KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

PANDANGLAH KRISTUS

Posted By passion for revival on Selasa, 26 Maret 2024 | 12:18 PM

Oleh : Didit Irawan 


(Dipublikasikan pada Juli 2006)


Ketika mendengar kata tentara, apa yang terlintas dalam pikiran kita? Apakah perasaan kebanggaan? Ataukah keinginan kita untuk turut serta di dalam barisan tentara? Barisan yang rapi dan langkah yang sama dan tegap. Kehidupan tentara yang disiplin inilah yang seringkali membuat kita kagum. Dan masih banyak hal lagi yang bisa membuat hati kita tertarik untuk masuk keanggotaan tentara. Dalam artikel ini kita akan  belajar dalam satu penglihatan yang erat kaitannya dengan tentara. Kita akan melihat bagaimana keadaan kita sekarang ini serta orang Kristen lainnya. Ya, keadaan kita dihadapan Tuhan. 

Berikut ini penglihatan yang diberikan Tuhan kepada saya : 

Tuhan memperlihatkan suatu perkampungan yang sempit. Di sepanjang jalan perkampungan itu layaknya seperti sebuah pasar. Banyak orang berjualan berbagai macam gelang emas, makanan, minuman, serta kain-kain dan mainan. Selain itu juga ada rumah-rumah bertingkat. Bahkan juga ada rumah penginapan yang saya ketahui dari apa yang tertulis pada skayu di atas pondasi pintu. Di depan rumah penginapan itu ada dua orang laki-laki yang saling berbicara satu dengan yang lainnya. Kedua orang ini saling bercerita dan tertawa. Mereka kemudian membicarakan tempat penginapan yang memiliki fasilitas yang baik mulai dari pelayanannya, makanan serta pemandangan dan keramaian kampung yang menyenangkan bagi mereka. Selanjutnya mereka juga mulai membicarakan tentara-tentara yang biasanya melewati perkampungan tersebut. Mereka menghujat dan merendahkan para tentara yang tidak mau tinggal di penginapan dan menikmati keramaian dan keindahan pasar. Saya melihat banyak sekali orang-orang yang menginap dan berjalan-jalan di perkampungan itu. Mereka sibuk membicarakan barang dengan para pedagang. Di tempat penginapan ada juga yang membuka jendela dan bersantai. Mereka semuanya tampak menikmati keindahan perkampungan itu

Di tengah-tengah kerumunan pasar itu tiba-tiba di ujung perkampungan itu dari gunung yang kecil tampaklah beberapa tentara yang berjalan hendak melewati perkampungan itu. Kemudian Tuhan menjelaskan, Lihatlah bukit di ujung sana. Aku melatih mereka (tentara) untuk berperang di bukit itu. Ada begitu banyak tentara iblis yang ingin membunuh mereka, tetapi tanganKu melindungi mereka. Tentara-tentara itu semakin mendekat dengan perkampungan. Tuhan memperlihatkan di seberang perkampungan itu ada sebuah gunung yang menjulang tinggi dengan keadaan yang curam. Gunuung ini lebih tinggi daripada sebelumnya. Kemudian orang disekitar pasar mulai menyambut para tentara tersebut. Mereka bergerombol sambil menantikan kedatangan tentara Tuhan. Ketika tentara memasuki perkampungan banyak di antara para pedagang yang bekerja keras menarik perhatian tentara. Ada yang berteriak menjual gelang emasnya. Ada yang meneriakkan kainnya, makanan, mainan maupun pelayanan penginapan. Awalnya respon para tentara itu tetap memandang ke arah gunung di depan yang hendak dituju mereka. Namun ternyata tidak semua tentara melihat ke arah gunung. Bahkan ada juga tentara yang tidak mengenakan perlengkapan perang dengan lengkap.

Para pedagang berusaha menarik perhatian setiap tentara. Mereka berteriak menawarkan barang dagangannya. Dan Tuhan kemudian memperlihatkan bahwa di balik tubuh para pedagang ini ternyata memiliki bulu hitam yang lebat. Tuhan memperlihatkan wujud asli pedagang adalah iblis. Bahkan beberapa pedagang menarik tangan para tentara itu. Ada juga yang memperingatkan mereka agar tidak melanjutkan perjalanan karena banyak tentara yang sebelumnya tidak kembali setelah naik ke gunung. Juga ada yang mengatakan bahwa beberapa orang telah kembali dari pegunungan karena ada tentara iblis yang menyerang. 

Kemudian saya melihat ada banyak di antara tentara mulai menoleh ke barang-barang yang ditawarkan oleh pedagang. Ada juga tentara yang berbicara dengan seorang wanita yang tinggal di penginapan. Ada juga tentara yang berbicara dengan seorang pria yang juga bertempat tinggal di penginapan. Mereka terlihat begitu akrab. Tapi ada tiga tentara yang tetap melihat ke depan dan meneruskan perjalanan. 

Kemudian Tuhan memperlihatkan di ujung bukit ada suatu sinar memancar terang melebihi cahaya matahari. Dan ada awan putih yang menaungi ujung gunung itu. Di sana tampaklah seorang berpakaian baju putih bersinar dari puncak gunung melambaikan tangan memanggil tentara tersebut. 

Seringkali kita sebagai orang Kristen merasa puas dengan apa yang telah Tuhan lakukan dalam kehidupan kita. Kita merasa bangga bisa melayani. Merasa cukup dengan ibadah seminggu sekali di gereja. Ada juga yang merasa puas diri dengan saat teduh. Banyak kali orang Kristen bangun pagi dan berdoa, tetapi tidak ada perubahan dalam kehidupan mereka. Ada begitu banyak orang Kristen membicarakan gereja, firman Tuhan, nubuatan dari Tuhan. Bahkan mereka mendengarkan lagu-lagu rohani dan kaset-kaset khotbah, tetapi tidak ada perubahan dalam kehidupannya. Anda tidak akan pernah berubah sebelum Anda mengetahui betapa pentingnya arti pengajaran, nubuatan, dan persekutuan pribadi dengan Tuhan. Firman Tuhan tidak akan memiliki arti apa-apa jika Anda melihatnya dengan mata tertutup. Perhatikanlah kehidupan masyarakat di zaman Nuh. Dalam Kejadian 6:1-2 yang tertulis, “Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka." Semakin lama manusia bertambah banyak dan kejahatan manusia pun semakin meningkat. Mereka mengambil istri dari perempuan-perempuan yang mereka sukai, Mereka tidak mencari kehendak Tuhan sebagaimana ada tertulis, "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33)". Bukankah mereka mengetahui nenek moyang mereka serta Tuhan semesta alam yang Mahakudus. Tapi, apa yang mereka lakukan adalah bagi dirinya sendiri. Saat Tuhan memerintahkan Nuh membuat bahtera, kira-kira apa yang dilakukan orang-orang di sekitar Nuh? Apakah mereka mendukung Nuh dalam pembuatan bahtera? Mereka tidak melakukan apa-apa selain hanya melihat dan menghujat Nuh.

Masyarakat sekitar pada saat itu sudah cukup merasa nyaman menikmati hidup dalam kehendaknya sendiri. Dalam benak mereka terlintas pikiran bahwa sudah cukup apa yang Tuhan berikan, Nikmati saja hidup ini, tidak perlu bersusah payah membuat bahtera. Oleh karena kebodohannya sendiri akhirnya mereka mati karena rasa puas dirinya (Kej.7:21-23). Bukankah mereka dapat bertobat dan berdoa mencari tahu akan kehendak Tuhan? Ketika engkau merasa puas diri itulah titik kematian rohanimu. Itulah yang dimaksud rasa puas diri dalam hidup orang-orang yang bertempat tinggal di penginapan. Tuhan menjelaskan  bahwa orang-orang yang tinggal di penginapan itu adalah para mantan tentara. Setelah mereka menuruni gunung yang rendah mereka mulai berhenti untuk menikmati hasil perjalanannya di daerah perkampungan. Sehari mereka melihat keindahan pasar. Kemudian mereka menambahkan satu hari lagi untuk tinggal. Di saat mereka berhenti itulah mereka tidak pernah mencapai perkara besar. Demikian juga ketika Anda merasa puas diri, itulah saat yang tepat bagi iblis untuk menipu dan membuat diri Anda tidak mengenakan perlengkapan perang dengan lengkap. Lama-kelamaan engkau akan melepaskan perlengkapan perangmu. Bahkan pandanganmu bukan lagi kepada Tuhan, tetapi kepada keindahan-keindahan dunia. Saat engkau lebih tertarik kepada perkara-perkara duniawi daripada perkara Tuhan, itulah saat kematian rohani di ambang pintu.

Para pedagang dalam penglihatan itu merupakan gambaran dari iblis yang berusaha menipu setiap tentara Tuhan dengan segala cara. Daud merupakan salah satu tentara yang selalu meraih peningkatan. Di masa mudanya, Daud tidak bermain dengan teman-temannya dan pulang malam. Daud menjaga domba-dombanya. Ketika dombanya diserang oleh beruang maupun singa Daud tidak lari mengambil langkah seribu. Daud juga tidak bersembunyi. Tapi, dia melawan singa dan beruang dengan berani dan mengalahkannya. Ketika Israel mendengar ada Goliat yang menantang barisan Tuhan di saat semua tentara Israel mundur. Majulah seorang pemuda pemberani. Daud, tentara yang tak dikenal dihadapan manusia, tapi dikenal oleh Tuhan berhasil mengalahkan Goliat bersama-sama dengan Tuhan. Daud tidak pernah berhenti berjuang mengikuti kehendak Tuhan. Di waktu-waktu kemudian, bahkan Daud juga berhasil mengalahkan orang Yebus, orang Filistin, dll. Daud tidak kagum dengan keindahan perawakan tentara Goliat atau menikmati udara segar saat bangsa Israel menghadapi Goliat. Kekuatan Daud terbesar adalah karena Tuhan. Daud selalu memandang Tuhan. 

Seringkali orang-orang Kristen menjadi lemah dan lebih tertarik dengan perkara-perkara duniawi karena mereka tidak memandang Tuhan. Hal yang paling berbahaya adalah saat Anda memalingkan pandanganmu dari Tuhan. Itulah yang sedang terjadi diantara kita. Anda masih memandang kekayaan dunia adalah segala-galanya. Anda juga berpendapat bahwa teman wanita Anda lebih baik daripada Tuhan. Anda yang menganggap teman pria Anda terbaik daripada Tuhan. Saat Anda lebih tertarik dengan apa yang ada di dunia selain Tuhan. Itu sama dengan tentara yang melihat kepada barang-barang dagangan. Itulah gambaran orang-orang yang yang berbicara dengan pria/wanita. Iblis akan mencengkram kehidupanmu, sehingga Anda akan kehilangan perkara besar di masa depan. Tuhan sedang memperingatkan Anda yang tertarik kepada kesenangan-kesenangan dunia, yang lebih memilih berjalan-jalan menikmati keindahan dunia dan melupakan persekutuan pribadi dengan Tuhan. Perhatikanlah tangan-tangan iblis yang mengajakmu. Bukan hanya mengajak melaui perkataan, tetapi juga mendesakmu untuk melihat keindahan dunia. 

Ketahuilah satu hal yang harus Anda ingat bahwa penghalang terbesar orang-orang yang ingin maju dalam Tuhan adalah orang-orang yang merasa puas diri. Itulah yang sedang dikatakan oleh mantan-mantan tentara di perkampungan itu untuk memperingatkan agar mereka tidak maju. Mereka mengintimidasi. Bahkan menekan orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Perhatikanlah bahwa Anda dipanggil bukan untuk bersenang-senang menikmati keindahan dunia, tapi memandang Tuhan. Anda tidak akan dapat mencapai visi, sebelum Anda memandang Tuhan secara terus-menerus. Tentara Tuhan yang terus berjalan tidak tergoda oleh tawaran-tawaran iblis karena mereka memandang Tuhan. Demikian juga Daud dapat mengalahkan musuh-musuhnya karena Daud memandang Tuhan. Daud selalu rindu dan bertindak hidup dalam kehendak Tuhan. Sampai-sampai Daud pernah berkata kepada Tuhan: TauratMu ada dalam dadaku. 

Hidupmu tidak akan berarti apa-apa sebelum engkau mulai memandang wajahNya. Orang yang melambaikan tangan adalah Yesus yang memanggil kita sebagai tentara Tuhan. Dia menantikan kita dalam perkara besar. Yesus adalah kebenaran dan setiap pengajaranNya adalah kebenaran. Memandang Tuhan berarti merenungkan firmanNya dan melakukan dengan kesungguhan hati. Lihatlah, Yesus telah menunggu kita di depan sana. Mari dengan kerendahan hati kita satukan hati untuk berlari mengejar kegerakan Tuhan. 

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, 
di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, 
bukan yang di bumi.
( Kolose 3:1-2 )

    

 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 12:18 PM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.