Oleh Didit I.
Menyaksikan gempa dan tsunami yang
menimpa Sulawesi Tengah, khususnya kota Palu, Donggala, dan Sigi, saya ingin
menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban bencana alam di
Palu, Donggala dan Sigi. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan, penghiburan,
pertolongan, penyertaanNya serta memulihkan kondisi kota Palu, Donggala, dan
Sigi. Dan semoga bantuan dari pemerintah, masyarakat Indonesia dan luar negeri
dapat disalurkan secara adil dan merata di berbagai daerah yang terkena
musibah.
Bencana alam yang menimpa bangsa ini
secara berturut-turut membuat saya lebih banyak menggunakan waktu untuk
merenung, berdoa dan mencari apa sebenarnya maksud Tuhan mengijinkan semua
bencana alam ini terjadi atas Indonesia. Apalagi bencana alam di Palu, Donggala
dan Sigi telah mengakibatkan ribuan korban jiwa meninggal dan warga yang
selamat dari bencana alam menderita kelaparan, panik, sulit berkomunikasi,
tidak ada listrik, penjarahan dimana-mana, berpisah dengan suami, istri, anak,
orang tua, keluarga besar, kehilangan tempat tinggal, kehilangan materi,
surat-surat penting, dan banyak lagi penderitaan yang tidak terungkapkan. Belum
lagi, gempa susulan yang terjadi beberapa kali di daerah tersebut. Sungguh
suatu penderitaan yang besar bagi saudara-saudara kita di Palu, Donggala dan
Sigi. Dan semua ini membuat hati Tuhan hancur oleh karena begitu banyak korban
jiwa meninggal.
Beberapa hari sebelum terjadi gempa di
Sulawesi Tengah, saat saya berdoa, Tuhan memperlihatkan bayangan gelap melayang
di awan-awan. Roh Kudus dalam bentuk sinar terang di samping saya berbicara
jelas di kedua telinga saya menunjukkan bahwa bayangan gelap tersebut adalah
roh agamawi -- roh yang membawa
orang-orang mengikuti berbagai kegiatan rohani, rutinitas ibadah, mendalami
ajaran-ajaran agama sebagai pengganti hubungan pribadi dengan Tuhan. Roh
agamawi itu kemudian menghadap ke tahta Tuhan yang sangat bersinar terang.
Meskipun dalam posisi yang jauh, roh agamawi tiada henti mendakwa umat Tuhan
seperti orang-orang yang berkeluh kesah di pengadilan menuntut hukuman setimpal
untuk pelaku kejahatan. Iblis menuntut Tuhan untuk menghukum daerah tersebut
(Palu, Donggala, Sigi) sebab banyak orang di sana menolak merendahkan diri,
bertobat dan mencari kehendak Tuhan. Meski
banyak orang rajin beribadah, membaca Alkitab, berdoa namun itu semua
untuk menutupi motif hati yang ingin mencari keuntungan bagi pribadinya. Bahkan
umat Tuhan sendiri di hari tertentu
mencari Tuhan namun di hari-hari lainnya bertapa dan mencari kekuatan
supranatural (kekuatan yang bukan dari Tuhan).
Karena alasan inilah akhirnya Tuhan mengijinkan gempa tersebut terjadi
di Palu, Donggala dan Sigi sebagai simbol profetik untuk berbicara kepada
umatNya di daerah tersebut dan kepada umat Tuhan di seluruh Indonesia.
Saat saya bergumul dalam doa untuk
daerah Sulawesi Tengah, Tuhan menjelaskan bahwa pergeseran lempengan-lempengan
di dalam tanah dan laut membuat jalan-jalan menjadi retak, bangunan-bangunan
berpindah tempat tak beraturan bahkan menimbulkan kehancuran. Tuhan menjadikan
goncangan tersebut sebagai simbol profetik bahwa Tuhan sedang menggoncang
dasar-dasar di bangsa ini dengan tujuan memurnikan rencana, keinginan,
kehendak, motif umatNya, memisahkan antara yang benar dan hampir benar untuk
mengembalikan dasar-dasar pengajaran, nubuat, mimpi dan penglihatan yang murni
dan memulihkan kehidupan umatNya. Tuhan menyampaikan dengan jelas bahwa Tuhan
mengijinkan berbagai masalah terjadi untuk menggoncang kehidupan pribadi,
keluarga sampai pemerintahan untuk menyingkapkan berbagai motif dan rencana
jahat yang tersembunyi dalam kehidupan kita. Tuhan juga akan menyingkapkan
berbagai pesan rohani yang tidak murni dengan menaruh serta menyampaikan maksud
hatiNya melalui hamba-hamba yang diurapiNya. Hamba-hambaNya akan menyampaikan
pesan-pesan rohani yang mendalam serta menggoncang setiap orang yang membacanya
dan membawa mereka untuk bergantung pada Tuhan. Tuhan juga akan memakai para
pengamat politik dan penulis di media sosial yang sesuai dengan hatiNya untuk
menyampaikan pesan-pesan yang kritis dan seimbang terkait kondisi Indonesia
sehingga setiap orang yang membacanya tercelik akan kondisi Indonesia yang
sesungguhnya membutuhkan pemulihan dan hanya Tuhan saja yang sanggup memberikan
pemulihan.
Tulisan mereka akan menjadi perbandingan
– dengan pesan yang tidak murni -- dan menggoncang kenyamanan hidup kita
sehingga membawa kita untuk selalu mencari kehendak Tuhan dan bergantung pada
pimpinan Tuhan.
Kita akan melihat bahwa pesan-pesan
rohani seperti pengajaran, mimpi, penglihatan, nubuat yang tidak teruji
sifatnya:
# MANIPULATIF: Lebih menyingkapkan
berkat Tuhan tapi kurang menunjukkan harga mengikut Tuhan.
# INTIMIDATIF: Lebih menyingkapkan
penghukuman dan tidak ada kasih karunia Tuhan bagi orang-orang yang mau
bertobat.
# REPRESIF: Memaksa orang melakukan
sesuatu tanpa ada kesempatan untuk diskusi dan menguji dan membuat hidup kita
lebih bergantung kepada manusia, kekayaan, hubungan dengan para pejabat dan
sebagainya.
Kemudian Tuhan berbicara dengan jelas
agar saya membuka Alkitab. Saya mengambil Alkitab dan Tuhan menunjukkan Yesaya
1:25,
"Aku akan bertindak terhadap
engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan
segala timah dari padanya."
Tuhan menjelaskan bahwa kita akan
melihat dan mengalami berbagai masalah
yang belum pernah terjadi menerpa kehidupan umatNya untuk suatu tujuan yaitu
memurnikan motif, membentuk karakter, pola pikir dan hidup kita agar sesuai
dengan kehendak dan rencanaNya. Salah satu contoh yang Tuhan tunjukkan adalah
kita akan melihat orang-orang yang mengasihi Tuhan akan ditekan dengan berbagai
masalah, meskipun demikian umatNya yang berharap padaNya akan merendahkan diri,
mengikuti kehendakNya dan melihat pertolongan Tuhan. Kasih yang besar kepada
Tuhan dan jiwa-jiwa akan membuat kita menyadari pentingnya untuk merendahkan
diri, bertobat, mencari kehendak Tuhan serta mengikuti pimpinan Tuhan sedangkan
orang-orang yang menolak mengikuti proses Tuhan akan menjadi semakin keras
hati, sombong, dan suka memegahkan diri. Mereka menafsirkan berbagai peristiwa
disekitarnya sesuai pengertian/keinginannya sendiri, membuat berbagai
pernyataan dan kesimpulan yang sifatnya menghibur hati atau penghakiman yang
tidak adil (tanpa adanya belas kasihan dan penyelidikan akan kehendak Tuhan)
serta alasan-alasan yang mana semua itu bertujuan untuk membenarkan dirinya
sendiri. Hati orang demikian telah jauh dari Tuhan.
Gempa yang terjadi di Palu, Donggala dan
Sigi menjadi simbol profetik bagi umat Tuhan di seluruh Indonesia bahwa Tuhan
akan MENGGONCANG serta MENGUJI PELAYANAN dan KEHIDUPAN kita untuk menunjukkan
dengan jelas bagaimana sesungguhnya kualitas kehidupan rohani dan
prinsip-prinsip rohani yang kita pegang.
MAKNA ROHANI DARI GEMPA DAN TSUNAMI YANG
TERJADI DI SULAWESI TENGAH
Tuhan menyampaikan empat poin penting
terkait gempa yang terjadi di Palu, Donggala dan Sigi adalah sebagai simbol
untuk:
1. Menyingkapkan tipu daya roh agamawi,
motif dan rencana jahat orang-orang di Indonesia yang tersembunyi serta
memulihkan umatNya yang mau merendahkan diri, bertobat dan mencari kehendak
Tuhan dari dibelenggu roh agamawi selama puluhan tahun. Contoh yang Tuhan tunjukkan, melalui
peristiwa gempa dan tsunami ini orang-orang agamawi akan membuat berbagai
program sosial (seperti bantuan materi) untuk mendukung korban bencana gempa
namun dengan motif tidak murni. Mereka akan memamerkan perbuatannya untuk mendapatkan pujian, penghormatan, jabatan,
popularitas, pengikut dan keuntungan materi. Bahkan ditengah kondisi yang
memprihatinkan ini tak sedikit elit politik memanfaatkan situasi ini untuk
menyerang dan menjatuhkan lawan politiknya dengan menyebarkan berita yang tidak
seimbang yang lebih menekankan pada kelemahan pemerintah. Umat Tuhan pun saling
berlomba-lomba memberitakan kesaksian, firman, injil, nubuat, penglihatan dan
mimpi yang dilebih-lebihkan dari pikirannya sendiri dan tidak teruji dengan
motif dan tujuan yang sama, yaitu ingin mendapatkan pujian, penghormatan,
jabatan, popularitas, keuntungan materi dan untuk menutupi kebobrokan hidup
rohani mereka. Namun terlepas dari semua itu Tuhan juga menunjukkan bahwa ada
umat Tuhan yang memang Tuhan gerakkan untuk membantu serta melayani korban
gempa dan tsunami dengan hati tulus, mereka adalah orang-orang yang menerima
petunjuk, arahan, pimpinan Tuhan secara pribadi serta bergerak seperti yang
Tuhan kehendaki -- bukan oleh karena dorongan emosi.
Tuhan akan memakai tulisan-tulisan para
penulis di media sosial yang kritis dan netral untuk menyingkapkan rencana
jahat para elit politik yang ingin mendapatkan kekuasaan dan mengambil
keuntungan bagi pribadi dan kelompoknya. Lebih dari itu Tuhan akan memakai
hamba-hamba yang diurapiNya untuk menyampaikan pesan-pesan dari hatiNya yang
menyingkapkan berbagai tipu daya dari roh agamawi atas bangsa ini dan membawa umatNya
keluar dari cengkeraman kuasa agamawi. Hanya orang yang mau merendahkan diri,
bertobat dan mencari kehendak Tuhan akan dibebaskan dari cengkeraman kuasa
agamawi.
2. Menyingkapkan kualitas hidup rohani
umat Tuhan yang sesungguhnya. Saat kita mengalami dan mendengar gempa serta
tsunami ini, apakah kita merupakan orang yang tetap percaya akan perlindungan,
pertolongan Tuhan dan mencari pimpinan Tuhan --
setiap hari membangun hidup dalam iman, pengharapan, kasih dan seorang
yang visioner (mengetahui serta hidup sesuai tujuan dari Tuhan) atau
sebaliknya, kita menjadi takut, kuatir, putus asa sehingga meletakkan
pengharapan kepada pengetahuan, kekayaan, jabatan, dan bahkan menjadi kecewa
serta meninggalkan Tuhan? Disinilah Tuhan akan memisahkan dan mengumpulkan
orang-orang yang mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dengan orang-orang yang
pura-pura mengasihi Tuhan. Tuhan akan menyingkapkan dan membuktikannya melalui
sikap kita dalam menghadapi masalah dan bencana.
3. Menunjukkan betapa rapuhnya manusia
-- tidak mampu menghadapi dahsyatnya ombak, gempa -- supaya kita menyadari
betapa besar kebutuhan kita akan pimpinan Tuhan. Apa yang kita pikirkan saat
menghadapi masalah. Apakah kita berlutut berdoa memohon, menantikan pertolongan
dari Tuhan sambil mencari kehendak Tuhan atau berusaha keras mencari
pertolongan dari pemerintah atau orang-orang di sekitar kita? Sesungguhnya
Tuhan akan menunjukkan dan membuktikan bahwa tanpa Tuhan kehidupan kita sia-sia
dan binasa. Oleh karena itu kita perlu menyadari bahwa kehidupan kita
sesungguhnya bergantung pada kasih karunia Tuhan.
4. Menyadarkan dan mempersiapkan umat
Tuhan yang visioner untuk bangkit di tengah-tengah masa krisis rohani dan
krisis kepemimpinan. Berbagai masalah yang terjadi di bangsa ini akan
menggelisahkan umat Tuhan yang sungguh-sungguh ingin mencari kehendak dan
pimpinanNya. Mereka akan merenungkan dan menyelidiki apa sesungguhnya maksud
Tuhan dibalik semua peristiwa yang terjadi di Indonesia. Di sinilah Tuhan akan
memimpin dan menunjukkan kehendakNya serta mempersiapkan mereka sebagai umat
Tuhan yang visioner untuk memperjuangkan pemulihan rohani dan kepemimpinan di
Indonesia seperti Tuhan mempersiapkan dan memunculkan Pinehas, cucu dari imam
Harun untuk menegakkan kembali kehormatan dan kemuliaanNya di kalangan umatNya
(Bilangan 25:11). Tuhan berjanji akan memunculkan umatNya yang berkenan di
hatiNya di masa depan, di tengah-tengah kondisi rohani yang gelap.
KESIMPULAN
Berbagai peristiwa gempa yang terjadi di
bangsa ini akan menyingkapkan, memisahkan dan menyadarkan umatNya dari segala
hal yang tidak berkenan di hatiNya. Tuhan akan mengurapi hamba-hambaNya untuk
menyampaikan kehendakNya yang murni sehingga menyingkapkan POSISI DAN KONDISI
KEHIDUPAN ROHANI kita secara jelas.
Tuhan sedang menguji kehidupan pribadi,
keluarga, pemerintahan dan pelayanan kita sebagaimana dalam 1 Korintus 3:13
tertulis,
"Sekali kelak pekerjaan
masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia
akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji
oleh api itu."
Tuhan akan menyingkapkan kebobrokan
karakter kita yang menghalangi kegerakan Tuhan supaya kita dapat belajar dan
mengubah diri sesuai kehendak Tuhan.
Bagian kita yang terutama adalah MENCARI
maksud dan tujuan Tuhan bagi bangsa ini, MEMERIKSA DIRI DENGAN JUJUR dan
MENGIKUTI PIMPINAN TUHAN. Kiranya Tuhan memampukan kita melewati semua proses
ini dan menjadikan kita umatNya yang visioner.
Salam perjuangan dalam Kristus
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.