak dengan cepat kearah atas dan sekitarnya, sehingga banyak burung-burung gagak yang terluka dan berjatuhan. Terdengar suara pekik burung gagak yang datang silih berganti. Di tengah-tengah keadaan yang menegangkan ini juga terdengar batu-batu yang hancur oleh kibasan pedang. Pandangan matanya terus memperhatikan keatas dan bawah akan batu yang menjadi tumpuan kedua tangan dan kakinya.
Ia terus bergerak menuruni dinding jurang itu. Juga terdengar suara gesekan antara peluru dengan perisai dan dentuman senapan dari bibir jurang. Uniknya hampir seluruh peluru itu tertahan oleh perisai, sisanya hanya bergesekan di permukaan luar baju zirah. Lalu Tuhan berkata, "Prajurit yang pertama dan kedua ini juga tidak bisa masuk dalam tanah perjanjianKu dalam keadaan seperti ini. Sebab luka-luka yang kecil akan dimanfaatkan oleh iblis untuk menjatuhkan kalian kalian keluar dari visiKu dan hidup dalam kesia-siaan."
Sesungguhnya kebangunan rohani hanya akan dicapai oleh prajurit yang tangguh di dalamKu.
Keadaan Masa Depan
Lalu Ia berkata, "Lihatlah ini!" Ia memperlihatkan pasukan iblis yang begitu banyak menutupi awan-awan menghampiri prajurit-prajurit yang menuruni dinding jurang. Di awan-awan sudah tidak ada lagi burung-burung gagak namun kotoran-kotoran manusia dan batu-batu masih tetap berjatuhan ke arah prajurit nyang menuruni jurang. Anehnya pasukan iblis ini memiliki sayap yang besar seperi sayap kelelawar. Wajahnya tampak bengis dengan kedua tanduk di kepalanya. Seluruh tubuhnya yang berbulu dengan kulit yang berwarna pekat mengenakan baju zirah, ketopong, pedang serta sarungnya pada ikat pinggangnya. Tangan kanannya memegang pedang. Namun kakinya seperti cakar burung. Tiga jari melengkung di depan dan satu jari melengkung dari belakang. Kakinya juga terdapat kuku yang panjang dan tajam. Jari-jarinya yang kuat dan besar itu memegang pundak seorang manusia. Kuku-kukunya yang tajam itu masuk sebagian tubuhnya, sehingga mengeluarkan darah, tetapi wajah orang ini tidak tampak kesakitan. Dengan pakaian compang-camping ia mengibaskan pedangnya menyerang prajurit yang menuruni jurang. Pandangan wajahnya menginginkan kematian prajurit-prajurit yang ada di dinding jurang. Kemudian Ia menjelaskan, "Orang itu adalah budak iblis yang dibawa oleh iblis untuk menyerang prajurit itu."
Keadaan semakin menegangkan. Terdengar begitu jelas dan riuh baik suara gesekan antar pedang dan pedang dengan perisai. Serangan kibasan pedang itu bukan hanya pasukan iblis, tetapi juga budak iblis yang menyerangnya dengan pedang. Di tengah-tengah peperangan itu juga terdengar suara pasukan iblis yang terbang berkata, "Ayo serang!" Ada juga yang berkata, "Mati kamu, mau macam-macam dengan kami," sambil mengibaskan pedangnya. Tekanan yang begitu menghimpit prajurit yang berusaha bergerak ini secara terus-menerus menekan. Sambil mengibaskan pedangnya dan menahan serangan iblis dan budak iblis itu, ia berseru, "Tuhan..tolong..." Lalu prajurit Tuhan berkata kepada budak iblis itu, "Tidakkah kamu melihat keadaanmu. Sesungguhnya pasukan iblis telah memperalatmu untuk menyerang setiap prajurit Tuhan yang hendak mengejar visiNya. Engkau perlu pemulihan. Janganlah engkau mau diperbudak oleh iblis sebab ia adalah bapa pendusta yang jahat. Komandan yang di seberang bukit itulah Tuanmu. Ia yang akan memberikan kehidupan kepadamu sebab kami hidup dari Dia."
Lalu pasukan iblis itu berusaha menyela pembicaraan dengan berteriak, "Jangan dengarkan penipu itu. Adakah prajurit Tuhan dibiarkan berjalan sendirian seperti itu. Lihatlah keadaan yang kacau ini. Dialah (prajurit Tuhan) yang berdusta kepadamu. Ia menjanjikan kesia-siaan." Lalu tampaklah sinar putih menyerupai anak panah yang datang dari arah seberang bukit. Di sana tampaklah sosok komandan dengan busur panahnya. Ternyata busur panah itu telah menembus bagian dada dari budak iblis ini. Sinar anak panah itu bertuliskan: damai sejahtera. Tiba-tiba budak ini pun terkejut melihat keadaannya. Ia pun spontan mengibaskan pedangnya ke prajurit iblis yang terbang. Melihat hal itu prajurit iblis yang terbang ini pun melepaskan pegangannya dan orang ini melompat ke arah bebatuan pada dinding jurang. Tepat saat ia berpegangan tiba-tiba tubuhnya dipenuhi dengan sinar sebentar lalu tampaklah pakaian dan perlengkapan perang melekat pada tubuhnya. Hal ini bukan hanya terjadi pada seorang saja, tetapi juga beberapa budak iblis yang diubahkan oleh Dia menjadi prajurit-prajuritNya. Namun ada juga tetap menjadi budak dan anak panah tidak menembus tubuhnya. Tuhan menjelaskan, "Orang yang tidak tertembus panah itu disebabkan hatinya yang keras." Setiap budak-budak iblis yang mengeraskan hati ini akhirnya menyerang prajurit-prajurit yang ada di sekitarnya.
Dipanggil sebagai prajurit
Pernahkah Anda menyadari bahwa Anda telah dipanggil sebagai prajuritNya? Sampai dimanakah kesadaran Anda bahwa Anda dipanggil sebagai prajurit? Apakah saat Anda di dalam pelayanan atau pekerjaan Anda merasa bahwa Anda dipanggil sebagai prajuritNya? Ataukah Anda hanya merasakan panggilan prajuritNya saat Anda berada dalam persekutuan kita tiap akhir bulan? Sadarlah Saudaraku bahwa Anda prajuritNya dan kehidupan Anda sedang diperhatikan oleh iblis. Mereka mengusahakan dan menantikan kematian rohani Anda. Oleh karena itu Anda harus menyadari benar-benar akan panggilanNya. Saat Anda berada di jalan, di kamar mandi, di meja makan, baik itu di rumah maupun di gereja, Anda harus mengingat identitas Anda sebagai prajuritNya. Setiap Prajurit selalu memperhatikan kehidupannya. Mereka memperhatikan makanan yang dimakannya, tanggung jawab yang harus diselesaikannya, memperhatikan serangan-serangan musuh yang ada di sekitarnya. Kita tidak dalam pangkalan perang, tetapi kita berada di dalam perjalanan menuju visi. Jadi Anda harus memperhatikan kehidupan Anda. Sudahkah Anda hidup sebagaimana prajurit yang tangguh?
Memperhatikan langkah kehidupan pribadi¹r bukanlah hal yang asing bagi seorang prajurit. Mereka tidak menghabiskan waktunya dalam satu tempat untuk berteduh sambil memancing ikan, terlebih lagi membangun rumah dan menikmati acara TV dan melupakan tanggung jawabnya sebagai prajurit. Demikian juga sudah seharusnya Anda memiliki disiplin dalam pengaturan waktu untuk mengerjakan tanggung jawab Anda. Jika Ia mempercayakan Anda tanggung jawab pelayanan di gereja, maka Anda harus mengerjakan tanggung jawab Anda dengan baik. Jika Anda dipercayakan untuk bekerja maka Anda harus mengerjakan dengan sebaik-baiknya bagi Dia. Terlebih lagi jika Anda telah diberikan karunia-karunia rohani maka sudah selayaknya Anda mengerjakan tanggung jawab Anda baik itu mencari maupun mengembangkan karunia. Sebab pengaturan waktu yang kacau membuat Anda kehilangan banyak perkara-perkara rohani dari Dia. Setiap pejuang-pejuang kebangunan rohani selalu4
memperhatikan tanggung jawabnya dengan baik. Demikian juga pejuang yang tangguh akan mencapai tujuan kebangunan rohani karena ia selalu mengerjakan tanggung jawabnya dengan baik. Pada saat Tuhan memberikan tanggung jawab yang lebih besar lagi dan itu dikerjakan, maka Ia sebagai sumber kebangunan rohani akan memberikan api kebangunan rohani atas kotanya.
Menjadi prajurit yang tangguh itulah kerinduanNya dalam kehidupan Anda. Sebelum kita menginjak point-point menjadi prajurit yang tangguh marilah kita melihat keadaan rohani kita.
Berikut ini arti tiga hal keadaan prajurit:
Prajurit pertama :
Menoleh ke kiri dan kanan
Prajurit yang menoleh ke kiri dan kanan adalah prajurit yang tidak terfokus pada visiNya. Ia menghabiskan waktu-waktunya hanya untuk memuaskan keinginan hatinya. Itulah keadaan dimana lebih memilih tidur daripada berdoa. Keinginan hatinya lebih mendambakan menonton TV daripada membaca buku-buku rohani. Dimana ia lebih banyak menghabiskan waktunya berbicara dengan teman-temannya daripada menjalin hubungan pribadi dengan Dia. Mereka yang lebih memilih memuaskan kedagingannya daripada memuaskan kebutuhan rohaninya.
Menoleh ke kiri dan kanan ini diartikan dua hal oleh Tuhan, yaitu
1. Tidak memperhatikan pengajaran Tuha
n.
Perhatikanlah prajurit yang menoleh ke kiri dan kanan. Sesungguhnya ia tidak melihat batu-batu yang ada di sekitarnya. Ia menerima kebenaranNya dan memegangnya, tetapi itu tidaklah lama sebab ia tidak mendalami kebenaranNya. Setiap prajurit yang tidak memperhatikan petunjuk komandannya akan mudah diserang.lagi Perhatiknlah prajurit pertama ini telahr menyimpang dari jalur yang seharusnya dilewati. Ia tersesat karena tidak memperhatikan pengajaranNya lebih . Keadaan ini adalah keadaan kekeringan bagi rohaninya. Setiap hari ia merasakan kehausan akan kebenaranNya, tetapi ia tidak mencari kebenaranNya. Dalam hatinya ia merindukan mendengar pengajarannya dan pimpinan RohNya, tetapi ia tidak mencari kebenaranNya. Ia mencari kebenaranNya pada saat-saat tertentu saja. Sebulan sekali ia membuka alkitab dan merenungkan kebenaranNya. Rick Joyner pernah menuliskan, "Merupakan kebenaran bahwa kita menjadi seperti yang kita makan. Sebagaimana tubuh jasmani dapat terpengaruh oleh apa yang kita makan, demikian juga sifat-sifat rohani kita." Jika Anda tidak memperhatikan pengajaranNya maka cepat atau lambat sifat-sifat dunia akan muncul dalam kehidupan Anda. Sebab kurang perhatian akan kebenaranNya membuat Anda salah dalam melangkah. Dengan kata lain Anda telah menjauh dari visiNya karena Anda kurang berhati-hati dalam melangkah.
Pada saat Ia berbisik, "Perhatikanlah sekitarmu." Anda mulai berkata, "Ah....malas Tuhan. Aku harus segera berangkat jamnya sudah tidak sempat lagi untuk melihat sekeliling. Nanti ya Tuhan." Pada saat itulah Anda telah menolak Dia. Tidak seharusnya Anda menunda perkataanNya. Anda telah kehilangan satu perkara rohani dari Dia. Itu baru dalam satu kejadian. Ada begitu banyak kejadian di sekitar dan kehidupan Anda. Saat Ia hendak berbicara Anda menutup telinga dan mata seakan-akan Anda tidak mendengar perkataanNya. Bahkan Anda tidak mempertajam telinga rohani Anda untuk mendengarkan perkataanNya. Saat Ia berkata, Sekarang ambillah artikel bulan ini. Bacalah kembali dan renungkan perkataanKu. Kemudian Anda dengan bergerak ke sana kemari sambil berkata dalam hati, Nanti saja Tuhan, aku malas. Ingatlah, Anda adalah seorang prajurit. Jika Anda tidak memperhatikan perkataanNya maka secara tidak langsung Anda tidak menganggap Dia (sebagai komandan) di dalam kehidupan Anda. Sebab tidak ada bedanya saat Ia ada dan tidak ada dalam kehidupan Anda. Oleh karena itu perhatikanlah perkataanNya.
Dalam mazmur 78:23-25 tertulis, "Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah." Pada saat Ia memerintahkan orang Israel untuk makan manna, maka mereka pun memakan manna. Mereka melakukan perkataanNya, tetapi hanya beberapa orang diantara bangsa Israel yang mendalami kebenaranNya. Mereka adalah orang-orang yang berkata-kata positif tentang tanah Kanaan dari kedua belas pengintai. Mereka adalah Yosua dan kaleb. Di tengah-tengah keadaan yang kacau Yosua dan Kaleb berusaha menenangkan hati bangsa Israel dengan berkata, "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"(Bil 13:20). Merekalah orang-orang yang memperhatikan kebenaranNya. Selama perjalanan mereka melihat mujizat dan kuasaNya nyata ditengah-tengah bangsa Israel, sehingga mereka berani maju berperang menduduki tanah perjanjianNya karena Ia yang berjanji. Demikianlah jika Anda memperhatikan kehidupan Anda, maka Anda akan masuk ke tanah perjanjian. Sebaliknya jika Anda tidak memperhatikan kebenaranNya, maka Anda akan mati di padang gurun.
2. Lebih tertarik kepada perkara jasmani daripada perkara rohani
Ia menegaskan bahwa Anda yang menoleh ke kiri dan kanan adalah Anda yang lebih tertarik kepada perkara jasmani daripada perkara rohani. Anda lebih banyak menghabiskan waktu Anda untuk jasmani Anda, tetapi tidak memperhatikan kebutuhan rohani Anda. Kerohanian Anda akan menjadi lemah karena Anda lebih tertarik terhadap apa yang dapat dilihat oleh kasat mata dari mata apa yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Sesungguhnya prajurit ini sama seperti Yudas yang lebih tertarik akan uang daripada Yesus. Yudas yang lebih memilih menjual Yesus daripada mendapatkan Yesus. Akhir dari kehidupan Yudas adalah kematian yang memalukan. Itulah yang dimaksud dengan kejatuhan awal dari prajurit pertama ini. Kejatuhan yang awal ini karena hatinya masih tertarik dengan perkara jasmani. Ia lebih menantikan kepuasan jasmani daripada rohani.Inilah keadaan dimana Ia lebih sibuk dan tertarik terhadap pelayanan di gereja atau bekerja di kantor daripada menjalin hubungan pribadi dengan Dia. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan hobinya daripada membaca buku-buku rohani untuk mendalami panggilanNya.
Dalam Filipi 3:7-8 tertulis, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus." Rasul Paulus melepaskan semua gelarnya untuk dihormati dan disegani banyak orang apalagi guru yang mengajarnya juga seorang yang terkenal. Namun Rasul Paulus melepaskan seluruhnya dan maju dalam peperangan. Ia tidak menyerah meskipun ia dipukuli dan ditendang. Rasul Paulus lebih tertarik terhadap perkara rohani daripada jasmani. Itulah prajurit yang tangguh.
Seorang visioner kebangunan rohani tidak akan pernah melewatkan satu perkara rohani yang melintas dalam kehidupannya. Ia selalu memperhatikan perkara-perkara rohani karena ia memperjuangkan perkara rohani.
Tangan yang memegang dahan pohon
1. Tangan yang berhenti bergerak
Tangan prajurit yang memegang dahan ini adalah tangan yang tidak bergerak. Tangan itu hanya bersandar pada dahan pohon. Ia menjelaskan bahwa dalam pikiran prajurit ini hendak duduk sejenak di dahan pohon. Tangan yang berhenti pada dahan pohon adalah keadaan dimana ia tidak bergerak. Hal itu menggambarkan berhenti belajar dari Dia. Ia tidak mendalami lebih lagi akan kebenaranNya karena ia merasa telah mengetahui banyak hal. Berhenti belajar adalah sama dengan hidup menunggu mati. Ia tidak memanggil Anda hanya menunggu mati, tetapi belajar dari Dia. Rasa amannya dan rasa puas dalam hati membuatnya tidak bertumbuh di dalamNya. Perhatikanlah ia tidak berpindah tempat. Ia masih tetap pada posisi seperti itu menggelantung pada dahan pohon. Dalam pandangan Tuhan, keadaan rohaninya tidak mengalami pertumbuhan. Akibatnya tidak ada lagi pengetahuan akan Dia. Tidak adanya pengetahuan, maka tidak ada pengenalan akan Dia. Tidak ada pengenalan akan Dia maka tidak ada takut akan Dia. Itulah yang dimaksud dengan kematian rohani.
Jika Anda merindukan tercapainya kebangunan rohani melanda kota Surabaya, maka Anda harus belajar secara terus-menerus menjadi prajurit yang tangguh. Sebab ketidaktahuan Anda akan membuat Anda menjadi prajurit yang lemah.
2. Tangan yang tergantung
Saat Anda meletakkan rasa aman Anda kepada dunia maka Anda sedang mempersiapkan kematian rohani Anda. Sebab rasa aman yang kokoh hanya kepada Dia, bukan manusia atau perkara-perkara dunia. Jika rasa aman Anda bukan Dia, maka Anda tidak lagi belajar dari Dia sebagai sumber perkara rohani. Jika Anda merindukan masuk dalam tanah perjanjiannya maka Anda harus meletakkan rasa aman Anda hanya kepada Dia dan belajar dari Dia secara terus-menerus. Setiap pejuang kebangunan rohani selalu meletakkan rasa amannya hanya kepadanya. Sebab dimana rasa aman Anda disitulah Anda belajar. Demikian dimana Anda merasa nyaman di situlah Anda akan tinggal. Dimusim hujan yang panas ini, Anda akan memilih tempat yang teduh. Jika Anda merasa depan rumah Anda terasa teduh maka Anda akan duduk disana sambil menikmati pemandangan di sekeliling Anda. Demikian juga jika rasa aman Anda diletakkan kepada perkara dunia maka Anda akan belajar banyak hal di sana. Anda akan memakan makanan perkara-perkara jasmani, maka yang muncul adalah sifat-sifat jasmani. Kalau Anda memperhatikan luka prajurit yang ada di dahan pohon ini sesungguhnya lebih banyak daripada luka yang dialami prajurit yang lainnya. Hal ini menggambarkan prajurit yang meletakkan pengharapannya kepada perkara-perkara dunia, maka ia sedang membuka pintu kematian rohaninya. Dimana Anda merasakan keteduhan disitulah Anda akan duduk dan melihat keindahan sekitarnya. Anda akan belajar di tempat rasa aman Anda. Meletakkan rasa aman selain dari Tuhan bukanlah keputusan yang tepat.
Tangan yang tertusuk duri
Tangan yang tertusuk duri adalah gambaran kehidupan yang dilumpuhkan dengan kekuatiran. Inilah keadaan dimana seseorang merasakan kekuatiran dalam kehidupannya. Perhatikanlah duri itu tiba-tiba muncul dan melukai tangan prajurit ini. Hal itu adalah keadaan dimana kekuatiran dimunculkan dari rasa aman Anda. Ketika Anda meletakkan rasa aman Anda pada pelayanan, maka kekuatiran itu akan dimunculkan disana. Posisi Anda dalam pelayanan akan ditekan begitu rupa. Saat Anda merasa bahwa pekerjaan Anda adalah tempat rasa aman Anda, maka iblis akan menyerang Anda oleh banyaknya masalah dalam pekerjaan. Ketika Anda merasa bahwa uang dapat memberikan Anda kepuasan, maka Anda dibuat kuatir oleh keuangan Anda. Anda yang meletakkan rasa aman Anda pada pasangan hidup, maka iblis akan membuat masalah-masalah dalam hubungan Anda sehingga Anda kuatir akan hubungan Anda dengan pasangan Anda. Itulah yang dimaksud dengan duri yang menembus tangan.
Dalam Markus 4:18-19 tertulis, "Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah." Kekuatiran melumpuhkan kerohanian Anda untuk tidak berbuah. Anda tidak akan menjadi dewasa rohani jika Anda tetap memiliki kekuatiran dalam kehidupan dan pelayanan Anda.
Baju zirah dan ikat pinggang yang rusak
Baju zirah yang berlubang ini adalah baju zirah yang mengalami kerusakan berat dari batu-batu dan melepuh oleh karena kotoran-kotoran manusia dan unggas. Baju zirah itu bukanlah barang rongsokan dan murahan. Ia memberikan baju zirah yang dapat menahan serangan musuh. Baju zirah ini menjadi rusak oleh karena kehidupan Anda yang tidak mempertahankan keadilan dan kebenarannya tinggal dalam kehidupan Anda. Inilah keadaan dimana Anda tidak memperhatikan karunia-karunia roh yang telah diberikanNya. Padahal Ia telah memperhatikan kehidupan Anda sepenuhnya baik itu makanan yang Anda makan, pakaian, kebutuhan, hingga keselamatan Anda dari bahaya dimanapun. Adilkah seorang ayah yang memperhatikan kebutuhan anaknya, tetapi anaknya hanya asyik bermain tanpa memperdulikan kebutuhan ayahnya. Akankah Anda hanya akan membiarkan Ia menunggu Anda bermain rumah mini plastik di halamannya? Demikianlah setiap kehidupan Anda yang bermain-main tidaklah adil bagi Dia yang memberikan kehidupan kepada Anda. Ia yang memberikan napas kehidupan kepada Anda, tetapi Anda tidak memperhatikan perkataanNya. Pada saat hati Anda disakiti oleh orang-orang di sekeliling Anda, termasuk orang-orang dalam gereja, dengan leluasa Anda berkata, "Tuhan, aku sulit mengampuni orang ini." Itulah kesempatan bagi iblis untuk menyerang kehidupan Anda. Ikat pinggang kebenarannya dan baju zirahnya akan tertembus peluru jika Anda membuka cela bagi iblis untuk masuk dalam kehidupan Anda.
Prajurit kedua :
Terlalu memperhatikan serangan iblis
Dalam berperang kita perlu memperhatikan serangan-serangan musuh, tetapi tujuan Anda dipanggil bukan hanya memperhatikan serangan-serangan musuh, melainkan Anda harus melangkah untuk mencapai tujuan Anda. Dalam kehidupan ini adalah wajar kita menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan ini. Namun tujuan Anda dipanggil bukanlah berdiam diri ditengah-tengah permasalahan. Setiap hari pikiran Anda terbebani dengan masalah-masalah yang menekan kehidupan Anda dan tidak ada pertumbuhan dalam kerohanian Anda. Sesungguhnya masalah tidak akan pernah habis dalam kehidupan karena keterbatasan manusia. Hanya saja bagaimana Anda menyikapi permasalahan ini. Adalah tidak bijak bila Anda terlalu memperhatikan serangan-serangan musuh daripada memperhatikan kebenaran-kebenaranNya. Ada begitu banyak gereja-gereja yang tidak bertumbuh oleh karena keadaan rohaninya yang lebih memperhatikan tekanan-tekanan di sekitarnya daripada KebenaranNya.
Jika Anda lebih memperhatikan masalah-masalah di sekitar Anda melebihi kebenaranNya, maka Anda sedang tertinggal dalam kegerakanNya. Terlalu memperhatikan serangan iblis sama dengan saat Anda hendak pergi jauh dan menunggu kedatangan kereta api. Anda duduk di deretan kursi stasiun yang menghadap rel kereta api. Beberapa saat kemudian pandangan Anda pun mulai lebih tertarik dengan pemain musik dan penyanyi yang ada di samping Anda. Saat pandangan Anda mulai terpaku melihat alunan musik yang menarik perhatian. Tanpa Anda sadari bahwa kereta yang hendak Anda tumpangi telah datang. Kereta itu hanya berhenti beberapa menit saja lalu berangkat kembali. Saat itulah Anda akan tertinggal kereta Anda. Anda kehilangan tujuan Anda datang di stasiun kereta api. Anda akan tertinggal kereta api saat pandangan Anda lebih tertarik melihat masalah-masalah di sekitar Anda. Tidaklah salah melihat keadaan di sekitar Anda. Masalah utamanya adalah saat perhatian Anda lebih banyak dihabiskan untuk masalah-masalah daripada merenungkan kebenaranNya. Pikiran Anda yang menimbang-nimbang masalah sambil berkata dalam hati, "Tuhan, orang Kristen itu telah mengecewakan aku...." Dengan penuh emosi dan perasaan kecewa Anda merasa hal itu sulit untuk dimaafkan. Perhatikanlah, sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak mengampuni bila Anda memandang Dia. Anda merasa sulit mengampuni karena Anda memandang masalah dan bukan Dia. Rasa putus asa, kemarahan, intimidasi, ketakutan, dan lain-lain akan terus mengejar Anda saat Anda terpaku dengan serangan-serangan iblis.
Tuhan menyatakan dua hal mengenai orang yang lebih memperhatikan serangan iblis :
1. Menganggap kuasa iblis lebih besar
Saat ini ada begitu banyak gereja mengalami ketakutan. Mereka takut mengadakan doa peperangan atas gereja dan kota mereka. Saat ditanya mengapa mereka tidak mengembangkan doa peperangan. Mereka hanya menjawab bahwa tidak perlu doa peperangan lagipula didalam gereja juga banyak permasalahan yang muncul. Jadi tidak perlulah doa-doa yang radikal seperti itu. Jika gereja-gereja berpendapat seperti ini, maka mereka tidak akan menghasilkan prajurit-prajurit yang tangguh dalam Dia.Sebelum gereja menghadapi peperangan yang sengit maka gereja tidak akan pernah menghasilkan prajurit-prajurit yang tangguh. Sesungguhnya prajurit-prajurit tangguh keluar dari peperangan yang sengit. Demikian juga jika Anda lebih memperhatikan masalah-masalah dalam gereja Anda lebih daripada mengembangkan karunia-karunia roh. Hal itu secara tidak langsung Anda menganggap masalah gereja lebih penting daripada mengembangkan karunia-karunia roh. Lebih memperhatikan serangan iblis berarti merendahkan kuasaNya dan meninggikan kuasa yang lain. Saat Anda memperhatikan pelayan-pelayan di gereja datang ke gereja dengan mobil dan pakaian jas yang mewah dan hati Anda menginginkan hal yang serupa maka secara tidak langsung Anda telah merendahkan Dia. Sesungguhnya Ia sanggup memberikan kemewahan dalam kehidupan Anda. Namun bukan kemewahan luar yang dikehendakiNya. Ia merindukan keindahan roh Anda yang bertumbuh dewasa menjadi prajurit yang tangguh. Demikian juga jika Anda lebih memilih menonton TV yang menampilkan film-film horror dan kehebatan dari beberapa tokoh dan kuasa-kuasa lain daripada daripada berdiam diri dalam kamar doa menantikanNya. Secara tidak langsung Anda menganggap menonton TV lebih penting daripada bersekutu dengan Dia. Itulah yang dimaksud dengan merendahkan kuasaNya dan meninggikan kuasa selain Dia. Dimana Anda meletakkan perhatian penuh disitulah Anda menganggap penting bagi kehidupan Anda.
2. Menutup mata hati akan kuasaNya
Perhatikanlah langit biru yang indah. Dengan kemilau cahaya yang indah, membangunkan Anda di pagi hari. Suara-suara merdu dari burung-burung disekitar rumah. Udara segar yang kita hirup. Tentunya semua itu adalah karyaNya. Saat Anda dalam kesesakan sebelum bertobat, siapakah yang mengangkat Anda dari lumpur dosa? Saat hati Anda merasakan kegelisahan, siapakah yang memberikan ketenangan dalam hati Anda? Semuanya dilakukan oleh Dia. Demikianlah sudah selayaknya Anda melihat kemahakuasaanNya.
Sesungguhnya Ia sanggup membawa kita yang lemah ini menjadi prajurit yang tangguh. Dimana hati kita selalu mendambakan kedekatan dengan Dia, Ia juga sanggup menggenapi janjiNya untuk melawat kota Surabaya. Jika Ia sanggup melawat satu bangsa, yaitu bangsa Israel di zaman pemerintahan Daud maka Ia pun sanggup melawat sekota saja. Hanya saja Anda perlu menjadi prajurit yang tangguh. Ia sedang membentuk Anda menjadi prajurit yang tangguh. Oleh karena itu Anda perlu membuka mata hati Anda untuk melihat kuasaNya. Janganlah Anda lebih menikmati kekecewaan Anda daripada mengambil prinsip-prinsip kebenaranNya. Perhatikanlah bahwa tujuan masalah datang dalam kehidupan Anda adalah membuat Anda menjadi semakin tangguh di dalam Dia. Dengan kata lain Ia rindu memperlihatkan kuasaNya untuk menanamkan kesan kemenangan yang mendalam antara Anda dengan Dia. Bukalah mata hati Anda saat ini dan perhatikanlah jalan-jalan kebenaranNya.
Perlengkapan perang yang rusak
Tampaknya perlengkapan perangNya dapat rusak. Hal ini bukan berarti buruknya kualitas perlengkapan perangNya. Ia tidak pernah memberikan perlengkapan perang yang mudah usang. Perhatikanlah dalam penglihatan, perlengkapan perang yang rusak itu disebabkan oleh berkali-kali benturan dan gesekan dengan batu-batu atau melepuh karena kotoran-kotoran manusia dan unggas. Setelah bergesekan dan melepuh itulah tiba-tiba datanglah peluru yang telah menanti untuk menembus baju zirah dan merusak perlengkapan perangnya. Hal ini dimaksudkan bahwa Andalah yang memberikan kesempatan bagi iblis untuk melumpuhkan kerohanian Anda sendiri.
Saat Anda menghadapi perbantahan dalam pelayanan di gereja. Anda merasa kecewa dengan keputusan pemimpin yang kompromi dan tidak konsisten. Kemudian iblis membisikkan bahwa Anda layak untuk kecewa. Pada saat Anda menerima perkataan itu. Anda mulai menyimpan kekecewaan dalam hati, maka Anda sedang membuat baju zirah (keadilan) Anda melepuh. Sesungguhnya Anda tidak layak kecewa dengan orang-orang yang kompromi dan tidak konsisten. Sebab kita dipanggil sebagai prajurit-prajuritNya yang juga sebagai hamba-hambaNya. Kendali kehidupan Anda sesungguhnya telah diserahkan kepada Komandan kita. Anda tidak berhak memasukkan dosa dalam hati. Anda tidak berkuasa lagi atas tubuh Anda. Dialah yang berkuasa atas kehidupan kita sebab Dia adalah Tuan kita.
Menyimpan kekecewaan dan kemarahan dalam hati bukanlah keputusan yang bijak. Sebab iblis akan menyerang Anda secara terus-menerus sampai Anda membuka celah lagi dan jatuh dalam lumpur dosa yang dalam. Iblis akan menyerang Anda dengan kotoran-kotoran manusia dan unggas serta batu-batu yang melayang dalam kehidupan Anda. Serangan-serangan itu dilangsungkan oleh manusia. Demikianlah iblis akan memakai orang-orang di sekitar Anda untuk menjatuhkan Anda. Kotoran-kotoran manusia itu adalah serangan kekecewaan, kemarahan, irihati, kesombongan, kebencian, kepahitan, penolakan. Baju zirah (keadilan) Anda bisa menjadi rusak karena dosa-dosa yang melekat dalam kehidupan Anda. Bahkan ikat pinggang (kebenaran) Anda akan menjadi rusak dan terlepas karena sifat dosa selalu merusak kebenaran. Dosa yang melekat dalam kehidupan Anda akan merusak pemberianNya. Sebab keinginan daging bertentangan dengan keinginan roh. Jika Anda membiarkan keinginan daging yang bertumbuh, maka Anda sedang mematikan keinginan roh. Baju zirah yang rusak tidak membuat iblis menjadi puas dan berhenti menyerang. Sebaliknya iblis menyerang dengan senapan melalui orang-orang di sekitar Anda. Perhatikanlah serangan itu adalah tembakan jarak jauh dan bergerak cepat. Itu adalah serangan foya-foya, percabulan, perzinahan, kesombongan, kemunafikan, irihati, kekecewaan, intimidasi, kemarahan. Iblis menginginkan kematian rohani Anda. Ia akan berusaha membuat Anda terjatuh dalam dosa. Menyimpan dosa dalam hati adalah sama dengan menghancurkan perlengkapan perang Anda. Akankah Anda membiarkan iblis membuat Anda mati secara rohani?
Luka-luka di seluruh tubuh
Luka yang tidak segera diobati akan menimbulkan luka yang lebih serius. Darah yang mengering di sekitar luka adalah gambaran dosa-dosa yang telah lama Anda simpan menimbulkan luka dalam kerohanian Anda. Sedangkan darah yang baru mengalir adalah dosa yang ada dalam kehidupan Anda. Jika Anda membuka kesempatan bagi iblis yang menyatakan bahwa Anda telah melakukan banyak hal bagi Dia, maka Anda sedang dilumpuhkan oleh iblis dalam kesombongan. Kaki yang terluka membuat Anda sulit bergerak dengan leluasa. Saat iblis menyerang, prajurit ini tidak memberikan perlawanan sedikitpun. Perhatikanlah prajurit dalam penglihatan ini menahan luka yang begitu menyakitkan. Ia hanya terdiam saja tidak bergerak. Hal itu menggambarkan keadaan ia lebih menikmati sakit hatinya daripada mencari kebenaranNya.
Dan luka cakaran di wajah dan seluruh tubuhnya adalah ketakutan. Iblis berusaha membuat ketakutan dalam langkah Anda. Dengan sungguh-sungguh iblis berusaha memberikan bekas luka yang membuat Anda mengalami ketakutan. Ketakutan itu datang dalam kehidupan Anda. Saat Anda datang ke gereja, Anda merasa ketakutan ditentang banyak orang. Pendapat-pendapat Anda takut ditolak oleh majelis gereja. Bahkan dalam pekerjaan pun Anda merasa ketakutan melangkah karena Anda pernah gagal melakukannya. Itulah yang dimaksudkan luka pada pipi. Goresan itu masih membekas diwajah Anda sebab Anda masih memegang ketakutan itu dalam kehidupan ini.
Mulai saat ini berhentilah menyimpan dosa dalam hati, tetapi simpanlah kebenaranNya dalam hati Anda. Ia tidak memperkenankan prajuritNya yang terluka masuk ke tanah perjanjian. Luka Anda akan membawa bahaya yang besar dalam kehidupan Anda. Untuk memasuki tanah Kanaan Anda harus berperang. Anda tidak bisa berperang dengan musuh-musuh yang besar dengan membawa luka-luka rohani. Ketidaksehatan rohani Anda akan membawa malapetaka bagi kerohanian Anda. Sekarang bangkit dan jadilah prajurit yang tangguh.
Prajurit ketiga :
Mata yang melihat batu pijakan
Anda akan melihat batu pijakan itu bila Anda menganggap batu pijakan itu penting bagi Anda. Perhatian Anda menunjukkan fokus kehidupan Anda. Jika perhatian Anda ditujukan kepada Dia, maka Anda akan memancarkan sifat-sifatNya. Mata yang melihat batu pijakan adalah seorang yang secara terus-menerus merenungkan dan mencari kebenaranNya. Perhatikanlah mata yang terus bergerak melihat ke arah atas dan bawah pada batu-batu yang menjadi tumpuan tubuhnya. Hal itu menggambarkan kehidupanNya yang memperhatikan kebenaranNya. Mata yang melihat ke atas adalah Anda yang memperhatikan pengajaranNya dan kebenaranNya yang telah Anda dengar. Sedangkan mata yang melihat ke bawah adalah Anda yang memperhatikan kebenaranNya di masa depan Anda. Dengan kata lain, pada saat Anda melihat ke bawah Anda memperhatikan pesan profetikNya d⁹an mempersiapkan langkah ke masa depan. Dalam keadaan ini Anda merasa selalu merasakan pimpinan dan kehadiranNya dimanapun. Ia berbicara kepada Anda melalui keadaan sekitar Anda. Sebab Ia adalah mahahadir. Ia yang menuntun kehidupan Anda setiap langkah demi langkah yang harus Anda lakukan. Dan Ia juga yang memberikan keputusan yang terbaik dalam kehidupan Anda.
Perhatikanlah perjalanan bangsa Israel dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Diantara seluruh orang-orang Israel hanya dua orang yang masuk tanah Kanaan. Mereka adalah Yosua dan kaleb. Mereka melihat tanganNya yang memimpin bangsa Israel dalam bentuk tiang awan dan tiang api. Bahkan mujizatNya pun dinyatakan seperti manna dan batu yang terbelah. Semuanya itu dilihat oleh seluruh bangsa Israel, tetapi hanya dua orang yang memasuki tanah Kanaan. Itu karena mata rohani Yosua dan Kaleb melihat batu-batu pijakanNya. Mereka memperhatikan pengajaranNya dan perjanjianNya menduduki tanah kanaan. Rasul Paulus pernah menuliskan, Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." (Ibrani 12:2). Rasul Paulus mengajak kita untuk memandang Dia. Mengikut Dia sama artinya dengan memandang kebenaranNya. Jika Anda menantikan untuk masuk tanah Kanaan, maka Anda harus memandang Dia sebagai sumber kebenaran.
Tubuh yang bersandar pada batu
Tubuh bersandar pada batu adalah gambaran pengharapan hanya Kepada Dia. Batu-batu tumpuan prajurit itu adalah jalan kebenaran. Saat Anda bersandar pada Sumber kebenaran, maka Anda tidak akan terjatuh dalam dosa. Kalau Anda memperhatikan perjalanan bangsa Israel dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan ada begitu banyak pelajaran rohani. Diantaranya adalah tujuan Tuhan membuat bangsa Israel berputar-putar di padang gurun adalah Tuhan merindukan satu perkara melekat dalam kehidupan satu bangsa. Ia hanya memasukkan dua orang diantara mantan budak-budak Mesir. Sebab dua orang ini meletakkan pengharapan hanya kepadaNya. Hal itu tampak nyata saat mereka menolak pernyataan sepuluh pengintai yang berkata negatif. Mereka percaya bahwa Ia sanggup membawa bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Mereka tetap percaya meskipun mereka secara logika tidak mampu memnghadapi musuh yang lebih besar tubuhnya. Dua orang ini meletakkan pengharapannya hanya kepada Dia.
Rasul Yohanes menuliskan, "Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya." (Yoh 13:23). Murid yang dikasihiNya bersandar kepadaNya. Ia bersukacita saat Anda bersandar kepadaNya. Demikian juga prajurit-prajurit yang tangguh adalah prajurit yang selalu bersandar kepadaNya. Ia begitu merindukan agar Anda meletakkan pengharapan hanya kepada Dia. Samuel Chadwick pernah menulis :
Di saat rintangan dan pencobaan
Yang tampak seperti dinding penjara,
Aku melakukan sedikit yang bisa kulakukan.
Dan menyerahkan sisanya kepadaMu
Dan di saat tampak tidak ada kesempatan,
tidak ada perubahan, yang dapat melepaskan Aku dari dukacita,
Aku berharap bisa menemukan kekuatan di dalam ketidakberdayaanKu
Dan dengan tenang menantikan Engkau.
KerinduanNya dalam kehidupan Anda adalah Anda tidak menjadi kecewa. Memutuskan memendam rasa kecewa bukanlah keputusan yang bijaksana sebab Ia merindukan Anda menyerahkan seluruh kekecewaan kepadaNya. Jika Anda berserah maka Anda akan menyerahkan seluruhnya kepadaNya. Perhatikanlah bahwa kita hanyalah hambaNya. Jadi Anda tidak memiliki kuasa mengendalikan dan memutuskan kehidupan Anda sebab Dialah Tuan kita.
Menangkis serangan-serangan musuh
Anda dapat menangkis serangan musuh bila Anda mengaktifkan seluruh perlengkapan perang Anda. Anda dapat terhindar dari jerat dan tipu daya iblis bila Anda mempergunakan perlengkapan perang Anda. Rasul Paulus pernah menuliskan, "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; ....Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.....dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat."(Efesus 6:11,13,16). Dalam ayat 11 Rasul Paulus tidak memberikan pilihan, tetapi perintah untuk mengenakan perlengkapan perang. Dan ayat 13 Anda diperintahkan untuk mengenakan perlengkapan perang namun Anda juga harus mengadakan perlawanan. Ia merindukan Anda mengadakan perlawanan atas musuh-musuhNya. Anda dapat mengadakan perlawanan bila Anda mempergunakan seluruh perlengkapan perang Anda. Prajurit yang tangguh adalah prajurit yang selalu mengenakan perlengkapan perangNya. Anda tidak dapat mengadakan perlawanan dengan roh-roh penguasa Surabaya (dan kota² di Indonesia) untuk membuka langit rohani di Surabaya sebelum Anda mengenakan perlengkapan perang dengan baik. Serangan yang Anda alami saat ini adalah serangan yang kecil sebab Anda belum membuka selubung terbesar penghalang kota² di Indonesia ke sorga. Oleh karena itu Anda harus menjadi prajurit yang tangguh.
Burung-burung gagak yang terluka dalam penglihatan menggambarkan keberanian dari RohNya yang menguasai kehidupan Anda. Anda tidak merasa takut gagal dalam melangkah karena Anda memperhatikan kebenaranNya dan hidup didalamNya. Orang ini tidak pernah takut ditentang oleh orang-orang disekitarnya. Ia tetap melangkah mengejar kegerakanNya. Sedangkan luka satu goresan bekas cakaran adalah bekas ketakutan di masa lalu yang masih membekas dalam kehidupannya. Dan luka-luka kecil di tubuhnya menunjukkan sedikit serangan yang melukainya. Saat iblis menyerang dengan peluru foya-foya, percabulan, perzinahan, kesombongan, kemunafikan, irihati, kekecewaan, intimidasi, kemarahan. Semuanya itu tidak mengenainya. Saat iblis hendak menggodanya dengan wanita-wanita cantik dan pria-pria tampan di sekitarnya ia tidak tertarik karena telah terpikat hanya kepada Komandannya.
Keadaan Masa Depan
Datangnya pasukan iblis bersayap membawa budaknya
Pasukan iblis yang bersayap itu adalah roh agamawi. Itulah bentuk dari roh agamawi yang mencengkeram pundak manusia. Hal itu menggambarkan iblis yang mengendalikan budaknya. Hal yang mengejutkan adalah saat ini ada begitu banyak orang-orang Kristen dalam gereja saling menyerang. Mereka aktif dalam kegiatan gereja. Turut serta dalam kebaktian kaum ibu, kebaktian umum dan jam-jam ibadah lainnya tetapi saat mereka diperhadapkan dengan perbantahan mereka tidak segan-segan membawa namaNya untuk membela dirinya. Saya pernah dan sering menemui beberapa orang-orang Kristen yang datang ke gereja, tetapi saat marah mengeluarkan kata-kata kutuk bahkan menggunakan namaNya. Itulah yang dimaksud dengan roh agamawi. Roh ini mengendalikan kehidupannya yang tampaknya taat, namun iblis memakai ayat-ayat alkitab untuk menyerang saudaranya. Itulah gambaran budak iblis yang membawa pedang dan menyerang prajurit yang mengejar visiNya.
Perhatikanlah saat murid-muridNya memetik gandum di hari sabat. Saat itu orang-orang Farisi berkata, "Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia." (Mat 12:10). Orang-orang Farisi memakai hukum taurat, kebenaranNya bukan untuk dilakukan, tetapi dihafalkan dan menyerang saudaranya. Demikianlah di waktu ke depan Anda akan sering bertemu dengan orang-orang yang menggunakan ayat-ayat alkitab untuk memberikan pembelaan terhadap tindakannya dan melukai perasaan Anda. Iblis hendak menjatuhkan Anda dengan roh agamawi. Perhatikanlah perkatan iblis yang mengintimidasi dengan memakai kata "mati" dan ajakan untuk terus menyerang. Hal itu menggambarkan serangan yang secara terus-menerus sampai Anda mengalami kematian rohani. Iblis menantikan Anda mengalami kematian rohani dengan roh agamawi melalui orang-orang disekitar Anda bahkan di dalam gereja sekalipun. Persiapkanlah hati Anda saat Anda bertemu dengan seseorang yang memakai ayat untuk membenarkan dirinya dan menyakiti saudaranya.
Teriakan minta tolong
Teriakan minta tolong kepadaNya menggambarkan doa-doa yang dinaikkan untuk pertobatan jiwa-jiwa yang terikat roh agamawi. Dan kata-kata yang mengajak budak iblis untuk datang kepadaNya adalah kehidupan Anda yang menunjukkan baik melalui perbuatan, sikap, tindakan, maupun kata-kata yang menegaskan bahwa mereka memerlukan Dia. Dengan doa dan menunjukkan kebutuhan mereka untuk datang kepadaNya, maka RohNya dengan cepat akan masuk dalam kehidupanNya dan menyadarkan bahwa mereka memerlukan Dia. Saat mereka membuka hati bagi Dia, maka RohNya akan masuk dalam hatinya yang memberikan kedamaian. Kedamaian yang besar itu mengubahkan kehidupanNya yang dahulu hanya menghafalkan ayat-ayat alkitab, namun saat RohNya masuk dalam kehidupanNya, maka kehidupanNya diubahkan. Rasul Paulus pernah menuliskan, "Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan." (2Kor 3:16). RohNya telah menyadarkan dosa-dosanya dan kehidupannya dipulihkan menjadi hidup. Dahulu hanya menghafal ayat-ayat mati, tetapi pemulihan itu membuatnya tidak mau berkompromi dengan dosa. Itulah gambaran manusia yang mengibaskan pedangnya untuk melepaskan dirinya dari ikatan roh agamawi.
Dan sinar yang menutupi tubuhnya dan berubah dari pakaian compang-camping menjadi pakaian dan perlengkapan perang itu menggambarkan perlengkapan perang yang diberikanNya saat ia berada dalam hadiratNya. Ia memperlengkapi umatNya dengan perlengkapan perang dalam hadiratNya. Namun ada juga orang-orang disekitar Anda yang mengeraskan hati, sehingga ia tetap akan menyerang dengan ayat-ayat untuk membenarkan dirinya dan menyerang saudaranya.
Burung-burung gagak yang membawa kotoran-kotoran unggas melambangkan ketakutan itu sudah tidak ada, namun digantikan dengan roh agamawi. Serangan batu-batu, yaitu: intimidasi, kemarahan, kesombongan, kekecewaan, kebencian, irihati. Semuanya ini dapat merusak perlengkapan perang Anda jika Anda tidak mempergunakan perlengkapan Anda sebagaimana fungsinya. Dan kotoran-kotoran manusia yang melepuhkan perlengkapan perang dan kulit yaitu: kekecewaan, kemarahan, irihati, kesombongan kebencian, kepahitan, penolakan. Sudah selayaknyalah Anda diperlengkapi untuk mempergunakan dengan maksimal. Prajurit yang tangguh dapat menangkis serangan musuh dengan baik.
Setelah mengetahui keadaan Anda maka Anda harus segera mempersiapkan langkah Anda untuk maju ke depan. Berikut ini adalah hal-hal yang mempersiapkan Anda untuk menuju langkah ke depan dan bangkit dari kelemahan Anda, sebagai berikut:
1. Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan setiap hari
Betapa pentingnya menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan setiap hari. Jika Anda merindukan menang dalam peperangan maka Anda harus mendekat dengan Dia. Rick Joyner menuliskan, "Tujuan akhir dari penebusan adalah memulihkan hubungan tersebut. Itulah sebabnya alkitab hampir seluruhnya terdiri dari kisah-kisah tentang bagaimana Tuhan berhubungan dengan para pria dan wanita dalam proses penebusan ini. Karena itu, tujuan akhir dari setiap kehidupan Kristen adalah untuk menjadi sahabat karib Tuhan. Jika ada cara untuk mengukur kedewasaan orang Kristen yang sejati, maka hal tersebut ditentukan dari seberapa dekatnya hubungan kita dengan Dia."
Tujuan Anda dipanggil sebagai PrajuritNya adalah agar Anda semakin dekat dengan Dia bukan hanya hubungan presiden dengan rakyatnya, tetapi hubungan yang lebih dekat dalam keluarga sorgawi. Anda bukan lagi rakyat biasa. Terlebih lagi Anda yang dipanggil menjadi prajurit yang tangguh, maka sudah selayaknya Anda memiliki hubungan pribadi dengan Dia. Awal kejatuhan hamba-hambaNya selalu dimulai dengan tidak atau kurang memiliki hubungan pribadi dengan Dia. Akibatnya ia lebih tertarik dengan kuasa lain selain Dia. Kurangnya hubungan pribadi dengan Dia membuat hati Anda mudah terluka dan menyimpan kekecewaan. Oleh karena itu kita yang dipanggil sebagai pejuang-pejuang kebangunan rohani harus memiliki hubungan pribadi dengan Dia setiap hari. Tidak ada hubungan pribadi dengan Dia, maka sama artinya dengan tidak ada pimpinan RohNya. Jika tidak ada pimpinan RohNya, maka tidak ada kebenaran. Ingatlah tidak ada tiang awan, maka tidak ada manna yang turun. Sebab roti manna itu turun tepat di bawah tiang awan. Oleh karena itu milikilah hubungan pribadi dengan Dia
2. Mencari dan memperhatikan kebenaranNya setiap hari
Roti manna tidak tersedia langsung dalam piring Anda. Anda harus memungut kebenaranNya setiap hari. Demikianlah dalam mengiring Dia, Anda harus memperhatikan setiap hari pelajaran rohani di sekeliling Anda. Saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir mereka tidak tersesat di tanah Arab. Mereka tidak tersesat karena setiap hari mereka memperhatikan tiang awan dan tiang api. Mereka memperhatikan pimpinanNya setiap hari. Saat malam hari tiang api itu bergerak, maka mereka harus segera berkemas untuk berangkat. Pandangan mereka harus memperhatikan pimpinanNya. Sebab tiang awan dan tiang api itulah yang memimpin mereka menuju tanah Kanaan. Demikian juga sudah seharusnya Anda memperhatikan dan mengambil prinsip-prinsip kebenaranNya di sekeliling Anda setiap hari. Sebab tanganNya sedang membawa Anda dan saya menuju kebangunan rohani atas kota Surabaya. Anda tidak akan tersesat bila Anda mencari dan memperhatikan kebenaranNya setiap hari.
3. Berpengharapan hanya kepadaNya
Dalam keadaan yang semakin sulit ini Anda dapat berhasil memasuki tanah KanaanNya bila Anda berharap hanya kepada Dia. Tanpa pengharapan, Anda tidak akan dapat memasuki tanah Kanaan. Sebab bangsa Israel yang menerima janjiNya hanya melihat pasir de sekelilingnya. Mereka tidak melihat tanah yang subur. Ketika mereka melihat tanah Kanaan, mereka pun merasa tidak mampu sebab musuh yang dihadapinya memiliki badan yang lebih besar. Demikian juga keadaan kita yang tampaknya tidak mungkin dibangunnya tempat pelayanan untuk kerjasama dengan gereja guna memperjuangkan kebangunan rohani. Di sekitar kita ini sekarang hanyalah pasir, tetapi percayalah bahwa di seberang depan jalan Anda ada kebangunan rohani yang harus Anda perjuangkan. Demikianlah anda harus meletakkan pengharapan hanya kepadaNya agar langkah Anda mencapai tujuan visi kita, kebangunan rohani atas kota Surabaya.
4. Merindukan tercapainya visi kebangunan rohani
Rick Joyner pernah menuliskan, Langkah pertama untuk mencapai keberhasilan dalam setiap perjalanan adalah memahami tujuan Anda. Tahukah Anda mengapa kita perlu diproses sebelum kita dipanggil dalam satu wadah pelayanan yang baru. Hal itu disebabkan kita yang belum memahami kebangunan rohani. Jika Anda telah memahami kebangunan rohani, maka kebangunan rohani pasti sudah terjadi dalam kota kita. Ada banyak hal yang belum Anda ketahui mengenai kebangunan rohani. Alasan itulah yang membuat kita sementara waktu ditempatkan dalam pelayanan dan pekerjaan untuk sementara waktu dalam prosesNya. Demikain juga Ia memproses bangsa Israel di padang gurun hingga tersaring hanya dua orang saja yang merindukan tanah perjanjianNya. Dan masuklah dua orang itu dalam tanah Kanaan. Dalam perjalanan kehidupan Anda, sudahkah Anda sungguh-sungguh merindukan kebangunan rohani? Bangun tidur merenungkan kebangunan rohani? Mandi merenungkan kebangunan rohani? Setiap saat merindukan kebangunan rohani? Demikian juga setiap saat ia merindukan Anda merenungkan kebangunan rohani.
5. Melangkah dengan iman
Menurut Anda tahukah bangsa Israel arah yang menuju tanah Kanaan? Apakah Musa memiliki peta menuju tanah Kanaan? Sesungguhnya mereka tidak memiliki peta, tetapi mereka memiliki tanganNya yang menuntun satu bangsa menuju tanah Kanaan. Bagian mereka hanyalah berjalan dengan iman. Percaya bahwa Ia sedang membawanya menuju tanah Kanaan. Demikian juga dalam kehidupan kita. Kita masih belum melihat kebangunan rohani atas kota kita. Tampaknya keadaan kota kita semakin buruk. Banyak terjadi kecelakaan dan tindak kejahatan. Namun kita harus melangkah dengan iman bahwa Ia sedang menuntun langkah kita. Sebab kita memiliki tanganNya yang menuntun kita setiap hari melalui prinsip-prinsip kebenaranNya yang disampaikan secara berkesinambungan. Bagian kita adalah melangkah dengan iman bahwa Ia sedang membawa kita menuju kebangunan rohani.
Demikianlah prajurit-prajurit yang tangguh adalah prajurit-prajurit yang selalu memiliki hubungan pribadi dengan Dia, selalu mencari dan memperhatikan kebenaranNya setiap hari, berpengharapan hanya kepadaNya, merindukan tercapainya visi kebangunan rohani, dan melangkah dengan iman. Jika Anda tidak memperhatikan langkah-langkah ini maka langkah Anda sedang menuju bahaya besar. Sebab iblis hendak merencanakan kematian kita. Sebagai prajurit yang tangguh janganlah takut. Bangkit dan majulah dalam Dia sebab Ia sedang menanti Anda di seberang bukit dalam penglihatan.
"Pada ladang yang lebih luas
dari visi yang kudus;
Pada ketinggian yang lebih tinggi
dari iman dan kasih;
Maju ke muka, naik ke atas,
memahami keseluruhan,
Dari atas Allah memanggilmu
untuk semuanya itu"
- A. B. Simpson
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.