KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

POWER OF WISDOM

Posted By passion for revival on Kamis, 15 Februari 2018 | 6:00 AM


Oleh: Peter B, MA





Nats:
"… padakulah kekuatan"
~ Amsal 8:14-

Amsal pasal 8 diberi judul perikop oleh Alkitab Terjemahan Baru sebagai "Wejangan Hikmat". Dan isinya memang demikian. Dalam pasal ini, hikmat seolah-olah mengambil rupa seorang manusia yang mampu berkata-kata secara langsung kepada pendengar atau pembacanya. Memberikan pewahyuan akan siapa hikmat itu dan mengapa semua orang seharusnya berusaha sekuat tenaga mencari dan memilikinya.

Salah satu yang disampaikannya adalah bahwa DI DALAM DIA (YAITU SANG HIKMAT) ADA KEKUATAN. Dalam bahasa aslinya, itu lebih dari sekedar kekuatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari pada umumnya. Pengertian dari kekuatan yang dimaksud ialah "suatu kekuatan yang besar", "keperkasaan", "kehebatan" dimana kata yang sama merupakan akar dari suatu frasa yang mungkin sudah pernah kita dengar yaitu "El-Gibbor", salah satu sebutan dari Allah kita yang bermakna "Allah yang perkasa".

Jadi, dalam hikmat, yang sangat jarang kita ketahui dan sadari, ada suatu kekuatan yang maha dahsyat. Dan dengan kekuatan yang besar, hal-hal yang besar akan dapat dicapai. Seperti halnya mesin-mesin 0dengan tenaga yang besar mampu menggerakkan kapal, pesawat terbang hingga sebuah roket ke luar angkasa, demikianlah gambaran dari apa yang dapat dilakukan kekuatan yang besar itu.

Lalu apa sesungguhnya kekuatan dari hikmat itu?

1) Hikmat dapat mendatangkan kebesaran, kejayaan, kekuasaan yang langgeng, kekayaan dan kehormatan
Bukan suatu perkataan yang congkak dan tak berdasar, ketika hikmat berkata bahwa olehnya para raja dan pembesar memerintah serta berkuasa (ayat 15 - 16). Begitu pula dengan kekayaan dan kehormatan datang bersama dengan hikmat (ayat 18). Dan perkataan ini bukan suatu omong kosong.

Salomo adalah orang yang membuktikan kehebatan hikmat di dalam hidupnya. Sekalipun ia sempat tergelincir di satu fase dalam hidupnya, tidak ada yang tidak mengakui kegemilangan dan kesuksesan Salomo sebagai raja, khususnya di dalam kemegahan, kebesaran dan kedahsyatan di bidang ekonomi dan pemerintahan. Di jaman Salomolah, Israel menjadi negara adi daya. Maju di dalam segala bidang. Negara yang paling bersinar dan berkuasa pada waktu itu. Itu semua karena bangsa itu dipimpin dan dikelola dengan sangat baik oleh seorang pemimpin yang limpah dengan hikmat.

Salomo seolah mengingat dan mengulang kembali apa yang telah dirasakan dan dinikmatinya sebagai orang yang telah memperoleh karunia hikmat luar biasa dari Tuhan sewaktu menuliskan ini:

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
~ Amsal 3:13-16

Bagaimana tidak berbahagia apabila bersama-sama dengan hikmat datang pula keuntungan-keuntungan yang melebihi perak, emas bahkan permata. Belum lagi ia akan diganjar dengan umur panjang serta kekayaan dan hormat, bagi yang memiliki hikmat itu.
Dari sini saja kita bisa melihat bahwa hikmat bukan sekedar kutipan-kutipan kata-kata yang bijak atau suatu nasihat dan peribahasa yang penuh makna. Apabila diterapkan di dalam kehidupan nyata sehari-hari dalam menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, baik di tingkatan pribadi maupun dalam lingkup masyarakat luas, maka itu dapat berdampak besar sehingga mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi kehidupan seseorang sampai atas satu bangsa yang besar.

Oleh hikma lah, bahkan bangsa-bangsa diselamatkan dari wabah kelaparan di jaman Yusuf. Mesir terangkat menjadi negara superpower oleh tangan dingin Yusuf, yang berhasil membuat bangsa-bangsa bergantung kepada Mesir untuk bahan makanan. Dan bacalah kisah-kisah riwayat para raja Yehuda. Apabila mereka menggunakan hikmat yang Tuhan berikan dalam memerintah bangsanya, maka pembaruan dan kemajuan menjadi milik mereka. Tetapi jika sebaliknya, dimana seorang raja berlaku bodoh dan tiada mencari hikmat Tuhan, maka bencana dan malapetaka yang akan terjadi.

Dari sisi kehidupan pribadi, kenyataan inipun tak terbantahkan mengenai keadaan manusia:

Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan,
dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.
~ Amsal 24:3-4

Hal semacam ini mudah ditemukan dalam kenyataan sehari-hari. Bahwa semakin pandai dan bijak seseorang menggunakan bakat dan kemampuannya, kepandaian dan keahliannya, maka semakin besar kemungkinan ia untuk menjadi orang-orang yang meraih banyak hal dalam hidup daripada mereka yang tetap tinggal di dalam kebodohan, entah karena mereka tidak mau belajar atau tidak mau mencari tahu lebih lanjut bagaimana menggunakan apa yang telah dipelajarinya itu.

Secara rohani, ini berbicara mengenai rumah di surga. Anak-anak Tuhan yang berhikmat dan tahu bagaimana berjalan di dalam kehendak dan rencana Tuhan, yang mengenali setiap jalan-jalan Tuhan dan hidup di dalamnya, akan memiliki tempat kediaman kekal yang indah lagi mulia. Itu pula sebabnya mengapa dalam perumpamaan gadis-gadis yang turut menyambut kedatangan mempelai pria ada yang disebut gadis-gadis bijaksana. Sebab memang mereka memiliki hikmat untuk dapat masuk dan diterima dalam kerajaan sorga.

Betapa penting dan menentukan hikmat itu bagi kehidupan manusia! Baik selama hidup di bumi maupun demi kehidupan yang akan datang. Celakalah orang yang memandang remeh hikmat sehingga mengabaikannya dan tidak pernah mencarinya di dalam hidup.

2) Hikmat menjadikan orang yang memilikinya mampu melakukan perbuatan-perbuatan besar dan luar biasa
Dengan hikmat, orang bukan saja mampu menyelesaikan berbagai persoalan pelik namun juga dapat keluar dari keadaan keadaan yang kritis lalu tampil sebagai pemenang.
Kisah-kisah Alkitab menguatkan hal ini. Di antaranya, kisah Salomo menyelesaikan konflik antara dua orang ibu yang memperebutkan seorang bayi di dalam 1 Raja raja 13:16-28. Suatu persoalan yang sukar untuk dipecahkan, nyatanya dapat diselesaikan dengan satu kali kesempatan saja oleh raja yang penuh hikmat itu.

Pada bagian lain, Daud yang berada dalam keadaan sangat terdesak dan terancam untuk dibunuh oleh anaknya sendiri dalam suatu pemberontakan, diselamatkan oleh Husai, orang Arki, salah seorang sahabat Daud yang berhikmat (2 Samuel 17:1-14).
Ini sebenarnya mengingatkan juga kepada peristiwa di masa muda Daud, ketika penggembala belia itu maju seorang diri di hadapan seluruh bala tentara Israel yang ketakutan menghadapi raksasa Goliath. Saat tak seorangpun berani mengangkat wajahnya menghadapi pahlawan Filistin itu, meski kesemuanya berpakaian perang lengkap, Daud dengan berani berbekal iman dan hikmat dari Tuhan menatap wajah Goliath dan memberitahukan sebelumnya akan nasib sang prajurit raksasa dalam pertarungan itu. Dan kita boleh yakin, hikmat Tuhanlah yang menuntun Daud untuk membawa 5 butir batu licin dari dasar sungai yang digunakannya untuk mengumban Goliath. Dan terbukti hanya dengan satu kali serangan, tentara Filistin yang menakutkan itu rebah tak berdaya untuk kemudian dihabisi oleh Daud.

Semua contoh-contoh di atas menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan hikmat. Di mana sesuatu yang seharusnya memakan waktu yang panjang, dengan mengerahkan tentara yang banyak, atau dengan persenjataan yang lengkap serta atas sebuah situasi yang gawat dan mendesak, oleh hikmat diatasi dengan relatif mudah.

Di dalam kehidupan yang tidak akan pernah bebas dari masalah, hikmat adalah sesuatu yang harus ada. Tanpa hikmat, masalah demi masalah akan terus membelit kita, menyebabkan kita bertemu jalan buntu, menjadi frustrasi dan putus asa menjalani hidup. Tanpa hikmat, kita akan terus berlaku bodoh dan membuat banyak kesalahan yang menjerumuskan kita dalam berbagai masalah, alih-alih lepas dari keadaan-keadaan yang sukar atau membantu orang lain keluar dari persoalan. Tuhan yang kaya dengan hikmat, bahkan Dia sendiri lah sang Hikmat itu, pasti akan memberikan hikmat pada kita yang meminta kepada-Nya (Yakobus 1:5).

3) Nasehat hikmat dapat membelokkan seseorang dari jalan yang salah atau memberikan petunjuk, arahan dan dorongan untuk berjalan di dalam kebenaran
Kuasa dari hikmat yang satu ini kerap kali diabaikan atau tidak dipahami oleh kebanyakan orang. Padahal ini sangat menentukan nasib seorang manusia di keabadian.
Kita tahu bahwa dunia pun memiliki hikmatnya sendiri. Itu dinyatakan dalam berbagai bentuk. Mulai dari kiat atau petunjuk cara hidup sehari-hari, panduan untuk menjalani hidup dan meraih kesuksesan, hingga ajaran-ajaran agama yang menjanjikan kebahagiaan dan kehidupan kekal setelah hidup yang sekarang. Tidak semuanya benar. Dan sesungguhnya hanya satu yang berasal dari Allah yang sejati yang telah menciptakan jagat raya dan seisinya. Di sinilah kita perlu mengetahui dan memiliki hikmat yang sejati. Tanpa hikmat yang benar, jiwa manusia pasti tersesat dan binasa di dalam kebodohan atau pengertiannya sendiri yang dipandang sebagai kebenaran padahal hanya mengandung sebagian kebenaran saja.

Hikmat sejati membuat orang yang memperolehnya melihat lebih jelas akan jalan yang harus ditempuhnya. Begitu pula dengan nasihat hikmat yang disampaikan, akan berdampak membuka pikiran orang yang mendengarnya mulai melihat mana yang benar dan mana yang bukan dan apakah jalannya selama ini sudah benar atau telah menyimpang. Pada akhirnya, hikmat sejati menuntun pada keselamatan dan kehidupan dalam Tuhan:

Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
~ 2 Timotius 3:15

Dalam hikmat Tuhan yang luar biasa, nabi Natan mendatangi Daud, raja yang sangat berkuasa pada waktu itu. Untuk menyampaikan teguran akan dosa dan kejahatan Daud, yang tidak begitu disadarinya. Sang raja telah mengambil istri salah satu prajurit terbaiknya dan demi menutupi aibnya menghamili wanita itu, ia mengatur supaya sang prajurit terbunuh di medan perang. Suatu siasat keji dengan mengorbankan nyawa seseorang yang telah berlaku setia pada Daud.

Dalam 2 Samuel 12:1-12, nabi Natan menceritakan suatu kisah dan meminta Daud memberikan tanggapannya. Daud yang tidak merasa bahwa kisah itu merupakan gambaran dirinya, menjadi emosional dan marah terhadap seorang kaya yang dikisahkan merampas satu-satunya ternak yang dimiliki si miskin. Dengan demikian, Daud seperti termakan perkataannya sendiri. Saat itulah nabi Natan menyampaikan pesan Tuhan mengenai kejaTuhan Daud itu. Melalui sebuah kisah yang lahir dari hikmat, seorang raja disadarkan serta dibawa kembali ke jalan kebenaran. Memang demikianlah kekuatan hikmat.

Membaca kitab Amsal, kita diperkaya dengan hikmat. Jika kita mau merenungkannya, kita akan dituntun pada jalan kebenaran sejati. Kita akan mengetahui jalan-jalan Tuhan dan bagaimana hidup di dalamnya. Sudah seharusnya kita lebih banyak menggali dan mendalami firman Tuhan supaya hikmat-Nya, dan bukan hikmat dunia ini (yang dengan mudah kita temukan bertebaran dan disebarkan melalui media-media sosial hari ini), yang menjadi bagian dari hidup kita.
Seandainya saja kita mau serta rajin menyelidikinya, kita akan menjadi anak-anak yang baik, orang tua yang benar, suami yang menjadi bertanggungjawab, istri yang menjalankan fungsinya secara tepat, pekerja yang jujur, cerdas dan rajin, pengusaha yang memiliki kesuksesan sejati, pemimpin yang adil, dan seterusnya. Yang intinya, kita akan menjadi orang-orang yang hidup dalam kebenaran dan keadilan.

Sesungguhnya, orang-orang percaya yang mengaku sebagai pengikut Kristus ialah orang-orang yang dikehendaki Tuhan menjadi orang-orang paling berhikmat di bumi. Yesus berkata,

Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
~ Lukas 11:31

Ya, Yesus berani mengatakan bahwa Ia melebihi Salomo dalam hikmat-Nya. Pernyataan yang membuktikan bahwa Ialah Tuhan. Dan Dia adalah Tuhan kita. Sudah seharusnya kita yang mengaku sebagai umat dari Tuhan yang merupakan sumber segala hikmat, belajar serta meneladani hikmat-Nya dalam hidup sehari-hari. Bukan merasa biasa-biasa saja dan tetap tinggal dalam kebodohan, terus melakukan hal-hal bodoh (yang tidak jarang lebih bodoh dari orang yang tak mengenal Tuhan), atau bahkan meninggikan kebodohan dengan bersekongkol dengan orang-orang fasik atau menjadi dalang dari perbuatan-perbuatan jahat.

Waktunya akan tiba, anak-anak Tuhan akan dipenuhi hikmat-Nya dan menyatakan hikmat itu kepada dunia. Dan saat itu tiba, pastikanlah diri kita termasuk di antara orang-orang berhikmat dari Allah itu.

4) Dengan hikmat, Injil akan sampai kepada setiap orang dan segala bangsa
Satu lagi kekuatan hikmat yang dilalaikan adalah kuasa dari hikmat itu yang berdampak pada penjangkauan jiwa-jiwa di seluruh dunia. Injil dan pesan apapun yang ada di dalamnya, bukanlah pesan yang akan diterima oleh dunia. Kita tahu bahwa apapun yang menyebut nama Yesus, akan dilawan oleh roh-roh dunia ini yang bekerja keras setiap waktu atas manusia untuk menghalangi mereka menerima pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus.

Beberapa pemimpin Kristen yang antusias merasa telah menggunakan hikmat Tuhan sewaktu memodifikasi dan mengutak-atik bunyi firman Tuhan supaya disesuaikan dengan kondisi orang-orang yang mendengar pemberitaan Injil. Sayangny, tidak semuanya berasal murni dari hikmat Tuhan sebab hikmat Tuhan pada akhirnya ditandai dengan kebenaran, keadilan, serta kejujuran. Bukan dari kebohongan dan manipulasi.

Untuk melaksanakan amanat agung ke tengah-tengah dunia yang terhilang ini, Yesus menyampaikan suatu dasar yang penting:

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
~ Matius 10:16

Yang dimaksud dengan cerdik seperti ular ialah harus selalu penuh dengan hikmat. Kita bergantung pada hikmat dan pikiran Tuhan untuk menjalankan misi kita dalam Tuhan. Injil hanya dapat menembus hati para pendengar dengan ide-ide dari Allah sendiri. Sebab hanya Dialah yang mengetahui segala situasi dan yang akan memberikan strategi-Nya bagi kita supaya kita berhasil mencapai kemenangan yaitu dibawanya jiwa-jiwa untuk kembali kepada Tuhan, terjadinya pemulihan di gereja Tuhan hingga melihat berkobarnya suatu kebangunan rohani.

Menyelidiki kitab Kisah Para Rasul maupun surat-surat yang ditulis rasul-rasul, kita dapat melihat bagaimana hikmat Tuhan bekerja atas gereja-Nya dan bagaimana hamba-hamba-Nya bergerak dalam pimpinan hikmat-Nya untuk membawa gereja pada jalur rencana Tuhan. Dalam tuntunan hikmat ini pula, Injil pun sampai pada bangsa-bangsa bukan Yahudi sekalipun sebelumnya hanya dikabarkan di antara mereka yang berkebangsaan Yahudi. Dengan hikmat pula, orang-orang dimuridkan dan dibawa kepada pengenalan dan hubungan yang hiduo serta mendalam dengan Tuhan.

Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
~ Kolose 1:28-29

Setiap anak Tuhan dipanggil hidup dalam hikmat untuk mampu menjadi saksi-saksi Kristus. Betapa lebih lagi ini dilakukan oleh mereka yang telah masuk dalam pelayanan dimana mereka secara intensif memusatkan diri untuk menjadi alat menjangkau dunia!

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
~ Efesus 5:15-17

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
~ Kolose 3:16

Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
~ Kolose 4:5-6

Kesaksian kita menyampaikan Yesus sebagai hikmat Allah yang menyelamatkan manusia hanya bisa dikerjakan dengan hikmat dari atas yang dinyatakan dalam cara hidup yang penuh hikmat sebagai pribadi maupun sebagai kumpulan orang percaya.
Hidup dalam hikmat Tuhan lah yang akan menjadikan kita sebagai SURAT YANG TERBUKA DARI TUHAN YANG DAPAT DILIHAT DAN DIBACA SEMUA ORANG. Suatu kesaksian yang membawa keharuman pengenalan akan Tuhan dimana-mana.

Kamu semuanya surat kami, yang tertulis pada hati kami, yang diketahui dan dibaca oleh semua orang.
~ 2 Korintus 3:2, VMD


RESPON KITA
Mengetahui betapa dahsyat dampak hikmat dalam hidup kita, sudah seharusnya kita memutuskan untuk taat pada anjuran hikmat yang berulangkali diserukan kepada kita.

Jangan lagi kita tinggal dalam kebodohan.
Tetapi carilah hikmat dengan segenap hati. Tekadkan hati Anda untuk memilikinya, tak pernah melepaskannya tapi terus berusaha menambahkannya dana hidup Anda.
Miliki hati seorang murid.
Belajarlah dari hamba-hamba Tuhan yang hidup dan memperagakan hikmat ilahi. Terimalah pengertian dan pengajaran dari Sang Hikmat itu sendiri, yang telah mengajak dan membuka lebar tangan-Nya untuk mengajar Anda.

"Pikullah kuk yang Kupasang dan BELAJARLAH kepada-Ku," kata Yesus

Mengetahui ini, akankah Anda meninggalkan segala kebodohan lalu berlari menyambut panggilan-Nya untuk memperoleh hikmat sejati?

Salam Revival!

Indonesia penuh kemuliaan Tuhan
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 6:00 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.