Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
2 Samuel 3:37 (TB)
Maka tahulah seluruh rakyat dan seluruh
Israel pada hari itu, bahwa pembunuhan Abner bin Ner bukanlah rancangan raja
Dalam Alkitab, mustahil kita tidak membaca
kisah² sejarah dan politik. Sebagian dari kitab suci kita memuatnya sebagai
suatu catatan suci yang harus didalami dan dipelajari. Ada maksud Tuhan di
balik kisah² itu. Dan jelas sekali bahwa Tuhan berkehendak sedikit banyak kita
tahu dan belajar dunia perpolitikan Israel kuno sebagaimana yang diilhamkannya
pada para penulis kitab suci itu.
Tuhan bekerja di antara manusia. Juga di
antara bangsa² di dunia. Dan setiap bangsa memiliki pemerintahan. Sejak
kerajaan² berdiri, pertarungan mendapatkan kekuasaan tak terhindarkan sebagai
bagian dinamika kehidupan sosial manusia. Bagaimana kekuasaan itu diperoleh,
dijalankan dan dipertahankan adalah suatu pengetahuan dan bidang keilmuan yang
kemudian dipelajari. Itulah yang dinamakan bidang politik.
Ketika Israel meminta raja, mereka beralih
dari pemerintahan theokrasi menjadi monarki. Dari pemerintahan yang dipimpin
Tuhan secara langsung (melalui kepemimpinan nabi² dan hakim²Nya) menjadi bangsa
yang dipimpin oleh manusia. Oleh karena Ia memiliki kepentingan dengan umat-Nya
dan Ia tetap memegang kendali atas segala sesuatu, mau tidak mau, Tuhan turut
bekerja di belakang layar dalam pemerintahan² yang dijalankan manusia.
Kerinduan hati-Nya jelas. Yakni bahwa meski Israel tak lagi dipimpin-Nya secara
langsung, Ia mau umat kesayangan-Nya itu dipimpin oleh orang pilihan-Nya.
Itulah sebabnya mengapa raja² sebelum naik takhta harus diurapi oleh seorang
hamba Tuhan atau nabi Tuhan sebagai suatu peresmian bahwa Ia ditunjuk Tuhan memimpin
umat-Nya itu. Keinginan atau kerinduan Tuhan untuk menempatkan orang²
pilihan-Nya sebagai pemimpin bangsa ini tidak pernah berubah. Ia pun berharap
umat-Nya pun memiliki kerinduan yang sama atas perpolitikan bangsanya.
Tidak semua kisah raja² dicatat dalam Alkitab.
Sedikit saja yang dikisahkan panjang lebar, sisanya hanya singkat² saja. Namun
dari uraian² panjang tentang beberapa raja itu, seharusnya sudah dapat diambil
pelajaran mengenai banyak hal seperti misalnya tentang karakter manusia,
tentang kerohanian atau spiritualitas seorang pemimpin (dan rakyat yang
dipimpinnya) dan juga tentang bagaimana Tuhan bekerja secara tak terlihat dalam
setiap peristiwa² yang berkaitan dengan politik.
Politik Daud
Salah satu raja yang paling banyak direkam kehidupan
dan kepemimpinannya dalam Alkitab adalah Daud.
Mengapa Daud? Dari kisah² yang dapat kita
pelajari, kemungkinan besar karena banyak pelajaran berharga dari kehidupan
Daud, baik sebagai pribadi, sebagai kepala keluarga, sebagai keluarga
bangsawan/kerajaan, sebagai pemimpin dan tentunya sebagai tokoh politik.
Melalui Daud, Tuhan hendak menunjukkan bagaimana sejatinya dunia politik itu
dan bagaimana seorang yang berkenan di hadapan Tuhan diangkat dan dimampukan
Tuhan menjadi pemimpin yang baik serta menyukakan hati Tuhan, di samping segala
kekurangan dan kegagalannya.
Dari apapun yang Daud lakukan dalam
hubungannya dengan pemerintahan di Israel yaitu dari sejak ia diurapi menjadi
raja, setiap orang yang hendak terjun ke dalam dunia politik maupun yang ingin
belajar lebih mendalam mengenai perpolitikan dari sudut pandang Tuhan dapat
menyelami prinsip², contoh², masukan² serta pertimbangan yang berharga di
bidang politik. Dari sana kitapun dapat memahami apa yang menjadi ukuran dan
kehendak Tuhan dalam pemerintahan manusia di muka bumi.
Ayat yang dibagikan hari ini sebenarnya
merupakan sepenggal kisah politik sebelum Daud naik menjadi raja. Kisahnya
politis sekali. Abner, panglima Saul, yang saat itu berpihak pada Isyboset,
anak Saul yang menggantikan Saul jadi raja, menjadi marah pada rajanya itu.
Hubungan mereka merenggang dan Abner mendekat kepada lawan politik keluarga Saul.
Siapa lagi kalau bukan Daud. Abner bersiap memihak Daud. Mereka mengadakan
koalisi. Abner tak lagi ada pada posisi menentang Daud tetapi berniat mendukung
Daud menjadi raja. Daud menerima hal itu. Mereka membuat kesepakatan bersama
menjadikan Daud raja. Tetapi ketika Panglima Daud, Yoab, mendengar hal itu, ia
merasa tidak sepantasnya Daud berkoalisi dengan seseorang yang dalam pandangan
Yoab dianggap sebagai musuh yang punya maksud² jahat. Yoab tidak peduli
penjelasan² Daud. Ia mengambil tindakan di luar perintah Daud dan menjebak
Abner dalam suatu pertemuan. Pertemuan yang kemudian menyebabkan dibunuhnya
Abner. Yoab ternyata bukan saja takut kedudukannya akan diberikan kepada Abner
tetapi dia punya dendam pribadi pada panglima Saul yang pernah membunuh adiknya
dalam peperangan sebelumnya.
Daud menjadi marah kepada Yoab. Ia sangat
berduka dan hancur. Ia pun menguburkan Abner dengan penghormatan disertai
segala ratap tangis bahkan dengan doa puasa. Dari sana seluruh rakyat tahu
bahwa Daud tidak bersalah atas kematian Abner.
Dari berbagai kisah² semacam ini sebenarnya
kita bisa belajar banyak hal mengenai dunia politik dan pemerintahan.
Katakanlah misalnya mengenai bagaimana dalam
situasi² politik yang terjadi, tanpa
disadari, sebenarnya ada campur tangan Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Daud
untuk mengangkat Daud sebagai raja. Keadaan² yang terjadi, tanpa usaha dan
keterlibatan Daud mengatur siasat licik, pada dasarnya dibuat Tuhan untuk
menguntungkan Daud dan akhirnya membuka jalan bagi Daud untuk menjadi raja
seperti rencana Tuhan. Suatu janji bahwa jika Tuhan yang berjanji mengangkat
seseorang, Ia pasti akan menggenapinya sesuai janji-Nya itu.
Dari kisah² politik di Alkitab, kita dapat
belajar akan teladan yang Daud tunjukkan sebagai seseorang yang hendak dipakai
Tuhan dan diurapi di bidang politik. Ia sabar menanti peninggian dari Tuhan
sendiri. Meskipun lawan² politiknya satu persatu berguguran, ia tetap sabar
menanti Tuhan yang mengangkatnya ke atas takhta Israel. Ia hanya melakukan
bagiannya, yaitu berbuat apa yang benar dan adil sebagai seorang pemimpin.
Pada sisi lain, kita juga belajar dari
kegagalan Daud. Misalnya dalam hal memberikan keputusan tegas sebagai seorang
pemimpin. Ambillah contoh ketidaktegasannya atas Yoab yang telah berbuat
lancang di hadapannya. Yoab tidak pernah dihakimi atau dipecat dari jabatannya.
Ia terus menjabat panglima Daud sampai hari mati Daud. Sesuatu yang kelak
disesalinya dengan sangat di akhir hidupnya. Ketidaktegasan Daud terhadap
keponakannya sendiri itu harus dibayar mahal dengan berbagai kekacauan lain
yang dibuat oleh Yoab, yang bahkan menimbulkan korban jiwa lain termasuk
anaknya sendiri yang memberontak, Absalom. Suatu pelajaran bahwa kepemimpinan
suatu bangsa seharusnya tidak berkompromi dengan orang² yang fasik namun
sedapat mungkin menjauhkan pengaruh dan keberadaan orang² semacam itu dalam
pemerintahannya.
Jangan alergi dengan politik
Sebagian anak² Tuhan memiliki konsepsi yang
salah tentang politik. Mereka berpikir itu bukan bagian mereka. Ada juga yang
memandang itu sebagai sesuatu yang kotor dan berkebalikan dengan hal² rohani.
Sebagian lagi berpikir bahwa anak² Tuhan wajib berkecimpung dalam dunia politik
demi memenangkan pengaruh kekristenan atas suatu negara. Sesungguhnya banyak
kesimpangsiuran pandangan di antara orang² Kristen terkait politik.
Mengenai hal ini, kita harusnya berpulang pada
Alkitab, mencari apa yang Tuhan kehendaki dari apa yang telah Ia perintahkan
untuk dituliskan ribuan tahun lampau itu.
Bila Tuhan bekerja melalui dunia politik dan
Ia mengurapi serta menempatkan orang² pilihan-Nya di sana, seharusnya kita
tidak perlu alergi dengan dunia politik. Dengan mempelajari sudut pandang Tuhan
mengenai dunia politik, kita dimampukan untuk mengetahui dan memahami ukuran²
untuk menilai suatu keadaan perpolitikan yang sedang berlangsung, untuk
mengukur suatu kepemimpinan, atau untuk mencari tahu kehendak Tuhan atas suatu
situasi politik yang sedang terjadi sehingga kita dapat mengambil bagian
melihat kehendak Tuhan tersebut jadi di bumi, atas kondisi pemerintahan yang
sedang berlangsung di negeri kita.
Karena itu, mulai saat ini, bukalah hati dan
indera rohani Anda. Tuhan rindu menyingkapkan kehendak dan rencana-Nya atas
kita. Termasuk di bidang politik negeri ini. Ia rindu untuk campur tangan
membalikkan nasib bangsa ini seturut rancangan terbaik-Nya. Ia pun sedang
mencari orang² yang bersepakat dengan Dia untuk melihat terjadinya suatu
terobosan rohani di Indonesia. Dia ingin kita melihat seperti Dia melihat,
merasa seperti Dia merasa untuk kemudian bergerak seturut kehendak-Nya, menjadi
orang² yang merindukan dan mau menjadi agen² pemulihan bagi sekeliling kita.
Jika kita tahu Tuhan bergerak dan berkehendak
mengambil bagian atas situasi negeri kita, bagaimana mungkin kita acuh tak acuh
dengan kondisi politik atau mengesampingkan yang diinginkan-Nya atas bangsa
kita ini?
Salam Revival!
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.