Oleh: Bp. Peter B. K.
Alkitab seringkali memakai kata “orang
fasik”. Secara umum, orang fasik adalah sebutan yang dipakai banyak orang untuk
menyebut mereka yang jahat, kejam dan tidak bermoral. Seringkali mereka yang
dicap sebagai orang fasik adalah mereka yang jelas–jelas hidup secara jahat
dan menentang hukum–hukum yang ada, baik hukum negara, sosial maupun agama.
Mereka akan dikenal sebagai pemabuk, penjudi, pecandu, pezinah yang suka ke
pelacuran, pencuri, perampok dsb. Bagi dunia, pelaku tindak kriminal-lah orang
fasik itu. Benarkah demikian? Kelihatannya Alkitab mempunyai pandangan yang
berbeda mengenai siapa yang disebut orang fasik itu.
MAZMUR
10 MENJELASKAN PADA KITA BAHWA ORANG FASIK ADALAH ORANG–ORANG:
1
1) Yang
tidak peduli akan Allah – atau bahkan menganggap Allah tidak ada (Mzm 10:3-4)
Ukuran kefasikan yang dari Allah berbeda.
Ini berarti siapa saja – tidak terkecuali mereka yang berpendidikan tinggi /
ilmuwan yang berjasa kemanusiaan, sosok artis terkenal yang dikagumi separuh
dunia hingga ABG–ABG yang biasa mejeng di plaza – jika mereka tidak mengakui dan tidak peduli akan Allah, merekalah orang–orang fasik itu. Contoh ekstrim adalah
Friedrich Nietsche. Di kalangan ilmuwan dunia, ia adalah filsuf tetapi di hadapan Tuhan, ia tidak lebih dari orang fasik karena kata–kata dan
kayakinan yang digemakannya seumur hidupnya adalah “Tuhan sudah mati”
2 2) Yang
tidak menghiraukan hukum–hukum Allah tetapi tetap merasa aman (Mzm 10:5-6)
Mungkin hampir seluruh penduduk indonesia
mengakui adanya Tuhan karena atheisme dilarang di sini. Tetapi … orang disebut
fasik bukan hanya karena ia atheis. Orang
fasik adalah mereka yang meskipun mengakui Tuhan namun tidak peduli hukum–hukumNya dan tetap merasa tenang dan berhasil. Banyak kaum beragama yang
menjalankan ibadah dengan tenang tanpa rasa bersalah meskipun kehidupan di luar
ibadahnya sangat bertentangan dengan ajaran imannya. Kenyataannya ibadah
mereka sia–sia karena di mata Tuhan
mereka adalah orang fasik.
3
3) Yang
melakukan kejahatan dan berpikir Allah tidak tahu atau melihatnya (Mzm 10:7-11)
Inilah tipe orang yang melakukan kejahatan secara sembunyi–sembunyi. Tidak
ada manusia yang tahu perbuatannya sehingga mereka menganggap Tuhan juga tidak
tahu (lih. Mzm 94:1-7). Mungkin dari luar tidak ada yang tahu kejahatan
perbuatan mereka, bahkan manusia memberikan gelar “orang baik” pada kita. Tapi
selama pikiran mereka tetap menyangka tidak ada apa–apa sebagai pembalasan
karena Tuhan juga tidak melihat; sungguh merekalah orang fasik itu.
AKHIR HIDUP ORANG FASIK ADALAH
TRAGIS. Adakah tanda–tanda kefasikan di hidup kita? Mari kita periksa dan selidiki. Memohonlah
supaya kita dijauhkan sejak dini. INGATLAH:
KEFASIKAN BUKAN SELALU YANG KELIHATAN TETAPI DARI YANG TIDAK KELIHATAN. Kefasikan bukan tiba–tiba muncul dalam tingkah langkah tetapi dimulai dari
dalam hati.
Amin Tuhan Isa memberkati
BalasHapusAmpuni sy Tuhan.Roh Kudus akan membawaku untuk tidak menjadi orang fasik.
BalasHapus