KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

KEMANA ANAK-ANAK TUHAN MEMBERIKAN DUKUNGAN MATERI?

Posted By passion for revival on Selasa, 08 Oktober 2019 | 8:56 PM


Oleh : Peter B, MA



Ayat hari ini :

Amsal 3:9-10 (TB)
9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.


Tuhan memanggil kita untuk memuliakan Dia dalam hidup kita. Salah satunya melalui harta yang ada pada kita. Dia berjanji saat kita menggunakan harta benda yang ada pada kita untuk meninggikan nama-Nya, maka Ia akan memberkati kita LEBIH LAGI. Kita akan menerima kelimpahan dan luber dengan berkat-berkat tuaian : lumbung dan air buah anggur. Suatu pernyataan bahwa apa yang kita pakai dengan tujuan untuk menjadi saksi Tuhan, dipandang Tuhan serupa taburan benih, yang suatu kali akan dituai berkali-kali lipat banyaknya. Kuncinya, hati kita tulus memberikan hormat pujian kepada-Nya, bukan mencari keuntungan yang ujung²nya bagi diri kita sendiri.

Secara ringkas, ada 5 obyek yang diperintahkan firman supaya kita dapat memuliakan Tuhan melalui harta kita :

1) HAMBA-HAMBA TUHAN SEJATI UTUSAN TUHAN

Yang dimaksud sebagai hamba² Tuhan di sini adalah mereka yang berangkat melayani Tuhan oleh karena dipanggil dan diutus Tuhan untuk melakukan suatu tugas di muka bumi ini.
Yesus sendiri melatih murid-murid-Nya untuk pergi melayani jiwa-jiwa tanpa membawa bekal maupun harta. Mereka yang diutus Tuhan sendiri diharuskan hidup bergantung hanya kepada Tuhan. Tidak boleh mencari nafkah atau mengerjakan mata pencarian tertentu. Ini pun karena sudah merupakan kewajiban bagi orang-orang yang dilayani untuk berbagi hidup dan berkat jasmani dengan hamba² Tuhan yang sudah berbagi berkat rohani dengan mereka.
Semua itu digambarkan Kristus dalam Matius 10 dengan sangat gamblang.
Hamba² Tuhan sejati tidak pernah memanipulasi orang lain (baca: jemaat) untuk kepentingan dan keuntungan mereka apalagi demi memperkaya diri. Mereka melayani dengan tulus sambil percaya sepenuh hati bahwa Allah yang memanggil mereka dan menjadi Tuan mereka yang agung pasti sanggup memelihara hidup mereka melalui berbagai cara.

Salah satu cara Tuhan memelihara hidup hamba²Nya adalah dengan menggerakkan hati setiap jiwa-jiwa yang telah menerima berkat rohani dari pelayanan sang hamba Tuhan. Hamba² Tuhan sejati layak mendapat dukungan materi dari setiap anak² Tuhan. Tuhan sendiri bahkan sampai berjanji bahwa :

Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
(Matius 10:41-42,TB)

Suatu pernyataan betapa Tuhan berkenan saat kita mempergunakan harta benda kita memberkati hamba²Nya. Namun, perlu diperhatikan sekali lagi, janji Tuhan ini berlaku hanya bagi mereka yang mendukung hamba² Tuhan yang benar² mengerjakan misi Tuhan dan  bergantung penuh pada Tuhan untuk penghidupannya sehari-hari.


2) PEMIMPIN-PEMIMPIN ROHANI YANG MENANGANI JEMAAT

Pada masa rasul², jemaat yang tergerak hatinya dan ingin membagikan hartanya membawa persembahan di kaki para rasul.

Kisah Para Rasul 4:34-35 (TB)
34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

Kisah Para Rasul 4:36-37 (TB)
36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Pada waktu itu, tidak ada organisasi resmi berbentuk badan sosial seperti gereja yang terdaftar di pemerintahan seperti hari ini. Namun itu bukan sesuatu yang penting. Jemaat percaya kepada para rasul. Mereka memiliki cara hidup sendiri sebagai suatu komunitas. Kasih agape yang meluap di hati jemaat dan pemimpin rohani mereka menjadikan mereka tidak segan mengorbankan harta milik mereka sehingga menjadi milik bersama. Mereka pun tidak perlu didesak atau dibujuk rayu dengan berbagai cara dan perkataan berbasis ayat kitab suci untuk memberikan persembahan. Oleh dorongan Roh, mereka menjual hartanya dan menyerahkan uangnya kepada para rasul yang mengatur pembagian atas pemberian jemaat tersebut.

Yang dilakukan rasul² waktu itu, hari ini dinyatakan melalui pelayanan para pemimpin rohani yang memperhatikan kehidupan jemaat, yang menjadikan komunitas Kristen sebagai saluran untuk berbagi kasih dengan jemaat yang membutuhkan bantuan, dukungan dan pertolongan dalam berbagai hal.

Di tangan pemimpin rohani sejati, persembahan materi kita akan dikelola dalam kejujuran dan ketulusan di hadapan Tuhan. Bahkan lebih dari itu. Hamba² Tuhan sejati justru menghakimi cara dan motif jemaat yang hendak memberikan persembahan yang tidak jujur (lihat Kisah Rasul 5:10-11).
Betapa berbedanya dengan hari ini, lebih² apabila dibandingkan betapa banyaknya yang tidak yakin atau percaya pada cara pendeta² menggunakan keuangan yang dipercayakan jemaat pada mereka!


3) KELUARGA DAN SANAK SAUDARA KITA MASING-MASING YANG MEMERLUKAN DUKUNGAN

Dalam suratnya kepada anak rohaninya, Timotius, Paulus sang rasul menuliskan hal berikut ini :

1 Timotius 5:4 (TB)
Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.

1 Timotius 5:8, 16 (TB)
8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.

Satu hal yang berkenan di hati Tuhan adalah berbakti dan membalas budi keluarga sendiri. Dengan cara apa? Dengan menggunakan sebagian dari harta kita untuk mendukung dan memelihara kehidupan keluarga kita sendiri yang membutuhkan topangan dari kita. Meskipun hal ini seringkali sudah sering kita jumpai di masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa, tetapi Tuhan rindu ini dilakukan dalam kasih yang setulus-tulusnya sebagaimana yang ada pada Tuhan.

Sesungguhnya, apa yang kita lakukan dalam mendukung anggota-anggota keluarga kita yang lemah dan dalam keadaan sukar, yang seringkali tidak diketahui oleh umum, merupakan perbuatan yang Tuhan sendiri yang akan menilai dan membalasnya.

4) YATIM PIATU DAN JANDA-JANDA

Rasul Yakobus mengatakan bahwa salah satu ibadah yang tak bercacat di hadapan Tuhan ialah :
Mengunjungi yatim piatu dan janda² dalam kesusahan mereka (lihat Yakobus 1:27). Inipun ditegaskan oleh Paulus dalam 1 Timotius 5:16,

"Jika seorang laki-laki atau perempuan yang percaya mempunyai anggota keluarga yang janda, hendaklah ia membantu mereka sehingga mereka jangan menjadi beban bagi jemaat. Dengan demikian jemaat dapat membantu mereka yang benar-benar janda."

Allah yang menyebut dirinya sebagai "Bapa bagi anak yatim dan pelindung para janda" sangat dimuliakan ketika kita menggunakan harta kita memperhatikan dan menyokong mereka yang tak memiliki seseorang untuk menjadi sandaran di hidup mereka.


5) ORANG-ORANG YANG DALAM KEADAAN SUKAR DAN MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN DAN TOPANGAN

Mungkin tidak ada pesan yang demikian kuat bagi kita dalam hubungan dengan orang-orang di sekeliling kita seperti yang dikatakan oleh Yesus dalam perumpamaan-Nya yang terkenal ini :

31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Matius 25:31-36, 40 (TB)

Sungguh, menolong sesama yang dalam keadaan hina adalah salah satu prioritas utama di hati Tuhan. Itu merupakan kasih dalam bentuk yang paling nyata apabila datang dari hati yang juga benar² dipenuhi kasih Tuhan. Air mata Tuhan tertumpah melihat penderitaan manusia. Mereka yang dalam kehinaan adalah salah satu pusat perhatian-Nya (berkebalikan dengan anggapan kaum atheis yang memandang Tuhan tidak peduli bahkan turut mendatangkan penderitaan bagi manusia di bumi).

Dan di setiap harta kita, ada bagian yang Tuhan titipkan melalui kita untuk disalurkan kepada mereka yang lapar, yang haus, yang terasing, yang telanjang, yang sakit dan yang di dalam penjara. Melalui harta kita, Tuhan mau kita mengulurkan tangan sebagai perpanjangan tangan kasih-Nya yang begitu rindu menjangkau mereka.

Usaha, partisipasi bahkan pengorbanan kita dalam bentuk materi bagi lima hal di atas merupakan bentuk-bentuk memuliakan Tuhan dengan harta kita.

Jika hari ini kita belum taat, mulailah berkomitmen pada hari ini. Sisihkan dan rencanakan itu untuk Anda salurkan sesuai dengan tuntunan Roh Tuhan.
Bertindaklah dengan iman. Dengan keyakinan bahwa saat Anda melakukan perintah firman-Nya dan dorongan dari-Nya, Anda akan melihat tingkap² langit terbuka dan Allah akan mencurahkan berkat-Nya berlipat-lipat lebih daripada yang dapat Anda bayangkan.

Ia yang dimuliakan, tidak akan pernah mengingkari janji atau membiarkan dirinya memiliki piutang pada Anda.

Amsal 19:17 (TB)
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Betapa besar cinta Tuhan yang menjadikan-Nya sebagai pihak yang berhutang ketika kita menyerahkan harta kita sesuai kehendak-Nya?

Jangan ragu menggunakan apa yang Anda miliki seturut kehendak Tuhan!

Salam revival.
Tuhan memberkati kita semua…


Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661


Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah ini:
https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 8:56 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.