Matius 14: 19
Dari kisah diatas kita belajar dari teladan Yesus sebagai pemimpin rohani yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan pengikutnya. Yesus mengadakan pelayanan TIDAK mengorbankan (memeras) para muridnya (pekerja) dan jemaat untuk memenuhi kebutuhan pelayanan/ acara/ kkrnya baik dalam hal keuangan maupun tenaganya. Hati seorang pemimpin rohani sejati lebih memikirkan KESEJAHTERAAN pengikutnya dari pada gegap gempita/ meriahnya suatu pelayanan atau acara rohani.
Berbeda dengan yang sering kita jumpai dalam acara-acara rohani. Seringkali pekerja dikorbankan dan jemaat dikorbankan untuk mengadakan suatu Ibadah/ konferensi/ kkr. Tidak ada BATAS yang jelas antara benih yang ditabur dan benih yang dimakan. Bahkan seringkali sesudah acara selesai sering RIBUT masalah biaya siapa yang menanggungnya karena defisit. Apakah acara demikian ini yang Tuhan senang? Masalah seperti inilah yang akhirnya menyebabkan PADAMNYA api kegerakan kebangunan rohani.
Bukankah jauh lebih bijaksana acara sesederhana mungkin sesuai kemampuan daripada memaksakan diri dan menderita demi untuk tampil WOW?
Bukankah acara ini untuk Tuhan, yang penting Tuhan datang acara ini, semua yang datang dilayani serta diurusi dengan baik dan semua yang terlibat berbahagia?
Bangkitlah Para Pemimpin Rohani Sejati di Indonesia. Amin.
(Oleh: Faith Ruddy)
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.