Oleh Peter B, MA
Dalam Mazmur 24:3, suatu pertanyaan penting diajukan.
Pertanyaan yang mungkin muncul di hati setiap orang yang ingin
terhubung dengan Tuhan. Pertanyaan utama dari mereka yang mengaku
penyembah-penyembah Tuhan dan ingin suatu kali mendapat tempat di
kekekalan.
"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung
TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
Penafsir Alkitab favorit saya, Albert Barnes,
menyejajarkan pertanyaan itu dengan pertanyaan "Apakah inti dari
suatu kerohanian sejati? Apa yang disyaratkan Tuhan sebagai suatu
penyembahan yang diterima-Nya? Apa yang membuat seseorang siap
tinggal di sorga?"
Saya sendiri memaknai pertanyaan itu sebagai suatu
ajakan ilahi untuk suatu perenungan besar bagi hidup kita.
Allah ingin menunjukkan kepada kita dengan siapa Ia suka bergaul
serta siapa yang akan diterima-Nya dalam hadirat-Nya, yang kepada
mereka Ia akan memberikan "berkat dan kebenaran" (ayat 5).
Dalam ayat 4, Tuhan menyatakan bahwa orang itu
pertama-tama, haruslah :
"ORANG YANG BERSIH TANGANNYA DAN MURNI
HATINYA"
Bersih tangannya berarti bersih dalam tingkah laku, perbuatan dan perkataan. Pendeknya dari apa terlihat di depan orang ada suatu cara hidup yang baik dan yang terhormat. Hidup dalam praktek-praktek perbuatan baik, bukan dikenal sebagai pelaku-pelaku kejahatan yang tak segan menyakiti atau merugikan orang lain.
Murni hatinya berbicara mengenai kehidupan batin yang didapati benar oleh Tuhan. Bukan hanya tampak baik di depan orang namun indah di pemandangan Sang Mahatahu. Ini berbicara tentang maksud hati dan motif-motif terdalam seseorang yang ingin menyukakan hati Tuhan.
Tuhan mencari mereka yang murni sejak dalam hati dan
itu nyata dari gaya hidupnya yang dijalani dalam kebenaran dan
keadilan, seturut kehendak firman-Nya. Kepada orang-orang seperti
inilah Ia ingin mengadakan hubungan, memiliki persekutuan dan
persahabatan. Mereka akan menjadi orang-orang yang memiliki kedekatan
dengan-Nya, yang satu kali akan tinggal selama-lamanya di gunung
kudus-Nya.
Di antara kedua syarat itu, YANG TERUTAMA DAN PERTAMA
ialah hati kita haruslah murni -jika ingin berkenan dan diterima-Nya.
Hati kita adalah diri kita yang sejati, yang tak mungkin ditutupi
oleh apapun di hadapan Tuhan. Dari hati yang tulus menyenangkan
Tuhan, akan ada perbuatan yang benar-benar bersih di hadapan Tuhan
dan manusia.
Cara hidup yang baik di tengah masyarakat dapat
dilakukan karena motif-motif yang sangat mementingkan diri, tanpa
terkait sama sekali dengan Tuhan. Ancaman mendapat hukuman sebagai
kriminal dapat mencegah manusia melaksanakan maksud-maksud jahatnya.
Penegak hukum dapat menimbulkan rasa takut yang menahan orang
mengikuti keinginan hatinya yang keji. Atau, keinginan untuk
memperoleh kehidupan yang nyaman bisa membuat orang berpikir
berkali-kali untuk melampiaskan hawa nafsunya dengan bebasnya.
Tuhan tidak mencari orang-orang baik di depan manusia
semata. Ia membuka pintu menuju tahta-Nya bagi mereka yang dari dalam
hatinya rindu melakukan yang baik dengan motif yang terbaik : KARENA
INGIN MEMPERKENAN DIA!
Ambillah beberapa menit ke depan untuk menyelidiki
diri Anda.
Jujurlah menilai diri Anda sendiri. Mungkin Anda
merasa bukan orang yang jahatm yang menjalani gaya hidup yang nista
di mata orang. Atau bisa jadi Anda merasa sebagai orang baik karena
perbuatan baik yang Anda lakukan kepada keluarga, teman atau mereka
yang miskin dan perlu ditolong.
Namun, bagaimana jiwa Anda? Apakah yang dilihat Tuhan
di dalam benak dan relung-relung hati Anda terdalam? Adakah Anda
mengenal Dia dan ingin bergaul dengan Dia? Atau Anda justru 'memakai'
dan 'mengatasnamakan' Dia untuk mengangkat diri Anda dan melancarkan
agenda-agenda Anda?
Banyak orang membanggakan perbuatan dan pekerjaan
pelayanan. Tapi tanpa hati yang murni, itu semua layaknya
produk-produk palsu berkualitas rendah. Batin yang murni dan tulus
ikhlas semata-mata mencari perkenan Tuhanlah yang menjadikan
perbuatan-perbuatan baik kita benar-benar memiliki nilai kekal dan
sangat berharga di mata-Nya.
Di akhir segala sesuatu, hanya akan ada Anda dan
Tuhan.
Akankah Anda berdiam bersama Dia dalam kemuliaan
kekal atau Anda berakhir dalam kegelapan yang paling gelap, akan
ditentukan oleh kemurnian hati dan cara hidup Anda hari ini.
Pastikanlah tangan Anda bersih dan hati Anda tertuju sepenuhnya
kepada Tuhan, hari ini dan sepanjang hidup Anda.
Ingatlah selalu :
Hati yang benar di hadapan Tuhan akan membuahkan
perbuatan-perbuatan yang benar sekalipun semula tampak tidak dapat
berbuat benar.
Tapi perbuatan-perbuatan yang tampak benar tanpa
suatu sikap hati yang benar di hadapan Tuhan hanya kepalsuan dan
usaha menipu Tuhan -sesuatu yang sia-sia dilakukan di hadapan Tuhan
yang melihat dan mengetahui segala sesuatu.
"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini:
Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang
sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun
anggur.
Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan
berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi
kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan
kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata
Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan
mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
~ Matius 21:28-31 (TB)
Dalam terang firman-Nya
Peter B
Hamba
sahaya di ladang Tuhan
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.