KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

PERSPEKTIF PROFETIK TAHUN 2026 : BERSINAR TERANG DI MASA KEGELAPAN, MENJADI STABIL DI MASA KEGONCANGAN

Posted By passion for revival on Selasa, 30 Desember 2025 | 4:51 AM


Oleh Didit I.


Dalam suasana natal dan menyambut akhir tahun 2025 di Indonesia kita merayakan natal dan menyambut pergantian tahun dengan ucapan syukur atas kebaikanNya serta mengevaluasi diri. Dalam agenda resolusi dan evaluasi kita perlu merenungkan mengapa Tuhan mengijinkan terjadinya banjir bandang hingga korban meninggal dalam jumlah yang fantastis. Berawal dari September 2025 terjadi banjir di beberapa daerah di Bali yang menimbulkan korban meninggal 18 jiwa dan 1 jiwa dinyatakan hilang di Denpasar. Kemudian pada 25 - 30 November 2025 terjadi banjir bandang, tanah longsor, gempa (kabarnya terjadi banjir dan gempa susulan beberapa kali), akses jembatan, jalan utama tertutup lumpur di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh hingga menimbulkan korban meninggal 1.140 jiwa, 163 jiwa hilang, yang mengungsi 457.255 jiwa. Kita perlu mengapresiasi kinerja masyarakat Indonesia dan pemerintah yang berupaya mengevakuasi dan mengirimkan bantuan pagan, mendirikan tenda darurat untuk korban terdampak bencana.

Tentu peran kita sebagai anak bangsa menolong saudara² kita korban terdampak sesuai pimpinan Tuhan serta sumber daya yang kita miliki masing². Meskipun demikian, sebagai murid² Kristus kita memiliki peran bersyafaat di hadapanNya seperti Abraham yang memohon belas kasihan di hadapan Tuhan? Bukankah kita dipanggil untuk mendoakan kesejahteraan di kota di mana kita tinggal (Yeremia 29:7). Termasuk kota² di seluruh Indonesia yang perlu kita jaga kesejateraannya. Kesejahteraan kota akan terjadi saat umatNya melibatkan Tuhan untuk campur tangan atau kehendakNya dinyatakan atas kota² di Indonesia, bukan campur tangan dari kerajaan kegelapan. Sudahkah kita berdoa dan minta hanya kehendak dan rencana Tuhan yang boleh terjadi atas kota² di Indonesia? Yang dikehendaki Tuhan atas kehidupan manusia adalah menyelamatkan dan memulihkan jiwa² seperti yang dilakukan Kristus saat di dunia sedangkan kerajaan kegelapan menginginkan terjadinya kehancuran melalui keserakahan, kecerobohan, bencana alam, kematian massal bahkan membinasakan jiwa². 

Dimanakah para penjaga kota² yang seharusnya memberikan tanda peringatan atas masuknya penyusup ke dalam kota, merapatkan barisan prajurit² untuk mengusir dan menangkap para penyusup di dalam kota²? Dimanakah peran para penjaga kota yang berusaha menutup pintu gerbang neraka dan membuka pintu gerbang sorga atas daerah² dimana kita tinggal? Ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai terang dan garam bagi dunia. Singkatnya menjelang akhir tahun 2025 dan menyambut tahun baru 2026 Tuhan hendak menunjukkan bahwa para penyusup selalu ingin merusak, merampas harta rohani dan jasmani serta menawan banyak orang minimal dalam kekecewaan, keputusasan hingga menimbulkan kematian entah melalui bencana atau sakit penyakit atau kelalaian atau lece


TAHUN 2026 YANG PENUH GONCANGAN KARENA BERBAGAI PERMASALAHAN YANG BELUM SELESAI DI TAHUN 2025
Tuhan menjelaskan bahwa bencana dan tragedi mengerikan tersebut merupakan pesan pembukaan menjelang pergantian tahun 2026 : Berbagai permasalahan dan tantangan yang belum diselesaikan dengan baik di tahun 2025 akan menjadi penyebab goncangan di tahun baru. Kita akan menghadapi pengembangan atau gelembung dari masalah dan tantangan dari tahun 2025 yang dibawa ke tahun 2026. Banyak orang akan dikejutkan dan ditekan oleh berbagai masalah dan tantangan hidup atas pekerjan dan pelayanan. Tuhan menggambarkan kondisi sepanjang tahun 2026 dengan memperlihatkan,

Tampak pembangunan jalan yang belum selesai. Setiap 5 sampai 10 meter permukaan jalan berbeda². Seakan² di bangun secara tidak merata. Ada yang permukaannya agak tinggi dari sekitarnya karena jalan beton, ada pula yang agak rendah seperti tanah yang berlumpur. Tuhan memperlihatkan sepanjang jalan terdiri antara lain :


Jalan Beton : Dicor dengan campuran semen, pasir, kerikil, kerangka besi dan air.

Jalan Makadam : jenis jalan yang dibangun dengan lapisan kerikil yang dipadatkan secara rapat, tanpa menggunakan bahan pengikat seperti aspal atau semen. Kadang juga disebut "jalan kerikil" atau "jalan batu pecah"

- Jalan paving : jalan yang dibangun dengan menggunakan bata paving, batu alam, atau material padat lainnya yang dipasang secara rapi tanpa dicor. 

- Jalan berlumpur : jalan tanah yang terisi lumpur akibat hujan atau keberadaan air yang membuat permukaannya licin dan sulit dilewati.

Kemudian tampak orang² sedang melewati jalan beton. Mulai dari pejalan kaki, sepeda sampai kendaraan bermotor. Awalnya mereka merasa nyaman. Banyak orang menyebut di jalan ini.

Tak lama terdengar suara rem mendecit di jalan beton serta bell dari kendaraan bermotor. Sebab mereka mengurangi kecepatan sebab jalan di hadapan mereka adalah jalan makadam (seperti belum selesai dibangun). Tentu hal ini membuat mereka terkejut. Sebab petugas dan pengawas proyek yang berdiri di tepi jalan memberikan tanda dengam bendera kecil supaya semuanya terus bergerak maju seakan² semuanya baik² saja meskipun kenyataannya banyak gangĺgoncangan, kerusakan dan orang2 yang mual², pusing. Mendengar janji petugas dan pengawas pembangunan kepada pengguna jalan membuat saya melihat ke arah kanan dan kiri sambil bertanya² dimana tim yang akan memperbaiki jalan tersebut. Saya tidak melihat tanda² kedatangan petugas tersebut. Petugas dan pengawas proyek berusaha meredam kepanikan pengguna jalan sambil terus meminta mereka bergerak maju.

Setelah itu kami memasuki jalan berpaving yang getaran goncangannya tidak terlalu keras dari sebelumnya. Di titik ini tidak ada masalah yang berarti. Semuanya berjalan dengan baik.

Masalah mulai terjadi kembali di jalan berlumpur. Sebab tidak sedikit orang² dan kendaraan² yang terjebak tidak bisa bergerak maju atau mundur di lumpur. Itu ŕa jalan beton dan paving tetapi jumlahnya tidak sebanyak jenis jalan yang berlumpur dan makadam.


Gambaran pembangunan jalan yang tidak merata menggambarkan banyaknya kepentingan² pribadi yang akhirnya menghambat berbagai proses serta menimbulkan goncangan demi goncangan di berbagai sektor. Mereka mengerjakan dengan setengah hati atau sering disebut suam² kuku. 

Di tahun 2026, kita akan mendapati banyak orang mengejar kenyamanan, kemudahan dan kenikmatan hidup tetapi menjauhi berkomitmen, mengabaikan tanggung jawab, enggan mengembangkan diri, enggan menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai orang tua, anak, pemimpin rohani, karyawan, pendeta hanya sekedar membangun citra yang baik dihadapan media dan banyak orang meskipun demikian Tuhan akan mengajar dan mendesak mereka agar dapat mengevaluasi dirinya dengan jujur (termasuk kemampuannya). Kita akan melihat secara umum para karyawan dan pendeta² serta pejabat pemerintah serta masyarakat bekerja dengan suam² (meskipun juga ada beberapa pula yang sebagian bekerja dengan maksimal). Kita akan melihat orang² bekerja ala kadarnya (enggan mengembangan diri tetapi suka bersantai, sekedar memenuhi standart asalkan mendapatkan pemasukan demi bertahan hidup dan meningkatkan gaya hidup yang nyaman). Orang² menjadi makin egois, makin serakah, kurang peduli terhadap keselamatan dan kelestarian alam. Bahkan umatNya lebih fokus pada rutinitas kegiatan agama daripada kepada Kristus dan mengusahakan kesejahteraan kota dengan cara menjadi penjaga kota². Meskipun demikian orang² yang berjalan dalam kehendakNya akan menjadi jawaban  pengharapan, inspirasi, motivasi serta gelombang perubahan.

Para pengusaha dan investor asing akan  sumber daya yang ada di bangsa ini. Sebenarnya masalah utamanya bukan pada pengusaha dan investor asing tetapi bagaimanana usaha dari pemerintah me membuat kesepakatan² dan kebijakan² yang menguntungkan masyarakat di bangsa ini. Kita membutuhkan pengelolah² yang profesional, jujur, berani menentang kebijakan² yang merugikan tetapi juga berani mengajukan kebijakan² yang dapat menguntungkan bangsa kita daripada bangsa lain.

Kita akan melihat berbagai peristiwa persekusi dari ormas dan tokoh² tertentu atas ibadah dari agama² tertentu di beberapa daerah. Demo terjadi di berbagai daerah yang menunjukkan ketidak-puasan ataa ketidak jelasan serta  ketidak-pastian di bangsa kita.


TAHUN 2026: KITA DIPANGGIL DAN DIPELENGKAPI MENJADI TERANG DI TENGAH MASA GELAP

Di awal November 2025  Tuhan memperjelas apa yang dapat kita lakukan di tahun 2026 dalam bentuk penglihatan yang berhubungan dengan empat jenis jalan, yaitu

Tampak di tepi jalan terdapat batu yang menyerupai papan petunjuk atau rambu² jalan dengan tulisan Yesaya 60:1-2. Ayat tersebut mengatakan, 

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. 
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. 

Tanggapan Tuhan atas kegelapan yang menyelimuti bumi bukan dengan cara mengutuk kegelapan tersebut TETAPI menghadirkan terangNya ke dalam gereja²Nya. Gereja² yang saya maksudkan bukan gedung gereja sebab Tuhan ingin tinggal dan menyatakan terangNya kepada dunia melalui hidup kita. 

Jika kegelapan terjadi di bangsa kita, pertanyaan yang utama adalah dimanakah terang dan garam bagi dunia?

Inilah panggilan Tuhan atas kita untuk menjadi garam dan terangNya. Inilah makna dan tujuan dari kehidupan kita sebagai murid²Nya.


SIKAP KITA MENYAMBUT PANGGILAN TUHAN MENJADI TERANG
Saat kita mau menyambut panggilanNya maka yang perlu kita lakukan adalah seperti prajurit yang mempersiapkan diri dalam camp tentara, yaitu berlatih, mengembangkan diri. Hal ini dinyatakan dalam bentuk,


1. Pandanglah setiap tantangan dan masalah yang terjadi dalam diri kita sebagai sarana latihan² yang akan mengubah, memperlengkapi, mempersiapkan diri kita sesuai panggilanNya. Tuhan hendak melatih kita menjadi cakap atau mampu dalam menyelesaikan berbagai prosesNya. Ini yang ditunjukkan Tuhan dalam bentuk rambu² di tepi jalan yang bertuliskan " Mazmur 18:35" yang mengatakan,

yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga. 

Tuhanlah yang mengajar dan melatih kita sampai menjadi cakap dalam mengerjakan dan menyelesaikan segala sesuatu bersamaNya. Oleh karena itu, penting sekali untuk kita selalu minta Tuhan kekuatan dan arahan, bukan menyingkirkan berbagai tantangan serta masalah atas hidup kita. Sebab dimanakah ada prajurit tangguh yang tidak dilatih? Dimanakah ada anak yang berpengertian jika tidak didik oleh orang tuanya? Demikianlah Tuhan sedang melatih, mengajar, memperlengkapi kita sesuai panggilanNya di masa kegelapan. Pahlawan² yang besar seringkali dimunculkan di masa peperangan yang paling sengit. Demikianlah umatNya hendak dimunculkan Tuhan menjadi terangNya di masa kegelapan.


2. Sabar menanggung segala sesuatu bersama Kristus. Sikap sabar menyiratkan kepercayaan dan pengharapan kita dalam Kristus. Sebaliknya, ketidaksabaran kita dalam menanggung segala sesuatu menyiratkan ego dalam diri kita yang merasa harus diperlakukan dengan lebih baik. Jika kita mengasihi Tuhan maka kita akan mensyukuri atas segala hal yang telah diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita. Inilah rambu² yang menjadi petunjuk di pinggir jalan yang ada dalam penglihatan yaitu rambu² yang bertuliskan 1 Korintus 13:7d yang mengatakan,

....sabar menanggung segala sesuatu.

Kesabaran dalam menanggung segala sesuatu adalah bentuk dari kasih, iman dan pengabdian kita kepada Tuhan, Raja segala raja. Artinya keluhan, umpatan atau bersungut² menyiratkan sikap hati yang belum percaya sepenuhnya kepada Tuhan sekalipun kita sudah bertahun² sibuk dalam pelayanan. Dalam keragunan sebenarnya kita sedang mendikte dan mengatur Tuhan terkait apa yang baik bagi kita. Kesabaran kita dalam menanggung segala sesuatu seharusnya didasarkan pada kepercayaan bahwa Tuhan selalu melakukan kebaikan kepada kita. Artinya dibalik setiap masalah dan tantangan selalu ada pelajaran dan kebaikan Tuhan. Oleh karena itu orang yang sabar selalu mengucapkan syukur, memuji kebaikan Tuhan bahkan memperoleh sudut pandang yang baru, solusi dari Tuhan yang menjadi kekuatan bagi kita. Kesabaran kita dalam menanggung segala sesuatu karena melakukan kehendak Tuhan akan menjadi inspirasi, kekuatan dan dihindari dari berbagai jerat, kendali dari kegelapan.


3. Mintalah arahan dan hikmat Tuhan untuk menghadirkan Kerajaan Allah atau kehendakNya atas hidup pribadi, gereja, keluarga, kota, bangsa kita. Sebagai duta kerajaan Allah maka kita sedang mewakili Kerajaan Allah yang hidup di dunia. Oleh karena itu penting sekali untuk kita memahami orientasi hidup kita adalah mensukseskan kepentingan dan tujuan dari Kerajaan Allah yang kita wakili. Oleh karena itu penting sekali untuk kita menjadikan pencarian dan melakukan kehendak Tuhan sebagai kebutuhan utama dalam hidup kita. Inilah simbol rambu² berikutnya yang ada dalam penglihatan yang bertuliskan "Yohanes 4:34 yang mengatakan,

Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Jika kita mengaku warga negara kerajaan Allah maka fokus hidup kita adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan tanggung jawab yang telah diberikan Bapa kepada kita (termasuk mengadakan terobosan² rohani dan jasmani). Saat kita fokus pada kehendakNya maka Tuhan akan menghindarkan kita dari tipu daya iblis serta keterpurukan yang tidak perlu terjadi dalam hidup kita. Wujud dari hidup dalam hikmat dan arahan Tuhan adalah dengan tiada henti mencari dan mendengarkan, mendiskusikan sampai memperoleh kejelasan akan arahan dan kehendak Tuhan atas hidup pribadi, keluarga, kota dan bangsa. Pastikan bahwa segala hal yang kita lakukan atas pasangan, orang tua, anak, keluarga, teman, gereja, kota, di pekerjaan sudah sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ketiga poin diatas menyingkapkan bahwa untuk menjadi terang di tengah² kegelapan  kita perlu hidup di dalam Kristus, bukan menjadikan Kristus sebagai pelengkap dalam hidup kita.


KESIMPULAN : 
Tahun 2026 kita akan menghadapi masa kegelapan. Dampak dari kehidupan dan karya orang² yang suam² atau puas diri menghasilkan goncangan dan ketidakpastian dalam sektor ekonomi, sosial,  budaya, pertahanan di negara kita tetapi dampak dari kehidupan dan karya orang² yang militan di dalam Kristus akan meminimalkan goncangan dan menstabilkan sektor ekonomi, sosial, budaya, pertahanan di negara kita.

Semoga di tahun 2026 kita terus dilatih menjadi cakap dalam segala sesuatu dan berkemenangan di dalam Kristus.

Salam kasih dan doa saya untuk rekan² beserta keluarga serta selamat tahun baru 2026
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 4:51 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.