Menanggapi video yang telah dibagikan bapak
Peter beberapa hari yang lalu, pandangan saya bahwa sikap presiden yang
menyetujui calon pemimpin baru di KPK dan mengubah undang-undang KPK dalam
waktu singkat menjadi pertanda serius benarkah presiden mampu dan masih
berkomitmen memberantas korupsi di bangsa ini? Tuhan yang mengetahui isi hati
dan rencana para pejabat dan presiden di bangsa ini. Saat saya bergumul dalam
doa Tuhan menunjukkan ada perubahan dari sikap hati pemerintah pusat yang
awalnya ingin memberantas korupsi tapi dipertengahan jalan arah langkahnya
berubah karena terlanjur ingin mempertahankan kekuasaannya dengan cara
berkompromi dan bekerja sama dengan orang-orang yang tidak tulus dan kotor
tangannya dengan berbagai kepentingan pribadi/kelompok tertentu.
Tuhan menjelaskan kepada saya bahwa saat Anda
bergaul dengan para pembohong dan Anda tidak bisa mengendalikan pengaruh dari
teman-teman Anda yang pembohong maka cepat atau lambat sikap yang buruk
tersebut akan mengubah pola pikir dan jati diri Anda sebagaimana orang-orang di
sekitar Anda. Sebaliknya jika Anda bergaul dengan orang-orang yang takut akan
Tuhan, jujur, tulus, bijaksana dan berani menyampaikan keadilan maka
sifat-sifat yang takut akan Tuhan, jujur, tulus, bijaksana dan berani menyampaikan
keadilan akan mempengaruhi pola pikir, sikap hati dan kehidupan Anda. Oleh
karena itu orang-orang disekitar kita menentukan jati diri kita yang
sebenarnya.
Demikian juga semangat perjuangan Jokowi telah
berubah arah dari keinginan memberantas korupsi berubah arah menjadi mengikuti
arus oligarki di bangsa ini.
Beberapa hari yang lalu Tuhan berbicara kepada
saya bahwa pemerintahan Jokowi akan terus digoncang Tuhan untuk menunjukkan
kepada umatNya terkait:
1. Keterbatasan kepemimpinan Jokowi sebagai
presiden dalam menyelesaikan berbagai masalah di bangsa ini seperti kerusuhan
di Papua, sikap Jokowi yang mendukung DPR untuk melemahkan kinerja KPK, RKUHP
yang tidak akan menyelesaikan berbagai masalah di bangsa ini, intoleransi antar
agama, dll.
2. Dorongan ego Jokowi yang sebenarnya ingin
mendapatkan mendapatkan dan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi
atau kelompok tertentu.
3. Indonesia sedang mengalami krisis para
pemimpin nasionalis yang visioner, jujur, tulus, berani, rendah hati dan berhikmat
dalam pemerintahan, terlebih lagi dalam gereja-gereja.
4. Banyak orang di Indonesia (khususnya umat
Tuhan) suka menjadi pendukung-pendukung buta dari pemimpin-pemimpin yang buta.
Kita seharusnya menjadi pendukung-pendukung kehendak Tuhan dan menjadi para
pemimpin yang mengikuti kegerakan Tuhan, yaitu orang-orang yang hidup dalam
kebenaran dan keadilan.
Tuhan mengijinkan kegoncangan terjadi di
bangsa ini karena gereja-gereja telah membuka kesempatan roh agamawi,
keserakahan, kemunafikan menguasai kehidupan umat Tuhan dan pemerintahan di
bangsa. Kegoncangan yang terjadi di alam rohani sekarang diwujudkan di alam
nyata seperti kebijakan/sikap pemerintah yang melemahkan KPK, berusaha
menghentikan demontrasi mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia, memberikan
janji penyelesaian berbagai masalah di bangsa ini (tetapi tidak pernah terwujud
dengan baik), termasuk menutupi banyaknya kerugian serta korban jiwa dari
kebijakan pemerintah pusat. Kebijakan pemerintah tersebut akan menimbulkan
berbagai masalah yang baru di bangsa ini.
Jadi, marilah kita merendahkan diri,
bertobat, mencari dan hidup dalam kehendak Tuhan bukan menjadi
pendukung-pendukung atau pemimpin-pemimpin buta sebab Tuhan akan terus
menunjukkan betapa sia-sia orang yang berharap kepada manusia dan betapa
pentingnya kita berharap kepada Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.