Oleh: Bpk. Peter B. K.
Yesus mengajar kita berdoa kepada Bapa supaya "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. " Semua sudah tahu akan hal itu. Barangkali itu juga sudah menjadi ayat hafalan bagi banyak dari kita.
Masalahnya, mengetahui atau menghafal ayat firman Tuhan tidak otomatis kita mengerti maknanya apalagi tahu bagaimana melakukannya. Ujungnya, kita puas dengan sekedar membaca atau mengetahui kira-kira apa makna suatu ayat dalam Alkitab kita sedangkan dalam prakteknya kita seringkali lemah. Itu sebabnya kita perlu merenungkan dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Sebab pengenalan Tuhan itu seperti yang digambarkan Hosea dan Petrus, dimana itu dimulai dari sedikit demi sedikit namun makin lama makin jelas dan terang, jika kita merindukan dan mengusahakannya dengan tekun.
Hosea 6:3
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti MUNCUL SEPERTI FAJAR, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
2 Petrus 1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Kembali pada bagaimana berdoa kepada Bapa.
Mendoakan supaya Kerajaan Allah datang dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di sorga sesungguhnya merupakan suatu SIKAP HATI DALAM DOA sebelum mengajukan permohonan yang lainnya. Diajarkan Yesus setelah pembuka doa "Bapa kami yang di sorga. Dikuduskanlah nama-Mu", berdoa memohon pemerintahan ilahi datang dan kehendak-Nya nyata sikap hati kedua yang menjadi dasar doa-doa kita.
Kita seharusnya berdoa dalam suatu hubungan yang intim dengan menyebut Allah itu Bapa dan kita datang sebagai seorang anak kepada bapanya sendiri.
Meski demikian, kita harus datang dalam penyembahan dan sikap takut akan nama-Nya yang besar dan memegang seluruh alam semesta.
Selanjutnya, mengetahui betapa agung dan dahsyat-Nya Bapa dan Allah kita, tidak ada sikap lain yang dapat kita tunjukkan selain kita tunduk dalam kedaulatan pemerintahan-Nya. Juga bahwa kehendak-Nya merupakan keinginan dan keputusan terbaik bagi hidup kita, keluarga kita, lingkungan kita hingga bangsa dimana kita dilahirkan dan hidup.
Pertanyaannya, sudahkah kita berdoa berdasarkan prinsip yang diajarkan Yesus ini?
Jika mau jujur, sudah berapa kalikah kita memaksakan kehendak kita sendiri, mendoakan keinginan dan ambisi kita pribadi atau mendesakkan tujuan-tujuan kita pribadi supaya Tuhan memenuhinya?
Atau, jika kita berdoa supaya kehendak Allah terjadi, sudah bersihkah hati kita dari muatan-muatan kepentingan diri kita sendiri? Sudah siapkah kita menerima keputusan ilahi dan menjalaninya seperti yang kita telah doakan?
Banyak yang berpikir bahwa kehendak Allah itu mudah dan pasti membawa kesenangan bagi hidup mereka. Sayangnya tidak selalu demikian. Kehendak Bapa seringkali memerlukan ketaatan, disiplin, sikap rendah hati untuk mengikutinya bahkan terlihat menyeramkan seperti yang Yesus katakan: menyangkal diri dan memikul salib.
Sama seperti seorang anak yang dididik oleh orang tuanya, ia tidak akan pernah selalu mendapatkan keinginannya. Ayah bunda yang berfungsi dengan semestinya akan mendisiplin anak-anaknya supaya mereka menuruti petunjuk dan didikan yang diberikan. Semua demi kebaikan sang anak yang masih belum tahu mana yang benar dan salah, belum berpengalaman dan belum mengetahui banyak hal mengenai bagaimana hidup mandiri sebagai seorang manusia.
Banyak yang berpikir kehendak Tuhan itu seperti yang mereka kehendaki dan harapkan terjadi sehingga mereka bebas meminta apapun yang pasti akan dikabulkan oleh Tuhan. Ini pun tidak memiliki dasar yang kuat. Allah kita sama sekali tidak serupa dengan jin dalam lampu, yang berjanji melakukan apapun yang kita inginkan. Dalam ketidakterbatasan-Nya, Ia membatasi diri untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan sifat dan karakter-Nya. Seperti misalnya, mustahil Dia yang mahakudus mendukung dan turut melancarkan perbuatan-perbuatan dosa. Juga sama sekali tak mungkin Dia yang adalah kasih bekerja sama dengan orang-orang yang menganjurkan dan melampiaskan kebencian kepada sesamanya.
Faktanya, janji Tuhan memenuhi permintaan atau doa-doa kita selalu bersyarat. Tidak pernah begitu saja Dia akan memenuhi apa yang kita inginkan. Dalam kedaulatan-Nya, Dia berhak menentukan apa yang terbaik bagi kita sesuai kehendak-Nya yang mulia.
Dalam Yohanes 15:7 dikatakan "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." Apa saja yang kita kehendaki akan diberikan. Tapi tidak dalam segala kondisi. Kita harus tinggal dalam Yesus dan firman-Nya juga ada di hidup kita. Ini suatu keadaan yang khusus. Tidak semua orang secara otomatis berada dan telah mencapai kondisi itu begitu mengaku sebagai Kristen. Itulah sebabnya tidak semua doa-doa kita kemudian langsung terjawab dan menjadi kenyataan. Kita PERLU MENGENAL TUHAN, MEMILIKI HUBUNGAN INTIM DENGAN DIA DAN MENGETAHUI PIKIRAN DAN JALAN-JALAN-NYA sehingga dari sana KITA TAHU APA YANG PATUT KITA INGINKAN DAN KEHENDAKI, yang dimana saat kita mulai mendoakan dan memohonkannya Dia akan menjawab kita dan kita akan menerima jawaban dari-Nya.
Perhatikan dan renungkan pula ayat ini:
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:7-11)
Nats-nats di atas ialah mengenai pengabulan doa, sebagaimana yang Yesus sendiri ajarkan. Ayat ini sering dijadikan dasar yang keliru, jika tidak ingin menyebutnya disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Berdasarkan ayat ini, banyak yang yakin bahwa apapun yang kita minta akan diberikan, sesuai pernyataan ayat itu sendiri. Namun mari renungkan. Yesus yang mengajarkan sebelumnya supaya kita berdoa agar Kerajaan Allah dan kehendak-Nya jadi atas hidup kita di dunia (Mat. 9:13), mungkinkah Dia selanjutnya (dalam Mat. 7:7-8) akan memberikan apapun seturut keinginan dan kemauan kita? Bukankah telah jelas sebelumnya bahwa kehendak Bapa yang selalu akan menjadi prioritas utama?
Jadi bagaimana? Sama dengan yang disebutkan dalam Yohanes 15:7, Allah akan menjawab doa-doa kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak kita semestinya terlebih dahulu bersatu dengan kehendak Dia dan saat kondisi itu tercapai kita akan mendoakan kehendak-Nya, yang pasti akan dijawab-Nya dengan segala sukacita.
Yesus berkata, "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?"
Ya, bapa di sorga pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita. Dan siapakah yang tahu yang terbaik bagi kita selain Dia, Bapa kita yang baik.
Dia pasti akan memberikan yang baik bagi kita. Sebab jika bapa yang jahat tahu memberikan yang baik, Dia Bapa kita yang baik pasti memberikan yang terbaik bagi kita.
Dari sini kita seharusnya menyadari bahwa Tuhan ingin kita memohonkan yang baik di hadapan-Nya, sesuatu yang rindu Ia berikan pada kita anak-anak-Nya. Masalahnya, tahukah kita apa yang terbaik bagi kita SESUAI KEHENDAK BAPA itu? Jika kita tidak mengetahuinya, kita akan meminta sesuatu yang kurang baik atau bahkan mungkin yang jahat, yang tentunya tidak akan dikabulkan-Nya sebab tidak sejalan dengan kehendak-Nya.
Untuk itu, sebelum kita meminta dalam doa KITA PERLU MENGENAL DIA DAN BELAJAR MENGETAHUI KEHENDAK-NYA. Ini akan membuat doa-doa kita benar, tepat, efektif dan beroleh jaminan akan dijawab oleh Tuhan sendiri. Itulah mengapa begitu penting kita diperintahkan untuk tahu membedakan mana kehendak Allah: yang baik, yang berkenan dan yang sempurna (Rom 12:2b).
Pada beberapa situasi, mungkin sukar bagi kita mengetahui secara pasti dan jelas akan kehendak Tuhan bagi kita. Tidak mengapa. Pada saat-saat demikian kita bisa berserah dan menyiapkan diri bahwa apapun yang terjadi kita akan menerima keputusan Tuhan dan berkomitmen terus berjalan sesuai arah yang ditunjukkan-Nya kemudian. Percaya sepenuhnya bahwa yang Tuhan putuskan adalah yang terbaik bagi kita. Meskipun begitu, ini merupakan suatu keadaan yang khusus, bukan yang umum terjadi di antara orang-orang percaya yang aktif mencari kehendak Tuhan. Sebab mengetahui kehendak Bapa adalah merupakan salah satu hal yang baik yang dapat kita mintakan kepada-Nya supaya disingkapkan bagi kita. Dia pun sendiri berjanji bahwa jika kita mencari Dia segenap hati maka kita akan menemukan Dia (Yer. 29:13) dan saat kita berseru-seru kepada-Nya, Dia akan menjawab kita serta memberitahukan hal-hal besar yang tidak kita ketahui dan pahami (Yer. 33:3).
Hari ini, apakah yang sedang kita doakan?
Apakah masalah dan pergumulan pribadi?
Keadaan rumah tangga yang buruk?
Problem dalam pekerjaan atau pelayanan kita?
Atau kita sedang memikir-mikirkan kondisi bangsa kita yang sedang dirundung situasi yang mencekam dan di ambang perpecahan?
Marilah masuk dalam hadirat Tuhan dan mencari wajah-Nya.
Mencari kehendak-Nya -sesuatu yang rindu Dia nyatakan dan terjadi dalam hidup Anda. Dan saat Anda tahu kehendak-Nya, Anda akan dikuatkan bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi Anda saat Anda mendoakan kehendak-Nya terjadi dalam hidup Anda.
Dalam penyerahan dan kejernihan hati untuk mencari kehendak Tuhan dan melakukannya, kita dimampukan bukan hanya mengetahui arah yang dikehendaki-Nya tetapi juga beroleh kekuatan baru untuk terus hidup dalam kehendak-Nya itu. Amin.
Salam revival.
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.