(Catatan Kebangunan Rohani Moravia)
Oleh : John Greenfield
Diterjemahkan oleh Peter B.
PENTAKOSTA MODERN
Seorang sejarawan Moravia menulis bahwa sejarah Gereja penuh dengan catatan tentang pencurahan Roh Kudus, dan sesungguhnya tanggal tiga belas Agustus 1727, adalah hari pencurahan Roh Kudus itu. Kami melihat tangan Tuhan dan keajaiban-Nya, ... Roh Kudus turun ke atas kami dan pada masa itu tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban besar terjadi di tengah-tengah kami. Sejak saat itu hampir tidak ada satu hari pun berlalu tanpa kami melihat karya-Nya yang penuh kuasa di antara kami. Rasa lapar yang besar akan Firman Tuhan menguasai kami sehingga kami sampai harus mengadakan tiga kali kebaktian setiap hari, yaitu pukul 05.00 dan 07.30 pagi dan 09.00 malam Setiap orang rindu melampaui apapun yang lain supaya Roh Kudus memegang kendali penuh. Cinta pada diri sendiri dan kepentingan-kepentingan pribadi, serta semua ketidaktaatan, lenyap dan aliran kasih karunia bagaikan banjir yang banyak menyapu dan menghanyutkan kami semua ke dalam samudra Cinta Ilahi yang agung (1927:14).
Tak seorang pun yang hadir dapat mengetahui dengan tepat apa yang terjadi pada Rabu pagi itu, 13 Agustus 1727, dalam kebaktian Komuni yang khusus. Mereka hampir tidak tahu apakah mereka berada di bumi atau di surga. Count Nicholas Zinzendorf, pemimpin muda komunitas itu, memberikan kisah ini bertahun-tahun kemudian: Kami datang ke Komuni dengan rasa kedekatan yang penuh kasih dari Juruselamat. Ini adalah penghiburan besar yang membuat hari ini satu generasi yang lalu menjadi sebuah festival, karena pada hari ini dua puluh tujuh tahun yang lalu Jemaat Herrnhut, berkumpul untuk bersekutu (di gereja Berthelsdorf) dengan rasa tidak puas dengan kerohanian mereka. Mereka telah berhenti menghakimi satu sama lain karena mereka telah menjadi yakin, masing-masing, akan ketidakberhargaannya di hadapan Allah dan masing-masing dalam persekutuan ini merasa dirinya diawasi wajah Juruselamat yang mulia. Wahai kepala yang penuh lebam, Sangat penuh rasa sakit dan hinaan. Dalam pandangan tentang orang yang berduka dan mengenal duka ini, hati mereka mengatakan kepada mereka bahwa Dia akan menjadi pelindung mereka dan imam mereka, seketika akan mengubah air mata mereka menjadi minyak sukacita dan kesengsaraan mereka menjadi kebahagiaan.
Keyakinan yang teguh ini mengubah mereka dalam satu momen itu saja menjadi orang-orang yang berbahagia seperti sekarang ini, dan ke dalam kebahagiaan mereka sejak itu mereka telah memimpin ribuan orang lain melalui kenangan dan pertolongan yang dianugerahkan kasih karunia surgawi pada mereka saat itu. Zinzendorf menggambarkannya sebagai 'rasa kedekatan dengan Kristus' yang diberikan kepada semua orang yang hadir, dan juga kepada orang lain dari komunitas mereka yang bekerja di tempat lain pada saat itu. Jemaat itu masih muda-muda. Zinzendorf, sang pemimpin, waktu itu berusia 27 tahun, kira-kira usia rata-rata kelompok tersebut.
MUNCUL DARI PENGANIAYAAN
Saudara-saudara Moravia telah muncul dari pelayanan sungguh-sungguh dan kemartiran Reformator dari Bohemia, John Hus. Mereka telah mengalami penganiayaan selama berabad-abad. Banyak yang terbunuh, dipenjara, disiksa atau diusir dari tanah air mereka. Kelompok ini telah melarikan diri untuk berlindung ke Jerman di mana bangsawan muda Kristen, Count Zinzendorf, menawarkan suaka kepada mereka di tanah miliknya di Saxony. Mereka menamai rumah baru mereka itu Herrnhut, 'Perlindungan Tuhan'. Dari sana, setelah mereka dibaptis Roh Kudus, mereka menjadi penginjil dan misionaris. Lima puluh tahun sebelum dimulainya Misi ke Bangsa Asing (Foreign Mission) modern oleh William Carey, Gereja Moravia telah mengirim lebih dari 100 misionaris. Majalah misionaris bahasa Inggris mereka, Periodical Accounts, menginspirasi William Carey.
Dia melemparkan salinan kertas di atas meja pada pertemuan Baptis, mengatakan, 'Lihat apa yang telah dilakukan Moravia! Tidak bisakah kita mengikuti teladan mereka dan dalam ketaatan kepada Guru Surgawi kita, pergi kepada dunia, dan memberitakan Injil kepada orang-orang yang tidak mengenal Tuhan itu?'
Semangat misionaris itu dimulai dengan pencurahan Roh Kudus. Count Zinzendorf mendarat : 'Sang Juruselamat melepaskan atas kami suatu Roh yang belum pernah kami alami dan ketahui apapun hingga sekarang . ... Hingga kini kami telah menjadi baik pemimpin dan pembantu. Sekarang Roh Kudus sendiri mengambil kendali penuh atas segala sesuatu dan atas semua orang' (1927:21). Ketika Roh Kudus datang doa mendahului Pentakosta. Komunitas yang tidak puas di Herrnhut pada awal tahun 1727 sebelumnya sangat terpecah dan saling kritik satu sama lain. Kontroversi yang memanas membawa ancaman gangguan di masyarakat. Mayoritas berasal dari Gereja Moravian of the Brethren kuno. Orang percaya lain yang tertarik pada Herrnhut termasuk Lutheran, Reformed, dan Baptis. Mereka berdebat tentang predestinasi, kekudusan, dan baptisan.
Bangsawan muda Jerman, Count Zinzendorf, berdoa meminta persatuan, kasih dan pertobatan. Bertobat pada masa kanak-kanak, di usia empat tahun dia menyusun dan menandatangani sebuah perjanjian: 'Juruselamat yang terkasih, jadilah milikku, dan aku akan menjadi milik-Mu.' Moto hidupnya adalah, 'Saya memiliki satu hasrat: itu adalah Yesus, hanya Yesus. 'Count Zinzendorf belajar rahasia doa yang berhasil. Dia aktif mendirikan kelompok doa saat remaja, dan saat meninggalkan perguruan tinggi di Halle pada usia enam belas dia memberi Profesor Francke yang terkenal daftar tujuh perkumpulan doa yang dia dirikan. Setelah menyelesaikan universitas, pendidikannya dilanjutkan dengan melakukan perjalanan ke luar negeri. Ke mana pun dia pergi, hasrat akan Yesus menguasainya. Di Galeri lukisan Dusseldorf dia sangat tersentuh oleh lukisan penyaliban yang di atasnya ada kata-kata: Hoc feci pro te; Quid facis pro me? (Ini yang telah Aku lakukan untukmu; Apa yang telah engkau lakukan untukku?)
(Bersambung ke bagian 2)
SERIAL ARTIKEL YANG BERJUDUL "KUASA DARI TEMPAT YANG TINGGI" OLEH JOHN GRRENFIELD :
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.