KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

KISAH-KISAH POLITIK DI ALKITAB KITA

Posted By passion for revival on Senin, 04 November 2019 | 8:17 PM


Oleh : Peter B, MA



Ayat Hari Ini :
2 Samuel 3:37 (TB)
Maka tahulah seluruh rakyat dan seluruh Israel pada hari itu, bahwa pembunuhan Abner bin Ner bukanlah rancangan raja

Dalam Alkitab, mustahil kita tidak membaca kisah² sejarah dan politik. Sebagian dari kitab suci kita memuatnya sebagai suatu catatan suci yang harus didalami dan dipelajari. Ada maksud Tuhan di balik kisah² itu. Dan jelas sekali bahwa Tuhan berkehendak sedikit banyak kita tahu dan belajar dunia perpolitikan Israel kuno sebagaimana yang diilhamkannya pada para penulis kitab suci itu.

Tuhan bekerja di antara manusia. Juga di antara bangsa² di dunia. Dan setiap bangsa memiliki pemerintahan. Sejak kerajaan² berdiri, pertarungan mendapatkan kekuasaan tak terhindarkan sebagai bagian dinamika kehidupan sosial manusia. Bagaimana kekuasaan itu diperoleh, dijalankan dan dipertahankan adalah suatu pengetahuan dan bidang keilmuan yang kemudian dipelajari. Itulah yang dinamakan bidang politik.

Ketika Israel meminta raja, mereka beralih dari pemerintahan theokrasi menjadi monarki. Dari pemerintahan yang dipimpin Tuhan secara langsung (melalui kepemimpinan nabi² dan hakim²Nya) menjadi bangsa yang dipimpin oleh manusia. Oleh karena Ia memiliki kepentingan dengan umat-Nya dan Ia tetap memegang kendali atas segala sesuatu, mau tidak mau, Tuhan turut bekerja di belakang layar dalam pemerintahan² yang dijalankan manusia. Kerinduan hati-Nya jelas. Yakni bahwa meski Israel tak lagi dipimpin-Nya secara langsung, Ia mau umat kesayangan-Nya itu dipimpin oleh orang pilihan-Nya. Itulah sebabnya mengapa raja² sebelum naik takhta harus diurapi oleh seorang hamba Tuhan atau nabi Tuhan sebagai suatu peresmian bahwa Ia ditunjuk Tuhan memimpin umat-Nya itu. Keinginan atau kerinduan Tuhan untuk menempatkan orang² pilihan-Nya sebagai pemimpin bangsa ini tidak pernah berubah. Ia pun berharap umat-Nya pun memiliki kerinduan yang sama atas perpolitikan bangsanya.

Tidak semua kisah raja² dicatat dalam Alkitab. Sedikit saja yang dikisahkan panjang lebar, sisanya hanya singkat² saja. Namun dari uraian² panjang tentang beberapa raja itu, seharusnya sudah dapat diambil pelajaran mengenai banyak hal seperti misalnya tentang karakter manusia, tentang kerohanian atau spiritualitas seorang pemimpin (dan rakyat yang dipimpinnya) dan juga tentang bagaimana Tuhan bekerja secara tak terlihat dalam setiap peristiwa² yang berkaitan dengan politik.


Politik Daud
Salah satu raja yang paling banyak direkam kehidupan dan kepemimpinannya dalam Alkitab adalah Daud.
Mengapa Daud? Dari kisah² yang dapat kita pelajari, kemungkinan besar karena banyak pelajaran berharga dari kehidupan Daud, baik sebagai pribadi, sebagai kepala keluarga, sebagai keluarga bangsawan/kerajaan, sebagai pemimpin dan tentunya sebagai tokoh politik. Melalui Daud, Tuhan hendak menunjukkan bagaimana sejatinya dunia politik itu dan bagaimana seorang yang berkenan di hadapan Tuhan diangkat dan dimampukan Tuhan menjadi pemimpin yang baik serta menyukakan hati Tuhan, di samping segala kekurangan dan kegagalannya.
Dari apapun yang Daud lakukan dalam hubungannya dengan pemerintahan di Israel yaitu dari sejak ia diurapi menjadi raja, setiap orang yang hendak terjun ke dalam dunia politik maupun yang ingin belajar lebih mendalam mengenai perpolitikan dari sudut pandang Tuhan dapat menyelami prinsip², contoh², masukan² serta pertimbangan yang berharga di bidang politik. Dari sana kitapun dapat memahami apa yang menjadi ukuran dan kehendak Tuhan dalam pemerintahan manusia di muka bumi.

Ayat yang dibagikan hari ini sebenarnya merupakan sepenggal kisah politik sebelum Daud naik menjadi raja. Kisahnya politis sekali. Abner, panglima Saul, yang saat itu berpihak pada Isyboset, anak Saul yang menggantikan Saul jadi raja, menjadi marah pada rajanya itu. Hubungan mereka merenggang dan Abner mendekat kepada lawan politik keluarga Saul. Siapa lagi kalau bukan Daud. Abner bersiap memihak Daud. Mereka mengadakan koalisi. Abner tak lagi ada pada posisi menentang Daud tetapi berniat mendukung Daud menjadi raja. Daud menerima hal itu. Mereka membuat kesepakatan bersama menjadikan Daud raja. Tetapi ketika Panglima Daud, Yoab, mendengar hal itu, ia merasa tidak sepantasnya Daud berkoalisi dengan seseorang yang dalam pandangan Yoab dianggap sebagai musuh yang punya maksud² jahat. Yoab tidak peduli penjelasan² Daud. Ia mengambil tindakan di luar perintah Daud dan menjebak Abner dalam suatu pertemuan. Pertemuan yang kemudian menyebabkan dibunuhnya Abner. Yoab ternyata bukan saja takut kedudukannya akan diberikan kepada Abner tetapi dia punya dendam pribadi pada panglima Saul yang pernah membunuh adiknya dalam peperangan sebelumnya.
Daud menjadi marah kepada Yoab. Ia sangat berduka dan hancur. Ia pun menguburkan Abner dengan penghormatan disertai segala ratap tangis bahkan dengan doa puasa. Dari sana seluruh rakyat tahu bahwa Daud tidak bersalah atas kematian Abner.

Dari berbagai kisah² semacam ini sebenarnya kita bisa belajar banyak hal mengenai dunia politik dan pemerintahan.
Katakanlah misalnya mengenai bagaimana dalam situasi² politik yang terjadi,  tanpa disadari, sebenarnya ada campur tangan Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Daud untuk mengangkat Daud sebagai raja. Keadaan² yang terjadi, tanpa usaha dan keterlibatan Daud mengatur siasat licik, pada dasarnya dibuat Tuhan untuk menguntungkan Daud dan akhirnya membuka jalan bagi Daud untuk menjadi raja seperti rencana Tuhan. Suatu janji bahwa jika Tuhan yang berjanji mengangkat seseorang, Ia pasti akan menggenapinya sesuai janji-Nya itu.
Dari kisah² politik di Alkitab, kita dapat belajar akan teladan yang Daud tunjukkan sebagai seseorang yang hendak dipakai Tuhan dan diurapi di bidang politik. Ia sabar menanti peninggian dari Tuhan sendiri. Meskipun lawan² politiknya satu persatu berguguran, ia tetap sabar menanti Tuhan yang mengangkatnya ke atas takhta Israel. Ia hanya melakukan bagiannya, yaitu berbuat apa yang benar dan adil sebagai seorang pemimpin.
Pada sisi lain, kita juga belajar dari kegagalan Daud. Misalnya dalam hal memberikan keputusan tegas sebagai seorang pemimpin. Ambillah contoh ketidaktegasannya atas Yoab yang telah berbuat lancang di hadapannya. Yoab tidak pernah dihakimi atau dipecat dari jabatannya. Ia terus menjabat panglima Daud sampai hari mati Daud. Sesuatu yang kelak disesalinya dengan sangat di akhir hidupnya. Ketidaktegasan Daud terhadap keponakannya sendiri itu harus dibayar mahal dengan berbagai kekacauan lain yang dibuat oleh Yoab, yang bahkan menimbulkan korban jiwa lain termasuk anaknya sendiri yang memberontak, Absalom. Suatu pelajaran bahwa kepemimpinan suatu bangsa seharusnya tidak berkompromi dengan orang² yang fasik namun sedapat mungkin menjauhkan pengaruh dan keberadaan orang² semacam itu dalam pemerintahannya.


Jangan alergi dengan politik
Sebagian anak² Tuhan memiliki konsepsi yang salah tentang politik. Mereka berpikir itu bukan bagian mereka. Ada juga yang memandang itu sebagai sesuatu yang kotor dan berkebalikan dengan hal² rohani. Sebagian lagi berpikir bahwa anak² Tuhan wajib berkecimpung dalam dunia politik demi memenangkan pengaruh kekristenan atas suatu negara. Sesungguhnya banyak kesimpangsiuran pandangan di antara orang² Kristen terkait politik.

Mengenai hal ini, kita harusnya berpulang pada Alkitab, mencari apa yang Tuhan kehendaki dari apa yang telah Ia perintahkan untuk dituliskan ribuan tahun lampau itu.

Bila Tuhan bekerja melalui dunia politik dan Ia mengurapi serta menempatkan orang² pilihan-Nya di sana, seharusnya kita tidak perlu alergi dengan dunia politik. Dengan mempelajari sudut pandang Tuhan mengenai dunia politik, kita dimampukan untuk mengetahui dan memahami ukuran² untuk menilai suatu keadaan perpolitikan yang sedang berlangsung, untuk mengukur suatu kepemimpinan, atau untuk mencari tahu kehendak Tuhan atas suatu situasi politik yang sedang terjadi sehingga kita dapat mengambil bagian melihat kehendak Tuhan tersebut jadi di bumi, atas kondisi pemerintahan yang sedang berlangsung di negeri kita.

Karena itu, mulai saat ini, bukalah hati dan indera rohani Anda. Tuhan rindu menyingkapkan kehendak dan rencana-Nya atas kita. Termasuk di bidang politik negeri ini. Ia rindu untuk campur tangan membalikkan nasib bangsa ini seturut rancangan terbaik-Nya. Ia pun sedang mencari orang² yang bersepakat dengan Dia untuk melihat terjadinya suatu terobosan rohani di Indonesia. Dia ingin kita melihat seperti Dia melihat, merasa seperti Dia merasa untuk kemudian bergerak seturut kehendak-Nya, menjadi orang² yang merindukan dan mau menjadi agen² pemulihan bagi sekeliling kita.

Jika kita tahu Tuhan bergerak dan berkehendak mengambil bagian atas situasi negeri kita, bagaimana mungkin kita acuh tak acuh dengan kondisi politik atau mengesampingkan yang diinginkan-Nya atas bangsa kita ini?

Salam Revival!
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua



 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 8:17 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.