Nats:
"…
padakulah kekuatan"
~ Amsal 8:14-
Amsal pasal 8 diberi
judul perikop oleh Alkitab Terjemahan Baru sebagai "Wejangan
Hikmat". Dan isinya memang demikian. Dalam pasal ini, hikmat
seolah-olah mengambil rupa seorang manusia yang mampu berkata-kata
secara langsung kepada pendengar atau pembacanya. Memberikan
pewahyuan akan siapa hikmat itu dan mengapa semua orang seharusnya
berusaha sekuat tenaga mencari dan memilikinya.
Salah satu yang
disampaikannya adalah bahwa DI DALAM DIA (YAITU SANG HIKMAT) ADA
KEKUATAN. Dalam bahasa aslinya, itu lebih dari sekedar kekuatan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari pada umumnya. Pengertian dari kekuatan
yang dimaksud ialah "suatu kekuatan yang besar",
"keperkasaan", "kehebatan" dimana kata yang sama
merupakan akar dari suatu frasa yang mungkin sudah pernah kita dengar
yaitu "El-Gibbor", salah satu sebutan dari Allah kita yang
bermakna "Allah yang perkasa".
Jadi, dalam hikmat,
yang sangat jarang kita ketahui dan sadari, ada suatu kekuatan yang
maha dahsyat. Dan dengan kekuatan yang besar, hal-hal yang besar akan
dapat dicapai. Seperti halnya mesin-mesin 0dengan tenaga yang besar
mampu menggerakkan kapal, pesawat terbang hingga sebuah roket ke luar
angkasa, demikianlah gambaran dari apa yang dapat dilakukan kekuatan
yang besar itu.
Lalu apa
sesungguhnya kekuatan dari hikmat itu?
1) Hikmat dapat
mendatangkan kebesaran, kejayaan, kekuasaan yang langgeng, kekayaan
dan kehormatan
Bukan suatu
perkataan yang congkak dan tak berdasar, ketika hikmat berkata bahwa
olehnya para raja dan pembesar memerintah serta berkuasa (ayat 15 -
16). Begitu pula dengan kekayaan dan kehormatan datang bersama dengan
hikmat (ayat 18). Dan perkataan ini bukan suatu omong kosong.
Salomo adalah orang
yang membuktikan kehebatan hikmat di dalam hidupnya. Sekalipun ia
sempat tergelincir di satu fase dalam hidupnya, tidak ada yang tidak
mengakui kegemilangan dan kesuksesan Salomo sebagai raja, khususnya
di dalam kemegahan, kebesaran dan kedahsyatan di bidang ekonomi dan
pemerintahan. Di jaman Salomolah, Israel menjadi negara adi daya.
Maju di dalam segala bidang. Negara yang paling bersinar dan berkuasa
pada waktu itu. Itu semua karena bangsa itu dipimpin dan dikelola
dengan sangat baik oleh seorang pemimpin yang limpah dengan hikmat.
Salomo seolah
mengingat dan mengulang kembali apa yang telah dirasakan dan
dinikmatinya sebagai orang yang telah memperoleh karunia hikmat luar
biasa dari Tuhan sewaktu menuliskan ini:
Berbahagialah
orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
karena
keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
Ia lebih berharga
dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
Umur panjang ada
di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
~ Amsal 3:13-16
Bagaimana tidak
berbahagia apabila bersama-sama dengan hikmat datang pula
keuntungan-keuntungan yang melebihi perak, emas bahkan permata. Belum
lagi ia akan diganjar dengan umur panjang serta kekayaan dan hormat,
bagi yang memiliki hikmat itu.
Dari sini saja kita
bisa melihat bahwa hikmat bukan sekedar kutipan-kutipan kata-kata
yang bijak atau suatu nasihat dan peribahasa yang penuh makna.
Apabila diterapkan di dalam kehidupan nyata sehari-hari dalam
menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, baik di tingkatan
pribadi maupun dalam lingkup masyarakat luas, maka itu dapat
berdampak besar sehingga mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan
bagi kehidupan seseorang sampai atas satu bangsa yang besar.
Oleh hikma lah,
bahkan bangsa-bangsa diselamatkan dari wabah kelaparan di jaman
Yusuf. Mesir terangkat menjadi negara superpower oleh tangan dingin
Yusuf, yang berhasil membuat bangsa-bangsa bergantung kepada Mesir
untuk bahan makanan. Dan bacalah kisah-kisah riwayat para raja
Yehuda. Apabila mereka menggunakan hikmat yang Tuhan berikan dalam
memerintah bangsanya, maka pembaruan dan kemajuan menjadi milik
mereka. Tetapi jika sebaliknya, dimana seorang raja berlaku bodoh dan
tiada mencari hikmat Tuhan, maka bencana dan malapetaka yang akan
terjadi.
Dari sisi kehidupan
pribadi, kenyataan inipun tak terbantahkan mengenai keadaan manusia:
Dengan hikmat
rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan,
dan dengan
pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang
berharga dan menarik.
~ Amsal 24:3-4
Hal semacam ini
mudah ditemukan dalam kenyataan sehari-hari. Bahwa semakin pandai dan
bijak seseorang menggunakan bakat dan kemampuannya, kepandaian dan
keahliannya, maka semakin besar kemungkinan ia untuk menjadi
orang-orang yang meraih banyak hal dalam hidup daripada mereka yang
tetap tinggal di dalam kebodohan, entah karena mereka tidak mau
belajar atau tidak mau mencari tahu lebih lanjut bagaimana
menggunakan apa yang telah dipelajarinya itu.
Secara rohani, ini
berbicara mengenai rumah di surga. Anak-anak Tuhan yang berhikmat dan
tahu bagaimana berjalan di dalam kehendak dan rencana Tuhan, yang
mengenali setiap jalan-jalan Tuhan dan hidup di dalamnya, akan
memiliki tempat kediaman kekal yang indah lagi mulia. Itu pula
sebabnya mengapa dalam perumpamaan gadis-gadis yang turut menyambut
kedatangan mempelai pria ada yang disebut gadis-gadis bijaksana.
Sebab memang mereka memiliki hikmat untuk dapat masuk dan diterima
dalam kerajaan sorga.
Betapa penting dan
menentukan hikmat itu bagi kehidupan manusia! Baik selama hidup di
bumi maupun demi kehidupan yang akan datang. Celakalah orang yang
memandang remeh hikmat sehingga mengabaikannya dan tidak pernah
mencarinya di dalam hidup.
2) Hikmat
menjadikan orang yang memilikinya mampu melakukan perbuatan-perbuatan
besar dan luar biasa
Dengan hikmat, orang
bukan saja mampu menyelesaikan berbagai persoalan pelik namun juga
dapat keluar dari keadaan keadaan yang kritis lalu tampil sebagai
pemenang.
Kisah-kisah Alkitab
menguatkan hal ini. Di antaranya, kisah Salomo menyelesaikan konflik
antara dua orang ibu yang memperebutkan seorang bayi di dalam 1 Raja
raja 13:16-28. Suatu persoalan yang sukar untuk dipecahkan, nyatanya
dapat diselesaikan dengan satu kali kesempatan saja oleh raja yang
penuh hikmat itu.
Pada bagian lain,
Daud yang berada dalam keadaan sangat terdesak dan terancam untuk
dibunuh oleh anaknya sendiri dalam suatu pemberontakan, diselamatkan
oleh Husai, orang Arki, salah seorang sahabat Daud yang berhikmat (2
Samuel 17:1-14).
Ini sebenarnya
mengingatkan juga kepada peristiwa di masa muda Daud, ketika
penggembala belia itu maju seorang diri di hadapan seluruh bala
tentara Israel yang ketakutan menghadapi raksasa Goliath. Saat tak
seorangpun berani mengangkat wajahnya menghadapi pahlawan Filistin
itu, meski kesemuanya berpakaian perang lengkap, Daud dengan berani
berbekal iman dan hikmat dari Tuhan menatap wajah Goliath dan
memberitahukan sebelumnya akan nasib sang prajurit raksasa dalam
pertarungan itu. Dan kita boleh yakin, hikmat Tuhanlah yang menuntun
Daud untuk membawa 5 butir batu licin dari dasar sungai yang
digunakannya untuk mengumban Goliath. Dan terbukti hanya dengan satu
kali serangan, tentara Filistin yang menakutkan itu rebah tak berdaya
untuk kemudian dihabisi oleh Daud.
Semua contoh-contoh
di atas menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan hikmat. Di mana
sesuatu yang seharusnya memakan waktu yang panjang, dengan
mengerahkan tentara yang banyak, atau dengan persenjataan yang
lengkap serta atas sebuah situasi yang gawat dan mendesak, oleh
hikmat diatasi dengan relatif mudah.
Di dalam kehidupan
yang tidak akan pernah bebas dari masalah, hikmat adalah sesuatu yang
harus ada. Tanpa hikmat, masalah demi masalah akan terus membelit
kita, menyebabkan kita bertemu jalan buntu, menjadi frustrasi dan
putus asa menjalani hidup. Tanpa hikmat, kita akan terus berlaku
bodoh dan membuat banyak kesalahan yang menjerumuskan kita dalam
berbagai masalah, alih-alih lepas dari keadaan-keadaan yang sukar
atau membantu orang lain keluar dari persoalan. Tuhan yang kaya
dengan hikmat, bahkan Dia sendiri lah sang Hikmat itu, pasti akan
memberikan hikmat pada kita yang meminta kepada-Nya (Yakobus 1:5).
3) Nasehat hikmat
dapat membelokkan seseorang dari jalan yang salah atau memberikan
petunjuk, arahan dan dorongan untuk berjalan di dalam kebenaran
Kuasa dari hikmat
yang satu ini kerap kali diabaikan atau tidak dipahami oleh
kebanyakan orang. Padahal ini sangat menentukan nasib seorang manusia
di keabadian.
Kita tahu bahwa
dunia pun memiliki hikmatnya sendiri. Itu dinyatakan dalam berbagai
bentuk. Mulai dari kiat atau petunjuk cara hidup sehari-hari, panduan
untuk menjalani hidup dan meraih kesuksesan, hingga ajaran-ajaran
agama yang menjanjikan kebahagiaan dan kehidupan kekal setelah hidup
yang sekarang. Tidak semuanya benar. Dan sesungguhnya hanya satu yang
berasal dari Allah yang sejati yang telah menciptakan jagat raya dan
seisinya. Di sinilah kita perlu mengetahui dan memiliki hikmat yang
sejati. Tanpa hikmat yang benar, jiwa manusia pasti tersesat dan
binasa di dalam kebodohan atau pengertiannya sendiri yang dipandang
sebagai kebenaran padahal hanya mengandung sebagian kebenaran saja.
Hikmat sejati
membuat orang yang memperolehnya melihat lebih jelas akan jalan yang
harus ditempuhnya. Begitu pula dengan nasihat hikmat yang
disampaikan, akan berdampak membuka pikiran orang yang mendengarnya
mulai melihat mana yang benar dan mana yang bukan dan apakah jalannya
selama ini sudah benar atau telah menyimpang. Pada akhirnya, hikmat
sejati menuntun pada keselamatan dan kehidupan dalam Tuhan:
Ingatlah juga
bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi
hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman
kepada Kristus Yesus.
~ 2 Timotius 3:15
Dalam hikmat Tuhan
yang luar biasa, nabi Natan mendatangi Daud, raja yang sangat
berkuasa pada waktu itu. Untuk menyampaikan teguran akan dosa dan
kejahatan Daud, yang tidak begitu disadarinya. Sang raja telah
mengambil istri salah satu prajurit terbaiknya dan demi menutupi
aibnya menghamili wanita itu, ia mengatur supaya sang prajurit
terbunuh di medan perang. Suatu siasat keji dengan mengorbankan nyawa
seseorang yang telah berlaku setia pada Daud.
Dalam 2 Samuel
12:1-12, nabi Natan menceritakan suatu kisah dan meminta Daud
memberikan tanggapannya. Daud yang tidak merasa bahwa kisah itu
merupakan gambaran dirinya, menjadi emosional dan marah terhadap
seorang kaya yang dikisahkan merampas satu-satunya ternak yang
dimiliki si miskin. Dengan demikian, Daud seperti termakan
perkataannya sendiri. Saat itulah nabi Natan menyampaikan pesan Tuhan
mengenai kejaTuhan Daud itu. Melalui sebuah kisah yang lahir dari
hikmat, seorang raja disadarkan serta dibawa kembali ke jalan
kebenaran. Memang demikianlah kekuatan hikmat.
Membaca kitab Amsal,
kita diperkaya dengan hikmat. Jika kita mau merenungkannya, kita akan
dituntun pada jalan kebenaran sejati. Kita akan mengetahui
jalan-jalan Tuhan dan bagaimana hidup di dalamnya. Sudah seharusnya
kita lebih banyak menggali dan mendalami firman Tuhan supaya
hikmat-Nya, dan bukan hikmat dunia ini (yang dengan mudah kita
temukan bertebaran dan disebarkan melalui media-media sosial hari
ini), yang menjadi bagian dari hidup kita.
Seandainya saja kita
mau serta rajin menyelidikinya, kita akan menjadi anak-anak yang
baik, orang tua yang benar, suami yang menjadi bertanggungjawab,
istri yang menjalankan fungsinya secara tepat, pekerja yang jujur,
cerdas dan rajin, pengusaha yang memiliki kesuksesan sejati,
pemimpin yang adil, dan seterusnya. Yang intinya, kita akan menjadi
orang-orang yang hidup dalam kebenaran dan keadilan.
Sesungguhnya,
orang-orang percaya yang mengaku sebagai pengikut Kristus ialah
orang-orang yang dikehendaki Tuhan menjadi orang-orang paling
berhikmat di bumi. Yesus berkata,
Pada waktu
penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari
angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari
ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang
ada di sini lebih dari pada Salomo!
~ Lukas 11:31
Ya, Yesus berani
mengatakan bahwa Ia melebihi Salomo dalam hikmat-Nya. Pernyataan yang
membuktikan bahwa Ialah Tuhan. Dan Dia adalah Tuhan kita. Sudah
seharusnya kita yang mengaku sebagai umat dari Tuhan yang merupakan
sumber segala hikmat, belajar serta meneladani hikmat-Nya dalam hidup
sehari-hari. Bukan merasa biasa-biasa saja dan tetap tinggal dalam
kebodohan, terus melakukan hal-hal bodoh (yang tidak jarang lebih
bodoh dari orang yang tak mengenal Tuhan), atau bahkan meninggikan
kebodohan dengan bersekongkol dengan orang-orang fasik atau menjadi
dalang dari perbuatan-perbuatan jahat.
Waktunya akan tiba,
anak-anak Tuhan akan dipenuhi hikmat-Nya dan menyatakan hikmat itu
kepada dunia. Dan saat itu tiba, pastikanlah diri kita termasuk di
antara orang-orang berhikmat dari Allah itu.
4) Dengan hikmat,
Injil akan sampai kepada setiap orang dan segala bangsa
Satu lagi kekuatan
hikmat yang dilalaikan adalah kuasa dari hikmat itu yang berdampak
pada penjangkauan jiwa-jiwa di seluruh dunia. Injil dan pesan apapun
yang ada di dalamnya, bukanlah pesan yang akan diterima oleh dunia.
Kita tahu bahwa apapun yang menyebut nama Yesus, akan dilawan oleh
roh-roh dunia ini yang bekerja keras setiap waktu atas manusia untuk
menghalangi mereka menerima pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus.
Beberapa pemimpin
Kristen yang antusias merasa telah menggunakan hikmat Tuhan sewaktu
memodifikasi dan mengutak-atik bunyi firman Tuhan supaya disesuaikan
dengan kondisi orang-orang yang mendengar pemberitaan Injil.
Sayangny, tidak semuanya berasal murni dari hikmat Tuhan sebab
hikmat Tuhan pada akhirnya ditandai dengan kebenaran, keadilan, serta
kejujuran. Bukan dari kebohongan dan manipulasi.
Untuk melaksanakan
amanat agung ke tengah-tengah dunia yang terhilang ini, Yesus
menyampaikan suatu dasar yang penting:
"Lihat, Aku
mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu
hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
~ Matius 10:16
Yang dimaksud dengan
cerdik seperti ular ialah harus selalu penuh dengan hikmat. Kita
bergantung pada hikmat dan pikiran Tuhan untuk menjalankan misi kita
dalam Tuhan. Injil hanya dapat menembus hati para pendengar dengan
ide-ide dari Allah sendiri. Sebab hanya Dialah yang mengetahui segala
situasi dan yang akan memberikan strategi-Nya bagi kita supaya kita
berhasil mencapai kemenangan yaitu dibawanya jiwa-jiwa untuk kembali
kepada Tuhan, terjadinya pemulihan di gereja Tuhan hingga melihat
berkobarnya suatu kebangunan rohani.
Menyelidiki kitab
Kisah Para Rasul maupun surat-surat yang ditulis rasul-rasul, kita
dapat melihat bagaimana hikmat Tuhan bekerja atas gereja-Nya dan
bagaimana hamba-hamba-Nya bergerak dalam pimpinan hikmat-Nya untuk
membawa gereja pada jalur rencana Tuhan. Dalam tuntunan hikmat ini
pula, Injil pun sampai pada bangsa-bangsa bukan Yahudi sekalipun
sebelumnya hanya dikabarkan di antara mereka yang berkebangsaan
Yahudi. Dengan hikmat pula, orang-orang dimuridkan dan dibawa kepada
pengenalan dan hubungan yang hiduo serta mendalam dengan Tuhan.
Dialah yang kami
beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang
kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada
kesempurnaan dalam Kristus.
Itulah yang
kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan
kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
~ Kolose 1:28-29
Setiap anak Tuhan
dipanggil hidup dalam hikmat untuk mampu menjadi saksi-saksi Kristus.
Betapa lebih lagi ini dilakukan oleh mereka yang telah masuk dalam
pelayanan dimana mereka secara intensif memusatkan diri untuk menjadi
alat menjangkau dunia!
Karena itu,
perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti
orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah
waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Sebab itu
janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan.
~ Efesus 5:15-17
Hendaklah
perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu,
sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur
seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan
puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di
dalam hatimu.
~ Kolose 3:16
Hiduplah
dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar,
pergunakanlah waktu yang ada.
Hendaklah
kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu
tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
~ Kolose 4:5-6
Kesaksian kita
menyampaikan Yesus sebagai hikmat Allah yang menyelamatkan manusia
hanya bisa dikerjakan dengan hikmat dari atas yang dinyatakan dalam
cara hidup yang penuh hikmat sebagai pribadi maupun sebagai kumpulan
orang percaya.
Hidup dalam hikmat
Tuhan lah yang akan menjadikan kita sebagai SURAT YANG TERBUKA DARI
TUHAN YANG DAPAT DILIHAT DAN DIBACA SEMUA ORANG. Suatu kesaksian yang
membawa keharuman pengenalan akan Tuhan dimana-mana.
Kamu semuanya surat kami, yang tertulis pada hati kami, yang
diketahui dan dibaca oleh semua orang.
~ 2 Korintus 3:2, VMD
RESPON KITA
Mengetahui betapa
dahsyat dampak hikmat dalam hidup kita, sudah seharusnya kita
memutuskan untuk taat pada anjuran hikmat yang berulangkali diserukan
kepada kita.
Jangan lagi kita
tinggal dalam kebodohan.
Tetapi carilah
hikmat dengan segenap hati. Tekadkan hati Anda untuk memilikinya, tak
pernah melepaskannya tapi terus berusaha menambahkannya dana hidup
Anda.
Miliki hati seorang
murid.
Belajarlah dari
hamba-hamba Tuhan yang hidup dan memperagakan hikmat ilahi. Terimalah
pengertian dan pengajaran dari Sang Hikmat itu sendiri, yang telah
mengajak dan membuka lebar tangan-Nya untuk mengajar Anda.
"Pikullah kuk
yang Kupasang dan BELAJARLAH kepada-Ku," kata Yesus
Mengetahui ini,
akankah Anda meninggalkan segala kebodohan lalu berlari menyambut
panggilan-Nya untuk memperoleh hikmat sejati?
Salam Revival!
Indonesia penuh
kemuliaan Tuhan
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.