Oleh Didit I.
Salah satu faktor yang mempersatukan manusia adalah visi. Tanpa visi
maka kekacauan akan terjadi (Amsal 29:18). Visi selalu membangkitkan semangat
dan gairah hidup manusia bahkan membawa manusia mencapai karya-karya besar.
Dan ketika saya berdoa bagi Indonesia Tuhan menyampaikan bahwa
“Indonesia sesungguhnya adalah bangsa yang visioner”. Seorang pemimpin yang
visioner adalah orang yang mampu melihat masa depan, potensi dirinya serta
orang lain yang kemudian bangkit dan menggerakkan orang-orang tersebut untuk
bersama-sama memperjuangkan masa depan bersama yang lebih baik. Tuhan tunjukkan
hal ini melalui sejarah Indonesia seperti Gajah Mada yang memiliki visi
mempersatukan nusantara. Ir. Soekarno memiliki visi untuk melihat Indonesia
merdeka dan berdikari. Mereka memiliki visi untuk masa depan Indonesia yang
lebih baik dan dengan penuh keberanian memperjuangkan visi tersebut. Inilah
yang menggemparkan bangsa-bangsa lain saat melihat Indonesia kala itu.
Bagaimana bangsa yang besar bersatu, tanpa persenjataan yang memadai bisa
melawan penjajah yang memiliki angkatan perang dan persenjataan yang lebih
maju. Jika ada satu orang visioner yang tulus, rendah hati, berhikmat dan
berani memperjuangkan kepentingan bangsa maka bangsa ini akan bangkit dari
keterpurukan dan mencengangkan bangsa-bangsa.
Kebalikan dari masa lalu Indonesia, kondisi Indonesia saat ini justru
mengalami krisis kepemimpinan dimana banyak pemimpin berusaha menjadikan visi
hanya sebagai pencitraan. Mereka membuat
dan memanfaatkan visi untuk mendapatkan/mempertahankan kenyamanan hidup mereka
sendiri. Sistem kepemimpinan digunakan untuk mengintimidasi, teror, dan
diktatorisme. Mereka memanfaatkan segala sesuatu untuk mengaburkan hukum, prinsip-prinsip
firman Tuhan, undang-undang, dan lain-lain. Mirisnya lagi, mereka tidak mau
mendengarkan suara rakyat tetapi lebih mendengarkan egonya, tidak mau
introspeksi, tidak mau jujur pada diri sendiri apalagi menguji segala sesuatu.
Pikiran mereka hanya terfokus untuk mencari kesempatan mendapatkan kekayaan,
jabatan dengan cara mencari-cari kesalahan orang-orang yang menghalangi rencana
mereka demi mengamankan otoritas dan kenyamanan hidupnya. Hati mereka telah
dikuasai oleh keserakahan dan iri hati. Dampaknya adalah LAHIR GENERASI TANPA
VISI yang hanya tunduk kepada otoritas karena intimidasi dari para pemimpin
yang egois.
Semua hal tersebut merupakan refleksi dari kepemimpinan rohani di
Indonesia, sebab kondisi suatu bangsa adalah cermin dari kondisi umat Tuhan di
dalamnya. Apa yang terjadi atas bangsa ini adalah buah-buah dari apa yang
dikerjakan oleh umatNya khususnya para pemimpin rohani. Para pemimpin rohani
yang egois menyalahgunakan otoritas dan ayat-ayat Firman Tuhan untuk menekan
dan mengintimidasi seperti ‘jemaat harus tunduk kepada pemimpin’ dan bukan
‘jemaat harus menguji segala sesuatu dan tunduk kepada Kristus’, gereja dan doktrin golongan tertentu lebih
benar daripada gereja dan doktrin lainnya. Mereka berusaha mendapatkan
kekuasaan untuk mengendalikan orang lain demi memperoleh atau bahkan
mempertahankan kenyamanan hidup di dunia. Inilah alasan mengapa gereja-gereja
Tuhan tidak membawa dampak yang besar bagi Indonesia untuk menggenapi takdirnya
(dalam rencana Tuhan), sebab gereja-gereja belum mengetahui dan menggenapi
rencana Tuhan dalam hidupnya. Mereka hanya fokus pada kepentingannya sendiri.
Tuhan rindu umatNya, gereja-gerejaNya menjadi orang-orang yang visioner, dimana
mereka memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, bertumbuh secara rohani, dan
mencapai tujuan-tujuan Tuhan. Tuhan sampaikan bahwa jika gereja-gereja menjadi
visioner maka akan membawa umat Tuhan naik dalam tingkat-tingkat kedewasaan
rohani hingga melihat rahasia kehendakNya atas Indonesia dan bangsa-bangsa.
Sebab melalui umatNya Tuhan hendak membawa Indonesia menggenapi takdirnya.
Takdir Tuhan atas gereja-gerejaNya dan Indonesia
Di pertengahan tahun 2017 saat berdoa untuk Indonesia Tuhan
menyingkapan masa depan Indonesia. Tuhan mengumpamakan umat Tuhan di Indonesia
seperti teropong bintang yang besar. Permukaan teropong terdapat ukiran bunga
saffron dan tanaman dudaim yang berbuah lebat. Bunga Safron bermanfaat untuk
obat herbal, bahan pewarna, minyak wangi dan bahan makanan mahal di dunia. Buah
dudaim bermanfaat untuk membangkitkan gairah. Semuanya berlapis emas murni.
Anda tidak akan ingin mengalihkan perhatian dari teropong bintang tersebut
karena keindahan dan keunikannya menyimpan maksud dan tujuan Tuhan untuk
Indonesia demikianlah Tuhan memandang Indonesia sebagai bangsa yang sangat
berarti di hatiNya. Hal ini membuat hati saya bersukacita sebab suatu kali
Tuhan akan mengubah Indonesia sebagai salah satu bangsa yang visioner. Hati
saya bersukacita dan heran melihat penglihatan tersebut. Mengapa Tuhan memilih
teropong bintang untuk menggambarkan Indonesia? Bukankah ada banyak jenis
teropong dan fungsinya? Teropong bintang merupakan alat bantu untuk melihat
benda-benda di langit bukan di bumi. Teropong bintang memiliki kemampuan khusus
untuk melihat benda-benda yang sangat jauh. Bentuknya yang unik dan mahal
membuat Anda terus tertarik untuk mengamati ukiran dan fungsinya. Bangsa
Indonesia yang visioner yang dimaksud Tuhan adalah:
# Teropong bintang menggambarkan prinsip-prinsip, pengajaran, artikel,
pewahyuan kebijakan dan hikmat yang menyingkapkan maksud dan tujuan Tuhan di
masa depan dengan sangat jelas dan detail. Indonesia akan dimampukan untuk
mengetahui kehendak Tuhan melalui penyelidikan ayat-ayat di Alkitab, mengamati
dan belajar dari berbagai peristiwa-peristiwa, masalah, keadaan alam dan
mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan sehingga dapat mempersiapkan
diri menghadapi tantangan masa depan.
# Bunga Safron menggambarkan
hasil-hasil pemikiran, prinsip-prinsip, pengajaran, artikel, pewahyuan
kebijakan dan hikmat yang sangat bermanfaat dan hampir tidak dimiliki oleh
bangsa-bangsa lain karena memiliki ketepatan dalam melihat rencana Tuhan di
masa depan. Di tengah krisis yang melanda bangsa-bangsa, Tuhan akan memakai
Indonesia seperti Yusuf yang dapat mengetahui maksud Tuhan pada masa akan
datang dan memiliki hikmat untuk menghadapinya. Bahkan pemikiran-pemikiran
tersebut akan membawa bangsa-bangsa lain untuk memahami maksud dan tujuan Tuhan
dan menjadi solusi bagi bangsa-bangsa dalam menghadapi krisis.
# Tanaman dudaim menggambarkan
hasil-hasil pemikiran prinsip-prinsip, pengajaran, artikel, pewahyuan kebijakan
dan hikmat rohani yang akan membangkitkan semangat/gairah dan cinta yang besar
akan Tuhan. Orang-orang akan diingatkan akan cintanya mula-mula kepada Tuhan,
sehingga mereka menyerahkan diri untuk hidup sepenuhnya dalam tujuan Tuhan.
# Emas menggambarkan nilai-nilai
visi Tuhan yang tinggi dan murni serta teruji oleh waktu (tergenapi) karena
menyingkapkan rahasia-rahasia kehendakNya yang sangat mendalam dan besar di
masa depan.
Tuhan memanggil umatNya di
Indonesia untuk melihat masa depan secara jelas, detail sehingga membangkitkan
kasih mula-mula/gairah yang besar akan Tuhan dan mengadakan terobosan-terobosan
rohani yang besar serta berdampak di alam nyata. Inilah pemikiran
gereja-gereja yang visioner. Gereja-gereja yang tahu tujuan Tuhan, tahu
langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai pimpinan Roh Kudus dan setiap
langkahnya mendatangkan terobosan demi terobosan rohani dan jasmani.
Tuhan mengingatkan saya akan keledai Isakhar dalam kejadian 49:15 yang
menyatakan, “Ketika dilihatnya, bahwa
perhentian itu baik dan negeri itu permai………” Tuhan memanggil orang-orang
Indonesia mengerti dengan jelas, detail terkait tujuannya. Inilah bangsa yang
visioner dan mampu melihat masa depan dengan jelas. Dapatkah Anda membayangkan
keledai itu mengamati keadaan negeri itu sehingga melihat keindahan,
keuntungan, kemuliaan di masa depannya. Semuanya itu membangkitkan semangat
dalam dirinya untuk tetap setia sekalipun menghadapi berbagai tantangan dan
rintangan. Dan kita akan mendengar orang-orang Indonesia berdoa “utuslah aku
Tuhan” untuk memberitakan injil dan melayani Tuhan di tempat yang sulit dan
dikuasai oleh kegelapan.
Dengan kasih yang berkobar, para misionaris akan memberitakan injil dan
menyalakan api kebangunan rohani di wilayah-wilayah gelap. Para pengajar akan
mendidik umatNya menjadi murid-murid Kristus. Para gembala akan membimbing
umatNya untuk mengenal Tuhan dan menemukan tujuan hidup. Para konselor bukan
hanya memberikan bimbingan untuk solusi dari masalahnya, tetapi membantu
umatNya memahami proses Tuhan dalam kehidupan jemaat secara pribadi. Para
pendoa akan berdoa dengan tepat seperti yang ada di hati Tuhan. Para nabi akan
menyampaikan isi hati dan pikiran Tuhan yang murni. Para rasul akan memimpin
gereja-gerejaNya untuk masuk dalam kegerakan Tuhan. Dan jemaat Tuhan dapat
mengetahui rahasia kehendakNya dengan sangat jelas. Umat Tuhan bukan hanya
mengerti kehendak Tuhan, tetapi memahami masa depan yang terbaik dari Tuhan.
Kuasa Tuhan dalam
gereja-gerejaNya akan mengubah keadaan ekonomi, politik dan membangkitkan para
pemimpin yang visioner di berbagai bidang. Hal ini ditandai dengan para
pejabat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat, lembaga negara, organisasi
masyarakat dan masyarakat bersatu untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat
Indonesia, para pemimpin akan memuridkan pemimpin yang baru yang berkualitas,
memperjuangkan sistem pemerintahan yang bebas dari korupsi, berkarya dan mendatangkan
berbagai terobosan-terobosan baru bahkan kebijakan pemerintahan Indonesia akan
menyelamatkan banyak negara keluar dari krisis dan mendamaikan perselisihan
antara bangsa yang tidak perlu terjadi.
Umat Tuhan yang visioner akan nyata ketika gereja Tuhan bertumbuh dan
semakin kuat dalam hal:
# Tekun dalam menguji,
menyelidiki dan melakukan kehendak Tuhan sekalipun menghadapi berbagai
tantangan dan rintangan;
# Mencari, menemukan dan hidup
sesuai dengan tujuan hidup dari Tuhan;
# Bapa-bapa rohani (para
pembimbing rohani) yang takut akan Tuhan memuridkan jiwa-jiwa menjadi murid
Kristus dan jiwa-jiwa menyediakan diri untuk belajar dan diajar akan
jalan-jalan Tuhan yang sejati;
# Berbagai denominasi gereja
bersatu, merendahkan diri dan mencari kehendak Tuhan atas gereja, kota dan
bangsa sampai gereja-gereja bersama-sama melihat rencana Tuhan untuk Indonesia;
# Gereja-gereja dari berbagai
denominasi bekerjasama membuat berbagai gerakan-gerakan rohani untuk
mempersiapkan diri dan masuk dalam rencana Tuhan;
# Gereja-gereja akan melatih dan
mengutus murid-muridNya sesuai dengan kehendak Tuhan.
Inilah isi hatiNya bagi umatNya dan Indonesia. Bangsa yang visioner
dimulai dari gereja-gereja yang memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, melihat
tujuan Tuhan dan hidup didalamNya hingga membawa Indonesia menggenapi rencana
Tuhan. Semuanya pasti terjadi jika kita mau membayar harganya. Adakah kita
rindu menggenapi takdir kita di dalam Tuhan?
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.