Oleh : Didit I.
(Artikel ini telah dipublikasikan pada November 2004 untuk kalangan sendiri)
Ada banyak orang Kristen memulai perjalanan rohani mengikut Tuhan dengan baik tapi tidak banyak orang yang dapat menyelesaikan petualangan tersebut dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan cara menguji dŕan membedakan antara jalan yang benar dan yang sesat.
Setiap hari Anda perlu menguji langkah² hidup pribadi Anda dan memperjelas tujuan Anda, apakah Anda sedang mendekat atau menjauh dari tujuan hidup atau panggilanNya?
Anda perlu menguji dan mengubah langkah² hidup pribadi Anda (seperti kebiasaan hidup, pola pikir, sikap hati dari manusia lama untuk kemudian diubah) sesuai tujuanNya. Sebab salah satu penghalang antara Anda dan tujuan Tuhan adalah ego Anda sendiri. Anda tidak dapat mengerjakan visiNya dengan kebiasaan hidup yang lama. Ketika Anda berusaha mengerjakan visiNya dengan kekuatan sendiri maka Anda hanya akan mengalami kegagalan, jarang melatih diri dalam menggunakan perlengkapan senjata Allah akan lebih mudah dikalahkan, ditundukkan dan dikuasai oleh iblis.
Sekarang kita akan melanjutkan renungan kita dalam penglihatan :
Tuhan memperlihatkan pohon-pohon yang tinggi menutupi langit-langit. Lumpur hidup menjadi permukaan hutan dan batu-batu berjajar dengan rapi sebagai pijakan sepanjang jalan di hutan. Antara batu yang satu terpisah dengan batu yang lainnya. Anehnya, setelah batu pijakan sepanjang jalan di hutan terdapat timbunan tanah kering memanjang. Tanah kering ini adalah jalan pijakan yang sempit seperti batas petak-petak yang memisahkan antara lahan yang satu dengan lahan yang lainnya. Kemudian beberapa meter setelah jalan setapak terlihat jalan lurus yang bercabang tiga. Yang satu jalan bercabang ke arah kiri dan yang lainnya ke arah kanan. Selain itu juga ada jalan lurus yang tidak termasuk sebagai jalan yang bercabang. Lalu Tuhan berkata, "Lihatlah dan perhatikanlah prajurit yang akan melewati jalan bercabang itu."
Kemudian datanglah seorang prajurit dengan perlengkapan perang yang lengkap. Pada baju zirahnya terdapat goresan-goresan benda tajam. Tuhan berkata, "Ia adalah prajuritKu yang awalnya bertahan memperjuangkan kehendakKu, tetapi hatinya yang bengkok (menghendaki kemudahan, kenyamanan di dunia) telah menyesatkan hidupnya." Lalu prajurit ini menghentikan langkahnya saat melihat persimpangan jalan. Tak lama datanglah seorang paruh baya dari jalan yang serong. Ia berpakaian kumal menghampirinya. Orang ini datang dari jalan bercabang sebelah kiri. Ia pun berkata, "Ikutlah aku, aku tahu jalan yang harus engkau lewati. Aku adalah penunjuk jalan pintas untuk menunjukkan tujuan setiap prajurit yang lewat di tempat ini. Aku akan menunjukkan kota yang engkau cari. Di sana engkau akan disambut baik oleh prajurit-prajurit lain (mantan prajurit Tuhan) yang berusaha keras mencapai jalan setapak ini. Mereka akan menceritakan pengalaman dan kehebatan mereka kepadamu dan engkau juga dapat menceritakan pengalaman dan kemampuanmu dalam menghadapi prajurit-prajurit iblis." Lalu orang ini menunjukkan kota yang dimaksudnya. Pandangan prajurit ini tampak tertarik dengan tawaran orang tadi. Ketika prajurit ini mulai melangkah elusr dr5, tampaklah seorang berjubah putih berada di jalan lurus berteriak, "Hai, kemarilah. Di sini ada jalan kebenaran yang harus engkau lewati menuju visiNya. Tapi prajurit ini menolak tawaran kembali ke jalan lurus dan mengikuti jalan orang yang berjubah kumal.
Setelah berjalan beberapa meter menjauhi jalan yang lurus, di atas jalan bercabang yang dilewati prajurit tadi tampaklah cahaya yang matahari yang menyengat seperti terik matahari di padang gurun. Tidak ada lagi kerimbunan. Terik matahari itu dan jalan yang terjal membuat tubuh menjadi mudah lelah. Begitu banyak batu-batu dan tanah yang kering. Lalu sampailah di ujung jalan, di hadapan prajurit tersebut pintu gerbang suatu benteng. Ada dua tanduk yang sangat besar seperti tanduk kerbau terpasang di pintu benteng itu. Lalu Tuhan berkata, "Ini adalah kota kesombongan." Saat prajurit ini hendak masuk ke dalam kota, datanglah dua penjaga gerbang berkata, "Lepaskanlah perlengkapan perangmu karena benteng ini telah dijaga oleh beberapa prajurit." Awalnya dengan ragu-ragu prajurit ini melepaskan perlengkapan perangnya, tetapi kemudian penjaga gerbang tersebut yang ternyata adalah prajurit iblis yang menyamar sebagai prajurit Tuhan dengan cepat segera merampas, melucuti pedang dan perlengkapan perang yang lainnya. Hingga terlepas semua perlengkapan perangnya dan hanya mengenakan baju putih yang kumal. Kemudian mantan prajurit masuk ke kota kesombongan untuk melihat-lihat keramaian kota. Di kota itu terlihat beberapa orang berkumpul saling menceritakan pengalamannya saat menghadapi serangan iblis. Mereka bercerita dengan penuh semangat disertai gaya tubuh mereka saat menghadapi prajurit iblis. Mendengar hal itu, mereka berebut cerita untuk menceritakan kemampuannya saat menghadapi serangan iblis. Dan orang-orang di sekitarnya memberikan tanggapan dengan memujinya. Kemudian Tuhan berkata, "Mereka adalah tawanan di kota Agamawi. Mereka dulu adalah prajuritKu. Memiliki otoritas meruntuhkan kubu² kerajaan kegelapan. Sekarang hati mereka dipenuhi dengan kesombongan. Ada juga diantara mereka yang tampaknya merendahkan diri, tetapi sesungguhnya hati mereka ingin dipuji. Perhatikanlah mereka tidak mengenakan perlengkapan perang lagi".
Di tengah kota terdapat tempat duduk seperti tangga terbuat dari batu. Jumlah tempat duduk itu ada 6 dan ada 6 anak tangga yang tersusun dari satu tempat duduk ke tempat duduk yang lainnya. Dan ada pula 6 gelas di setiap kursi. Tangga yang besar dan tinggi ini menyerupai kepala kambing. Tuhan menjelaskan bahwa semakin hebat kemampuan mereka yang diceritakan mereka, maka mereka menempati tempat duduk paling atas. Ketika Tuhan memperlihatkan tempat duduk yang paling atas hal ini berhubungan dengan pintu gerbang kota. Tempat duduk paling atas itu sejajar dengan posisi tanduk kerbau. Jadi orang yang duduk di atas itu seolah-olah memiliki suatu tanduk yang besar.
Kemudian Tuhan membawa saya kembali kembali jalan yang bercabang di awal penglihatan. Datanglah seorang prajurit dan berhenti di depan persimpangan jalan. Tak lama setelah itu datanglah seorang berjubah putih yang kumal dari sebelah kanan jalan bercabang. Orang ini datang dan berkata, "Ikutlah aku, aku akan menunjukkan kota yang dapat membuatmu senang. Di kota itu engkau akan ditunjukkan segala keindahan dunia baik harta, kekuasaan maupun wanita dan pria yang belum pernah engkau ketahui. Jika engkau tidak mengetahui kesenangan di sana, maka engkau dapat dijatuhkan oleh iblis dengan mudah. Lagipula di sana ada kesenangan-kesenangan hidup dan kenikmatan dunia yang belum pernah kau rasakan." Setelah mendengarnya prajurit ini pun merenungkan sejenak lalu prajurit tadi pun melangkah mengikuti orang tadi. Tepat saat melangkah orang berbaju putih muncul di jalan yang lurus memanggil dan meneriakkan untuk kembali di jalan yang lurus tetapi perkataanNya tidak diperhatikan oleh prajurit tersebut.
Dalam perjalanannya, semakin naik ke atas perbukitan tampak semakin gelap hingga agak remang² keadaan di sekitarnya. Tak lama setelah itu tampaklah benteng. Kemudian pintu gerbang pun terbuka dan tampaklah beberapa pemuda-pemudi maupun orang tua sedang berjalan dengan mabuk. Mereka tampak berbicara sambil tertawa dengan badan terlentang di jalan. Kemudian prajurit ini masuk dan datanglah penjaga kota dengan perlengkapan perang yang lengkap meminta agar melepaskan perlengkapan perangnya. Kemudian prajurit ini melepaskan dengan perlahan, tetapi kedua penjaga ini merebut pedang dan perisai serta menarik perlengkapan perangnya dengan paksa. Orang ini hanya diam dan memandang sekitar kota dengan terheran-heran. Sambil berjalan mantan prajurit ini melihat keadaan kota itu. Dan Tuhan berkata "Itu adalah Kota Kegemerlapan Dunia."
Di kota itu ada seorang pria berbicara dengan seorang wanita. Sepanjang jalan di kota itu tampak mereka sedang menikmati pembicaraan. Selain itu juga ada diantara mereka yang bermain judi, ada pula mereka yang memegang lampu yang sinarnya berwarna kuning, bentuknya menyerupai lilin. Mereka menikmati keadaan kota yang remang-remang ini. Kemudian di tengah kota Tuhan memperlihatkan tumpukan batu yang cukup besar disusun begitu rupa seperti mezbah, tetapi di setiap sudut mezbah itu dijaga oleh seorang pengawal. Di samping mezbah itu terdapat cambuk. Setelah itu Tuhan berkata, "Tumpukan batu itu adalah tempat penyiksaan bagi mereka yang hendak keluar dari tempat ini."
Lagi, Tuhan membawa saya kembali di jalan yang bercabang sebelumnya. Ada seorang prajurit lagi yang datang berjalan dan berhenti tepat di jalan yang bercabang. Kemudian datanglah seorang berpakaian kumal dari jalan becabang sebelah kanan menghampirinya dan berkata, "Ikutlah aku, di sana banyak murid-murid Tuhan diajar untuk hidup sesuai dengan pengajaran gereja. Mereka harus melakukan firman yang disampaikan oleh gereja. Mereka taat sekali beribadah. Selain beribadah, mereka juga saling menghormati antara satu dengan yang lain. Dalam kota itu kalian akan diajar untuk taat kepada gereja." Prajurit tersebut tertarik dengan tawaran dari orang yang berbaju kumal tersebut. Kemudian berteriaklah seorang berbaju putih di jalan lurus, tetapi prajurit itu juga sama seperti yang sebelum²nya tidak memperhatikanNya dan berjalan mengikuti nasehat orang pertama. Dalam perjalanan prajurit ini terus melangkah naik ke atas. Dan keadaan di atas pun juga terang seperti cahaya matahari di siang hari.
Setelah sampai di depan gerbang tampaklah di atas pintu gerbang itu gambaran seperti lempengan besi yang membentuk relief gambar seorang anak muda yang sujud di kaki orang yang tua dengan janggut yang panjang. Dan Tuhan menjelaskan bahwa orang tua itu adalah gambar seorang imam dan Tuhan memperjelas gambar itu dengan memperlihatkannya dari jarak dekat. Orang tua ini mengenakan jubah panjang dan membawa gulungan kertas kuno. Dan orang ini juga mengenakan topi berbentuk kerucut. Janggutnya agak panjang. Dan gambar anak muda ini mengenakan jubah panjang sambil berlutut di depan orang tua ini. Itulah gambar yang terbentuk dari besi di atas pintu gerbang.
Pintu gerbang pun terbuka dan tampaklah beberapa orang yang kurus dan pemuda-pemudi menundukkan kepala dengan berjalan sambil membungkuk. Mereka hendak bertemu dengan seorang imam yang berjubah sama dengan gambar yang ada di atas gerbang. Mereka mengenakan jubah ungu dan bertopi panjang serta membawa gulungan kertas kuno. Keadaan di jalan tampak teratur dan rapi. Ketika orang tua ini berbicara, maka pemuda ini berlutut seperti mendengarkan titah sang raja/penguasa dan melakukan setiap yang dikatakan oleh imam. Semua orang di kota itu tampak begitu taat kepada para imam. Kemudian Tuhan berkata, "Inilah Kota Ketaatan yang Palsu. Setiap hari mereka menghabiskan waktu untuk melakukan perintah imam itu. Akibatnya mereka tidak mengenakan perlengkapan perang. Tubuh mereka juga semakin kurus.
Pernahkah Anda melihat seorang pemanah yang sedang berlatih? Pernahkah Anda memperhatikannya? Seorang pemanah yang baik adalah seorang yang dapat meelepaskan anak panahnya dari busur dan menuju sasaran dengan tepat. Nilai terbaik akan diberikan bagi pemanah yang dapat menuju sasaran dengan tepat. Demikian juga atlet pemanah yang akan dikirimkan dalam pertandingan SEA GAMES tentunya hanya orang-orang yang terlatih. Dan orang-orang yang terlatih itu berasal dari pemanah yang tidak terlatih. Dari pemanah yang tidak terlatih ini melakukan banyak latihan untuk mencapai sasaran dengan tepat sampai pemanah ini dapat melepaskan anak panahnya dari busur dan mencapai sasaran dengan tepat. Demikianlah dalam kehidupan kita. Tuhan sedang mempersiapkan Anda dan saya untuk melatih tangan kita menggunakan pedang dan menggunakan perlengkapan perang yang lainnya. Bagaimanakah Anda dapat menggunakan pedang dengan baik jika Anda tidak pernah berlatih menggunakan pedang? Bagaimanakah Anda dapat menggunakan ikat pinggang dengan benar, jika Anda tidak berlatih menggunakan ikat pinggang dengan benar. Semua latihan-latihan dari Tuhan itu mempersiapkan Anda menjadi prajurit yang tangguh dan terlatih. Tuhan merindukan agar Anda dapat menggunakan perlengkapan perang dengan lengkap dan tepat supaya Anda dapat melangkah dalam jalan-jalanNya dengan ketepatan.
Perhatikanlah batu-batu yang berjajar di hutan. Batu itu batu yang berpisah antara satu dengan yang lainnya, maka Anda harus memiliki lompatan yang tepat. Anda harus berhati-hati dalam melangkah mengikut Tuhan. Sebab jika Anda salah melangkah, maka Anda memasuki lumpur hidup. Itu adalah gambaran kehidupan yang sia-sia. Anda harus dapat membedakan antara hidup bagi Tuhan dan hidup yang sia-sia. Jika Anda melangkah dengan kekuatan sendiri, maka Anda akan terjatuh di dalam lumpur hidup itu. Ketika saya mengamati bentuk batu yang seukuran telapak kaki dan lumpur hidup di sekitarnya, Tuhan mulai berkata bahwa mereka yang melangkah dalam kegerakanNya harus mengenakan perlengkapan perang dengan lengkap dan tinggal dalam Dia. Oleh karena tipu daya iblis yang begitu banyak maka Tuhan merindukan untuk Anda semakin mendekat kepadaNya. Menjadikan pengharapan Anda sepenuhnya hanya kepada Tuhan.
Daud pernah berkata, “Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku." (Mzm 59:17). Ketika semakin banyak masalah yang dihadapi oleh Daud dan besarnya tekanan-tekanan hidup, Daud datang kepada Tuhan. Demikianlah ketika Anda mengalami begitu banyak tekanan untuk tetap melangkah dalam kegerakan Tuhan, Iblis mulai menawarkan kehidupan di masa lalu. Kenikmatan masa lalu Anda yang dipenuhi dengan perkara yang sia-sia akan diingatkan oleh iblis untuk menjatuhkan kehidupan rohani Anda menjadi kematian rohani. Anda dapat berhasil mengikut Dia bila Anda berharap sepenuhnya kepada Tuhan.
Perhatikanlah batu yang terpisah antara satu dengan yang lainnya adalah kebenaranNya. Tuhan merindukan agar Anda dapat melihat batu demi batu di depan Anda. Anda tidak akan dapat menemukan batu itu dengan kekuatan Anda sendiri. Anda harus mendekat kepadaNya dan bertanya dimanakah batu itu berada. Itu menggambarkan dalam kehidupan Anda harus mencari batu kebenaran. Dalam setiap prosesNya, setiap langkah kehidupan Anda harus mengetahui kebenaranNya. Sebab jika Anda tidak mengetahui apa yang sedang Tuhan ajarkan, maka Anda akan terjatuh dalam kehidupan yang sia-sia. Kehidupan yang sia-sia adalah kehidupan yang melakukan perkara yang tidak memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan Anda dan kerajaan Allah.
Sedangkan tanah setapak yang membentang adalah gambaran dimana Tuhan akan memberikan kebenaranNya dan menghubungkannya dengan kebenaran yang lainnya. Tuhan merindukan agar Anda bukan hanya hidup dalam satu kebenaran yang Anda ketahui, tetapi semua kebenaran firman Tuhan yang membawa Anda menuju visiNya. Visi Tuhan dikerjakan dalam kehidupan yang berkenan kepadaNya.
Perhatikanlah, jalan yang lurus itu adalah kebenaranNya. Nabi Yesaya pernah menuliskan, “Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya." (Yes 26:7). Jalan yang lurus itu adalah gambaran jalan Tuhan yang menuju visiNya. Sedangkan jalan yang bercabang adalah jalan yang menyesatkan. Perhatikanlah jalan yang bercabang. Cabang dari jalan tersebut bukanlah jalan Tuhan. Iblis selalu memberikan jalan-jalan yang menyimpang dari jalan-jalanNya. Nabi Yesaya pernah menuliskan, "Mereka tidak mengenal jalan damai, dan dalam jejak mereka tidak ada keadilan; mereka mengambil jalan-jalan yang bengkok, dan setiap orang yang berjalan di situ tidaklah mengenal damai." (Yes 59:8). Dalam ayat ini ditegaskan bahwa seorang yang hidup dalam dosa tidaklah memiliki kedamaian. Bahkan jalan yang mereka lewati adalah jalan yang bengkok. Demikianlah jalan bercabang yang tidak lurus itu adalah jalan hidup mereka yang tidak sungguh-sungguh kepada Tuhan. Orang yang berbaju putih adalah malaikat Tuhan yang memanggil Anda untuk memberitahukan jalan kebenaran yang harus Anda lewati.
Prajurit yang melewati jalan yang menyimpang dari jalan lurus adalah mereka yang telah bertahan dalam kegerakan Tuhan, tetapi hatinya mengharapkan pengakuan, pujian, perhatian dari manusia. Bahkan hendak meninggikan dirinya di depan semua orang. Dalam perjalanan ada begitu banyak batu-batu di sekitar perbukitan ini. Hal itu menggambarkan tanah yang berbatu. Dalam Matius 12:20-21 tertulis, "Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad." Perhatikanlah kata tidak berakar kuat. Dengan kata lain benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu itu bertumbuh, tetapi hanya sebentar. Tumbuhan baru itu telah mati karena ia tidak berakar kuat. Demikianlah dalam penglihatan itu. Tidak semua orang dapat mengenakan perlengkapan perang dari Tuhan. Hanya mereka yang hidup dalam Tuhan dapat mengenakan perlengkapan perang. Benih yang bertumbuh itu adalah pertumbuhan rohani. Prajurit ini mengalami pertumbuhan rohani, tetapi pertumbuhannya hanya sebentar. Karena hatinya yang bengkok dan tidak sungguh-sungguh mencari Tuhan, sehingga ia tidak dapat membedakan kebenaranNya dengan jalan yang sesat. Akibatnya ketika iblis menawarkan peninggian dirinya, ia begitu tertarik karena hatinya belum sepenuhnya ditujukan kepada Tuhan
Ketika Anda mengikut Tuhan, pastikanlah akar Anda telah kuat. Ketika Anda mempersiapkan diri menuju visiNya, pastikanlah bahwa Anda telah memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan dan menyelidiki serta merenungkan firmanNya. Kerinduan Tuhan adalah Anda dapat membedakan kebenaran Tuhan dengan jelas dan tepat. Perhatikanlah prajurit Tuhan yang mendengar ajakan dari seorang yang tidak dikenalnya. Prajurit itu tidak mengujiNya. Akibatnya semua perlengkapan perangnya dilucuti, dirampas karena kesombonganNya.
Pintu gerbang yang di atasnya terdapat tanduk menggambarkan kota kesombongan. Tuhan menjelaskan lebih lagi bahwa awalnya prajurit ini mengikut Tuhan, tetapi di tengah perjalanan hatinya ingin disanjung oleh orang lain. Kota kesombongan ini menampung begitu banyak orang-orang yang ingin dipuji oleh pujian manusia. Pernahkah terlintas dalam pikiran Anda bahwa Anda dipuji oleh gereja-gereja setempat? Mereka mempertahankan Anda di gerejanya, dianggap sebagai pelayan yang begitu penting. Ataukah Anda membayangkan pujian dari jemaat-jemaat Tuhan setelah Anda melayani? Jika Anda memiliki pikiran seperti itu Anda masuk dan tinggal dalam kota kesombongan. Mereka saling menunjukkan kemampuan mereka kepada jemaat-jemaat Tuhan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan keadaan hamba-hamba Tuhan saat ini. Mereka melayani Tuhan dan mengaku sebagai hamba Tuhan, tetapi mereka berlomba-lomba untuk mempublikasikan nama mereka sendiri. Sekali lagi, bukan Tuhan yang ditinggikan, tetapi manusia. Keadaan ini hampir sama dengan keadaan murid-murid Tuhan saat mereka membicarakan siapakah yang terbesar diantara mereka. Dalam hatinya mereka ingin menjadi yang terdepan. Tapi perhatikanlah ada keanehan di sini. Sesungguhnya jika mereka memiliki kerendahan hati, mereka tidak akan membicarakannya. Sekarang perhatikanlah kehidupan Yesus. Ia mengetahui bahwa pada saatNya Ia akan ditinggikan, tetapi Ia tidak mengatakan untuk menyombongkan Dirinya. Yesus menyampaikan kehendak Bapa, bukan dari DiriNya. Sebab ada tertulis, "Aku datang dari DIA yang mengutus Aku. Yesus tidak meninggikan diriNya, tetapi Ia memuliakan BapaNya."
Demikianlah, semakin banyak Anda menceritakan kehebatan Anda kepada orang-orang di sekitar Anda, maka tempat duduk Anda juga semakin tinggi di kota kesombongan. Itu menggambarkan besarnya kesombongan yang dimilikinya. Tidak ada lagi perlengkapan perang, tetapi yang ada hanya kesombongan Anda. Kesombongan Anda membuat langkah Anda menyimpang dari jalan-jalanNya.
Sedangkan Kota Kegemerlapan adalah kota yang menarik Anda untuk menikmati hidup. Iblis akan memutar balikkan perkataanNya untuk menipu Anda. Iblis akan menarik hidup Anda untuk berkompromi dengan dosa. Ketika Yesus dicobai oleh iblis supaya menyembahnya, maka semua kemegahan dunia ini akan diberikan kepadaNya, tetapi Yesus menolaknya. Yesus adalah sosok pribadi yang tidak berkompromi. Itulah teladan yang Tuhan berikan kepada kita semua. Berbeda dengan Simson. Pada awalnya ia sungguh-sungguh kepada Tuhan. Lahir sebagai orang pilihan Tuhan, tetapi saat iblis mulai mengetahui kelemahannya Iblis mulai menawarkan kenikmatan hidup. Saat Simson melihat Delila, maka iblis mulai berkata, Ayolah Simson, ambillah wanita itu sebagai istrimu. Setiap saat iblis membisikkan hal itu ke telinganya, maka Simson pun ingin meminang Delila sebagai istrinya. Simson telah berkompromi dengan dosa. Akibatnya seluruh kekuatannya hilang. Perlengkapan perangnya telah direbut oleh iblis, sehingga kehidupannya menjadi seorang budak. Demikianlah juga dalam kehidupan Anda. Jika Anda mengikut Tuhan tetapi Anda tidak berakar kuat dalam Tuhan, maka Anda tidak dapat membedakan manakah jalan kebenaran dan manakah jalan sesat. Dalam kota itu terdapat beberapa orang yang membawa lampu-lampu lilin. Itu adalah gambaran kebenaran yang palsu dan tumpukan batu itu adalah tempat penyiksaan yang dibuat oleh iblis bagi mereka yang hendak keluar dari kota itu.
Sedangkan kota ketaatan yang palsu adalah kota yang dipenuhi dengan kepalsuan. Sesungguhnya bukan kita taat kepada imam-imamNya, tetapi ketaatan kita terutama kepada Tuhan kita. Perhatikanlah simbol di atas pintu gerbang. Itulah gambaran ketaatan yang palsu. Sesungguhnya mereka hidup dalam pengajaran imam-imam. Mereka mendengarkan perkataan pendeta-pendeta dan melakukan dalam kehidupannya. Ketaatan mereka sesungguhnya adalah ketaatan yang palsu. Karena Tuhan tidak pernah berkata kepada Anda untuk mentaati imam-imam Tuhan, tetapi Anda harus mentaati Tuhan. Jika imam Tuhan menyampaikan perkataan dari Tuhan, maka lakukanlah semuanya itu. Bila Tuhan tidak berbicara, tetapi imam itu yang berbicara dari dirinya sendiri, maka itulah saatNya Anda harus mendengarkan perkataanNya. Hanya perkataan Tuhan yang harus Anda dengar.
Mereka yang tinggal di sana tampak kurus karena mereka melakukan perkataan manusia. Sebagai domba setiap hari mereka memakan rumput-rumput yang kering dan tidak bergizi itulah yang membuat tubuhnya menjadi kurus. Anda tidak akan menjadi domba yang gemuk sebelum Anda memakan rumput yang hijau itu. Tanda-tanda orang yang kurus secara rohani adalah tubuh rohani mereka menjadi lemah. Mereka seringkali menghadapi serangan iblis yang membuatnya lemah. Domba yang kurus itu mudah dirobohkan oleh angin badai, tetapi domba yang gemuk dapat berlari dan berlindung kepadaNya.
Dalam mengejar kegerakan Tuhan Anda memerlukan membedakan jalan-jalanNya dengan ketepatan. Ketepatan untuk membedakan hitam dan putih itu akan Anda dapatkan jika Anda memiliki :
1. Mata tertuju kepada Tuhan
Perhatikanlah prajurit yang berhenti di persimpangan jalan. Ketika mereka berhenti di persimpangan jalan, mereka tidak melihat dimanakah Yesus berada. Maka di sanalah mereka akan melewatiNya. Jika Anda tidak selalu memandang Yesus maka kekuatan, penghiburan, pertumbuhan rohani, kekayaan rohani akan dirampas dalam hidup Anda oleh iblis. Anda hanya akan menjadi orang yang tersesat karena Anda tidak memandang Yesus. Saat Anda memandang Yesus dan iblis mulai membisikkan perkara-perkara lain, maka dengan mudahnya Anda akan menolak perkara yang bukan dari Tuhan. Rasul Paulus pernah berkata, "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." (Ibr 12:2). Dengan memandang kepada Yesus, maka kita akan dimampukan melihat betapa mulia PribadiNya, dimampukan melihat petunjukNya dan betapa menyedihkan kerajaan dunia.
2. Hati yang lapar dan haus akan Tuhan
Jika Anda memiliki hati yang lapar dan haus akan Tuhan, maka Anda akan mencari Dia. Anda tidak akan berhenti mencari Dia. Mereka yang mencari kebenaran Tuhan akan mendapatkannya. Dan kebenaran itulah yang membuat dirinya mengetahui banyak hal, sehingga tidak mudah disesatkan oleh iblis. Dengan hati yang lapar dan haus akan Tuhan, Daud memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Langkah kehidupan Daud dibawa Tuhan kepada kebenaran saat hatinya lapar dan haus akan Tuhan. Daud pernah berkata bahwa taurat Tuhan ada dalam dadanya. Karena Daud memperhatikan titahNya, maka Daud dapat membedakan jalan Tuhan dan jalan kesesatan.
3. Memiliki kerendahan hati
Tanpa kerendahan hati Anda akan sulit mengikut Dia. Karena hanya orang yang rendah hati menyediakan telinganya pada waktu mereka belajar dari pengajar Agung kita. Jika Anda tidak memiliki hati yang rendah hati, maka Anda hanya akan menjadi orang sombong yang bodoh saja. Karena tampak dari luar Anda mengetahui kebenaran firmanNya, tetapi sesungguhnya di hadapan Tuhan Anda dipandang sebagai orang yang tidak mengetahui apa-apa. Kerendahan hati Daud membuat langkahnya tetap aman dalam Tuhan.
Semuanya ini bukanlah perkara yang biasa. Iblis sedang membuat jerat-jerat bagi Anda. Tuhan rindu agar Anda dapat membedakan antara jalan Tuhan dan jalan sesat. Anda tidak akan pernah dapat membedakan jika Anda tidak memiliki 3 poin dalam kehidupan Anda. Mari bangkitlah dan perhatikanlah langkah kehidupan Anda. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.