(Catatan Kebangunan Rohani Moravia)
Oleh : John Greenfield
Diterjemahkan oleh Peter B.
SUATU PERJANJIAN DAN PERTEMUAN DOA 100 TAHUN LAMANYA!
Di Herrnhut, Zinzendorf mengunjungi semua anggota dewasa dari komunitas yang terpecah-pecah. Dia membuat perjanjian yang menyerukan kepada mereka 'untuk mencari dan menekankan poin-poin yang mereka sepakati' daripada menekankan perbedaan mereka.
Pada tanggal 12 Mei 1727 mereka semua menandatangani perjanjian untuk mendedikasikan hidup mereka, sebagaimana dia menyerahkan hidupnya, untuk melayani Tuhan Yesus Kristus. Kebangunan rohani Moravia tahun 1727 dengan demikian didahului dan kemudian ditopang oleh doa yang luar biasa. Semangat kasih karunia, persatuan dan doa tumbuh di antara mereka.
Pada tanggal 16 Juli, Count mencurahkan jiwanya dalam doa disertai dengan banjir air mata. Doa ini menghasilkan efek yang luar biasa. Seluruh komunitas mulai berdoa tidak seperti sebelumnya.
Pada tanggal 22 Juli banyak komunitas membuat perjanjian bersama atas kemauan mereka sendiri untuk sering bertemu mencurahkan isi hati mereka dalam doa dan nyanyian pujian.
Pada tanggal 5 Agustus, Count menghabiskan sepanjang malam dalam doa bersama sekitar dua belas atau empat belas orang lainnya setelah pertemuan besar untuk berdoa pada tengah malam di mana emosi yang besar mendominasi.
Pada hari Minggu, 10 Agustus, Pendeta Rothe, saat memimpin kebaktian di Herrnhut, diliputi oleh kuasa Tuhan sekitar tengah hari. Dia tersungkur di atas tanah di hadapan Tuhan. Begitu pula seluruh jemaah. Mereka terus berdoa sampai tengah malam dan bernyanyi, menangis dan berdoa.²
Pada hari Rabu, 13 Agustus 1727, Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka semua. Doa mereka dijawab dengan cara yang jauh melampaui harapan siapa pun. Banyak dari mereka memutuskan untuk menyisihkan waktu-waktu tertentu untuk menaikkan doa yang sungguh-sungguh.
Pada tanggal 26 Agustus, dua puluh empat pria dan dua puluh empat wanita berjanji bersama untuk terus berdoa dalam interval satu jam setiap siang dan malam, setiap jam ditentukan dengan undian untuk giliran orang yang berbeda.
Pada 27 Agustus, peraturan baru ini dimulai. Yang lain bergabung dengan para pendoa syafaat dan jumlah yang terlibat meningkat menjadi tujuh puluh tujuh orang. Mereka semua dengan cermat mengamati jam yang telah ditentukan bagi mereka. Para pendoa syafaat mengadakan pertemuan mingguan di mana kebutuhan doa diberikan kepada mereka.
Anak-anak, yang juga sangat tersentuh oleh Tuhan dan memulai rencana serupa di antara mereka sendiri. Mereka yang mendengar permohonan yang polos dari kanak-kanak itu sangat tersentuh. Doa dan permohonan anak-anak memiliki pengaruh yang kuat pada seluruh komunitas.
Pertemuan doa yang menakjubkan yang dimulai pada tahun 1727 itu kemudian berlangsung selama seratus tahun. Itu sesuatu yang unik. Dikenal sebagai Doa Syafaat Tiap Jam (The Hourly Intercession), yang melibatkan doa estafet pria dan wanita dalam doa tanpa henti yang ditujukan kepada Tuhan. Doa itu juga menghasilkan tindakan, khususnya penginjilan. Lebih dari seratus misionaris diutus dari komunitas desa itu dalam dua puluh lima tahun ke depan, semuanya selalu didukung dalam doa. Salah satu hasil dari baptisan Roh Kudus adalah jaminan penuh sukacita akan pengampunan dan keselamatan mereka. Ini membawa dampak yang kuat pada orang-orang di banyak negara, termasuk terhadap dua bersaudara Wesley.
JOHN DAN CHARLES WESLEY
Pada tahun 1736 John dan Charles Wesley berlayar ke Amerika sebagai misionaris Anglikan. Satu tim imigran Moravia juga berada di kapal itu. Selama badai yang mengerikan, mereka semua menghadapi bahaya kapal karam. John Wesley menulis dalam jurnalnya:
"Pada pukul tujuh saya pergi ke Jerman. Saya telah lama mengamati kesungguhan yang besar dari perilaku mereka.
Dari kerendahan hati mereka, mereka telah memberikan bukti secara terus-menerus dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diqnggap rendah bagi penumpang-penumpang lain, yang tidak akan dilakukan oleh orang-orang Inggris; … Dan setiap hari memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan kelembutan, yang tidak dapat dilemahkan oleh sikap-sikap buruk orang lain. Jika mereka didorong, dipukul atau dilempari, mereka bangkit kembali dan terus berbuat baik; dan tidak ada keluhan yang ditemukan dari mulut mereka. Itu merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka telah dibebaskan dari semangat ketakutan, juga dari kesombongan, kemarahan, dan balas dendam.
Di tengah-tengah menyanyikan Mazmur dimana ibadah mereka dimulai, laut mengamuk, membelah tiang layar utama menjadi beberapa bagian, air menutupi kapal dan mengalir di antara geladak, seolah-olah laut yang dalam telah menelan kami. Jeritan mengerikan mulai terdengar di antara orang-orang Inggris Tetapi orang-orang Jerman itu (maksudnya orang-orang Moravia) dengan tenang mulai bernyanyi menaikkan pujian. Saya bertanya kepada salah satu dari mereka setelah peristiwa itu: 'Apakah kamu tidak takut?' Dia menjawab, 'Terima kasih Tuhan, saya tidak.tskut' Saya bertanya: 'Tetapi apakah wanita dan anak-anak Anda tidak takut?' Dia menjawab dengan lembut: 'Tidak, wanita dan anak-anak kami tidak takut mati'.
Di Georgia, John Wesley mencari nasihat rohani dari Uskup Moravia, A. G. Spangenberg. Kembali di Inggris pada tahun 1738, saudara-saudara Wesley menjadi akrab dengan orang-orang Moravia, terutama Peter Boehler yang kemudian menjadi uskup terkemuka Moravia.
Pada tanggal 4 Maret 1738, Wesley menulis dalam buku hariannya:
"Saya menemukan saudara saya di Oxford pulih dari radang selaput dada; dan bersamanya Peter Boehler: yang olehnya (karena tangan Tuhan yang agung) saya, pada hari Minggu, tanggal 5, jelas-jelas disadarkan dari ketidakpercayaan saya; dari kurangnya iman yang hanya oleh iman itu, kita dapat diselamatkan. Segera terlintas di benak saya, 'Jangan berkhotbah lagi, Bagaimana kamu bisa berkhotbah kepada orang lain sedangkan kamu sendiri tidak punya iman?' Saya bertanya kepada Boehler apakah dia berpikir saya harus meninggalkan pelayanan, atau tidak. Dia menjawab, 'Sama sekali tidak.' Saya bertanya: 'Tetapi apa yang dapat saya khotbahkan? Dia berkata: 'Beritakanlah iman sampai Anda memiliki iman.' Oleh karena itu, Senin, 6, saya mulai mengkhotbahkan doktrin baru ini, meskipun jiwa saya harus memulai dari awal lagi. Orang pertama yang kepadanya saya beritakan keselamatan hanya dengan iman, adalah seorang tahanan di bawah hukuman mati..
Akhirnya John Wesley menerima sendiri jaminan keselamatan itu. Kesaksiannya sendiri mengatakan:
Rabu, 3 Mei 1738. Adik saya melakukan percakapan yang panjang dan khusus dengan Peter Boehler. Dan sekarang Tuhan berkenan untuk membuka matanya; sehingga dia juga melihat dengan jelas, sifat dari suatu iman yang hidup itu, dimana hanya 'melalui kasih karunia' kita diselamatkan.
Rabu, 24 Mei. Di malam hari saya pergi ke sebuah perkumpulan di Aldersgate Street, di mana seseorang sedang membaca kata pengantar Luther untuk Surat Roma. Sekitar seperempat jam sebelum pukul sembilan, ketika dia sedang menjelaskan perubahan yang Tuhan kerjakan di dalam hati melalui iman di dalam Kristus, saya merasa hati saya menghangat secara aneh. Saya merasa saya percaya kepada Kristus, pada Kristus saja, untuk keselamatan; dan suatu jaminan diberikan kepadaku, bahwa Dia telah menghapus dosaku, dan menyelamatkanku dari hukum dosa dan maut.
Jumat, 26 Mei. Jiwa saya terus merasakan damai, namun merasa tertekan, karena berbagai godaan. Saya bertanya kepada Mr.Telchig, orang Moravia itu, apa yang harus dilakukan. Dia berkata: 'Kamu tidak boleh melawan semua pencobaan itu seperti yang kamu lakukan sebelumnya, tetapi larilah dari mereka saat mereka muncul, dan berlindung di dalam luka-luka Yesus.
Orang-orang Metodis dan Moravia sering bertemu saat itu untuk belajar Alkitab dan berdoa.
Penulis biografi George Whitefield menulis: Whitefield memulai Tahun Baru (1739) sama mulianya dengan mengakhiri apa yang baru saja berakhir. Dia menerima Sakramen, berkhotbah dua kali, mengajar dua kali, menghadiri ibadah penuh cinta Moravia di Fetter Lane, di mana dia menghabiskan sepanjang malam dalam doa kepada Tuhan, mazmur dan ucapan syukur; ia kemudian mengatakan 'ini menjadi Hari Tahun Baru paling menyenangkan yang pernah dilihatnya.' Ibadah penuh kasih di Fetter Lane ini tak terlupakan. Selain sekitar enam puluh orang Moravia, hadir tidak kurang dari tujuh orang Metodis Oxford, yaitu John dan Charles Wesley, George Whitefield, Wesley Hall, Benjamin Ingham, Charles Kinchin dan Richards Hitchins, semuanya ditahbiskan menjadi pendeta Gereja Inggris. Wesley menulis: 'Sekitar pukul tiga pagi, saat kami terus berdoa, kuasa Tuhan datang dengan dahsyat ke atas kami, sedemikian rupa sehingga banyak yang menangis karena sukacita yang meluap, dan banyak yang jatuh ke tanah. Segera setelah kami pulih sedikit dari kekaguman dan keheranan di hadapan Yang Mulia, kami meledak dalam satu suara 'Kami memuji-Mu, ya Tuhan; kami mengakui Engkau sebagai Tuhan!' (1927)
Apa yang diberikan Moravia kepada John Wesley diringkas oleh salah satu penulis biografinya, WH Fitchett: Pada dasarnya ada tiga hal yang ada dalam urutan pengajaran Kekristenan, tetapi entah bagaimana didikan dari keluarga yang saleh, Universitas yang besar, dan dari Gereja besar, serta buku-buku terkenal, tidak memberikan pengajaran ini pada Wesley. Hal itu ialah :
- bahwa keselamatan adalah melalui Penebusan Kristus saja, dan bukan melalui pekerjaan kita sendiri;
- bahwa satu-satunya syaratnya adalah iman; dan
- bahwa itu dibuktikan melalui adanya suatu kesadaran rohani oleh Roh Kudus.
Kebenaran-kebenaran tersebut hari ini bukan sesuatu yang baru; tetapi bagi Wesley, pada tahap hidupnya saat itu, itu merupakan suatu penemuan rohani. Perkiraan Wesley tentang kebangunan rohani Moravia yang berdampak pada pertobatannya sendiri adalah suatu nubuatan. Ketika Peter Boehler, yang sembilan tahun lebih muda darinya, meninggalkan Inggris ke Amerika setelah beberapa bulan, Wesley mencatat dalam jurnalnya: Peter Boehler meninggalkan London untuk berangkat ke Carolina. Oh, betapa suatu pekerjaan yang telah Tuhan mulai sejak kedatangan-Nya ke Inggris! Pekerjaan seperti itu tidak akan pernah berakhir, sampai Langit dan bumi berlalu! Peter Boehler menulis kepada Count Zinzendorf, mengatakan: 'Orang-orang Inggris melakukan hal yang luar biasa bagi saya; dan meskipun saya tidak bisa berbicara banyak dalam bahasa Inggris, mereka selalu ingin saya memberi tahu mereka tentang Juruselamat, darah dan luka-luka-Nya, serta pengampunan dosa'.
(Bersambung ke Bagian 3)
SERIAL ARTIKEL YANG BERJUDUL "KUASA DARI TEMPAT YANG TINGGI" OLEH JOHN GRRENFIELD :
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.