Oleh Peter B, MA
Beberapa hari sebelum perayaan Paskah, Yesus memasuki kota Yerusalem. Dengan menaiki seekor keledai muda. Sesuatu yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh murid-murid-Nya. Banyak yang mendengar hal itu. Mungkin karena nama Yesus telah menjadi begitu tenar, massa pun menyambut kedatangan Yesus itu. Disepanjang jalan yang dilalui Yesus, mereka melambai-lambaikan daun palem dan berseru-seru. Mengelu-elukan Yesus.
Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
~ Matius 21:9 (TB)
Mereka berteriak "Hosana", yang
artinya "Selamatkanlah kami, ya Tuhan".
Istilah itu sebenarnya adalah ungkapan hati
yang memohon atau berdoa pada Tuhan meminta keselamatan bahkan keberuntungan.
Salah satu bentuknya dituliskan dalam Mazmur 118:35 "Ya TUHAN, berilah
kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!"
Pendeknya, semua orang sedang mengharapkan
Yesus memenuhi keinginan mereka akan Mesias. Hanya saja tampaknya yang di
pikiran mereka bukan Mesias yang sama yang ada di pikiran Allah. Mesias yang
mereka maksudkan adalah pembebas mereka dari penjajahan Romawi, yang akan
memimpin mereka menjadi negara yang unggul mengatasi segala bangsa. Itulah
makna keselamatan di pikiran mereka. Kelepasan dan keselamatan SECARA JASMANI
DI DUNIA INI. Sedangkan Allah bermaksud, PERTAMA-TAMA, hendak memberikan mereka
keselamatan secara rohani, dilepaskan dan dibebaskan dari kuasa dosa dan maut,
dari kekuasaan kerajaan kegelapan menjadi warga Kerajaan Sorga.
Kesalahpahaman dan ketakmengertian semacam
ini masih umum terjadi hingga kini. Ribuan orang berseru dan berdoa, seolah
memekikkan "Hosana, terpujilah Yesus Kristus" di gedung-gedung gereja
saat pertemuan raya.
Motif mereka pun serupa dengan orang-orang
Yahudi zaman Yesus. "Berikan kami keselamatan, berikan kami kemujuran.
Jadikan kami orang-orang sukses. Buat kami jadi orang-orang terpandang.
Berkatilah kami supaya menjadi kaya dan terhormat. Bebaskanlah kami dari
masalah-masalah hidup. Mudahkan dan jadikan berhasil setiap usaha kami. Kami
ingin hidup nyaman dan senang. Supaya terjamin makan, minum dan kesehatan kami.
Berkatilah kami berlimpah-limpah dan luaskanlah pencapaian kami. Lindungi kami,
jauhkan kami dari segala marabahaya."
Tidak ada yang keliru dengan mendoakan hal
demikian. Berkat-berkat jasmani pun dijanjikan Tuhan. Yang salah adalah ketika
doa-doa kita hanya MENCARI PEMENUHAN AKAN HAL-HAL JASMANIAH SEMATA, YANG
TERKAIT MEMPEROLEH HAL-HAL YANG DIKEJAR MANUSIA-MANUSIA DUNIAWI YANG TIDAK
MENGENAL ALLAH tetapi MELALAIKAN UNTUK MENDOAKAN APA YANG ALLAH RINDUKAN ATAS
KITA.
Allah tidak menentang doa-doa memohon berkat jasmaniah. Tapi Ia ingin kita tahu apa yang dirindukan-Nya dari kita dan apa tujuan-Nya Ia mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia.
Kerinduan terbesarnya, pertama-tama ialah Ia
ingin kita terhubung dengan Dia dan memiliki kehidupan yang baru, yang penuh
arti dan sesuai dengan tujuan kita diciptakan-Nya. Ia menghendaki kita
menjalani suatu kehidupan yang memiliki tujuan yang unik, yaitu hidup untuk
melakukan kehendak-Nya, supaya menjadi saksi-saksi yang membawa kemuliaan bagi
nama-Nya hingga ke ujung-ujung bumi, setelah ditebus dan dibebaskan dari cengkeraman
iblis.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat
yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
~ 1 Petrus 2:9 (TB)
Pula Ia mau supaya suatu kali menjadi ahli
waris sorga, hidup dalam kebahagiaan kekal selama-lamanya bersama Dia.
Itulah sebabnya Yesus mengajar bahwa hidup
lebih dari sekedar dijalani dengan rasa kuatir akan makan dan minum yang lalu
hanya akan diisi dengan kegiatan mencari nafkah demi memperoleh makan, minum,
pakaian dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Ia ingin kita mencari Dia,
Kerajaan-Nya, kebenaran-kebenaran dari-Nya, perkara-perkara yang telah
disediakan-Nya untuk disingkapkan bagi setiap kita yang bersedia datang
kepada-Nya. Dan selagi kita melakukannya, Ia menjamin kebutuhan pokok hidup
kita.
Kita JAUH LEBIH PERLU DISELAMATKAN dari jerat
dan ikatan dosa, dari kehidupan yang semu, dari kehampaan hidup, dari kutuk dan
cengkeraman iblis, dari hidup tanpa arti, dari kedangkalan dalam menjalani
hidup, dari kegelisahan dan kekosongan batin yang tak pernah menemukan
ketenangan dan damai sejahtera sejati, dari segala beban dan luka batin, dan
dari kesia-siaan hidup!
Tanpa hubungan dengan Tuhan, APAPUN, ya
APAPUN, yang pernah kita capai dan miliki akan sampai pada kesimpulan yang sama
: KESIA-SIAAN DI ATAS KESIA-SIAAN.
Yesus sesungguhnya menyelamatkan seorang
pemuda dari kesesatan yang besar, ketika anak muda ini datang bertanya kepada
Dia. Pemuda ini sebenarnya telah
mencapai hal-hal besar dalam hidup sebagai pemimpin yang kaya raya. Tetapi
Yesus berkata kepada-Nya, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah,
juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku" (Matius 19:21).
Yesus mengatakan yang sesungguhnya. Hidup yang sempurna itu bukan hidup yang mudah dengan segala fasilitasnya. Hidup yang sempurna itu adalah hidup yang kembali pada hakikat penciptaannya: MENGABDI KEPADA TUHAN.
Ada jauh lebih banyak yang tersimpan di
pikiran dan hati Allah selain keinginan untuk mencukupi makan minum dan
melimpahi Anda dengan kekayaan maupun kesuksesan hidup duniawi. Itulah yang dicari
oleh hamba-hamba Allah sejati. Yang dicari Abraham, Musa, Samuel, Daud, Elia,
Yeremia, Daniel, Petrus, Matius dan Paulus. Melampaui segala yang dicari orang
di dunia dan yang dikejar bangsa-bangsa yang jauh dari Allah, mereka mencari
rahasia dan pengenalan akan Pribadi serta jalan-jalan Tuhan. Agar mereka boleh
hidup dalam segenap rencana kehidupan yang terbaik, yang tersembunyi di hati
Tuhan.
Ambillah keputusan hari ini untuk menyerukan
"Hosana" - suatu doa di hadapan Tuhan - dengan kerinduan yang benar. Berdoalah supaya
Anda diselamatkan dari keterpisahan dengan Allah dan supaya Anda dibawa kepada
persekutuan yang intim dengan Dia. Mintalah dengan segala rindu agar keberadaan
Anda dapat menjadi persembahan yang hidup, kudus dan berkenan pada Allah.
Jangan mengikuti jejak mereka yang berseru
pada Yesus minta keselamatan dari Tuhan tetapi menjadi murka ketika keinginan
mereka tidak dipenuhi.
Jangan sampai Anda jatuh dalam kesalahan besar
yang sama dengan orang-orang itu sehingga Anda turut MENYALIBKAN YESUS.
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,
itu berarti bagiku bekerja memberi buah.…
Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan
tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju
dan bersukacita dalam iman,
sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus
makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
~ Filipi 1:22, 25-26 (TB)
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan
kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku
menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari
antara orang mati.
…
Saudara-saudara, aku sendiri tidak
menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku
melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk
memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus._
~ Filipi 3:10-11, 13-14
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
~ Matius 6:31-33
Dalam terang firman-Nya
Peter B
Hamba
sahaya di ladang Tuhan
sangat menarik
BalasHapus