Renungan singkat untuk mereka yang rindu menjadi penyembah-penyembah Tuhan.
KRISTUS TIDAK DIHARGAI SAMA SEKALI KECUALI KALAU IA DIHARGAI DI ATAS SEMUANYA.
- Agustinus dari Hippo -
Kita diciptakan untuk menjadi penyembah-Nya. Menjadi penyembah berarti memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tuhan.
Menjadi penyembah Tuhan bukan hanya mahir dalam menyanyikan lagu-lagu pujian, menguasai banyak lagu rohani, senang menyanyi dan mendengarkan lagu-lagu rohani, aktif menjadi anggota paduan suara, singer atau pemimpin pujian di gereja, dsb.
Tanda atau ciri mereka yg menghormati dan menghargai Tuhan juga bukan hanya menyanyi dan berbahasa roh yang paling keras, ekspresi-ekspresi yang paling dramatis dan menyentuh dengan disertai banyak mencucurkan air mata waktu berdoa, menyanyi dan menyembah Tuhan, sikap atau gaya tubuh yang sangat bersemangat dan antusias waktu mengikuti ibadah di gereja (tepuk tangan paling keras, menari-nari, lompat-lompat, dsb). Tidak ada yang salah dengan semua ekspresi yang kita lakukan waktu kita beribadah kepada-Nya tetapi apa yang tampak luar bisa sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam hati. Kita bisa melakukan banyak hal yang seolah-olah memuliakan Dia tetapi hati kita jauh daripada-Nya!
Jika kita sungguh ingin menghargai dan menghormati Dia, kita harus menempatkan Dia di atas segalanya. Menjadi penyembah berarti menyerahkan seluruh kendali hidup kita kepada Tuhan. Kita tidak lagi hidup menurut pikiran, keinginan, rencana dan tujuan-tujuan kita pribadi. Kita harus menginginkan Dia lebih dari segala perkara apapun di dunia ini. Membenci dan menjauhi apa yang dibenci oleh-Nya dan berjuang untuk sesuatu yang menyenangkan hatinya. Melayani dan memberikan yang terbaik bagi-Nya.KRISTUS TIDAK DIHARGAI SAMA SEKALI KECUALI KALAU IA DIHARGAI DI ATAS SEMUANYA.
- Agustinus dari Hippo -
Kita diciptakan untuk menjadi penyembah-Nya. Menjadi penyembah berarti memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tuhan.
Menjadi penyembah Tuhan bukan hanya mahir dalam menyanyikan lagu-lagu pujian, menguasai banyak lagu rohani, senang menyanyi dan mendengarkan lagu-lagu rohani, aktif menjadi anggota paduan suara, singer atau pemimpin pujian di gereja, dsb.
Tanda atau ciri mereka yg menghormati dan menghargai Tuhan juga bukan hanya menyanyi dan berbahasa roh yang paling keras, ekspresi-ekspresi yang paling dramatis dan menyentuh dengan disertai banyak mencucurkan air mata waktu berdoa, menyanyi dan menyembah Tuhan, sikap atau gaya tubuh yang sangat bersemangat dan antusias waktu mengikuti ibadah di gereja (tepuk tangan paling keras, menari-nari, lompat-lompat, dsb). Tidak ada yang salah dengan semua ekspresi yang kita lakukan waktu kita beribadah kepada-Nya tetapi apa yang tampak luar bisa sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam hati. Kita bisa melakukan banyak hal yang seolah-olah memuliakan Dia tetapi hati kita jauh daripada-Nya!
Sekarang mari sejenak kita renungkan kilasan hidup kita sehari-hari. Pantaskah kita memandang dan menyebut diri kita sebagai penyembah-penyembah-Nya yang menghargai dan menghormati Dia apabila kita:
1) Meluangkan waktu 1-2 jam sehari untuk "saat teduh" sedangkan sisa waktu yg ada kita pakai untuk diri kita sendiri dan sama sekali tidak peduli dengan Dia bahkan seolah-olah menganggap Dia tidak ada?
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2) Setiap hari kita sibuk dengan urusan-urusan kita sendiri tanpa mengetahui atau bahkan malas untuk mencari tahu rencana dan kehendakNya untuk diri kita, keluarga, gereja, kota dan bangsa kita ?
2 Korintus 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
3) Setiap minggu bahkan mungkin setiap hari kita mengikuti ibadah di gereja sementara kita masih suka hidup dalam dosa dan kebiasaan lama kita yg menyakiti hati Tuhan tanpa merasa bersalah?
Efesus 4:22-24 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4) Lebih menginginkan berkat-berkat jasmani dari hasil hubungan kita dengan-Nya daripada keindahan dan kemuliaan karena kedekatan atau keakraban kita dengan-Nya?
Mazmur (84-2) Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!
(84-3) Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
5) Menjalin hubungan dengan Dia karena ingin mendapatkan berkat-berkat-Nya bukan semata-mata menginginkan Pribadi-Nya?
Ulangan 6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6) Lebih menghormati, mendengarkan dan menuruti perkataan orang tua, pasangan, keluarga, isteri, suami, teman-teman dan pendeta daripada firman dan kehendak Tuhan?
Lukas 14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
7) Lebih suka mencari cara untuk menyenangkan hati manusia (orang tua, keluarga, pasangan, isteri, suami, teman, pendeta, jemaat, dll) daripada merendahkan diri dengan hati yang rindu utk mencari tahu apa yang menyenangkan hati-Nya?
Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
8) Lebih suka membuat rencana-rencana kita sendiri dan minta Tuhan untuk menyetujui dan memberkatinya daripada membayar harga untuk menyetujui dan sepakat dengan apapun kehendak dan keputusan Tuhan untuk kita?
Lukas 1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
9) Melayani Dia ala kadarnya (rutinitas, hanya karena jadwal tugas, melayani semau kita sendiri, mengisi waktu luang, dsb) tanpa kerinduan lebih lagi untuk memberikan persembahan yang terbaik untuk kemajuan pekerjaan-Nya sesuai dengan pimpinan-Nya?
Maleakhi 1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
10) Melayani Dia tetapi dengan motif yang tidak murni (menjadi sarana untuk mencari nafkah, mengumpulkan kekayaan bagi diri sendiri, ingin terkenal dan dikagumi banyak orang, haus akan pujian dan hormat dari manusia, ketakutan tidak masuk surga, dll) untuk semata-mata memuliakan dan menyenangkan hati-Nya?
1 Tesalonika 2:3-6 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi --
juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
Apakah atau siapakah yang paling kita hargai dan hormati di dalam hidup ini? Tuhan tidak berkenan dengan tempat kedua di hati kita. Dia layak mendapat segala yang terbaik dari kita karena Dia sudah berkorban segalanya bagi kita. Jika saat ini ada tamu penting atau special bagi kita (orang yang sangat kita hormati, orang yang pernah menolong kita atau memberikan bantuan dan berjasa paling besar dalam hidup kita sehingga kita merasa sangat berhutang kepadanya, orang yang memiliki jabatan tinggi dan berpengaruh) ingin menginap atau tinggal dengan kita selama beberapa waktu lamanya, bagaimana respon kita kepadanya? Bukankah kita akan memberikan kepadanya pelayanan yang terbaik supaya dia puas dan senang tinggal dengan kita? Bukankah kita akan mempedulikan dan memperhatikan benar-benar apa yang menjadi kesenangan dan apa yang dibencinya? Bukankah kita juga akan berusaha semampu mungkin untuk menyediakan atau memenuhi semua keinginan dan kesenangannya? Kita seringkali berlaku tidak adil terhadap Dia. Jika untuk manusia saja yang tentunya banyak kekurangan kita memperlakukannya sedemikian, betapa jauh lebih layak Tuhan kita untuk mendapatkan perlakuan yang sama! Dia adalah Pribadi yang paling agung dan mulia, yang begitu amat sangat mengasihi dan mempedulikan kita, yang telah menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus hidup kita dan menyelamatkan kita, yang memikirkan kita setiap hari bahkan setiap saat, yang merancangkan kebaikan untuk hidup kita tanpa setitik pun terbersit maksud dan niat jahat di hati-Nya, yang mencukupi kebutuhan kita setiap hari, yang menjaga dan melindungi kita senantiasa, dan masih banyak lagi catatan kebaikan yang dicurahkan kepada kita. Adakah yang lebih dari Dia? Adakah seseorang atau pribadi yang lebih berjasa dan layak untuk kita kagumi selain Dia? Adakah sesuatu yang lebih layak untuk kita hargai dan hormati selain Dia? Yesus sudah memberikan segalanya bagi kita dan rindu untuk selalu dekat dengan kita. Bagaimana sikap dan perlakuan yang pantas dan layak Ia terima dari kita?
Menghargai atau menghormati Kristus berarti menjadikan Dia yang terutama dan pusat kehidupan kita. Melakukan yang kurang dari itu adalah suatu penghinaan.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.