KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

THE LAST WORDS OF DAVID

Posted By passion for revival on Jumat, 08 September 2017 | 9:25 AM


Oleh Peter B, MA



“Maka sekarang, di depan mata seluruh Israel, jemaah TUHAN, dan dengan didengar Allah kita, aku berkata kepadamu: peliharalah dan tuntutlah segala perintah TUHAN, Allahmu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemudian.”
Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.”
(1 Tawarikh 28:8-9)


Pesan-pesan terakhir dari seseorang yang akan meninggal seringkali begitu penting dan berharga. Begitu banyak orang yang sangat memperhatikan peduli akan pesan-pesan itu. Menurut kebiasaan, mereka yang mendapat pesan tersebut sedapat mungkin berusaha dengan sekuat tenaga untuk memenuhi permintaan terakhir tersebut.

Salah satu contoh betapa perkataan terakhir seseorang begitu diperhatikan begitu rupa adalah kata-kata terakhir Tuhan kita, Yesus Kristus. Di masa kini, kalimat-kalimat terakhir Yesus sewaktu di atas kayu salib menjadi suatu bahan renungan yang luar biasa di seluruh dunia. Orang-orang percaya di seluruh dunia sepakat menyebut perkataan-perkataan tersebut sebagai “Tujuh kata salib”. Bagi banyak orang nilai dari perkataan terakhir seseorang adalah penting dan sangat berharga.

 Salah satu paman saya mendapat pesan terakhir dari ibu mertuanya sebelum ia menghembuskan nafas terakhir. Pesan itu berbunyi, “Jadilah pengikut Kristus, entah itu menjadi Kristen atau Katolik tidak masalah; asalkan engkau mengikut Kristus hidupmu akan menjadi lebih baik.” Dari pesan terakhir itulah, paman saya tersebut beralih iman menjadi pengikut Kristus hingga kini. Bagaimanapun, hampir jarang ditemui mereka yang mengabaikan pesan-pesan terakhir dari hidup seseorang.

Hari ini kita akan belajar mengenai pesan terakhir Daud. Pada hari itu, Daud “mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yakni para kepala suku, para pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan semua pahlawan yang gagah perkasa.” (1 Tawarikh28:1). Itulah saat-saat yang terakhir bagi Daud untuk berbicara secara luas kepada para rakyat dan bawahannya. Tidak lama setelah pertemuan itu, Daud pun mengundurkan diri untuk selamanya setelah menyelesaikan segala tugasnya di dunia dan pulang ke rumah Bapa (1 Tawarikh 29:28). Bagi para pengikutnya, itu benar-benar perkataan terakhir Daud. Dan seperti biasa, selayaknyalah kita memperhatikan pesan terakhir Daud itu.

Dua nast di atas merupakan pesan terakhir dari Daud. Bacalah kembali ayat-ayat di atas. Setelah itu ulangilah sekali lagi. Adakah yang menarik? Sesuatu yang aneh? Sebenarnya tidak ada yang khusus tetapi apabila direnungkan lebih dalam lagi, kata-kata terakhir dari Daud dapat dipandang sebagai suatu kesimpulan atau rangkuman dari kehidupannya selama di dunia. Apakah itu? Telitilah lebih lanjut.

Kepada para bawahannya Daud berpesan supaya mereka memelihara perintah Tuhan. Apa artinya? Yaitu supaya segenap pengikutnya tidak menyimpang atau berusaha hidup di luar Tuhan tetapi supaya mereka tetap di jalan Tuhan, bertekun untuk hidup dalam kebenaran Tuhan saja. Daud meminta pengikutnya tetap setia. Bukan kepada Daud tetapi kepada TUHAN, Allah Israel.

Tidak hanya itu, Daud juga berpesan supaya setiap bawahannya itu mengejar serta menuntut (terjemah KJV: mencari) perintah Tuhan. Dalam hal ini, Daud menganjurkan supaya setiap orang tidak hanya melakukan segala hal yang baik yang telah mereka lakukan tetapi juga terus menyelidiki dan mendapatkan lebih banyak lagi perkara-perkara yang indah dari Tuhan. Memelihara apa yang sudah ada itu baik, tetapi itu belum cukup. Bagi Daud, hati seorang penyembah seharusnya adalah hati yang menuntut untuk masuk dan menyelam lebih dalam lagi.

Kepada Salomo, anaknya yang akan menggantikannya untuk duduk di tahta, Daud berpesan supaya Salomo beribadah kepada TUHAN dengan tulus ikhlas dan rela hati. Ini kelihatannya seperti pesan-pesan dari kebanyakan orang tua yang lain kepada anak-anaknya sebelum mereka meninggal. Tetapi pesan Daud belum tuntas di situ saja. Ia berpesan kepada Salomo supaya ia mencari TUHAN. Daud menegaskan bahwa jika Salomo mencari Tuhan maka Ia akan berkenan ditemui, tetapi jika Salomo meninggalkan TUHAN maka ia pun akan membuang Salomo.

Pada intinya ada satu kata yang merupakan inti pesan Daud kepada bawahan maupun putra mahkotanya. Tahukah Anda kata apa itu? Ya, benar sekali, kata itu adalah “mencari” atau “mengejar”. Apa yang sudah dialami dan dipraktekkan dalam hidup Daud kini ditransferkan kepada Israel: yaitu bahwa MEREKA TIDAK BOLEH BERHENTI DARI SUATU GAYA HIDUP YANG MENCARI TUHAN DAN MERINDUKAN TUHAN DI ATAS SEGALANYA. Itulah suatu  gaya hidup para penyembah sejati.

Pesan terakhir Daud mencerminkan kehidupannya: menjadi pemburu Tuhan. Memang TIDAK ADA lagi suatu warisan yang lebih baik selain suatu kehidupan yang sepenuhnya diabadikan untuk mencari dan mengejar TUHAN seumur hidupnya. Daud telah menjadi pemburu TUHAN seumur hidupnya dan ia tidak pernah dikecewakan. Itulah kehidupan yang terbaik yang bisa dialaminya. Kerinduannya yang besar melihat kemuliaan Tuhan turun dengan nyata atas Yerusalem dan Bait Suci yang diidamkannya tidak pernah berakhir. Visi itu diteruskannya  kepada generasi berikutnya. Dan generasi sesudah Daud itulah yang mengalami revival.

Api kecil yang ada di hati Daud kini merembet. Visi tentang kebangunan dan manifestasi hadirat Tuhan.

Sekali lagi, apakah yang mendatangkan kebangunan? Pesan terakhir Daud menegaskan pada kita: PARA PEMBURU TUHAN. Apakah kita sedang mengejar Dia?
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 9:25 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.