Oleh: Bpk. Peter B. K.
Dalam hidup, apakah berjalan/berkendara selalu terus berjalan maju?
Akankah terus lurus ke depan, tidak berbelok atau mengambil jalan memutar?
Mungkinkah kita memarkir kendaraan kita secara baik dengan hanya mengemudikan maju ke depan saja tanpa mau bergerak mundur?
Penting bagi kesehatan kita sesekali kita menarik diri dari aktifitas sehari-hari yang sibuk dan menekan pikiran.
Untuk segala sesuatu ada waktunya.
Ada waktunya kita maju. Ada waktunya kita mundur.
Mengetahui kapan saatnya kita maju atau mundur adalah berhikmat.
Dan hikmat ada pada Sang Hikmat yang berjanji akan memberikan hikmat-Nya bagi yang mencarinya…
Jika Tuhan tidak menyertai, percuma kita tetap maju…
"Setelah Musa menyampaikan perkataan ini kepada semua orang Israel, maka berkabunglah bangsa itu dengan sangat.
Dan keesokan harinya bangunlah mereka pagi-pagi hendak naik ke puncak gunung sambil berkata: "Sekarang kita hendak maju ke negeri yang difirmankan TUHAN itu; memang kita telah berbuat dosa."
Tetapi kata Musa: "Mengapakah kamu hendak melanggar titah TUHAN? Hal itu tidak akan berhasil.
Janganlah maju, sebab TUHAN tidak ada di tengah-tengahmu, supaya jangan kamu dikalahkan oleh musuhmu,
sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu."
Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.
Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma."~Bilangan 14:39-45
#mundurlebihbaik
Untuk segala sesuatu ada waktunya.
Ada waktunya kita maju. Ada waktunya kita mundur.
Mengetahui kapan saatnya kita maju atau mundur adalah berhikmat.
Dan hikmat ada pada Sang Hikmat yang berjanji akan memberikan hikmat-Nya bagi yang mencarinya…
Jika Tuhan tidak menyertai, percuma kita tetap maju…
"Setelah Musa menyampaikan perkataan ini kepada semua orang Israel, maka berkabunglah bangsa itu dengan sangat.
Dan keesokan harinya bangunlah mereka pagi-pagi hendak naik ke puncak gunung sambil berkata: "Sekarang kita hendak maju ke negeri yang difirmankan TUHAN itu; memang kita telah berbuat dosa."
Tetapi kata Musa: "Mengapakah kamu hendak melanggar titah TUHAN? Hal itu tidak akan berhasil.
Janganlah maju, sebab TUHAN tidak ada di tengah-tengahmu, supaya jangan kamu dikalahkan oleh musuhmu,
sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu."
Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.
Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma."~Bilangan 14:39-45
#mundurlebihbaik
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.